Kamis, 27 Desember 2012

[Fanfiction / Chapter 2] Love The Way You Lie

Title : Love The Way You Lie
Character : Kris Wu from EXO-M, Michelle Moon [OC], Chen Yue Mandarin Ulzzang, Kim Kyoung Jae aka Eli from UKISS and another support cast.
Language : Indonesia, English [MIXED]
Author : Baby Krisses \(^-^)/
Fandom : EXOTIC
Genre : romance and sad romance (?)
Rating : 18 or older


Kim Kyoung Jae aka Eli



"See that! Don't mess with Moon Michelle~" Aku berlagak sombong layaknya sang juara "Seharusnya aku yang menang!" Kris mencebik, aku langsung mengambil bajuku dan memakainya. Mengambil baju Kris, tas dan bajunya. Aku berlari cepat meninggalkannya "Yah! Bajuku! Michelle, aku tak mungkin ke parkiran dengan seperti ini" Dia mengejarku "Aku tak perduli! Ahahaha" Aku berlari ke parkiran -- tepatnya ke mobil ferarri sportnya Kris. Aku membuka pintu mobil dan masuk lalu menguncinya dari dalam. "Michelle, buka pintunya!" Kris mengetuk sedikit keras jendela mobil sambil celingak-celinguk keadaan sekitar. Orang-orang yag lalu-lalang melihat Kris dengan pandangan aneh. Aku tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi mukanya yang kalap. Akhirnya ku bukakan pintu untuknya, Kris langsung masuk kemobil "Akan kubalas kau nanti" Dia mulai menghidupkan mobil dan melaju keluar dari parkiran. Bodohnya Kris ini, dia mengendarai dengan keadaan half naked xD LOL.

= = = = = = = = = =

"Can i sit next to you?" Seorang namja berparas asia berambut blonde terang dengan sopan meminta izin untuk duduk disampingku "Sure" Aku bergeser sedikit untuk memberikan tempat untuknya "Oww! I'm Eli ^^ " Dia tersenyum lebar sambil menyodor tangan kanannya "Nice to meet you Eli, i'm Michelle" , "Michelle, you're asian right?" , "Well, i'm not pure asian. Mixed, Jerman-Korea" , "Aigoo! Aku pernah tinggal di Korea sebelumnya! Jadi aku bisa berbahasa Korea. Aku lahir di LA dan besar di Washington DC ^^ " Celotehnya "Awesome! Aku lahir di Canada dan menetap selama 6 tahun lalu aku pindah ke Korea." Aku menceritakan sedikit tentang diriku. Eli pandai berinteraksi. Aku ini type yang sedikit pemalu dengan orang asing. Tapi, Eli berhasil membuat aku berbicara santai. "So, we're friends?" Eli senyum dengan menampakkan deretan giginya "Yup! Friends!" Aku meninju lengannya pelan. Dia terkekeh pelan. 

* * *

Hari minggu nanti adalah hari dimana ku dan Kris jadian. Tak terasa sudah setahun... Aku mau membuat keutan untuknya, tapi apa yang bisa kuberikan? Aku membuka laptop dan browsing smbil mendengarkan music. Kris belum pulang, seperti biasa dia sibuk dengan club basketnya dan Aku maklumi itu. Mungkin aku harus mencoba membuat cake -_-" aku tak pernah masak sebelumnya, baiklah! Aku akan memcoba membuat cake. "Hahaha! Michelle Moon cooking? RIDICULOUS!" Aku mengumpat diri sendiri dan beranjak ke dapur. Aku mencatat bahan yag diperlukan dalam kertas lalu menyambar jacketku dan pergi ke supermarket terdekat.

Setelah berbelanja aku pulang ke apartemen, menempatkan belanjaan di atas meja makan. Ku ikat rambut ku, menyumbat telingaku dengan ipod dan menekan tombol play. "Let's get start!" Aku mengeluarkan bahan-bahan dari kantong karton menyiapkan segala perlengkapan masak. Aku mengintip laptop yang berada di atas meja untuk mengetahui cara-cara pembuatan cake. 

2 Hours later...
"Finally~~!!!" Seruku setelah selesai mengoles butter warna di atas permukaan cake, hasilnya tak terlalu jelek. "Tehehe" Aku terkekeh sendiri "Not bad~" Kris tiba-tiba muncul dari belakang dan memeluk pinggangku "Gosh!! Kapan kau sampai??" Aku sedikit terlonjak karena kaget akan kedatangan Kris yang diam-diam seperti hantu, Kris menarik headset yang tersumbat dari telingaku "Tentu saja kau tidak mengetahui aku pulang, telingamu tersumbat dengan ini. Kau yang membuatnya?" Kris melepas dekapannya dan memotong kue itu dalam ukuran sedang lalu di lahapnya. Aku melihatnya dengan antusias "Ottoke?" , "Hmmpphh!!!" Kris menahan mulut dengan tiga jari panjangnya, seperti mau muntah. Dengan cepat aku mengambil kue yang ada di tangannya dan mengigitnya. Aku mengecap untuk merasakan kue itu "Rasanya tidak buruk kok! Kenapa kau mau muntah?!" Runtukku kesal "Aku bukan mau muntah, aku tersedak. Kekeke" Jawabnya enteng dan tertawa kecil.

Aku membuka mulut dan "Curse you Kris!" Kris mendahuluiku sebelum aku ingin mengatakan hal yang dia katakan tadi. "Errr!!!" Aku memukul lengannya berulang kali "Kau ini menyebalkan sekali!!" Dia tertawa renyah, aku pergi meninggalkannya yang masih tertawa "Hey hey~" Dia menahan tanganku "What?" Aku melongos "Jangan marah~~ Aku cuma bercanda" Kris mecolek hidungku, aku merasakan sesuatu yang lengket dan berminyak di hidungku. Aku meraih spatula yang tergantung dan berkaca "Yah!" Pekikku saat melihat butter menempel di hidungku "Ahahahaha!" Kris tertawa, aku mencolek butter yang terhias rapi di atas cake dan memeletkannya di pipi Kris "Hahaha!" Sekarang aku yang berbalik menertawakaannya. Kris mencolek banyak butter di jarinya aku berlari sebelum dia membalas. 

"Don't dare to run" Tapak kakinya memijak keras lantai sehingga terdengar sedikit dentumman. Aku berlari keliling ruangan dan kembali ke dapur, aku berhenti di depan meja dapur "Tired?" Kris muncul di hadapanku dia diseberang sisi kiringan meja, aku mengancang-angcang utnuk siap berlari lagi "Nope" Dengan langkah besar dia berlari kearahku aku langsung lari ke lain sisi. Kami seperti anjing dan kucing, berkejar-kejaran! "Hahaha! You think i'm so easy to catch! No, Mr Wu :P " Tiba-tiba TAAAP! Kris naik di atas meja dapur dan melonjat didepanku "HUAAAAHH!" Pekikku histeris "Gotcha!" Dia memeletkan kedua pipiku dengan butter. Aku menghapus butter dari pipi dengan tangan dan balik memeletkannya kemuka Kris, perang colek butter terjadi. Sekrang muka kami seperti badut, bahkan lebih buruk dari itu. Aku melihat keadaan sekitar yang berantakan karena ulah kekanak-anakan kami.

"Aku tak tahu harus mulai membersihkannya dari mana, berantakan sekali" Aku melongos dan duduk di atas meja bar kecil, Kris mengikutiku dan berdiri tegak dihadapanku. Di raihnya tissue dan membersihkan mukaku yang penuh dengan butter "Kita bereskan sama-sama ^^ " Sesaat dia berubah menjadi dewasa dan begitu baik. Dia memang orang yang tak bisa di tebak, karena itulah yang membuat aku mencintainya. Aku mengangguk kecil, ku ambil tissue dan membersihkan wajah tampannya yang tutup butter. Kami saling membersihkan wajah "Hehe, sudah bersih" Aku mencubit hidung mancungnya pelan "Masih tersisa sedikit butter di wajahmu" , "M-mana?" , "Disini" Kris mengecup bibirku "Nappeun!" Tangannya melingkar di pingangku, aku meletakkan lenganku dibahunya "Apa kau bahagia bersamaku?" Pertanyaan yang konyol bagiku, kenapa Kris menanyakan hal itu "Kau tak perlu menanyakan hal itu, tentu saja aku bahagia" 

Jarinya menyeka rambutku yang berantakan, sejurus senyumnya mengembang. Senyum yang indah yang pernah membuat hatiku luluh. Jariku merasuk ke sela rambut blonde-nya, mengelusnya dengan pelan. Ku tarik tekuknya dan memeluknya dengan erat, aku tak akan rela untuk kehilangannya. Kris membalas pelukanku.

__Michelle Moon POV end__

__Kris Wu POV__

Tak ada kata yang bisa mengungkapkan perasaanku sekarang. Michelle, dia makhluk yang membuatku gila. Membuat aku tak bisa berpaling, tak ada hal didunia ini yang mampu menggantikan tempatnya di hatiku. 

- - - - - - - - - -

"Yobseo~ umma, waeyo? Ah, okay..." Aku menutup telepon "Aku harus menemui umma, aku akan mengantarmu ke apartemen dulu. Tidak apakan?" , "Gwaenchana~" Setelah memekan waktu beberapa menut akhirnya sampai di apartement "Bye~" Michelle mencium pipiku sebelum keluar dari mobil "Bye~~" Aku melambaikan tangan dan melaju pergi ke tempat dimana umma katakan tadi. Tepatnya di sebuah restoran prancis ternama di Canada, ku perkir kan ferarri sport di depan restoran itu dan masuk kedalam. Aku melihat umma duduk sendiri tempat paling ujung, aku berjalan mengahmpirinya "Hi~" Aku mecium pipi umma an duduk di depannya "How's your college?" , "Good, kenapa umma memanggilku kesini? Ada al penting yang ingin dibicarakan?" , "Yes, i want you acquainted with her" Umma menarik tangan seorang gadis yang mendatanginya "Whatta...? Yue??" Kaget bukan kepalang, Yue? Apa yang dia lakukan disini? 

Tadi umma bilang apa? Berkenalan dengannya? Sebenarnya ada apa ini? "Hi Kris, glad to see you again~" Bahkan suara manjanya itu tak berubah sedikit pun, masih terdengar menyebalkan dan menggelikan "I know her already mom" Tukasku datar dan dingin "Good then, i hope you two can get closer" , "What you mean with closer??" Aku menekankan akhir kata "Dia calon istri mu" Jawab umma singkat, membuat aku membuka mata lebih lebar dan menatap sinis ke Yue yang sedari tadi tersenyum. Aku ingin sekali menghapus senyumnya! "Mom, are you kidding me? Don't tell me a bullshit. I will not fvcking marry her! Need to repeat, n-e-v-e-r!" , "Kris!" Pekik umma tertahan dan mulai mengatur nafas "Are you alright?" Yue memasang muka kwahatir yang terlalu dibuat-buat "I'm okay, my dear" , "Kris, how dare you talk a curse words to your mom? She had serious sick and you as her son didn't know about that huh?" Yue akhirnya angkat bicara.

"Mom, you sick? W-why you didn't tell me?" , "Turuti perintahku atau kau mau umma mati" Perkataan umma membuatku down "Ta-tapi..." , "No buts, Kris Wu. Kau juga harus melayani Yue, pastikan dia tidak tersesat dan kau mengantarnya kemana saja dia mau pergi" Yue tersenyum penuh arti. Aku ingin sekali meneriakinya! 'Mother of bi--' umpatku dalam hati.

Aku ngebut pulang ke apartement, pikiranku kacau. Kenapa wanita itu tak pernah membiarkan aku hidup bahagia? "SH--!!" Pekikku dan memukul stir mobil. Sesampai di apartement, Michelle tengah nonton di ruang tengah "Hi babe~ Come here" , "Nahh! I need rest" Aku masuk kedalam kamarku, ku rebah tubuhku di atas kasur. Tak lama kemudian handphoneku berbunyi, sebuah pesan masuk.

From : Unknown Number 
| Hi honey~ save my number okay? <3 don't forget pick me at 9AM tomorrow ;)  _Chen Yue | 

"FUU-- you, bi--!" Aku melempar handphone ku ke tumpukkan baju kotor. 

__Kris Wu POV end__

__Michelle Moon POV__

"FUU-- you, bi--!" Aku mendengar makian keluar dari mulut Kris, aku langsung menghampiri pintu kamarnya "Babe~ Are you alright?" , "i-i'm okay... Just go sleep baby~ i want sleep too" , "O-okay" Aku meninggalkan pintu kamarnya dan mematikan TV lalu berjalan ke kamar.

__Michelle POV end__

__Kris Wu POV__

"Michie, hari ini aku akan pulang larut malam. Jangan lupa makan siang dan makan malam dan jangan menunggu aku, okay?" Aku memaksakan senyum walaupun susah, aku tak mau membuatnya curiga atas kejadian semalam. Dia mengangguk pelan seraya tersenyum, ku kecup keningnya dan meninggalkannya di depan kelas. Ku lirik jam tangan sudah menunjukkan pukul 9. Handphoneku berdering, ku buka dan kulihat screen. Keluar nama kontak bi-- . Aku sengaja memberi nama itu untuk kontak nomor handphone "Kris~ Aku lupa memberi tahumu alamat apartement ku. Aku akan mengirimnya lewat pesan, aku tunggu kau" Aku tak berbicara sedikit pun lalu mematikan sambungan telepon. Tak lama sebuah pesan masuk, pesan berisi alamat apartement Yue, dengan enggan aku menjemputnya.

Aku melihatnya sudah menunggu di depan pintu masuk apartement, aku berhenti di take-and-drop. TEEETT!!! Aku menekan klakson cukup lama hingga dia masuk dalam mobil "Tidak bisa ya turun sebentar?" Dia tanpak kesal "Untukmu, tidak" jawabku ketus "Sekarang kau mau kemana? Jangan kau sia-siakan waktuku, aku sudah absen kuliah gara-gara kau!" Emosiku tak bisa terbendung, tak sadar aku membentaknya "Kau jahat, Kris" , "Tak ada waktu untuk drama murahanmu, cepat katakan kau mau kemana?" , "Ke shopping center!" Pekiknya tak mau kalah. 

Handphoneku berbunyi lagi, Yue menyambar cepat handphoneku. "Don't dare to touch mu stuff!" Aku merampasnya balik "Aku kan calon istri mu, kenapa aku tak boleh memegang handphonemu?!" , "Hehe... Apa kau bilang? Calon istri? Bahkan aku tak menyetujuinya. Sebagai eperempuan kau benar-benar tak tahu malu" Aku memarkirkan mobil di parkiran shopping center dan turun tanpa membukakan pintu untuknya. Ku buka handphone ku dan melihat pesan masuk.

From : Michie baby
| Aku lupa mengatakannya, kau juga jangan lupa makan siang dan makan malam. Kalau bisa jangan pulang terlalu larut malam. Aku kesepian dirumah sendiri~ :( | 

To : Michie baby
| Thank u babe~ Ofc, i will. Akan ku usahakan, maafkan aku ya? ><v |

Sedetik senyumku sudah kembali "Siapa yang kau sms?" dengan mudah senyumku hilang karena Yue. Aku tak menggubrisnya dan tetap berjalan.

__Kris Wu POV end__

__Michelle Moon POV__

Hari ini perkuliahan lebih cepat, terpaksa aku pulang sendirian. Teman-temanku sudah pulang duluan, aku berjalan sendirian keluar kampus. BRMM!!! Suara moge meraung cukup keras, aku melihat kesamping dan mendapati seorang laki-laki memakai jacket kulit berwarna coklat gelap memakai helm hitam mengendarai kawasaki ninja berwarna hitam mengkilat. Laki-laki itu membuka helmnya "Kau pulang sendiri?" Rupanya Eli. Well well, aku akui di keren! ><d hehe... Ayaaa! Apa yang ku pikirkan? 'Kris Kris Kris Kris~' Batinku menyebut namanya berulang kali. "I-iya" , "Ayo, aku antar kau pulang" , "Ah, tidak usah repot-repot... Aku bisa pulang sendiri, Eli" , "Aniya, tidak merepotkan sama sekali. Akhir-akhir ini banyak kasus pemerkosaan di bus" , "Bukannya itu di India ==" " , "Ehehehe xD Iya ya... Sudahlah, tak baik menolak niat baik orang" Eli memberikan helmnya satu lagi, ragu-ragu aku memakainya. 

Yang benar saja! Bagaimana caranya naik moge ini. Mana tempat duduknya sedikit dan terlalu nanggak. Aku bakal terlihat bodoh di boncengnya! Aku naik dan duduk biasa "Hehe... Michelle-ah, kau bisa jatuh kalau duduk seperti itu. Peluk aku, pegangan yang erat" , "Mwoyaaa??" Aku tak mendengarnya karena mengenakan helm, tangannya meraih kedua tanganku dan melilitkannya pinggangnya. Astaga! Tuhan~ Semoga Kris tak melihat kami ><" . Eli menancap gas dengan tempo kecepatan sedang. Aku memberitahukan alamat apartement-ku pada Eli, errm... Lebih tepatnya aprtement Kris. 

Akhirnya kami sampai di depan gedung apartement, aku turun dan melepaskan helm. "Gomawo" Aku mengembalikan helmnya "Cheonma ^^ Ini apartement-mu?" , "Ani... Ini apartement pacarku" Eli menaikkan alis sebelahnya, aku mengerti ekspresi itu "Aku tinggal bersamanya" , "Oww~~" Eli mengangguk pelan "Okay, aku pulang dulu ^^ " , "Ne, once again... Thank you and be careful, Eli! ^^ " Dia mengenakan helmnya lagi dan menancap gas. 

Baru masuk dalam apartement handphone-ku berbunyi, aku membuka mengangkat telepon dengan cepat "Yobseo~ umma!" Pekikku. Sudah seminggu lebih aku lupa menghubungi umma. Pastinya umma mengomel, hehe... My bad! Btw, umma dan appa sudah mengenal Kris. Mereka suka dengannya, apa lagi umma. Wajar saja umma suka dengannya, toh dia ganteng! ==" Umma dan appa mempercayainya untuk menjagaku selama di Canada. Karena itu, umma dan appa jarang datang untuk melihatku di Canada. Mason pastinya sudah semakin besar ^^ Kalau dia kesini, Kris tak bisa ku dekati -_-" Karena Mason bermain dengan Kris terus, dia melupakanku sebagai kakaknya! OTL

__Michelle POV end__

__KrisWu POV__

Sudah pukul 7 malam dan aku masih dengan Yue! This is more worst than nightmare... "Sudah puas kan? Sekarang waktunya pulang" aku mengendarai mobil ku ke apartemennya "Tidak, aku masih mau bersamamu. Makan malam dulu denganku baru pulang~" Aku hanya bisa menahan emosi dan mengikuti kemauannya. Aku memilih restorant French untuk dinner. Seperti di mall, aku tak membukakan pintu untuknya bahkan berjalan duluan tanpa menunggunya. Suara high heels-nya memukul lantai menciptakan suara yang cukup mengganggu "Tunggu aku Kris!" Aku tak menghiraukannya, orang-orang dalam restorant mulai memerhatikan kami. I don't care! Aku duduk di meja dekat jendela, Yue duduk berhadapan denganku "Kau makan apa?" Tanya Yue "Aku sudah pesan" Wajahnya terlihat sangat kesal, memang itu yang aku inginkan! 

"Kris, aku merindukanmu" Tangannya menggenggam tanganku. Dengan cepat aku menepis tangannya "Jangan sentuh aku" , "Kau ini kenapa sih? Kenapa kau begitu membenci aku?" , "Karena kau pernah menyakiti Michelle" , "Itu sudah bertahun-tahun yang lalu, Kris! Kau masih mengingatnya? Kau dan dia sudah lose contact beberapa tahun! Mungkin saja perempuan itu sudah mati" Aku membelalakkan mataku dan menatapnya dengan tatapan murka. Bneraninya dia berkata seperti itu! Bahkan dia tak tahu apa-apa. Aku mendekatkan mukaku dengannya "You.FU--.up!!!" Bisikku penuh geram. Yue tertegun dan tak berbicara lagi. Aku menyender disenderan tenpat duduk dan memejamkan mata. I try to be chill. Aku tak mau mengatakan apa pun tentang Michelle pada Yue. Karena perempuan ini mungkin akan mengganggu Michelle dan aku tak mau itu terjadi. Lebih baik ku rahasiakan saja.

Selesai makan malam aku mengantar Yue pulang ke apartement-nya. "Bye~" Dia tersenyum dan keluar dari mobilku. Aku melajukan mobilku pulang ke apartement, kulirik jam tanganku "10.30" Mungkin Michelle sudah tidur. Ferrari sport ku parkir di basement apartement, aku berlari masuk ke lift menekan tombol 21. Tick tock tick tock! Pintu lift terbuka, aku berlari menuju pintu apartement-ku, merogoh card kunci pintu dalan dompet, menempelnya di leser door dan masuk "Michelle?" Sepi, mungkin dia benar-benar sudah tidur. Aku berjalan ke ruang tengah, aku melihat Michelle terkapar di atas lantai sambil memegang stick PS. Dia pasti kesepian, ku matikan TVdan PS lalu mengangkat tubuh mungilnya.

Aku memindahkannya di kasur, ku tarik selimut dan menutpi tubuhnya dengan selimut "Mianhae~~" Ku kecup keningnya dan berjalan keluar dari kamarnya.

- - - - - - - - -

"Umma... kenapa kau egois sekali? Kenapa kau tak menannyakan padaku terlebih dahulu tentang perjodohan ini?" , "Aku tak menannyakan mu karena aku tahu kau tak akan mau" Aku mengendus kesal dan merebah diri di atas sofa panjang "Umma, menyukainya. Orang tua nya rekan baik umma. Mereka keluarga terpandang, sama seperti kita. Apa yang kurang?" , "Attitude, she doesn't have those thing. I know her about a weeks and i know her about a years! I know her well than you. Mom, just please stop it" , "No..." Umma kekeh pada prinsipnya "AAARRGGH!" Aku mengacak rambutku seperti orang frustasi. Ini salahku juga, seharusnya aku mengenalkan Michelle pada umma. "Yue bilang umma sakit, kenapa tak memberitahuku?" , "Aku tak mau kau khawatir, anakku. Sakit hal wajar untuk orang tua seumuranku. Kemarin umma drop karena darah tinggi naik" Umma duduk disisi sofa dan mengelus rambutku. 

"Ini semua ku lakukan untuk kebaikkanmu~" Aku tak bisa berkata apa-apa, aku... ARRRGGHH! Michelle~ Maafkan aku.

__Kris Wu POV end__

~ TO BE CONTINUE ~

Haaahh! Akhirnya chapter 2 kelar :D maaf kalo banyak typo ya readers -_-v author juga manusia xD oke oke, ditunggu next chapter-nya ya?? ^^ annyeong~~ [ WARNING! DO NOT TAKE / COPY THIS FF WITHOUT CREDIT ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar