Rabu, 05 Desember 2012

[FanFiction / Chapter 1] Lost in Beautiful Dream

Title : Lost in Beautiful Dream
Character : Park Ji Ra [OC], Kris Wu from EXO-M and other support cast.
Chapter : 1
Genre : ___ (fill the empty space whatever you want!) [?] -_- 
Fandom : EXOTIC
Pairing : Ji Ra x Kris
Author : Baby Krisses (~^o^)~ 
Language : Indonesia
Rating : For all creature in the world who find this FF xD

Kris Wu
 Cr : iPiccy

Huahahahahaha! xD *ketawa bapak-bapak* (?) Author pulang bawa oleh-oleh buat readers setia Author Baby Krisses ^^ FF baru, Idenya ga murni, author comot-comot dari komik -_-v Yesungdah readers sekalian~ Doa'in FF kali ini ga ngaco dan cepet selesai (?) .__. Happy reading, yeorobun~~ ^-^

= = = = = = = = = =

__Park JiRa POV__

Annyeong~~ Perkenalkan! Aku Park Ji Ra ^^ Yeoja umur 17 tahun, bersekolah di Kirin High School kelas 3. Aku anak pertama dari Park Jisook dan Park Minra. Aku punya namja dongsaeng berumur 15 tahun, namanya Park Minjun. Aku terobsesi dengan hal yang berbau Kpop! Semua yang aktivitas dikehidupanku berbau Kpop... S e m u a ! Bahkan bersekolahpun aku memilih Kirin karena sebagian artis Kpop bersekolah disana. Aku hanya mempunyai bakat menggambar manga, menulis dan bernyanyi. Bakatku adalah hobbyku. 

Tentang Kpop, bagiku... Lagu korean pop seperti nafasku. Aku tak pernah lupa menyetel lagu Kpop setiap hari. Artis Kpop seperti boneka bagiku, mereka selalu terlihat perfect layaknya boneka. Toh juga mereka entertainer publik, sama halnya dengan boneka sebagai entertainer anak kecil. Tapi, mereka jauh lebih berharga dari itu. Mereka menghasilkan karya seni yang bisa dinikmati setiap kalangan masyarakat. Dan menulis Fanfiction? Fanfiction seperti duniaku. Dunia yang bisa kuatur sesuka hati, dimana tidak ada peraturan yang bisa membatasi keinginanku :D

Aku punya semua akun sosial demi Kpop news update! Mungkin ada 5 akun sosial atau lebih -_-' aku lupa! Aku suka semua Boyband dan Girlband korea. Sebutkan saja salah satu nama group, aku pasti tahu. Sekarang aku terobsesi dengan EXO terutama dduizhang sang leader EXO-M. Huaaahh! Dia meyita waktu belajarku, setiap kali aku membuka laptop untuk mencari tugas malah jadi melihat foto-fotonya. Apa kau tidak melihat betapa perfectnya dia. Kata orang dulu, kita punya 7 kembaran didunia, so... Tuhan~ tolonglah pertemukan aku dengan kembaran Kris (?) . Aku tahu itu doa yang konyol! Tapi, apa salahnya untuk mencoba ^^;

Aku rasa aku terlalu menggilai yang namanya Kpop, lihat saja kamarku. Dinding kamar dipenuhi poster, meja belajarku dipenuhi foto artis Kpop, binder, buku, pena, bedcover, SEMUANYA! Ahahaha! Aku bangga akan semua itu xD Tapi... Umma menceramahiku atas sikapku yang berlebihan itu. Umm selalu kontra terhadap semua hal Kpop, katanya it's someting useless -_- . Umma juga pernah menjudge artis idolaku. Aku tak suka diperlakukan seperti itu.

* * *

"Huaaahh! EXO showcase!!!" Teman sebangku denganku berteriak hiteris sambil melototi handphonenya "Mwo mwo mwo??" Aku langsung mendekat dan mengintip ke handphonenya "JiRa-ah~~ EXO showcase!! Ayo kita nonton" Ajak temanku "OFCOURS!!! Boking tiket VIP untukku" , "Oke~" God, EXO showcase?? KYAAAHH! Kris! Wait for me xD 

- - - - - - - - - 

"JiRa-ah, kau mau kemana?" Umma mulai mengintrogasiku "Aku mau pergi nonton EXO showcase" Aku sibuk mengemas pernak-pernik seperti lightstick, bando, dan tak lupa baner yang sudah kubuat khusus untuk Kris. "Dari mana kau dapatkan uang untuk membeli secarik kertas tiket yang mahal itu?" , "Tabunganku" Aku berjalan keluar kamar diikuti umma. "Kau tidak boleh pergi" Langkah kakiku tertahan mendengar kata-kata yang baru saja meluncur keluar dari mulut umma. "Mwoya?? Aku kan beli tiket dengan uangku sendiri, kenapa aku tidak bolh pergi?" Aku memandang wajah umma dengan tatapan tak mengerti. "Kau hanya menyia-nyiakan waktumu saja, lebih baik kau belajar" , "Shireo! Aku sudah membeli tiketnya, umma. Sayang jika aku tak pergi menonton konsernya" , "Aniya! Masuk ke kamarmu sekarang" Umma meninggikan suaranya di awal kata. 

Mataku memanas, seakan-akan mau terbakar. Perlahan cairan bening yang hangat jatuh dari pelupuk mataku. Aku masuk kedalam kamar, mengunci pintu dan menghempas tubuh ke kasur. Ku benamkan wajahku ke bantal dan mulai menangis keras. Umma tega sekali! Kali ini umma benar-benar keterlaluan. Aku membuka blog dan menulis sedikit tentang kekesalanku kepada umma. Dalam hati aku terus memaki! "Aku berharap kehidupanku tak seperti ini!" Aku tak berhenti-henti menangis hingga terlelap. 


"JiRa-ah~ JiRa-ah~ Ireonada..." Suara seorang yeoja asing menuntunku bangun dari tidurku. "Ehh" Aku membuka mataku dengan perlahan dan melihat seorang yeoja asing tengan duduk didekatku "Thanks God~ Akhirnya kau bangun juga! Kau tahu, kau sudah tertidur 24jam lebih. Aku sudah membangunkanmu 10 kali." Yoeja itu sibuk mengemas-ngemas barang, sedangnkan aku hanya memandangnya heran. Siapa dia? I-ini bukan kamarku. Dimana aku sekarang. "Kau siapa? Ini dimana?" , "Jangan bercanda JiRa-ah... Tentu saja aku managermu, Han baeji. Kau dikamarmu, sekarang lekas mandi. Schedule mu padat hari ini, karena aku sudah banyak mengcancel acara gara-gara kau tidak bangun-bangun." 

Bicara apa Yeoja ini? Manager? Schedule? Semua yang dia katakan tak masuk dalam otakku. Aku beranjak dari tempat tidur berukuran king berbalut bedcover berwarna abu-abu tua bercampur dengan hitam. Dinding kamar ini berwarna coklat berkolaborasi dengan warna hitam dan abu-abu tua. Aku berjalan menuju kamar mandi, aku melihat pantulan bayangan diri ku di kaca "EHH!!" Pekikku. I-ini aku? Benerkah ini Park JiRa? Rambutku tak seperti ini, Rambutku panjang berwarna hitam pekat model tingkat seperti Q-ri onnie, poni pendek sejajar alis mata menutupi keningku. Aku terlihat lebih cantik dari sebelumnya "Apa yang terjadi denganku??" Kucubit-cubit lenganku dan menampar-nampar pipi. "Aww!" Erangku kesakitan. Ini bukan mimpi!!! Dimana umma, appa dan Minjun? 


Setelah selesai mandi, aku langsung mencari baju untuk ku kenakan. Aku mebuka lemari besar berwarna hitam "Holly cow!" Aku memandang takjub isi dalam lemari itu. Ternyata hanya tampilan saja seperti lemari, tapi lemari itu hanya pintu. Isinya seperti gudang baju. Semua pakaian tergantung rapi, di sisi kiri tempat sepatu tersusun rapi. Aku tak bisa menghitung banyak sepatu-sepatu itu dengan jariku. Aku mulai memilih baju sesuai seleraku. 




"JiRa-ah~ Kau sudah siap? Wow! Kau memilih style yang berbeda dari sebelumnya" Baeji memerhatikan setiap jengkal tubuhku. Baeji menarikku keluar apartemen menuju basement tempat parkir. "Kita mau kemana?" , "Kau lupa? Kau mengadakan jumpa pers hari ini. Mengenai karya tulismu dan komik baru yang kau terbitkan seminggu yang lalu. Kau juga akan mempersiapkan album barumu" Mulutku menganga lebar "Baeji-ssi, aku ini Park JiRa bukan?" , "Hah? Kau ini kenapa sih? Kau tanpak aneh setelah bangun dari oversleep itu. Tentu saja kau Park JiRa, artis muda multi-talent." , "Umurku berapa?" Baeji memandang mukaku dengan heran sejenak dan kembali mengawasi keadaan jalan. "Kau 17 tahun, JiRa-ah~~ Astaga! Ada yang tak beres denganmu, kau harus check ke dokter setelah schedule ini selesai" 

CKRIIIIT! CKRIIIIT! Suara kamera berlomba-lomba seraya cahaya splash kamera menyambar-nyambar. Di sela itu aku mendengar orang-orang meneriakkan namaku. 'Jadi aku ini benar-benar artis?' Batinku. Aku mencoba rileks dan tersenyum didepan kamera, walaupun aku tak terbiasa dengan semua ini, terutama cahaya splash yang membuat mataku sakit. Interview dilakukan ditempat, puluhan mic berjejer didepan meja dengan label TV swasta yang berbeda-beda. Jujur! Aku sangat gugup... "JiRa-ssi~ Apa benar kau sedang melakukan persiapan untuk album barumu?" , "Ah, ne~ Aku mohon dukungannya. Semoga pembuatan album baruku berjalan lancar" Aku mencoba menjawab dengan profesional "Ada kabar mengatakan kau akan duet dengan salah satu artis SM? Apa itu benar?" Aku terdiam mendengarkan pertanyaan itu. Itu gila! SM entertainment?? Perusahaan entertainment terkenal. Aku rasa aku mau pingsan saja. "Ah, itu... Rahasia. Ahahaha! Kalian akan tahu sendiri nanti" Aku mencoba utuk tidak terlihat gugup.

"Baeji-ssi~ apa yang dikatakan mereka itu benar? Aku akan duet dengan salah satu artis SM?" , "JiRa-ah~ Kau benar-benar lupa? Kau terkena amnesia ya? Kemarin aku sudah bilang, kau akan duet dengan Kris Wu" Mataku melotot seperti mau keluar, mulutku tak bisa terkatup, jantungku serasa mau copot "Kau bercanda! Kris Wu? Wu Yi Fan? Diuzhang? Si Leader EXO-M? Namja tinggi 186cm asal Canada?" Baeji menatapku dengan pandangan 'Whatta-?' "Kau... Fans Kris Wu?" Baeji balik bertanya "Tentu saja! Kau tidak lihat betapa perfectnya dia? Omo!" Aku mengigit bantal sambil berguling-guling diatas kasur pasien "Ehmm! Nona JiRa, bantal itu masih dipakai" Seorang suster memperingatiku.

- - - - - - - - -

Baiklah~ Mari kita berpikir. Aku Park JiRa, aku seorang artis sekarang. Bagaimana bisa? Bukankah aku cuma terbangun dari tidur saat aku menangis karena umma melarangku menonton EXO showcase? Kalau aku bermimpi, kenapa semua ini terlihat nyata? Kenapa setiap cubitan terasa sakit. Aku berpikir sambil mecubit kakiku. "Aww! Masih terasa sakit!" Sebenarnya apa yang terjadi padaku? "JiRa-ah~ Kris akan kemari. Bersiap-siaplah" Baeji masuk kedalam kamarku tanpa mengetuk pintu "MWOOO?! JINJJA? KYAAAHH!!" Aku meloncat-loncat girang.

"JiRa-ah~ Dokter bilang, kau hanya terlalu cape. Lain kali bilang saja kalau kau tidak sanggup, aku akan mengcancle beberapa schedule untuk istirahat. Kesehatanmu lebih penting dari apapun" Baeji menceramahiku "Baeji-ssi~ Kau tahu dimana orang tua dan saudaraku?" , "Kau yatim piatu, JiRa~ Kau tidak punya siapa-siapa" , "M-mwoya?" Sewaktu dengan itu bell berbunyi. "Itu pasti Kris" Baeji meninggalkan aku yang masih mematung ditempat, aku shock atas jawaban Baeji. Pikiranku kalut, aku tak mungkin yatim piatu! Baeji membawa seorang namja masuk kedalan apartemen. Mataku tertumpu pada namja itu, namja yang sangat ku idolakan dari dulu. Dia Kris. "Annyeong~" Dia membungkuk dan tersenyum padaku. Antusias dan obsesiku terhadap Kris tak bekerja seperti biasa. Karena aku sedang terpukul!

Aku terpukul oleh pernyataan Baeji, aku kebingungan, ntah apa yang terjadi pada diriku! Satu hal yang kuinginkan. Aku hanya ingin semua ini berlalu dan kembali semula, aku ingin bangun dan berharap ini hanya mimpi. "JiRa-ah" Baeji mengguncang tubuhku dan membuyarkan dunia lamunanku. Aku menggeleng cepat untuk menyadarkan diri, aku malihat Kris tengah duduk didepanku sambil memeratikanku. "M-mianhae~ A-aku hanya butuh udara segar" Aku keluar apartemen dengan kaos oversize dan hotpant saja. "JiRa-ah... JiRa-ah! Kau tidak boleh keluar sendirian!" Baeji memperingatiku, namum aku mengabaikannya dan tetap berkalan keluar.

__Park JiRa POV end__

__Kris Wu POV__

"Hyung~ mau kemana?" Xiumin menghampiriku yang sedang sibuk memakai sepatu "Ke apartemen JiRa" , "Mwo mwo mwoya? Untuk apa?" Xiumin melekatkan pandangannya ke mataku. "Aish! Untuk membicarakan tentang duet kami nanti" , "Ah! Arrata arrata~ :D " Aku berpamitan dengan member lain lalu pergi mengendarai Mercedes Benz ke apartemen JiRa.

'Ini pasti apartemennya' Batinku dan langsung memencet bell. Tak lama kemudian Manager JiRa -- Han Baeji. "Ah Kris~ Silahkan masuk" Baeji menyambutku dengan ramah. Aku masuk ke dalam apartemen mengikuti Baeji. Aku melihat JiRa tengah duduk merenung diruang tengah dengan pakaian yang biasa saja "Annyeong~" Sapaku sambil membungkuk dan tersenyum padanya. JiRa hanya memandangku dengan muka datar, aku pikir aku melakukan hal yang salah. Kenapa dia seperti itu? Baeji menghampirinya, aku duduk disofa tepat didepannya. "JiRa-ah" , "M-mianhae~ A-aku hanya butuh udara segar" Dia keluar dengan wajah tampa ekspresi, bahkan keluar tanpa mengenakan jacket. "JiRa-ah... JiRa-ah! Kau tidak boleh keluar sendirian!" Baeji memperingatinya, tapi JiRa tak menghiraukannya. "Ah... Jeongmal mianhae, Kris" Baeji beranjak dari sofa hendak mengejar JiRa "Gwaenchana, Baeji-ssi. Biar aku saja yang mengejarnya" 

__Kris Wu POV end__

__Park JiRa POV__

Aku berjalan mengikuti kehendak hati, bahkan aku tak tahu mau kemana. "JiRa-ssi" Suara berat itu tak mungkin aku tak mengenalnya, itu suara Kris. Aku tak menghiraukannya dan tetap berjalan memasuki lift. "Chakkaman" Dia berlari berusaha mengejar untuk menahan pintu lift yang hendak tertutup -- Dia terlambat, pintu lift tertutup sebelum dia sampai. Semenit kemudian aku sudah sampai dilantai 1. "Annyeong JiRa-ssi~~" Sapa yeoja yang berdiri di counter receptionist. Aku tersenyum kilat membalas sapaannya dan tetap berjalan menuju pintu keluar. Aku menapakkan kaki keluar dari apartemen super megah itu, merasakan udara malam yang dingin menusuk hingga ketulang. Angin malam menyibak rambut hingga membuatnya menjadi tak beraturan.

Aku berjalan menyusuri pinggiran jalan raya kota seoul. "JiRa-ah!!!" Seorang namja seumuran Kris berteriak histeris lalu menghampiriku. "Kajja ikut denganku" Dia menarik tanganku, aku tak mengenal orang ini. "Shirro!" Aku menghentakkan tanganku hingga lepas dari genggamannya "Kau harus ikut!" Paksanya. Dia pasti sasaeng fans. Aku melarikan diri dari sasaeng fans itu, dia mengejarku. Aku berlari sekuat tenaga hingga meninggalkannya dengan jarak cukup jauh, aku bersembunyi dekat lorong sepi yang diapit antara dua gedung. 

GREEEP! Seseorang membungkam mulutku. "Ssstt! Ini aku, Kris" Sasaeng fans itu berlari melewati kami. Kris melepas jacketnya dan memakaikannya ketubuhku, dia merangkulku dan berjalan keluar dengan hati-hati. Sesekali aku mencuri pandang ke wajahnya, wajahnya terlihat sedang waspada dan sesekali menunduk saat ada orang lewat. 

Kami sampai diapartemen dan menaiki lift, dia tak melepas rangkulannya. Seakan-akan dia takut aku akan kabur. Dia terus menuntunku hingga masuk dalam apartemenku. "JiRa-ah~!! Kau buat aku khawatir saja" Baeji memelukku dan membawaku duduk disofa, dia langsung berhambur pergi kedapur. Kris sit next to me "Kenapa kau lakukan itu?" Aku memutar kepalaku untuk melihatnya. "Percuma aku jelaskan, kau tak akan mengerti" jawabku dingin dan datar. Jauh dalam hatiku, aku ingin sekali menangis. Tapi tak mungkin aku menangis dihadapan orang, aku tak mau terlihat lemah.

"Minumlah~" Baeji menyuguhkanku secangir teh hangat. Aku meneguk sedikit teh itu "Mianhae aku menyusahkanmu, Kris sunbae~" Aku menundukkan kepala tanda menyesal "Gwaenchana~" jawabnya singkat. "Tadinya aku ingin membicarakan konsep album barunya JiRa, tapi..." , "Ah... A-aniya~ lanjutkan saja. Jangan batalkan" Aku memotong pembicaraan Baeji. Mereka menatapku dengan tatapan tak mengerti "Eh... Aku rasa tadi aku kemasukkan setan (?)" tambahku ngawur. Baeji menelengkan kepalanya, Kris melepas kekeh kecil dengan suara beratnya. "Lanjutkan saja Baeji-ssi" Pinta Kris. 

Baeji menerangkan konsep yang sudah dipilih untuk album baruku nanti, dia tampak sangat profesional. Tak heran dia menjadi manager, mungkin berkat dia aku menjadi terkenal. "Konsep ini dipilih oleh JiRa sendiri, lirik lagunya juga dibuat oleh JiRa yang dibantu oleh composer terkenal. Ide-idenya didukung karena unsur keunikan yang dipilih JiRa" Aku melongok seperti orang bodoh, barusan yang dikatakan Baeji tak bisa aku percaya. Aku? Membuat lirik lagu dan konsepnya juga? 'Daebak!!!' Pekikku dalam hati. Kris memandangku dengan tatapan takjub. "Boleh aku lihat lirik lagunya?" Baeji memberikan secarik kertas yang berisi lirik lagu "Lost in beautiful dream... Interesting! Aku akan menulis part Rap-nya"

~ TO BE CONTINUE ~

Hahaha :D author seneng bisa nulis lagi!! xD I hope you enjoying to read my FF~ Don't dare to copy this FF without credit! Comment please ><v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar