Rabu, 19 Desember 2012

[FanFiction / Chapter 5] Lost in Beautiful Dream

Title : Lost in Beautiful Dream
Character : Park Ji Ra [OC], Kris Wu from EXO-M and other support cast.
Chapter : 5
Genre : ___ (fill the empty space whatever you want!) [?] -_- 
Fandom : EXOTIC
Pairing : Ji Ra x Kris
Author : Baby Krisses (~^o^)~ 
Language : Indonesia
Rating : For all creature in the world who find this FF xD
 
 Kris Wu

Kami pun pulang ke hotel.
Aku menggendongnya sampai masuk kedalam kamar, pelan-pelan ku ketakkan tubuhnya di atas kasur. Aku membukakan sepatunya dan menyelimuti tubuhnya. Aku masih berdiri tegak disamping sisi kasurnya, tangan ku dengan ragu menyeka poninya yang menutupi matanya. Jariku mulai berani menyentuh wajahnya, hidungnya, pipinya dan ... Bibirnya. Tiba-tiba dia mengerang pelan membuat aku menarik tanganku menjauh. "Goodnight JiRa~ Sweet dream" Aku mengecup pipinya, aku tak tahu apa yang mendorongku untuk melakukan itu. Aku hanya ingin melakukannya.

__Kris POV end__

= = = = = = = = = =

 __Park JiRa POV__

Matanya menatapku teduh, perlahan tangan kanannya menyentuh pipiku dan tangan kirinya berdiam di sekitar pinggangku. Setiap likukkan wajahnya terlihat jelas, semakin lama semakin mendekat ke wajahku. Aku bisa merasakan nafas hangatnya menyapu wajahku, aroma wangi tubuhnya semakin tajam. Aku menutup mataku dan pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti. Perlahan bibir kecilnya menyentuh bibirku dengan lembut. Aku tak sanggup menahannya, aku rasa jantungku ingin meledak "Maaf!" Aku mendorong pelan tubuh Kris yang kurus dan jangkung itu. "Ah! CUT!!" Pekik sutradara kecewa "Apa lagi JiRa? 6 times for kiss scane dan kau tak bisa melakukannya. Kita break sebentar" Aku berjalan dengan langkah lambat, aku payah! Aku tak bisa melakukannya. Aku tak bisa mengatasinya! Aku harus berciuman dengan Kris. Idolaku! Itu hal yang tak pernah bisa kubayangkan, but... It's real right now.

Jantungku masih berpacu, rasanya sangat tidak nyaman. Aku duduk di kursi dan penata rias mulai membenah rambut, make up dan mengipasiku. "Onnie~" Aku mencebik frustasi "Kau sudah membaca skenario bukan?" Tanya Baeji "Sudah" , "Kau mengerti yang harus kau lakukan?" Aku hanya mengangguk "Kau hanya nervous~ mantapkan dirimu, kau pasti bisa! Kris sebagai partnermu, dia pasti akan menuntunmu" Baeji menyodorkan air mineral padaku. Aku mengambil air itu dari tangannya dan meneguk sedikit. "Ayo kita lanjutkan lagi!" Teriak sutradara. Aku beranjak dari duduk, mengambil nafas dalam-dalam dan menghembusnya. Mencoba untuk menenangkan diri, aku berjalan mantap ke studio yang sudah ditata rapi berupa pemandangan fantasi. Kris sudah berdiri tegak disana, aku menelan ludahku saat melihatnya. 

"Lets make it up~ I know you can do it" Bisiknya ditelingaku. Astaga! Setiap desisannya menggelitik kupingku, membuat aku bergidik. "Kiss scane take 7!" CLAAAP!!! Kris mulai melakukan actingnya yang seperti tadi. Mata indahnya menatap mataku hangat, aku mulai tak tahan dengan pandangannya. Dia sudah semakin dekat, rasanya ingin sekali aku berlari keliling lapangan bola dan berteriak sekuat-kuatnya! Aku menutup mataku dan berdoa dalam hati, mudah-mudahan kali ini berhasil. Dia menempelkan bibirnya dengan bibirku, aku mencoba untuk tidak canggung. 'Apa? Apa selanjutnya?' Batinku. Aku hampir lupa apa yang harus ku lakukan. Tanganku naik dan bergantung dipundak Kris, Kris menarik bibirnya dan mendaratkannya lagi dibibirku. Dia sedikit menekan bibirnya pada bibirku. Aku bertanya-tanya, harus sampai kapan seperti ini? Lututku sudah kaku, rasanya ingin tumbang. "CUT!!!" Pekik sutradara, aku sontak melepaskan diri dan bernafas tak karuan. 

"Kerja bagus~ pembuatan mv selesai!" Semua kru bersorak senang. Aku masih sibuk mengatur nafas dan menyembunyikan mukaku yang merah padam seperti tomat. "Kau tidak apa-apa?" Kris menepuk pundakku menbuat aku terlonjak dan menjauh "Ahh! A-aku... Aku baik-baik saja oppa" Kris menyernyitkan dahinya "Mereka merindukanmu, aku pikir baru seminggu yang lalu kita berlibur bersama" , "Mwo? Mereka merindukanku? Jinjja?" Kris mengangguk. Aku tersenyum lebar "Sampaikan salamku untuk mereka, aku juga merindukan mereka. Terutama Chanyol oppa~ :3 " , "Kau menyukainya?" Pertanyaan Kris aneh "Tentu saja aku menyukainya! Waeyo oppa?" Kris menggelengkan kepalanya "Nanti aku tunggu kau diparkiran" , "Untuk apa?" , "Kita makan malam" Aku mengangguk pelan, okay... Apa baru saja dia mengajakku makan malam? 

"Oppa, tumben kau mengajakku makan malam?" Aku melahap beef steak yang sudah diiris "Hmm... Merayakan akhir kerja keras kita. Mungkin setelah ini kita akan jarang bertemu..." Dia menundukkan wajahnya dan menatap piringnya yang masih terisi makanan, aku mencebik sedih melihat eksprsi mukanya. "Oppa~ oppa~ Jagan sedih, kita pasti akan tetap berhungungan, sesekali aku akan datang untuk menemuimu" Kris tersenyum tipis dan melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan malam Kris mengantarku pulang, "Gomawoyo oppa~" Aku baru saja ingin keluar dari mercedes benz-nya, Kris menahan lenganku "Waeyo oppa?" , "Chakkaman, aku ingin mengatakan sesuatu" Aku mengurung niat untuk keluar dari mobilnya "Go ahead" , "Wo xihuan~ (aku menyukaimu) Ni zou wo de nu pengyou ma?" Aku hanya melongo melihat wajahnya yang memerah. "Oppa, aku tak mengerti" Dia memejam matanya erat, seperti orang frustasi. Aku semakin tak mengerti "Mungkin ini bisa membuatmu mengerti" Kris meraih daguku dengan cepat Kris melumat bibirku. Dag dig dug! Dag dig dug! Jangtungku berdetak kencang, panas menjalar seluruh bagian mukaku. A-aku tak tahu harus bagaimana, otakku berkata 'TOLAK DIA!' tapi hatiku berkata 'Biarkan~' Aku mungkin lebih memilih kata hatiku. 

Tangannya meraih tangan kananku dan menempatkannya tepat didadanya, dia menarik bibirnya dan menatapku teduh. "Rasakan detak jantungku... Kau tahu, ini sangat tidak nyaman. Setiap kali didekatmu aku selalu merasakan hal seperti ini. Saat aku menciummu, rasanya jantungku ingin meledak. Tapi, aku tak ingin melepasnya. Aku ingin kau jadi milikku" Aku tertegun atas pernyataannya Kris barusan. Aku tak bisa berkata apa-apa "Please, be mine?", "K-kau serius oppa? Kau tidak memikirkan lebih jauh? Bagaimana kalau fans tidak suka?" , "Aku ini laki-laki normal, JiRa. Aku juga butuh pasangan, mereka pasti akan mengerti itu" , "Bagaimana aku bisa menolakmu oppa?! Aku juga merasakan hal yang sama! Hehe" Aku mencoba menjawab enteng untuk menghancurkan keadaan yang kaku ini. 

"Xie xie, JiRa-ah~~" Dia menarikku dalam pelukannya "Ne, oppa~" Aku senang sekali Kris menyatakan cintanya padaku, tapi... Disatu sisi aku sedih. Aku tahu ini hanya mimpi, mimpi tak berujung. Suatu saat aku akan meninggalkan ini semua, termasuk Kris -- Hanya waktu yang tahu bila waktu itu akan datang. "Maaf jika suatu saat nanti aku pergi" , "A-apa?" Kris melepaskan pelukkannya dan memandangku aneh "Ani ani~ Lupakan saja. Aku pulang~~" Aku mengecup bibir Kris dengan cepat lalu keluar dari mobilnya.

- - - - - - - - -

"JiRa! Kris! Bersiaplah... Kalian akan tampil sebentar lagi" Baeji mengingatkan kami dan kembali sibuk kesana-kemari. Aku berdiri tegak dan menhembus nafas panjang "Hwaiting!" Kris menepuk pucuk kepalaku dengan lembut "Lets make it up!" , "Jyeah!" Jawabku dengan semangat. Suara teriakan fans membuatku nervous, saat aku dan Kris siap untuk keluar dari belakang stage. Aku bisa mengintip betapa ramai dan hebohnya para fans, aku menelan ludah dan mencoba untuk rileks. Suara music sudah diputarkan, aku segera keluar dengan posisi yang sudah ditentukan. Aku bernyanyi dan menari sesuai dengan latihan yang telah dilakukan, mencoba untuk membuat fans terhibur dan menyukainya. Mataku tak luput dari partnerku -- Kris. 

Tiba-tiba saja perasaanku tak enak, aku terus mencuri pandang ke atas. Melihat lampu-lampu warna yang bergantung di atas, besi frame stage yang sudah tertata rapi. Lampu sorot dari depan stage menyorot tepat dimataku, membuat aku tak bisa melihat dengan baik. Aku sedikit oleng, Kris dengan sigap menyambutku. KRAAAK!!! Aku melihat lampu warna itu hendak telepas dari tempatnya, benda itu akan jatuh. Perkiraanku benar, lampu itu jatuh melayang karena kabelnya masih tersambung. Benda itu melayang ke arah Kris, dengan cepat aku menolaknya dan BRUUUKK!!! Benda itu menghantam kepalaku dengan kuat. Seketika rasa pusing yang hebat menguasaiku hingga membuatku tumbang. Fans menjerit histeris memanggil namaku. Aku melihat Kris memindahkan sebagian tubuhku ke pangkuannya, aku memegang kepalaku yang terbentur lampu itu. Cairan kental dan amis meleleh keluar dari kepalaku "JiRa! JiRa!" Kris menepuk pipiku pelan untuk membuatku tetap sadar.

Tak lama, tim medis datang dan membopongku ke mobil ambulance. Penglihatanku mulai samar, aku bisa melihat Kris tengah menggenggam tanganku yang berlumur darah. "Oppa, kenapa wajahmu sedih seperti itu? Aku tidak apa-apa kok..." Aku mencoba untuk membuatnya tidak terlalu mengkhawatirkanku, walaupun itu sepertinya mustahil. "Oppa, maaf kalau aku membuatmu sedih. Aku akan tetap menepati janjiku, aku akan tetap datang menemuimu" Sambungku dengan lirih, rasanya sakit sekali mengucapkan hal itu. Kris adalah alasan aku tetap bertahan di mimpi ini. Mimpi tetap mimpi, tak akan pernah jadi kenyataan. Mimpi akan berlalu saat kau sadar dan membuka matamu. "Aniya JiRa-ah~ jangan berkata seperti itu" Aku hanya membalasnya dengan senyum kecil "Oppa, mendekatlah" Pintaku, dia mendekat dengan sedikit gemetar. Aku meraih wajah tampannya dan memandanginya lekat-lekat, mungkin ini akan menjadi yang terakhir.

Ku kecup keningnya dengan lembut dan penuh kasih sayang. "Oppa~ oppa~ saranghaeyo" dengan susah payah aku melakukan aegyo denga keadaan sekarang "Akulah gadis yang ada didalam cerita itu. I am the girl who lost in beautiful dream~" Sambungku "JiRa, jangan tutup matamu! Tetaplah bersamaku!" Pinta Kris lirih dengan suara yang gemetar menahan tangis. Perlahan warna hitam mulai menyerang penglihatanku, semakin lama makin meredup hingga wajahnya tak lagi bisa kulihat. 

* * *

"OPPAAA!!!" Pekikku. Aku melihat ruangan, sebuah ruangan sederhana yang kecil. Ini kamarku! Park JiRa gadis biasa bermarga Park yang menggilai Kpop. Mataku sembab, pasti karena menangis. Aku keluar dari kamar dan mendapatkan Minjun tengah nonton "Minjun-ah~ Mana umma dan appa?" , "Mereka pergi keluar" , "Minjun-ah, apa hari ini ada EXO showcase?" Dia mengangguk. "Berapa lama aku didalam kamar?" , "Sekitar satu jam" Aku kembali berpikir, hanya satu jam? Mimpi itu terasa seperti berbulan-bulan -_-

Pasti ada siaran live EXO showcase! Aku langsung menarik remote TV dari tangan Minjun "Aiish! Noona! Aku sedang nonton" , "Pinjam sebentar. Ini emergency, Minjun-ah!" Aku terus menekan tombol remote untuk mencari siaran live. Akhirnya kutemukan juga! Bertepatan pada saat interview Kris "Aku mimpi aneh semalam... Aku memimpikan seorang yeoja, dia seorang EXOTIC juga. Jika yeoja itu benar-benar ada, aku hanya ingin menemuinya" Aku melototkan mataku seperti tak percaya. Apa benar dia juga memimpikan hal yang sama seperti ku? Bagaimana bisa? Fans yang sedang menonton live di hall concert teriak histeris, Kris tersenyum manis seperti biasanya. 

"Kris-ssi, mungkin kau bisa menyamapaikan pesan melalui show case ini. Siapa tahu yeoja itu sedang menontonmu sekarang" Kata Lee Teuk "Ne ne~ emm, annyeong... Aku Kris, untuk yeoja yang ada dalam mimpiku. Aku ingin sekali bertemu denganmu, nanti kami akan mengadakan fansign. Datanglah~" Kris mengusap tengkuknya, sepertinya dia malu untuk mengatakannya. "Yes! Minjun-ah!!!" Aku memeluk Minjun erat dan meloncat-loncat di atas sofa, Minjun hanya menatapku bingung. Dia ingin berjumpa denganku! KYAAAHH!

- - - - - - - - - 

"JiRa-ah! Kenapa kau tidak pergi nonton show case kemarin? Aku menjual tiketmu pada orang lain, maaf~" , "Gwaenchana, Hyemi-ah~ Umma tidak mengizinkan aku pergi T-T " Hyemi menepuk pundakku memberi rasa simpatinya. "Yang penting sekarang aku bisa pergi ke EXO fansign. Walaupun aku berbohong pada umma. Mwahahaha!" Hyemi tertawa bersamaku "Kau ini benar-benar nakal, JiRa" Kami mengantri untuk mendapatkan tanda tangan dari member EXO. Aku mengantri tepat dibelakang Hyemi, sekarang giliran kami "Astaga JiRa! Aku akan bertatap muka dengan Kai" Hyemi berbisik padaku "Buat dia terkesan, buat sesuatu hal yang jarang dilakukan fans biasa. Agar dia selalu mengingatmu!" Aku menyemangatkan Hyemi. 

Aku sudah melewatkan Suho, D.O, Baekhyun, sekrang Chanyeol. Aku berlutut didepan mejanya "Annyeong~" Sapaan kami bersamaan, Chanyeol tertawa riang seperti biasanya. Dia menanda tangani albumku, "Oppa, lakukan aegyo untukku~ jebal" Aku mengeluarkan puppy eyes yang jarang diabaikan "Baiklah~" Dia mendehem dan mulai melakukan aegyo "Aing~!! bbuing bbuing~!! Saranghaeyo~~" Dia mengepal tangannya membentuk seperti cakar kucing dan meletakkannya di kedua pipi, menggerangkkan kepalanya ke kanan dan kekiri dengan cara yang lucu lalu melakukan flying kiss kearahku. Sehun dan Kai yang berada disebelahnya langsung menutup muka karena malu. "Akkh! Aku mati~!!" Aku berakting mati karena flying kissnya "Ahahaha! Kau lucu sekali~~" Dia mengacak rambutku "Gomawo oppa~" sekarang Sehun dan Kai. Setelah itu giliran untuk member EXO-M, Di mulai dari Tao, Luhan, Xiumin, Chen, Lay, lalu Kris. Kris lah yang aku tunggu-tunggu, akhirnya aku berhadapan dengannya. 

Aku berlutut depan mejanya. "Hi~" Aku menyapanya "Hi~" Balas Kris dengan suara bassnya yang sexy itu. Dia menatapku  "Oppa, tuliskan untuk Park JiRa" Senyumnya perlahan memudar dari bibir kecilnya, dia seperti shock. Aku sengaja mengatakan hal itu, "Ah! Jangan lupa beri love sign di akhir katanya! :3 " Dia hanya menatap dengan kaku. "Oppa~ oppa~" Aku memanggilnya untuk menyadarkannya "Eoh! I-iya" Dia langsung melanjutkan tanda tangannya "Aku akan tetap menepati janjiku, aku akan tetap datang menemuimu" Aku mengucap kalimat janji yang pernah ku ucapkan dalam mimpi. "JiRa-ah" , "Ne oppa?" Aku tersenyum hangat. Wajahnya masih shock, air matanya mulai turun dari pipinya. Dia meraih wajahku dan menyentuhnya lembut. "D-dia y-yeoja yang k-kau m-maksud oppa?" Fans yang berada di sampingku rupanya telah memerhatikan kami sejak tadi "Ne~ Dia yeoja yang kucari" Kris tersenyum lebar.

Kris menarikku berdiri disampingnya "Dia lah yeoja yang ada dalam mimpiku, dia Park JiRa~~" Kris melingkarkan tangannya di pinggangku sambil menatapku teduh "Theres no different between dream and reality, you still mine" Bisik Kris ditelingaku. Seiring dari itu, fans berteriak histeris. Kali ini aku yakin aku tidak bermimpi lagi... Aku harus berterima kasih pada umma. Kali ini umma tak akan membenci Kpop, karena Kris sang Leader EXO-M yang di kagumi banyak wanita adalah pacarku sekarang. Hehehe! 

~ THE END ~

Yes! Yes! Akhirnya selesai :D yaaay! Kayanya ga bagus ya ceritanya? Ga masuk akal aja [?] #namanya juga FF! ==" Gimana readers? Suka ga? Kalo iya, makasih. Kalo ga, Auhtor pengen bunuh diri aja di pohon toge bareng Kris [?] -_- Mungkin nanti author bakal bikin FF one shoot tentang semua member EXO. Di tunggu aja ya? ^^  [ WARNING! DO NOT TAKE THIS FF WITHOUT CREDIT ] bye bye~ :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar