Kamis, 20 Desember 2012

[One Shoot FF / Kris Wu] I can Fly

Title : I can Fly
Character : Kris Wu from EXO-M, Luna from F(x), Park JiRa [OC]
Chapter : One Shoot
Author : Baby Krisses ;)
Genre : Romance 
Language : Indonesia
Rating : Everyone, puuuhleaseee~ (?) #di timpuk pake wajan -_-"

Kris Wu

__Park JiRa POV__

"KYAAAHH!! Kris Kris, i love you~" Para Yeoja bersorak histeris melihat Kris sang kapten basket tengah bermain basket bersama teman-temannya. Biar ku ceritakan sedikit tentang Kris, Kris adalah namja tampan, cool, dan baik. Dia seorang atlet berbakat, dia seorang kapten basket, dia juga atlet lompat tinggi, dan atlet lompat galah. Dia blesteran China-Kanada, dia mahir berbicara China, Inggris, Korea, dan kantone. He almost perfect! (Perfect is only God) Perkiraanku, 80% yeoja disekolah ini menggilainya, termasuk aku. Tidak hanya itu, dia juga dijuluki God of Fashion. Fashion streetnya sering tertangkap kamera fansnya (Tentu saja dia punya fans, dia seorang atlet nasional).

Yoeja-yeoja mengeluarkan teriakan yang makin lancang saat Kris melakukan Dunk. Itu hal yang tidak mustahil dilakukannya, secara tingginya 187cm. Genapkan saja menjadi 190cm -_- (?) Aku sempat mengabadikan gaya Dunk-nya dengan kameraku. "Nice~" Gumamku sendiri sambil melihat hasil jepretanku. Kris menyudahi permainan basketnya, para yeoja cantik dan seksi itu mengerumininya dan memberinya air mineral, handuk dan banyak lagi. Apa dia tak risih diperlakukan seperti itu? Aku bisa melihat wajahnya disela-sela kerumunan yeoja-yeoja. Dia tetap menyunggingkan senyum malaikatnya. Aku menghembus nafas karena kagum, aku memfokuskan kamera tepat diwajahnya. Beberapa kali aku mengambil fotonya, aku rasa itu cukup. Aku akan kembali ke kamarku. 

Ku lihat foto-foto Kris yang ku ambil tadi, "Haaahh!!" Aku melihat foto saat Kris dikerumuini yeoja. Aku tak sadar, dia melihat kearahku! Lebih jelasnya, ke arah kamera ku -_-" "Yaaaayy!" Aku meloncat-loncat girang. Hehe, ini first eye contact kami (?) 

- - - - - - - - - -

KRIIIIING!!! Bell istirahat berbunyi. Aku langsung berjalan keluar kelas dan pergi menuju kantin, perutku sudah keroncongan karena efek stress dari pelajaran fisika. Aku mengambil nampan yang sudah tersedia dan mengantri untuk mendapatkan makanan. Ada yang aneh, setiap orang yang lalu-lalang pasti melihat kearahku. Ke arahku? Tak mungkin! Terutama para yeoja, mereka tersenyum genit. 'iiiihh! Apa-apaan ini?' Batinku "Annyeong Kris oppa~" Kubulatkan mataku seperti bola golf! T-tadi yeoja itu menyapa siapa? K-kris?? M-mana? Aku menoleh kebelakang dan mendapatkan sosok jangkuk berkulit putih mulus, berwajah tampan seperti karakter dalam komik. 'KRIS! DIA DIBELAKANGKU!!' Pekikku dalam hati. Chibi JiRa yang ada dalam pikirannya berlari seperti orang gila kesna-kemari. 'Kris~ di belakang~ ku~~' Chibi JiRa pingsan dengan hidung mimisan (?).

Bodohnya aku yang masih memandang wajahnya dengan mulut ternganga lebar, Kris mengulas senyum malaikatnya padaku. 'KYAAAAHH! HE DRIVE ME CRAZY!' Pekikku dalam hati. Aku menggelengkan kepala untuk menyadarkanku dari hipnotisnya. Aku tersenyum kilat dan kembali menghadap kedepan. 'AKU HANYA SEDADANYA! AKU INI CEBOL SEKALI! OTL' tinggiku hanya 165, bagiku itu masih pendek. Aku berjalan kaku, sambil memesan makanan.

Aku menempati bangku yang masih kosong, meletakkan nampan di atas meja dan mulai melahap makan siangku. 'Dia tersenyum padaku~' tanpa sadar seulas senyum mengembang dibibirku. Tak lama gang yeoja yang terkenal cantik dan seksi duduk didekatku. Mereka semua berjumlah 4 orang "Kau senang?" Tanya salah satu dari mereka "Apa?" Tanyaku balik "Jangan pura-pura bodoh, kau senang karena Kris tersenyum padamu?" Apa-apaan yeoja ini? Kenapa dia bertanya seperti itu? "Tentu saja" Jawabku enteng dan lanjut memakan makananku. 

Tiba-tiba aku merasa kakiku ada yang meminjak, pinggangku dicubit keras. Dan salah satu yeoja itu mengambil susu strowberryku. "Ahh!" Aku mengerang peran menahan sakit "Kau itu tidak ada apa-apanya! Jangan pernah bermimpi untuk mendapatkannya" Bisik yeoja itu "Kau ini aneh, berlagak seperti kau itu yeojachingu-nya. Padahal kau bukan siapa-siapanya" Tantangku, ku tepis tangannya yang mencubit pinggangku. Ku tarik kakiku yang di pijak mereka. Sruuutt! Yeoja yang mengambil susu strowberryku menghabiskan susu yang kubeli sampai habis "Dan kau, susu yang kau minum itu haramkan! Karena kau mengambilnya tanpa meminta terlebih dahulu" Tukasku tajam "Kalian menghilangkan selera makanku saja!" Aku mengambil makananku dan pergi meninggalkan mereka yang kesal terhadap perlawannanku.

Mereka pikir aku takut? Berkelahipun aku tak takut! Sial! Mereka membuat mood-ku hilang. Aku berjalan ke taman dan menenangkan diri. Setelah beberapa menit menikmati pemandangan taman sekolah, aku rasa mood-ku sudah kembali. Aku lanjut memakan makanan yang kubawa dari kantin. "JiRa-ah~~" Luna menghampiriku "Kau tidak apa-apa?" , "Gwaenchana~ wae?" Aku lihat mereka melabrakmu, aku terkekeh kecil "Aku tak takut dilabrak dengan ayam seperti mereka" Kataku enteng sambil bercanda "Kau ini! Kalau mereka melabrakmu lagi bagaimana? Kalau mereka mengeroyok mu bagaimana?" Luna mulai berceloteh seperti ibu-ibu. CKRIIIT!!! Aku memfoto wajahnya yang sedang berceloteh "Yah!" Dia memukul lenganku "Aku suka memfotomu, Luna. Karena kau punya banyak ekspresi wajah" Aku tertawa terpingkal-pingkal. 

- - - - - - - - - -

20.15PM
TOOK TOOK TOOK!!! Ada orang yang mengetok pintu kamarku, mungkin itu Luna. Soalnya tadi dia pergi keluar sebentar. Aku berlari kecil ke pintu dan membukanya "Hai!" Mataku melotot seperti hendak keluar. Apa yang mereka lakukan disini? Yeoja yang tadi siang melabrakku mengeroyokku. Membekam mulutku "Mmmpphh!" Mereka menyeretku dari kamar. BRUUUKK! Mereka menghempas tubuhku di tumpukkan kertas dalam gudang. "Ayo habiskan dia sekrang juga!" Seru yeoja yang mencubit pinggangku tadi siang. 2 orang dari mereka menahan kedua lenganku. 2 yeoja lagi siap untuk memukulku, BUUUKK! PLAAAKK! Mereka meukul perutku, manampar pipiku dengan keras. Mereka memukulku tanpa ampun, BRAAAKK!! Kakiku berhasil menendang salah satu dari mereka sampai tersungkur, mereka shock dan mematung beberpa detik. Aku tak menyia-nyiakan kesempata, aku langsung meronta dan melepaskan diri dari sekapan mereka. Aku menghajar balik mereka satu persatu "Tahan dia!!" Pekik yeoja yang tampaknya leader dari kelompok ini. Dengan gampangnya mereka menyekapku kembali. 

"Baringkan dia!" Perintah pemimpin mereka, aku dibaringkan paksa di atas lantai. Yeoja itu mengayunkan kakinya dari atas dan mendarat dipahaku. Dia menginjak paha ku beberapa kali "Aaarrgghh!!" Aku mengerang kuat karena rasa sakit yang dialami pahaku. Bila dia terus mealkukannya aku bisa saja pincang! "Rasakan itu!" Mereka menempeleng kepalaku sebelum pergi meninggalkanku. Aku merintih kesakitan sambil memegang pahaku, rasa sakit ini memaksa air mataku keluar dari pelupuk mata. Aku mencoba bangkit dan berjalan keluar terseok-seok. Kerah piayamku terkena bercak darah yang menetes dari ujung bibirku. Semua bagian tubuhku sakit. Aku berjalan melewati Gym, tumben masih terbuka. Aku ingin membersihkan diri terlebih dahulu, aku tak mau Luna panik melihatku seperti ini. Aku berjalan dengan menyeret kaki kananku yang sakit masuk kedalam gym. 

Hanya satu lampu yang hidup menerangi gym. Langkahku terhenti, aku mematung ditempat. Mataku melotot seperti melihat hantu "K-kau m-melayang?" Aku melihat Kris melayang diudara dengan pose seperti berbaring di kasur dsambil membaca buku. "Eh! Ahh!" Dia pun kaget melihat kehadiranku, sewaktu dengan itu dia terjatuh dari atas. Untung dia jatuh di atas kasur penyelamat untuk olah raga loncat tinggi. "K-kau..." Lidahku kelu, aku mundur dengan susah payah dan mencoba untuk keluar dari sini. "Chakkaman!" Kris terbang dan berdiri dihadapanku. "Kenapa kau babak belur seperti ini, JiRa-ssi?" Tunggu sebentar! Apa baru saja dia memanggil namaku? Dari mana dia tahu namaku? 

"A-aku tidak apa-apa, hanya jatuh dari tangga" Alasan yang sangat bodoh untuk siswa menengah atas sepertiku. Pasti dia tak akan percaya "J-jangan m-mengalihkan pembicaraan! K-kau, apa yang kaulakukan tadi? Kenapa kau bisa melayang seperti tadi?" Aku tak bisa berbicara dengan jelas karena nervous berada didekatnya "Aku akan menjawabnya nanti setelah kubersihkan lukamu" Dia mendekatiku dan mengendongku ala bridal style "K-kris, aku bisa jalan sendiri" Kris tak menghiraukanku. Dia meletakkanku diatas tempat duduk panjang dan menaikkan kedua kakiku di atas temoat duduk, dia pergi ke kotak P3K yang bergantung didinding dan mengambil kapas, perban dan betadin. Kris duduk disampingku, diraihnya air mineral yang selalu tersedia di ruangan gym -- membukanya dan membasahi kapas dengan air. Dia membersihkan darah yang mengotori wajahku. Dia melakukannya dengan sangat hati-hati "Aww! Appo" Aku meringis saat dia menekan ujung bibirku yang luka. 

"Mianhae, tahan sedikit" Aku hanya mengamati wajahnya yang serius. "Apa mereka yang melakukannya?" Aku hanya menelengakan sedikit kepalaku kesamping tanda tak mengerti apa yang dia bicarakan "Yeoja-yeoja tadi siang itu yang mengeroyokmu?" Tanya Kris tanpa mengalihkan perhatian dari lukaku yang sedang dibersihkannya "Kau tahu dari mana?" , "Aku hanya menebak, aku melihat kejadian tadi siang" Jadi dia melihat mereka melabrakku diam-diam tadi siang? "Di bagian mana yang terasa sakit?" , "Bibirku, sepertinya bagian dalam koyak. Bahu, pinggang, dan pahaku" , "Mereka menginjak pahamu?" Aku mengangguk pelan "Buka dua kancing piyamamu, aku mau melihat bahumu" , "Mwo? Shirro!" Aku menyilangkan tanganku didada "Aku tak akan melakukan hal aneh, aku hanya ingin melihat bahumu yang sakit" 

Aku memutar balik tubuhku dengan ragu membuka kancing piyamaku, tangannya tanpa segan menarik kerah piyamaku kesamping hingga menampakkan bahuku. Dia menyentuhnya pelan, aku cepat langsung meringis "Kita perlu es. Ini memar" Katanya "Maaf~" Katanya, tangannya turun ke ujung baju piyamaku dan membukanya sedikit "Sakit sakit! itu sakit" Pekikku tertahan saat tangan Kris menyentuh pinggangku. "Aku rasa aku tak perlu meyuruhmu membuka celana" Aku mengancing kembali piyamaku dan berbalik kearahnya "Kau janji akan menceritakannya" Aku menagih janjinya "Seperti yang kau lihat, JiRa-ssi. Aku bisa terbang. Ini sebuah karunia, hanya orangtuaku yang tahu tentang ini. Tapi sekarang, kau juga mengetahuinya" Dia membereskan perlengakapan medis dan terbang ke kotak P3K. Dia melayang seperti hantu yang tak menjejakkan kakinya di lantai. 

"Aku rasa ini cuma efek karena habis dikeroyok" Dia tersenyum mendengar perkataanku tadi "Ini nyata JiRa-ssi... Maaf karena aku kau menjadi begini. Aku tahu mereka melakukannya karena mereka cemburu padamu~" , "Gwaenchana~ tidak perlu minta maaf, bukan sepenuhnya salahmu" Aku menyungging senyum sparkteeth "Ayo, ku antar kau pulang" Dia menggendongku lagi dan berjalan pelan keluarr dari ruan gym "A-aku bisa berjalan sendiri, Kris" Dia tak menghiraukanku, dia tetap memandang kedepan. Aku baru mnyadari ekspresi wajahnya sangat serius, seperti kesal. "A-apa aku salah berbicara?" Tanyaku dengan takut-takut "Ani" , "Jadi?" , "Aku hanya kesal, aku tak suka melihat mu disakiti seperti ini" Apa telingaku sedang bermasalah? Dia kesal karena aku disakiti? "A-aku tak mengerti" , "Kenapa kau lambat sekali mencerna perkataanku?" Kris mengendus kesal.

Kris mengantarku sampai di depan pintu kamar, bahkan dia tahu dimana kamarku! "Kris, dari mana kau tahu kamarku?" Dia menurunkanku "Tanpa kau sadari aku selalu memerhatikanmu, aku selalu menyadari keberadaanmu. Memotretku dari jauh, aku tahu itu" J-jadi dia tahu semuanya? Aku rasa mukaku sudah seperti kepiting rebus "Mulai sekarang aku akan bertanggung jawab padamu" , "A-aku tak..." Kris membungkam bibirku dengan bibirnya. Bibirnya hanya mengecup lembut bibirku, matanya tertutup rapat. Aku membeku ditempat, Kris menciumku? Iya!! Kris menciumku!!! Dia menarik bibirnya mejauh dari bibirku "Aku yakin kau bisa mencerna kejadian tadi dengan cepat" Dia tersenyum hangat sambil menepuk pucuk kepalaku pelan. Aku hanya memngeluarkan ekspresi shock! Dia melangkah pergi. 

"Tunggu!" Aku menyusulnya dengan terseok-seok. "Ne?" , "Apa barusan kau menciumku?" Kini dia terkekeh pelan "Ya" Jawabnya singkat "Bawa aku terbang bersamamu" Pintaku. Kris mendekatiku dan menggendongku berlahan tubuh kami melayang keatas. "Boleh aku menciummu?" Tanyaku tanpa malu, kini Kris yang menunjukkan wajah kalapnya. Dia tak menjawab "Aku anggap itu boleh" Aku meraih wajah tampannya dan melumat lembut bibirnya yang kecil itu. Kami berciuman di atas udara, dengan sinar bulan sebagai penerang malam yang gelap, bintang berkelap-kelip mengindahkan suasana malam. Aku tak takut jatuh, karena aku tahu Kris siap untuk menangkapku. He's a angel without wings~

~ THE END ~

Ga jaleh ga jaleh! (?) -_-" kan kan! FF nya ngawur! Maaf kalo FF nya jelek readers ._. Yang nuliskan juga manusia, manusia tak jauh dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Kesempurnaan hanya milik Tuhan semata (Jadi ceramah!) ==" udah 2 member! :D berarti 10 lagi \(=oo=") semput dah bikin 10 FF lagi (?) ditunggu aja ya? ^^ [ WARNING! DO NOT TAKE THIS FF WITHOUT CREDIT ]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar