Rabu, 12 Desember 2012

[FanFiction / Chapter 3] Lost in Beautiful Dream

Title : Lost in Beautiful Dream
Character : Park Ji Ra [OC], Kris Wu from EXO-M and other support cast.
Chapter : 3
Genre : ___ (fill the empty space whatever you want!) [?] -_- 
Fandom : EXOTIC
Pairing : Ji Ra x Kris
Author : Baby Krisses (~^o^)~ 
Language : Indonesia
Rating : For all creature in the world who find this FF xD

Kris Wu
 Cr : Tumblr_exotion

Aku memandangi ruang belajarku yang penuh oleh gambaran manga, buku-buku dan komik-komik yang bertuliskan namaku sebagai pengarangnya. Beberapa CD album dan foto-fotoku. Aku duduk didepan meja belajar dan meraih secarik kertas sketsa dan mulai menggoreskan pensil di atas kertas polos itu. Aku mengikuti kata hatiku untuk melukis sesuatu 'Unbelieveable' takjubku dalam hati. Sebelumnya aku tak pernah menyelesaikan gambaran dalam waktu kurang dari 5 menit. "Dia Kris" gumamku sambil memandang gambaran yang baru jadi itu. Tanpa sadar aku menggambar versi manga wajahnya.

= = = = = = = = =

Hari ini aku akan berlatih untuk koreografi MV. Sebelumnya aku belum sempat membaca tentang konsep MV ini, bahkan aku tak tau sama sekali cerita MV. Aku meminta buku konsep pada Baeji, dia memberikannya. Aku mulai membuka lembar demi lembar membaca setiap kata. Tentu saja MV ini menceritakan tentang isi lagu yang telah kutulis. Baiklah, konsep MV-nya menceritakan tentang seorang gadis yang tersesat dalam mimpi indah. Dia menemukan cinta-nya dalam mimpi dan ... 'Kenapa cerita ini gantung?' batinku saat melihat cerita dari konsep MV tidak selesai. Aku sibuk membolak-balik halaman demi mecari sambungannya. "JiRa-ah, ayo latihan" Suara Kris menyusup dalam telingaku dan menyadarku yang sedari tadi asik membaca "H-hah?" Aku menutup binder itu dan tergagap melihat kearah Kris "Kajja" Kris mengulur tangannya mengisyarakan untuk meraih tangannya. Namun aku malah terperangah melihat tangannya yang mengacung padaku.

Kesal menunggu Kris menarik tanganku hingga aku berdiri dari duduk. Kami mulai dengan pemanasan, seorang koreografer ternama di korea mengajari kami beberapa gerakan. Aku selalu berusaha mengikutinya, begitu juga dengan Kris dan para dancer lainnya. "JiRa-ssi, kau sepertinya terlalu menjaga jarak dengan Kris" Kata koreografer itu "M-mianhae, aku tak bisa dekat-dekat dengannya. A-aku malu" Aku menutup mukaku dengan kedua tangan. Tawaan kru-kru lain menyusul setelah jawabanku terbit "Kalian boleh istirahat, sejam kemudian kembalilah ke ruang practice lagi" Baeji membubarkan para kru untuk beristirahat. Semua kru mulai berangsur meninggalkan ruangan practice. "Kau harus lebih profesional" Kris duduk disampingku "Ah oppa... Aku tak bisa melakukannya! Dekat denganmu membuat aku..." Aku membungkam mulutku untuk menghentikan kalian yang hendak kuutarakan "Apa?" Tanya Kris dengan nada penasaran.

"A-ani ani... Hehe" Kris memandangku lekat dengan tatapan tak percaya. "Aku punya sesuatu buatmu" Aku mencoba untuk mengalihkan pembicaraan dan membongkar isi tasku "TADAAAH!" Aku memberinya sketsa manga wajahnya yang ku gambar kemarin "Wow! Ini terlihat sama persis seperti aku. Versi manga, kau membuatnya?" Aku mengangguk "Xie xie~" , "Cheonma~ ^^ " , "Ayo berlatih lagi" Kris berdiri "Ah! Shiro..." rengekku sambil berguling-guling di lantai. Kris tak perduli, dia menarik tanganku hingga aku berdiri tegak. Dia mengambil selangkah maju medekatku, aku pun mundur selangkah. Dia mengambil langkah mendekat lagi, aku mundur lagi. "Yah! Apa yang kau lakukan oppa?" , "melatihmu supaya terbiasa berada didekatku" 

Kris merogoh kocek treningnya dan mengambil handphonenya. Dia menyetel lagu instrumen slow untuk berdansa "May i?" Tawarnya dengan accent seperti pangeran Inggris hendak mengajak sang putri derdansa. Aku meraih tangan kanannya yang sedari tadi menadah, menunggu tanganku untuk mengapainya. Kris menuntunku untuk lebih mendekat, tangannya mengunci pinggangku agar aku selalu dekat denganya. Aku mengalungkan Kris dengan tanganku. Kami bergerak pelan mengikuti alunan musik "JiRa-ah... Aku ingin kau menceritakan segala hal tentang dirimu" Pinta Kris "Untuk apa?" , "Lakukan saja" Perintahnya.

__Park JiRa POV end__

__Kris Wu POV__

Aku mengajaknya berdansa, ini cuma metode untuk membuatnya lebih dekat dan tidak canggung berada didekatku. "JiRa-ah... Aku ingin kau menceritakan segala hal tentang dirimu" , "Untuk apa?" Dia bertanya balik "Lakukan saja" Perintahku. "Cheoneun Park JiRa imnida, aku berumur 17 tahun -- bersekolah di Kirin High School. Aku seorang artis muda dari xxx Entertainment. Hobbyku bernyanyi, menggambar, menulis -- Terutama menggambar manga. Aku sangat suka Ice cream..." Dia terus menyerocos tentang dirinya sambil berdansa. Aku hanya mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Tapi anehnya, dia tak menceritakan tentang keluarganya "Kau tidak menceritakan tentang keluargamu?" Dia tak menjawab. "B-baeji bilang... Aku yatim piatu" jawabnya dengan lirih. "Mianhae~" Aku menyesal menanyakan hal itu padanya "Gwaenchana" Balasnya dengan suara pelan.

"Bisa kau nyayikan lagu Bryan Adam - Heaven?" , "Tentu~" 

And Baby you’re all that I want
When you’re lyin’ here in my arms
I’m findin’ it hard to believe
We’re in heaven
And love is all that I need
And I found it there in your heart
It isn’t too hard to see
We’re in heaven


Aku memejamkan mataku dan menikmati suara merdunya. Suaranya mengalun pelan namun penuh dengan emotional. Suaranya tetap terjaga walaupun kami masih berdansa, JiRa menyanyikkan lagu ini dengan sangat perasaan. Suaranya membawaku untuk merasakan makna lagu ini. "We're in heaven~~~" lirik terakhir dilantunkannya dengan sangat pelan nyaris tedengar seperti bisikan. Aku membuka mata dan menunduk untuk menangkap gambaran wajahnya sekarang, dia menatapku sendu "Oppa, Aku merindukan orang tua dan saudaraku" Aku tak sanggup menatap wajahnya yang polos itu. Aku menariknya kedalam pelukan, entah mengapa aku ingin sekali menghapus kesedihannya. Walaupun dia tak menangis, tapi matanya menyiratkan rasa sedih. 

__Kris Wu POV end__

__Park JiRa POV__

Dia memintaku untuk menyanyikan lagu Heaven dari Bryan Adam. Aku menyanyikannya dengan sungguh-sunguh. "We're in heaven~~~" Aku menyanyikan lirik akhir itu dengan sangat pelan. Tiba-tiba saja aku teringat umma, appa dan Minjun, aku sangat merindukan mereka. Kris menunduk dan memandangku, aku mendangahka kepala untuk melihat wajahnya "Oppa, Aku merindukan orang tua dan saudaraku" Kata-kata itu keluar tanpa tertahan dari mulutku. Dia menatapku sesaat dan menarikku kedalam pelukannya. Dia memeluku seakan-akan aku ini boneka yang rapuh menjaga ku dalam dekapannya. Aku hanya terdiam dalam pelukannya, dia tak berkata apapun. Aku melepaskan diriku dari pelukannya "I GOTTA POWER!" Pekikku seperti anak kecil yang beracting menjadi power ranger. 

Kris tertawa kecil melihat tingkahku dan menepuk kepalaku pelan "Xie xie Kris gege~!!" Aku mengopy logat chinese "Your welcome :) " Dia tersenyum tipis kepadaku. Tak lama, para Kru lain masuk kedalam ruang practice dan kami pun kembali melakukan latihan. 

Setelah selesai aku dan Baeji pulang ke apartement. Selesai mandi dan makan aku menghampiri Baeji yang sedang duduk disofa sambil santai "Onnie, ceritakan padaku tentang konsep cerita MV itu" , "Kau aneh sekali... Bukankah konsep MV itu kau sendiri yang membuatnya? Kenapa kau memintaku untuk menceritakannya" , "Aku hanya ingin mendengarkannya dari mu~~" Aku memelas dengan puppy eyes "Baiklah... Dalam MV itu menceritakan seorang gadis yang tersesat dalam mimpi indah. Dimana semua keadaan berbeda 180 derjat dari kehidupan nyatanya. Dalam mimpi indahnya dia menemukan cinta-nya, seorang namja rupawan yang selalu dia impikan dikehidupannya. Tapi, dia ingat... Semua hanyalah mimpi tidak nyata. Suatu hari dia mengalami kecelakaan dan..." Aku terus mendengar Baeji bercerita, tanpa sadar aku terhanyut dan tertidur pulas di pangkuannya.

x x x

"Tidak ada seorang pun yang akan mengerti keadaanku! Termasuk kau, oppa! Aku tidak gila! Kenapa kalian meng-claim bahwa aku gila??" Aku berteriak mengutarakan segala unek-unekku pada Kris, mataku sudah sakit karena terlalu lama menangis. Kris hanya mematung tanpa mengangkat bicara sedikitpun. "Aku hanya mau keadaan kembali seperti semula, ini semua bukan kehidupanku. Kalau ini mimpi, aku sangat berharap aku cepat terbangun dari mimpi ini" Timpahku dan berjalan keluar apartement "JiRa~ Kau mau kemana?" Kris menahan pergelangan tanganku "Kemana saja" Aku melepaskan genggamannya dari pergelangan tanganku dan berjalan cepat menuju lift. Kris mengikutiku "Jangan mengikutiku!" Pekikku sambil mendorongnya dan lekas masuk ke lift. 

Aku berlari keluar lift dan melewati ruang loby. Hujan mengguyur seoul dari sejam yang lalu, aku tak berpikir pajang. Aku berlari keluar apartement dan membiarkan hujam menyerbu tubuhku yang masih kering, aku menoleh liar ke kanan dan kekiri. Aku tak tahu harus kemana "JiRa-ah!" Kris meneriakkan namaku membuat aku terdorong untuk berlari. Aku berlari tanpa menoleh. TEEEEETT!!! Suara klakson mobil yang nyaring mengalahkan suara rintikan hujan. "JIRA!!!" Pekik Kris, dia berlari kearaku. Kakiku terasa kaku, tak mau bergerak! Sedangkan mobil itu masih melaju ke arahku.

* * *

"HHH!!!" Aku membuka mataku lebar-lebar, nafasku tersengal, buliran keringan mengucur deras di sisi-sisi bingka wajahku. 'Hanya mimpi' Ujarku dalam hati. Aku tertidur di... Ruang tengah. Tapi ini... Rumahku! Maksudku, bukan apartement yang kutempatkan bersama Baeji. "Umma, appa, Minjun" Aku berjalan pelan menuju kamar umma dan appa. Tapi, aku tak menemukan mereka -- begitu juga di kamar Minjun, aku tak menemukannya. Aku berjalan pelan meuju kamarku "JiRa sayang, bangun nak~~" Umma menangis-nangis dihadapan tubuh... KU! Aku melihat diriku terbaring kaku di atas kasurku. Apa-apaan ini?? Appa dan Minjun juga menangis. "Umma! Appa! Minjun! Aku disini!!!" Aku mencoba menggapai mereka, namun tanganku menembus tubuh mereka. Aku tak bisa menyentuh mereka. "Tidak! Tidaaak!!!" Pekikku histeris.

x x x 

"TIDAAAAAKK!!!" Pekikku sekuat tenaga. Aku tersadar dari mimpi burukku, air mata mulai turun dari pelupuk mataku dan mengalir bebas bersama keringat yang menempel di kulitku. Aku melihat keadaan sekitar yang remang, aku menatap sekitar kamarku. Masih kamar ini, kamar artis terkenal Park JiRa bukan Park JiRa seorang gadis biasa dari keluarga Park. Aku memeluk lututku erat sambil menangis terisak-isak. Kenapa Tuhan memberiku cobaan seperti ini? Aku hanya ingin semua lenyap dan aku mau aku kembali menjadi Park JiRa si gadis biasa yang menggilai Kpop.

. . . . .

Ini sudah hari ke 7 kami latihan koreografi MV, kemungkinan minggu dpan kami akan shooting pembuatan MV.

"Hey~ Kau ada acara besok?" Kris duduk disampingku. Aku tersentak dari lamunan dan melihatnya yang sedang meneguk air mineral. Aku masih tak membuka mulut untuk menjawab pertanyaannya "Kau mendengarkan ku?" Kris menatapku dengan alisnya yg terangkat sebelah "N-ne, besok? Weekend? Tentu saja aku tidak ada acara" , "Then, come with us" Aku menyernyitkan dahi 'us?' Batinku "Kalian? Kemana?" , "Aku dan semua member akan pergi ke disneyland hongkong" Aku makin menyernyitkan kening. 'Seriously?' "Ahahahaha!" Tawaku pecah "Okay, i'll come with you all ^^ " , "Apa yang lucu? Kenapa kau tertawa?" , "Ani~~ Lupakan saja" Kris menghembus nafas dan memutar bola matanya.


Aku tak menyangka akan menghabiskan weekend bersama member EXO! KYAAAAAHH!!! Aku rasa jiwa fangirlku akan meledak! Aku sudah meminta izin pada Baeji dan tentu saja dia mengizinkanku. Dia baik sekali, aku menganggapnya seperti onnie ku sendiri. Kami janjian akan bertemu di bandara.

"JiRa-ah, hati-hati disana... Jangan lupa makan teratur dan makan vitaminmu, jangan tidur larut malam" , "Yes ma'am!" Aku memberinya hormat seperti tentara "Kau ini~" Dia mengacak rambutku dengan gemas. Aku keluar dari mobil, Baeji mengantarku. Aku melihat Kris berdiri di depan para member yang sibuk dengan hal-nya masing-masing, kami menghampirinya "Kris aku titip JiRa padamu, awas jika terjadi sesuatu padanya" Ancam Baeji, Kris terkekeh "Tentu" Baeji meninggalkan kami, aku terus melambaikan tanganku. "Ah! Annyeonghaseyo~~" Aku membungkuk didepan para member EXO. "Annyeong JiRa-ssi~" Balas mereka dengan ramah.

"Omo! Suho-ssi, Baekhun-ssi, Chanyeol-ssi, Kyung soo-ssi, Kai-ssi, Sehun-ssi, Xiumin-ssi, Lay-ssi, Chen-ssi, Tao-ssi, Luhan-ssi" Aku menjabat tangan mereka satu persatu dengan girang, mereka hanya tercengang melihat tingkahku "Dan kau oppa? Tidak perlu jabat tangan" Aku melewatkan Kris, semua member tertawa, Kris hanya tersenyum kaku "Senang bisa berjumpa dengan kalian semua, aku ini salah satu dari jutaan fans kalian :D " , "Gurae??" Tanya Baekhun "Aku tak menyangka Park JiRa adalah fans kita" D.O memasang muka kaget "Ne~!! Boleh aku minta tanda tangan kalian :3 " , "Aigooo! Tentu saja boleh..." Jawab Chanyeol dengan senyum manisnya. Aku mengeluarkan binder dan spidol, mereka mulai menyerbu binderku untuk di tanda tangan. 

Mereka sangat bersahabat, terutama Chanyeol dan Baekhyun. Mereka cepat meleburkan suasana kaku karena kehadiranku. Kami berselca bersama sebelum boarding pass "Ayo, kita harus boaring dulu" Kris beranjak dari duduk dan menenteng tasnya, kami semua pun berhenti berinteraksi dan mengekori Kris untuk boarding. Tiba-tiba segerombolan fans mengikuti kami dan mulai menjepret moment saat kami berjalan "Itu Park JiRa, kenapa dia bersama member EXO?" Aku bisa mendengarkan bisikan-bisikan itu "Dia akan berlibur bersama kami!" Kata Chanyeol serasa merangkul bahuku, aku kaget bukan karena jawabannya tapi tangannya yang bertengger di bahuku. "KYAAAH! Chanyeol oppa!" Pekik fans itu, Kris menoleh kebelakang kearahku.

Aku duduk diseat tepat di ujung dekat jendela, aku tak tahu siapa yg akan duduk bersamaku. Kris duduk disampingku "Sepertinya ini saetku" Tao duduk di samping Kris 'OMG! This is... Taoris couple!' Ucapku dalam hati "Annyeong Tao-ssi~" Aku menegurnya dengan senyum "Annyeong~~" Tao membalas sapaku dengan senyum ramah, tapi terihat lebih malu-malu. 'Great! Apakah aku akan menonton Taoris couple drama nanti?' Gumamku dalam hati. Pesawat terbang dan meninggalkan bandara internasional korea. Aku melilih diam saja, soalnya dari tadi Kris dan Tao berbincang dalam bahasa chinese -_-" . Aku melihat Kris dan Tao berbincang serius, aku mengeluarkan buku sketsaku dan berniat menangkap moment ini. Aku mulai menggores halus kertas polos ini dan sambil mmerhatikan wajah Kris dan Tao. 

Tak cukup Kris dan Tao, aku menggambar semua member EXO yang tengah sibuk dengan aktivitas masing-masing dalam pesawat. Perjalanan Korea ke Hongkong memakan waktu yang cukup lama hingga membuat mereka tertidur. Sedangkan aku masih sibuk mengambar "Selesai~" Gumamku pelan sambil tersenyum melihat gambaranku. "Coba kulihat" Kris tiba-tiba saja menyambar buku sketsaku. Aku kira dia tertidur! Tao saja sudah tertidur, dia sibuk membolak balik buku sketsaku. Mataku terasa lelah, sesekali aku menguap. Ku pajamkan mata dan akhirnya terlelap.

__Park JiRa POV end__

__Kris Wu POV__

Entah apa yang akan fans bicarakan nanti. Chanyeol hanya membuat para fans cemburu -_-' JiRa cepat sekali berbaur dengan yang lain. Bahkan dia tidak berbicara denganku 'Wait! Am i jealous?' Batinku. Ah! Aku ini aneh sekali kenapa harus cemburu? Bukankah itu bagus, JiRa bisa menyesuaikan diri dengan member lain dan mereka pun menyambut JiRa dengan baik. Kebetulan aku duduk di seat sebelah JiRa dan Tao duduk si sebelahku. "Annyeong Tao-ssi~" JiRa menyapa Tao dengan senyum bersahabat "Annyeong~~" Tao pun membalasnya, walaupun dengan malu-malu. Aku tahu sekali Tao ini tipe yang pemalu dan innocent. "Gege, tadi dibandara dia memanggilmu 'oppa'? Kelihatannya kalian sudah cukup dekat" , "Kenapa? Kau cemburu?" , "Kau ini! Ah, aku kan hanya bertanya" Kami ngobrol cukup lama sampai-sampai kami berdua terlelap. 

"Selesai~" Aku mendengar suara JiRa, dia tidak tidur. Perlahan kubuka mata dan melihat ke sisi kananku dimana tempat JiRa duduk. Aku melihat sebuah buku yang dipegangnya, buku yang sudah terisi dengan gambaran "Coba kulihat" Aku merebut buku itu dari tangannya. Dia tak protes sedikitpun, aku mebolak-balik lembar demi lebar buku itu. Ini manga member EXO, jadi dari tadi dia melukis kami? "JiRa..." Aku urungkan niatku untuk bertanya, karena JiRa tengah tertidur. Dia pasti lelah, aku membenahkan kepalanya yang bersender di jendela dan menempatkannya di sandaran seat. Aku menyorot setiap inci wajahnya dengan kedua bola mata ini, wajahnya terlihat lebih polos dan imut saat tertidur. Ingin sekali ku sentuh wajahnya dengan jari ini. "Gege! Kau sedang apa?" Luhan menyembulkan kepalanya diatas senderan seat tepat didepanku, spontan aku menjauh dari JiRa. Luhan tersenyum miring, senyum itu membuat aku bergidik.

"Aku hanya membenahkan kapalanya" Jawabku dengan gagu, lagi-lagi Luhan menyunggingkan senyum itu "Terhitung sekali kau tertangkap basah denganku, gege~ aku akan mengawasimu" Dia memasang senyum evil. Aku berpura-pura calm dan bertingkah biasa saja 'Sialan! Luhan!! Awas kau' Batinku.

~ TO BE CONTINUE ~

Lama ga updatenya? O.o lama ya? ,__, maaf~~ #mewekdipelukkanKris [?] xD oke oke, ditungu aja chapter 4 nya ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar