Rabu, 16 Januari 2013

[Fanfiction / Chapter 4] Love The Way You Lie

Title : Love The Way You Lie
Character : Kris Wu from EXO-M, Michelle Moon [OC], Chen Yue Mandarin Ulzzang, Kim Kyoung Jae aka Eli from UKISS and another support cast.
Language : Indonesia, English [MIXED]
Author : Baby Krisses \(^-^)/
Fandom : EXOTIC
Genre : romance and sad romance (?)
Rating : 18 or older 

Kris Wu

Sudah lama aku tidak shopping xD Aku mengunjungi shopping center terkenal di Canada.Aku berjalan melewati boutique ternama, seperti LEVIS, LV, GUCCI, and many more. Maybe i should change my style for a day, for Kris. He always ask me 'When you will use a dress?' Aku tersenyum sendiri mengingat pertanyaan itu. Kulihat sebuah butik khusus dress, aku berjalan menuju butik itu. "Yeah, that's suit for you" Tiba-tiba aku mendengar suara laki-laki yang sangat tak asing ditelingaku. Aku memutar badanku dan menyebarkan pandangan kesegala arah dan ... "K-kris?" Aku hampir tak bisa menyebutkan nama itu keluar dari mulutku.

= = = = = = = = = =

Samar-samar kulihat Kris tengah di gandeng seorang perempuan setinggi denganku berambut light chocolate keriting ikal. Aku tak tahu pasti itu Kris atau bukan karena banyak orang yang berlalu-lalang menutupi pandanganku. Rasa sakit meraup hatiku, menjalar keseluruh bagian tubuhku hingga aku membeku ditempat, aku tak bisa berpikir jernih. Otakku sudah dipenuh 1000 pertanyaan tentang Kris! Aku tak ingin percaya dengan apa yang kulihat tadi. But, it seems impossible! I saw him with another girl. Is he betray me? Did him? 

'Positive thinking Michie! He is not Kris' Aku mengsugesti diriku sendiri untuk tidak berpikir yang tidak-tidak. Ku alihkan pikiranku dengan melanjutkan aktivitasku yang sempat terhenti. Semoga saja itu bukan dia. Setelah selesai berbelanja, aku kembali ke petshop untuk menjemput Kris Husky dan lalu pulang ke apartement. 

Sampai di apartement, aku meletak belanjaan di ruang tenagh dan memisahkannya, yang mana bag berisi pakaian dan bahan untuk kue. Setelah itu aku bersiap-siap untuk membuat kue. Kulirik jam tanganku, jam 2. Masih sempat! Dengan gerak cepat aku membuat kue, aku tak mau Kris datang lebih awal dan mengetahui apa yang sedang kulakukan. Because, this is surprise ^^ . Satu, dua, tiga... Tiga jam ku habiskan untuk membuat kue. Untung saja Kris belum pulang, jadi aku sempat membereskan semua menjadi rapi kembali. Aku merasa letih, aku memutuskan untuk mandi dan istirahat. 

__Michelle POV end__

__Kris Wu POV__

Mungkin sudah puluhan kali aku melirik jam tanganku, sudah jam 5. Aku ada janji dan Yue mengizinkan aku pergi! "Ayo pulang" Aku menarik tangannya dan berjalan menuju parkiran "Tapi aku belum mau pulang, aku bosan di apartement terus" , "Aku ada janji, aku tak bisa menemanimu" Yue menghentakkan kakinya, I have used it. She really annoying when get sulk! Aku tak perdulikan itu dan tetap berniat mengantarnya pulang. 


Setelah mengantarnya pulang, aku pulang ke apartement untuk siap-siap pergi ke club. Apartement ku sepi, kemana Mihelle?? Aku menge-check-nya di kamarnya, mataku menangkap pemandangan yang tenang dan indah. Michelle tengah tertidur bersama Husky, setiap kali aku melihanya aku selalu merasa bersalah. Aku menutup pintu kamarnya dengan perlahan dan segera bersiap-siap. 

- - - - - - - - -

"Dude, where is Michelle?" Suara dentuman music melalui speaker yang lumayan memekakkan telinga memakan suara temanku hingga dia harus berteriak dan berbicara dekat dengan telingaku "She at home" , "Why you don't invite her too?" , "Dude, I though this boys party. So, I don't invite her" , "Ahaha! She always can join with my girlfriend, she was here too" , "Oww really? Man, why you just tell me right now?" Aku meninju lengan temanku pelan "Sorry dude :D Well, lately i often saw your Michelle with another guy" Mataku membelalak hendak keluar dari tempatnya "W-what?" , "Your Michelle with another guy" Jelas temanku. Panas menjalar dan naik sampai ke ubun-ubunku, sama seperti kemarin saat aku melihat Michelle diantar dengan laki-laki misterius itu. 

"You know who's the guy?" Tanyaku "I don't know him, he is Korean too i guess. Nahh! Forget it dude, let's go party!" He turn to the dance floor "Okay, just start it first. I wanna drink" He leave me alone in bar. "Tequila, please" Aku memesan segelas Tequila, aku masih memikirkan perkataan temanku tadi. Aku mulai mencurigai Michelle "Tsk!" , "Your Tequila" Seorang bartender memberikan gelas kecil berisi cairan berwarna kuning terang. Aku meraih gelas itu dan menyesapkan Tequila dalam sekali teguk saja. "Arrrggh!" Aroma alcohol yang keras merasuk dalam hidungku. Tak seharusnya aku menegaknya dalam sekali teguk, aku bisa mabuk. Tapi, sudah kepalang basah. Aku sudah melakukannya, aku frustasi dengan keadaan hubungan ku dan Michelle sekarang.

"Gimme more" Aku menghentakkan gelas kosong bekas Tequila di atas meja bar, bartender itu mengisi gelasku dengan Tequila. Aku menegaknya dalam satu tegukan lagi "Akkkhh!" Sungguh alcohol ini terlalu keras, tapi cukup membuatku merasa ringan. "Yo dude! You see the guy wearing white blazer with blond hair?" Temanku menepuk pundakku dan menuntunku ke seorang yang ditujunya "There" Jari telunjuknya menunjukkan seorang namja Korea yang tengah duduk dan berbincang dengan seorang perempuan. "So, he is the bastard who trying to take my Michie~ Tequila more!" Pintaku tanpa melepaskan pandangan dari namja itu. "Dude, You drunk?" , "Nahh!! I'm not" Bartender itu sudah mengisi gelasku dengan Tequila. Aku meneguknya dan meletakkan gelas di atas meja bar. 

Aku berjalan sedikit sempoyongan ke arah namja itu "Hey! What you gonna do man?" , "Just watch it! I bet you'll enjoy the show sir" tetap berjalan ke arah namja itu. "Hey! You!" Aku berdiri tepat didepannya "You talking to me?" Namja itu tanpak sedikit bingung "Yeah, you. What's your name?" , "Eli" Jawabnya singkat sembari menaikkan sebelah alisnya "Oww! Eli~" BUAAAAKK!!! Aku meninju pipi kanannya dengan keras "Jerk! Don't dare to get close to my Michelle! Or i'll kick your ass!" Dia bangkit dan menyeka darah yang keluar dari ujung bibirnya "You mean, Michelle?" , "Yes, bitch!" Aku memukulnya lagi, kali ini bertubi-tubi tanpa ampun. Sesekali dia membalasku, keadaan club menjadi rusuh karena ulahku. 

"What the fuck are you doing?! You two! Get your fucking ass out from here!!" Bodyguard club berbadan besar dan berkulit hitam menyeret aku dan Eli keluar dari Club. "Shit!" Eli berdiri dan membenah pakaiannya yang sudah lusuh "Jika aku jadi kau, aku tak akan pernah membuat Michelle merasa kesepian!" Eli meninju wajahku sekali dan pergi meninggalkanku yang terkapar di pinggiran aspal. Teman-temanku datang dan membantuku bankit dari aspal (?). "I'll put you to apartement okay?" Tawar temanku "Nahh! No need, i can drive. Just continue the party without me" Aku jalan sedikit terseok-seok menuju mobil. 

Aku mengendarai ferrari sport-ku dengan kecepatan sedang. Is he tried to lecture me? Tapi, kata-kata Eli memang benar. DUAAAKK! Ku pukul stir mobil dengan keras. Aku yang salah! Ini semua salahku. Aku berhenti di depan mini market dan membeli sebotol beer.

Sudah pukul 01:00AM...
Michelle pasti sudah tidur, aku berjalan kedapur untuk menemukan pembuka botol. Aku menemukannya di laci meja bar, ku buka penutup botol beer itu -- Setelah terbuka aku meneguknya langsung dari botol. Aku duduk di ruang tengah sambil terus meneguk beer yanng kubeli tadi. KREEETT!!! Suara deritan pintu memecahkan keheningan, pintu kamar Michelle terbuka. Husky keluar dari kamar Michelle dan duduk disampingku "You wanna talk like man-to-man, dude?" Husky hanya melihatku "Okay, i know you don't like alcohol. Sorry, but i need it right now" Husky memandang lurus ke kamar Michelle. "You want i get in there? Okay... Sleep tight buddy!" Aku berjalan sempoyongan ke kamar Michelle dan menutupnya. 

Michelle tertidur pulas, mengenakan tanktop dan underwaer saja -_-" Aku duduk disisi ranjangnya dan meneguk beer. Aku melepas blazer dan kemejaku hingga badan ku terekspose, untuk terakhir kalinya aku meneguk beer dan meletakkan botol beer di atas meja. Aku berbaring disebelah Michelle dan menyampingkan badan untuk melihat wajah innocent-nya saat tertidur. Aku jadi ingat pertama kali aku tidur seranjang dengannya saat SMA dulu dan waktu itu juga aku mengetahui bahwa dia perempuan. "Kekeke" Aku terkekeh pelan dan mencubit pelan hidungnya. Tiba-tiba dia mengerang pelan, membalikkan tubuhnya dan membelakangiku. Aku memeluk pinggannya "I'm sorry and I love you~" Aku terlelap sambil memeluknya.

__Kris Wu POV end__

__Michelle Moon POV__

Sinar matahari menyorot wajahku, membuat aku terbangun. Aku merasa ada yang memelukku, aku menoleh kebelakang dan mendapat Kris tengah tertidur pulas tanpa mengenakan baju alias topless. Aku menyernyitkan hidung, bau alcohol menguasai indra penciumanku. Mataku melirik keseluruh sudut kamar dan akhirnya aku menemukan botol alcohol berdiri tegak di atas meja. Aku mendekatkan wajahku ke wajah Kris, deru nafasnya terdengar berat dan berbau alcohol. Dia minum alcohol?! Aku bangkit dan melepaskan lengannya yang memeluk pinggangku. Aku melihat handphone-nya tergeletak di atas lantai, ku pungut handhone Kris dan membukanya.

Terutama Inbox "Bitch?" Menyernyitkan dahi dan melihat Kris yang tertidur sepintas. Inbox-nya penuh dengan nama Bitch. Siapa dia?? Aku membuka isi pesannya  "Baby~ take me at 8 okay? Love you~ :* " Aku tak butuh membuka pesan-pesan yang lain! Ini sudah cukup jelas!! Dia selingkuh!!! Berati yang kemarin yang kulihat itu benar! Tak lama handphone Kris bergetar, sebuah pesan masuk. Aku langsung membukanya "From : Mommy _ Sayang, minggu depan ada acara makan malam bersama dengan keluarga Yue. Kita akan membicarakan tentang acara pertunangan kalian" Aku melepas genggangmanku dari handphone Kris, hingga handphone-nya jatuh mendarat di lantai. 


Now there's gravel in our voices
glass is shattered from the fight
in this tug of war, you'll always win
even when I'm right



Air mataku mengalir deras dari pelupuk mata, dia berbohong padaku! Kenapa? Dia tak jujur padaku tentang ini? Y-yue? Dia masih berhubungan dengan perempuan itu? Apa selama ini dia hanya mempermainkan aku? Rasa sakit yang kurasakan mulai menggerogoti dadaku, rasanya sakit dan sesak. "You! Jerk!! I hate you!!!" Aku memukul badan polosnya dengan kuat. "Arrgghh!" Kris mengerang dan langsung bangun "Bastard!" Umpatku dengan suara lancang dan memukul lengannya. Kris meraih kedua lenganku dan menariknya keras, dia menghempasku ke atas tempat tidur. Mata pedau nya yang sedikit merah menatap tajam, aku tak bisa menyembunyikan air mataku. Air mata ini terus mengalir tanpa bisa dihenti "Hush baby~ Dont cry~~" Kris menyeka air mataku "I fucking hate you, jerk!" Aku menekan setiap kata agar Kris mendengarnya dengan baik "Your languange Miss Moon! Speak softly without dump word!" Dia memperingatiku. 

"Get your ass out from me!" Au mendorongnya dan bangun "Kau ini kenapa??" Pekiknya. I turn my body to face him, i put my hand to the air who ready to slap his face. Dia menatap wajahku seolah-olah menunggu aku akan melakukannya, tapi aku tak bisa "Shit!!" Aku mengepal tanganku dan mengurung niat. Aku berjalan keluar dari kamar menuju dapur dan Kris mengekoriku. "You still keep in touch with that bitch right??" , "Who??" Dia menyernyitkan dahi "Fuck! Dont act like you dont know what i'm talking about!" , "I dont get it!" Teriaknya, aku meraih kue untuk anniversary kami dalam kulkas dan melemparnya ke lantai tepat didepannya. 

"What is that for?" , "Happy anniversary Mr. Wu! I think we're done!" Jelasku "K-kau memutuskanku??" Dia berjalan mendekatiku "Kau sudah bosan denganku? Kau ingin pergi bersama Eli bukan??" Pertanyaannya membuat kepalaku panas "Kau menuduhku berselingkuh dengannya? Apa kau tidak sadar, kau yang berselingkuh Kris!!" Aku meneriaknya sambil menyapu semua benda yang ada di atas meja dengan lenganku "Ne! Dan aku tidak berselingkuh!!" Kris bersikeras, dia mengninju meja makan dengan kuat hingga menimbulkan suara dentuman yg cukup keras. Aku hanya tersenyum getir dan membuang pandangan ke arah lain. Aku yakin Kris tau apa yang sedang aku bicarakan, tapi dia hanya berpura-pura. "Kau berhubungan dengan Yue dibelakangku!!! Bahkan kalian akan bertunangan nanti! Kau mempermainkan aku?? Selama ini hubungan kita apa? PALSU?!" Nafasku tersengal, kata-kata itu keluar dengan lancar dari mulutku membuat Kris membeku ditempat. 

Just gonna stand there and watch me burn
but that's all right because I like the way it hurts
just gonna stand there and hear me cry
but that's all right because I love the way you lie
I love the way you lie


Aku berjalan lambat ke ruang tengah dan duduk disofa, tanganku menyusup disela-sela rambut dan menjambaknya pelan. Kris berdiri di perbatasan antara dapur dan ruang tengah, dia hanya memandangku dengan tatapan bersalah. Dia pasti juga merasakan sakit yang kurasakan. Ku tundukkan wajahku dan menangis... Menangis sejadi-jadinya. Isak tangisku terdengar pilu, aku berusaha mengeluarkan rasa sakit hati ini melalui tangisan. Kris tetap tak bergeming, dia hanya memandangku. "What a nice~ I love the way you lie, Kris" Ucapku disela tangisan. 

'cause you feed me fables from your hand
with violent words and empty threats
and it's sick that all these battles
are what keeps me satisfied


Kris pindah dan duduk disampingku, tangannya menyentuh pundakku dengan lembut. Gerak cepat aku menepis tangannya "Dont touch me!" Aku menatapnya sinis dan beranjak dari sofa "Where are you going?" Aku diam dan masuk ke dalam kamar. Kris mengikutiku, aku langsung menutuo pintu sebelum dia masuk ke dalam kamar. DUAAAKK!!! "Open the door, Michelle!" Dia menghentam pintu kamar "Open the door!!!" Pekiknya dari balik pintu. Aku tak menghiraukannya dan mengemas barang-barangku. Kris tetap mendobrak-dobrak pintu kamar, aku memakai hotpants dan boots. Aku menggeret koper dan membuka pintu kamar. Mata Kris tertuju pada koperku, aku menerobos badannya yang menghalangi jalanku keluar dari kamar "Kau mau kemana?!" Aku tak menjawabnya.

"You wanna leave? Michelle, dont gimme a shit!" , "Yes!" Aku berjalan menuju pintu "Dont dare to get out from here! Get your ass back in here or i'll broke you legs!" Aku menghentikan langkahku -- mataku membelalak. Apa barusan dia mengancamku? Aku memutar baik ke arahnya "Go ahead then" Aku lenjut melangkahkan kakiku menuju pintu. Drap drap drap! Suara hentakkan kakinya semakin lama semakin mendekat, dia merampas koper ku dan BRAAAAKK!!! PYAAAARR!!! Di lemparnya koperku ke lemari kaca dan menghancurkan kaca itu menhadi berkeping-keping. Aku mendorong dadanya dua kali "What the fuck are young doing huh??!" Matanya berkilat, aku menatapnya tak gentar. Bahkan dia tak menyentuhku, dia hanya memberiku ancaman kosong.

Aku mendorongnya kuat beberapa kali "Kenapa kau diam? You said you'll broke my legs? Did you just gimme an empty threat? How shame!" Aku berbalik dan tetap ingin keluar dari apartement. GREEEP!!! Kris menarik lenganku kasar, BUUUKK! Dia mendorongku ke dinding hingga punggungku menghentam dinding cukup kuat. "Arrggh!" Aku mengerang kesakitan, dia mencekek leherku dengan longgar "We're done! Just go to your Yue!!" , "DONT!!!" DUAAAKK! Dia meninju dinding tepat di sebelah wajahku. "Dont say that~" Suaranya memelas lembut, matanya berkaca-kaca dan terus menatap ku. "I love you damn much than i love my self~~ Without you, i'm nothing~ Please, dont move out. This house too hug, if you move out i will burn i it all" 

Tangannya mengelus pipiku lembut, aku ingin sekali menghambur dalam pelukannya. Tapi, gengsiku lebih besar hingga aku mengurungkan keinginanku. Wajahnya berubah menjadi lebih tenang seperti Kris yang ku kenal. Wajahnya mendekat dengan wajahku, hembusan hangat nafasnya menyapu wajahku. Kris mendaratkan bibirnya di bibirku, matanya terpejam -- Aku memperhatikan raut wajahnya yang tepat berada didepan mukaku. Tangannya bermain disekitar pinggangku, dia melumat bibirku lembut. Setiap sentuhannya membuat aku tebuai, dia meredam semua amarah, rasa sakit hati dengan sentuhan lembut. Kris memang membuat aku gila! Dengan ragu aku memeluk tengkuknya, aku mulai membalas ciumannya. Sesekali dia menggigit lembut bibirku, jari-jariku menyusup disela rambut blond terang miliknya dan menjambaknya. Kris menyusupkan lidahnya dalam mulutku, mengabsen setiap deratan gigiku dan mengajak lidahku bermain. 

Kris pintar mengalihkan pertengkaran yang baru saja terjadi di antara kami. Dia menggunakan cara seksual untuk menghilangkan masalah yang terjadi, aku sedikit membenci cara itu. Tapi aku menyukainya dan memang cara itu selalu berhasil. Dia menggendongku tanpa melepas kontak kami, dia menghempas dirinya duduk di atas sofa. Aku duduk di atas pangkuannya, aku melepas ciumannya seperti lintah yang menempel. "Tak seharusnya aku menutupi hal ini padamu, eomma menjodohkanku dengan Yue. Aku tak tahu bagaimana bisa dia melakukan itu... Aku menuruti kata-kata eomma karena dia sedang sakit. Aku tak mau membuat eomma jatuh sakit jarena ulahku. Dan Yue memanfaatkan kesempatan!" Kris menjelaskan secara garis besar. 

"Aku tak pernah selingkuh dengan Eli~ Dia anak baru, karena dia Korean juga... Kami jadi berteman baik. Akhir-akhir ini kau sibuk, mungkin karena Yue. Maka dari itu aku sering jalan-jalan dengannya. Kau percaya denganku?" Kris mengangguk pelan sembari tersenyum, aku memeluknya erat "Maaf aku sudah berbuat kasar padamu" Kata Kris dan membalas pelukkanku "Me too~ I'm sorry" , "Errm~ Btw, i've kick his ass" Aku sontak melepaskan pelukan dan memelototi Kris "Apa yang kau lakukan padanya??!" , "Yah! Jangan meneriakiku! Aku sedikit mabuk dan aku... Aku hanya cemburu padanya! Jadi tidak salah kalau aku memukulnya" Jawab Kris. Aku menahan tawaku karena Kris bertingkah seperti anak kecil "Yah! Kau harus minta maaf dengannya! Aku tidak mau tahu" , "Aish! But..." , "No, buts Wu Yi Fan!" , "Okay okay" Dia mencebik kesal.

"Now, how to clean it up?" Aku menyapu pandangan keseluruh ruang yang berantakan akibat pertengkaran kami. "Ahh! Aku lupa!" Kris meraih sesuatu dari bawah meja, sebuah boneka alpaca berwarna putih berukuran sedang berada di tangannya. "Happy anniversary baby~" Dia menyodorkan boneka itu padaku "Kyeoppooo~" Aku meraih boneka itu dari tangannya "Namanya Ace" Tambah Kris "Ace? I love it~ ^^ . Ahh! Kue yang kubuat sudah ku hancurkan :( Maaf aku tak bisa memberikan apa-apa untukmu" , "Aniya~ just cudle and kiss me for an hour ;D " Kris mengedipkan matanya. "Nappeun! Shirro!" Kris menarikku, kami berdua terhempas bersama di sofa "I love you~" Ucap Kris sebelum membungkam bibirku dengan bibirnya.

Yue? Kris eomma? Mereka berdua adalah orang yang mengusik perjalanan cinta kami. Aku tak tahu bagaimana harus menyikapi masalah ini dan aku tak tahu apa yang akan terjadi pada kami besok. Aku hanya tahu, Kris mencintaiku dan aku juga mencintainya. Aku dan Kris telah mengambil resiko bersama, apa pun itu... Kami akan melewatinya bersama! Behold~ Me and Yue will meet in another battle after few years ago! I will embarrassed her like a hell >:D

~ THE END ~

Nyahahahaha xD udah selesai~ udah selesai~~ *Joget MAMA* (?) maaf atas ga jelasnya FF ini ya readers?? >< (?) Author udah nyoba bikin FF yang "WAAAH! CETAR MEMBAHANA, HALILINTAR ULA LA LA~~" (?) Tapi, selalu FAIL! OTL [menurut Author semua FF yg dibuat ga seru, ga asik, dan ga nyambung (?)] -__-" Pasti readers pada ngutuk semua. Ini cerita gantung banget gilaaa! Belum selesai xD FF ini bakal berlanjut nanti [kaya cinta fitri aja] #PLOOOKK! Pokoknya ditunggu aja ^^ Thanks for reading my FF~~ Annyeong! See you next time :D 

[ WARNING! DO NOT COPY THIS FF WITHOUT CREDIT! ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar