Senin, 28 Januari 2013

[Chapter 3 / Kris Wu] Yo, Wu Fan! Tell your MAMA i will propose you!

Tiltle : Ayo, Wu Fan! Tell your MAMA i will propose you!
Character : Kris Wu from EXO-M, Michelle Moon [OC], Chen Yue Chinese Ullzang, and another support cast.
Chapter : 3
Author : Baby Krisses :D
Language : Indonesia
Genre : romance and lil bit comedy (?)
Rating : 17 or older ^^

Kris Wu

Tumben? Tak seperti biasanya... Kenapa dia? Aku menghampiri Min yang tengah ngobrol dengan yang lain. "Min-ssi~ apa kau tahu kemana Michelle?" , "Aku tak tahu dia kemana, tadi dia pergi begitu saja tanpa bilang mau kemana. Sepertinya ada yang dipikirkannya" , "Ahh! Thank you~~" Aku melangkah pergi dari tempat Min berdiri. Apa lagi yang akan dilakukan anak itu?? 'Michie, kau dimana?' 


= = = = = = = = = =

Aku menelponnya, tapi tak dijawab. Okay, she start to make me worry! Aku pulang ke apartement untuk menge-check-nya, tapi... Aku tak mendapatkannya di apartement. "Arrgh! Where are you?!" Aku terus menelponnya dan mengirimnya pesan. 

__Kris Wu POV end__

__Michelle Moon POV__

Okay, aku akan ikut datang ke acara makan malam itu tanpa sepengetahuan Kris. Kalau aku mengatakan rencana ini pada Kris, aku yakin Kris tak akan mengizinkanku. I have to change! Merubah penampilanku untuk semalam saja... Aku harus bisa menyamai Yue, walaupun aku tak mungkin bisa -_-" No torn jeans, no shirt, no snakers! Welcome to cute errr... Dress ~_~" . I'm going to mall, to buy some girls thing.

Tiba-tiba handphoneku berdering, aku melihat nama Kris muncul dilayar handphone-ku. Aku memasukkan handphone ke dalam kocek jacketku, aku berusaha mengabaikannya. Aku tak mau rencanaku berantakkan.

Setelah beberapa jam ku habiskan demi mencari gaun dan lainnya "Done~~" Seruku, aku melirik jam tangan sudah jam 7 malam. Aku harus cepat pulang sebelum Kris makin mengkhawatirkanku. 

Sesampai di apartement...
ku masuk diam-diam, keadaan sepi. Sepertinya Kris sedang keluar. Aku masuk kedlam kamar dan memasukkan barang-barang yang baru kubeli dalan lemari. Aku langsung mengganti bajuku dengan baju biasa, aku akan memasak untuk Kris "Dari mana kau?" Suara Kris membuatku kaget, aku langsung meng-cover tubuhku yang hanya memakai 2 pieces "Kau ini tidak sopan! Aku sedang ganti baju! Get out!" Aku melempar bantal ke arahnya, Kris mundur dari ambang pintu dan menjauh. Aku langsung memakai baju dan keluar dari kamar.

"Sit down, i want to talk with you" Mimik mukannya sangat serius, membuat aku gentar. Aku duduk di sofa trpat disebelahnya "Kemana kau tadi? Kenapa telepon dariku tak di angkat? SMS juga tidak dibalas! Kau mau buat aku mati karena mengkhawatirkanmu? Umma dan appa menitipkan anaknya padaku. Aku bisa mati dibunuh appa mu jika kau kenapa-kenapa! Apa sulitnya mengabari keberadaanmu?" Kris mengomeliku panjang lebar, aku hanya menundukkan wajah tanpa mengangkat bicara.

"Mianhae~~ Aku hanya jalan-jalan tadi, aku tak bisa konsentrasi dengan perkuliahan" , "Kau memikirkan masalah itu? Jangan kau pikirkan masalah ku dan umma~ Aku bisa mengatasinya sendiri" Kris menebak isi kepalaku, kami berdiam diri selama 1menit. Aku memutuskan untuk angkat biacara duluan "Kau lapar?" Aku menyenggol lengan Kris, Kris menatap wajahku degan alis sebelah terangkat "Kau mencoba untuk mengalihkan pembicaraan? Kau pikir aku sudah tidak marah padamu? Mulai sekarang kau tak boleh kemana-mana tanpa sepengetahuanku dn aku harus mengantarmu kemana saja" Kris melipat lengannya didepan dadanya.

"Menyebalkan!" Aku beranjak dari sofa "Kau mau kemana? Don't dare to move. Sit back! Or..." Aku memotongnya "Or you grounded. Geez! You so lame, Kris~~" Aku melangkahi kakinya yang berselonjor menghalangi jalanku. GREEEPP!!! Kris menarik lenganku dan menghempasku di sofa "Yah!" Pekikku, Kris memaku kedua pergelangan tanganku dengan tangannya. Tubuh jangkungnya menimpaku, wajahnya hanya berjarak sesenti. Aku bisa melihat mata sayu-nya yang tajam dengan dekat. "Dasar pembangkang" Cibirnya "Itu karena kau memperlakukanku seperti anak kecil!" , "Aish! Teruslah melawan atau ku tambah hukumanmu" , "Yah! Apa hak mu menghukumku??!" , "Kau lupa, kau itu tanggung jawabku. Orang tua mu yang memintaku untuk menjagamu, jadi kau harus nurut padaku!" 

"Bagaimana bisa orang tuaku meminta tolong untuk menjaga anaknya pada namja plinplan dan pernah membuat putri mereka nangis dan sakit hati?!" Kris menghembus nafas panjang, wajahnya yang serius itu pudar dengan sendirinya. Kris melepas pergelangan tanganku dan memelukku "Jangan ungkit masalah itu~~" Lirihnya, Kris menyembunyikan wajahnya di bantal sofa tepat disamping wajahku. Aku sengaja menyinggung masalah itu, karena itu lah titik lemah Kris. "Aku tak bisa bernafas, kau berat tau!" Aku mendorong tubuhnya yang menimpaku, sedikitpun dia tak bergerak. "Kau ini selalu saja menghancurkan moment seperti ini!" Runtuk Kris kesal.

Aku terkekeh kecil, "Aku mau bikin Tacos! Aku lapar... Apa kau tidak lapar?" Kris mengangkat wajahnya dan menghadap kesamping untuk menatapku "Make 3 tacos! I'm starving..." , "3? Dasar monster! Now, get out of me" Senyumnya kembali merekah "Michie's sexy monster~~" Kris menyeringai pervet lalu mengigit leherku "Ash! Paboya! Appo!!" Aku mengetuk kepalanya, Kris bangkit dan membantuku bangun "I've mark you... You officialy Kris's property~~" Aku berkaca dan melihat bekas gigitannya dileherku "Property? You thing i'm stuff??!" Kris tertawa puas setelah melihat wajah ku yang bertekuk kesal.

- - - - - - - - -

Hari ini hari sabtu...
Sekarang sudah menunjukkan pukul 06.00PM. Kris sedang bersiap-siap di kamarnya "Kris, can i come in?" Aku meminta izin sambil mengetuk pintu kamarnya "Just come in" Pekik Kris dri dalam kamar, aku masuk ke dalam kamarnya dan melihat Kris tengah sibuk merapikan rambutnya. Aku meraih tuxedo hitam pudarnya yang tergeletak di atas kasur, aku membelakangi Kris dan membukakan tuxedo. Aku memakaikan tuxedo-nya ke tubuh jangkung Kris, ku balikkan tubuhnya menghadapku. 

Aku memakaikan dasi hitam di kerah kemeja abu-abunya, Kris hanya menatap wajahku tak bergeming. Aku terus sibuk memasangkan dasinya. Selesai itu, aku merapikan kerah kemeja, dasi dan tuxedonya. Aku menaikkan lengan tuxedonya hingga atas sikunya, menampakkan kulit tangannya yang putih melepak itu. Aku melihat jam berwarna emas di atas meja riasnya, aku memakaikan jam ke tangan kurusnya. 

Lengkap sudah penampilan Kris, dia tampak sangat tampan. Dengan tuxedo hitam pudar dan kemeja abu-abu membungkus tubuh jangkungnya, tak lupa dasi hitam mengikat kerah kemejanya membuat karismanya makin terpancar. Dia terlihat rapi sekaligus modis dengan lengan tuxedo di naikkan hingga siku, warna emas jam tanganya membawa kesan mewah dan elegan. Rambut blonde-nya jatuh dan sedikit berantakan, he perfect guy in the world. Walaupun aku setiap hari melihat Kris, tetap saja au terpesona dengan penampilannya yang sekarang.

Aku menyungging senyum lembut, tapi Kris tak membalas senyumku. Wajahnya mengeras dan terlihat tegang, aku tahu dia tak mau pergi ke acara makan malam itu. Apa boleh buat, dia tak bisa menolak. Aku tak bisa mengatakan sesuatu untuknya, i have no idea. Aku menarik tangannya sampai pintu apartement dan memberikan kunci mobilnya "Pergilah~" Kris masih tak bergeming "I love you~" Akhirnya dia berbicara, Kris mengecup keningku sebelum pergi. Mataku tak luput dari punggungnya yang semakin lama semakin menjauh dan akhirnya menghilang dari pendanganku.

"I'll be there~" Gumamku sendiri. Aku masuk kedalam kamar dan mulai membongkar barang-barang yang kubeli dari mall semalam. 


Jujur saja, aku bingung dengan semua benda-benda ini! Harus aku apakan dulu (?) . Aku memilih untuk memakai gaun pink itu dulu "Ah! Jinjja... Too tight! I can't breath well... And why this fuvcking dress exposing my chest! FUU--" -_-" . Aku tak berenti mengutuk semua barang-barang itu. Aku memulai untuk memakai make-up. Astaga! Kenapa pakai eyeliner susah sekali?! Belum lagi eyeshadow, lipstick. "Terkutuk lah orang yang membuat benda-benda ini!" Umpatku. Aku mencepol rambutku hingga menampakkan leher jenjangku yang sering tertutup rambut. Aku memakai kalung, anting, cincin dan gelang dengan warna senada dengan gaunku. Ku semprot secukupnya parfume ke bagian tubuhku, aku memilih wangi strowberry. Step terakhir, aku memakai highells dan menyambar tas tenteng. 

Aku mengeluarkan handphone dan mengirim pesan untuk Kris.

To : Krispy
| Makan malam dimana? |

Aku melangkah keluar dari apartement menuju lobi. "Good evening Miss~~" Sapa seorang receptionist. Aku membalasnya dengan senyum ramah "Could you call a taxi for me" , "Sure~" Receptionist itu langsung meminta pelayan lain untuk mengantarku ke depan tempat take-drop. Tak lama handphone-ku bergetar, pasti pesan dari Kris. Aku langsung membukanya.

From : Krispy 
| Kami makan malam di xxx restorant, why? |

Aku langsung masuk ke dalam taxi tang sudah di sediakan pelayan apartement, "xxx restorant" Supir taxi itu langsung melaju pergi dari apartement.

__Michelle Moon POV end__

__Kris Wu POV__

Aku pergi menjemput Yue, dia sudah menungguku di lobi. Dia melihat mobilku datang lalu dia berlari kecil menuju mobilku dan masuk "Hi~ You look handsome" , "Thanks" Jawabku singkat. Aku langsung mengendarai ferrari sport-ku ke restorant xxx. 

Sesampai di restorant...
Aku keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Yue. Yah, karena ada orang tuanya disini dan aku tak mau umma mengomeliku lagi. Aku terpaksa bertingkah baik padanya (?). "Thank you~~" , "Your welcome~" Yue meraih lenganku dan menggendengnya erat, ahh! Aku ingin sekali melepaskan lenganku dari dekapannya. Tampak umma dan sepasang suami istri tengah duduk dan berbincang-bincang, aku yakin pasti itu orang tua Yue. Kami menghampiri mereka "Oww! Here they're... Mr. Chen and Mrs. Chen~ This is my son Kris Wu" Umma memperkenalkan aku pada orang tua Yue, aku hanya mengulas senyum palsu dan membungkuk tanda hormat. 

Baru saja aku duduk, handphone-ku sudah berbunyi. Aku menyambar handphone dalam kantung tuxedo, satu pesan masuk dari Michelle.

From : Michie 
| Makan malam dimana? |

Jariku dengan cepat menekan layar handphone dan membalas pesan Michelle.

To : Michie
| Kami makan malam di resotran xxx, why? |

Aku kembali memasukkan handphone-ku dalam kantung tuxedo dan berpura-pura tertarik dengan pembicaraan yang sangat membosankan antara umma dan orang tua Yue. Pelayan datang dan menuang wine ke dalam gelas kami, aku meneguk wine pelan "Jadi Kris, apa kesan mu saat melihat Yue?" Pertanyaan itu ditujukan padaku, ibu Yue tersenyum sambil menunggu jawabanku "Ah... Just wow. Ahahaha" Aku menjawab dengan sedikit canggung. Mereka semua tertawa jaim mendengar jawabanku. 'Wow' bukan berarti pernyataan suka atau mengaggumi Yue. Kata 'wow' bersifat luas artinya, 'wow' yang baru saja ku lontarkan itu lebih mengarah yang ke negatif xD Yes baby~ I'm a bad boy! 

Aku mulai bosan dengan pembicaraan mereka, Yue meraih tanganku dan menggenggamnya. Aku menatapnya dengan muka biasa saja, dia tersenyum melihatku. Pelayan datang membawakan beberapa beaf steak dan menghidangkannya di depan atas meja. "Ayo kita makan dulu~~" Umma mempersilahkan. Kami makan bersama, aku makan tanpa berbicara sedikitpun. Aku focus dengan steak yang sedang ku lahap, yah... Aku ini monster eater. Dlam hitungan menit saja steak itu sudah habis kulahap. Aku menyesap wine dalam gelas sambil melihat sekeliling. "Ehmmp!" Aku tersedak dan menaruh gelasku di atas meja, ku lap bibirku dengan serbet "Kau kenapa Kris?" Tanya Yue. Aku tak menggubrisnya, mataku tertuju pada perempuan itu... 'HOLLY COW! Why she's here??' Batinku.

__Kris Wu POV end__

~ TO BE CONTINUE ~ 

MWAHAHAHAHAHAHAHAHA xD akhirnya Author bisa posting lebih cepet ^^ di tunggu aja chapter 4 nya ya? :D sengaja bikin penasaran .__. #plaaakk! 

[WARNING! DO NOT COPY THIS FF WITHOUT CREDIT!!]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar