Kamis, 31 Januari 2013

[Chapter 2 / Shin Ji Ho] A Little Night Music of Mozart

Title : A Little Night Music of Mozart
Character : Shin Ji Ho pianist, Park Ji Ra [OC], Seo Joo-hyun from SNSD and Luna from F(x)
Chapter : 2
Author : Baby Krisses ^_~
Language : Indonesia and English [MIXED]
Genre : Romantic (?) i guess -_-
Rating : 17 or older


Shin Ji Ho


Mataku terbuka dengan cepat tanpa harus menyesuaikan keadaan kamar yang sudah terang menderang karena sinar matahari. Aku bangun dan duduk, apa tadi aku bermimpi? Mimpi yang aneh... 



= = = = = = = = = =

Seperti hari sebelumnya, aku kuliah pagi, selalu sarapan sambil jalan menuju kampus, menggunakan bus dan tak lupa headset ditelinga. 

"Park Ji Ra! Kau ini bisa tidak menghilangkan kebiasaan burukmu yang menyumbat telinga dengan headset?! Aku lagi berbicara denganmu!" Luna menarik headsetku dan mengomeliku habis-habisan "Kekeke! Mianhae mianhae~~ Kau bicara apa tadi?" , "Ayo ke aula teater! Aku mau melihat dosen muda yang imut itu~~" Luna menarik tanganku "Aish! Kau ini genit sekali!" Luna tak menggubris dan tetap menarik tanganku.

Kami sampai dan duduk di seat kosong dekat dengan panggung, Ji Ho seonsaengnim sedang bermain piano. Aku tak tahu instrumen lagu apa yang dia mainkan, tapi... Terdengar tak asing bagiku. Tak lama seohyun muncul dari balik panggung dan duduk di samping Ji Ho seonsaengnim, dia ikut bermian piano. Aiiih! Cheesy moment... Aku memalingkan wajah ke arah Luna, Luna tanpak antusias. "Aku tahu mereka bermain piano dengan sangat bagus, tapi... Aku sudah bosan! Ayo keluar dari sini" Aku berbisik pada Luna "Sebentar Ji Ra! Aku tengah menikmati permainan piano mereka. Aku tahu kau iri, karena tak pernah bisa bermain piano" JLEEEB! Kata-kata Luna barusan benar-benar menusukku.

Aku tak tahan, aku langsung beranjak dan keluar dari aula teater. Tega sekali Luna berkata seperti itu padaku. Aku memang tak pernah bisa bermain piano dan aku tak tahu mengapa! Kebetulan hari ini aku hanya punya satu kelas, jadi aku bisa pulang cepat. Tanpa pikir panjang aku langsung pulang kerumah.

Aku sampai di rumah...
"Hai sayang~~" Sambut Umma yang sedang sibuk bersih-bersih dan melakukan sedikit dekorasi ulang "Ada apa ini?" Tanyaku linglung "Besok kita kedatangan tamu" , "Nuguseyo?" Aku berjalan menuju lantai atas "Kau akan tahu sendiri~" Umma membuat aku penasaran, tapi aku tak berniat untuk memaksanya mengatakan siapa tamu itu karena aku sedang tidak mood gara-gara Luna. Aku mengganti pakaianku dengan shortpants dan oversize shirt, aku keluar dari kamar untuk turun dan mengambil sesuatu untuk dimakan.

Langkahku tertahan melihat pintu ruang yang sudah lama tak pernah ku kunjungi terbuka lebar, apa umma  membersihkan ruangan itu? Aku berjalan masuk kedalam ruangan itu, warna mocca menyelimuti dinding ruang itu. Mataku menangkap banyak barang anak-anak, seperti boneka, barbie, rumah-rumahan, kuda kayu dan aku rasa sepertinya itu milikku. Ah! Entahlah... Aku tak bisa mengingatnya. Sebuah piano putih susu memakan setengah tempat dari ruangan ini. Aku menyentuh dari ujung kiri tuts piano hingga ujung kanan dengan jari-jariku. Ku duduki kursi yang berada di depan piano, sinar matahari sore menyusup kedalam ruangan dengan bebas dan menerpa setengah tubuhku. Aku duduk tepat di samping jendela. 

Lima jari kananku menyetuh tuts piano dan ingin sekali menekannya. Ku lihat buku not piano bersandar di atas penyadar buku not. Aku tak bisa membacanya, aku tak bisa... Kata-kata Luna kembali meruak dalam pikiranku. Aku segera pergi meningalkan ruangan itu.

- - - - - - - - - -

"Ji Ra~~!!!" Luna memangilku, aku tak menoleh dan tetap berjalan "Yah! Kau mendengarkan lagu dengan headset lagi?!" Luna menyeka rambutku yang menutupi telinga "Ani" Aku menepis tangannya dan kembali berjalan. "Kau kenapa?" Luna berjalan disebelahku "Ani, aku sedang buru-buru" Dustaku, Luna tak lagi mengikutiku. Aku tak bisa mengatakan yang sebenarnya, aku masih marah padanya.

@ Home...
"Sayang~ Ayo kedokter, kau harus check" Umma menahanku "Ah! Umma aku malas" Umma menarik tanganku. Padahal aku baru saja pulang! Harus pergi lagi?? Aish! Aku menurut dan umma membawaku ke rumah sakit.

* * *

"Nona Ji Ra harus sering di ceritakan masa kecilnya, mungkin dia bisa kembali mengingat masa kecilnya" Umma menngangguk setelah mendengar penjelasan dari dokter. Aku rasa hal itu terus yang di katakan dokter -_- Tak ada yang berbeda dari tahun ketahun.Aku tak tahu pasti apa yang terjadi pada diriku dulu. Kata umma saat umurku 10 tahun, aku jatuh dan mengalami pembenturan di otak. Jadi, ceritanya aku mengalami amnesia (?) aku lupa dengan memori lampau. Untung saat itu aku masih berumur 10 tahun, walaupun umma tiap hari bercerita tentang masa kecilku. Aku tak mengingatnya sama sekali. 

"Nona Ji Ra, apa anda melihat bayangan atau bermimpi aneh belakangan ini?" Tanya dokter, umma menatapku penuh harapan. Aku mengagguk pelan "Mimpi seperti apa?" , "Aku bermimpi seorang anak laki-laki, kira-kira berumur 10 tahun lebih sedang bermain piano" Wajah umma seketika berbinar-binar dan senyum lebar merekah dibibir tipisnya. "Aku tahu apa yang harus kulakukan!" Ujar umma dengan penuh semangat "Kami permisi dulu dokter~ Gamshamnida~~

Kami akhirnya pulang kerumah...
"Sayang, kau mandi dulu sana" Umma melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7 malam "Ne~" Aku pergi ke lantai atas dan mandi.

Few minutes later...
Setelah selesai mandi aku mengenakan pakaian kebangsaanku (?) seperti biasa shortpants dan oversize shirt. Nyaman sekali sehabis mandi, aku biarkan rambut basahku tergurai tanpa di sisir. "Umma~ appa~" Aku memanggil mereka, namun tak ada yang menyahut. Tumben? Aku turun ke bawah menuju dapur, meja makan tersusun rapi. Tapi tak ada makanan, kemana umma dan appa? Katanya akan ada tamu, mana? Aku melihat kertas memo kecil berwarna pink tertempel di pintu kulkas "Kami pergi makan malam keluar, jaga rumah baik-baik <3" Aish! Umma meninggalkanku tanpa makanan?? 

Aku kembali naik ke lantai atas, mataku melirik-lirik ruang kemarin yang ku masuki. "Masuk, tidak? Masuk, tidak? Masuk!" Aku masuk kedalam ruangan itu, tanpa cahaya lampu. Cahaya bulan sudah menerangi sebagian ruangan, aku melangkah menuju piano dan duduk didepannya. Jariku menyentuh tuts piano dengan ragu, perlahan aku menekan tuts piano dengan satu jari. Di susul dengan jari-jariku yang lain, aku tak tahu instrumen music apa yang ku mainkan hanya saja itu seperti sudah berada di luar otakku.

Jariku berhenti, aku tak tahu harus melanjutkannya. Aku menatap jariku dengan kecewa, kenapa aku tak bisa? Aku pernah mencoba bermain piano, tapi hal yang sama selalu terjadi. Aku lupa, aku tak bisa menyelesaikannya. Itu membuatku kesal! Aku tak tahu mengapa, seperti ada yang terlupakan. Aku mencoba untuk ingat, tapi aku tak bisa. Mataku mulai mengabur karena air mataku sudah mengambang di pelupuk mata. 

"Aku suka music Mozart~ JiJi suka? Kalau kau suka oppa akan memainkannya untukmu" Seorang namja muncul dari belakangku, aku menoleh kaget dan melihat Ji Ho seonsaengnim menyambut wajahku yang berjarak sesenti dengan senyuman. Dia mulai bermain piano semetara aku berada dalam dekapannya. Otakku tak bisa mencerna semuanya dengan baik. Pertama, kenapa Ji Ho seonsaengnim berada dirumahku? Kenapa dia mengatakan hal yang sama persis seperti anak yang didalam mimpiku? DEG DEG DEG!!! Arrggh! Jantungku serasa mau copot! Jantungku berdetak 2 kali lebih cepat dan makin menggila saat nafas hangat Ji Ho seonsaengnim menerpa bahuku. Heart! Make it stop! I beg you... ><'

Aku menatap jari yang bebas bergerak menekan setiap tuts piano, instrumen music yang dimainkannya terdengar ceria. Air mataku tak jadi jatuh, aku terus memandang takjub jari-jarinya selama 2 menit lebih hingga permainan pianonya selesai. Ji Ho seonsaengnim duduk disebelahku "Matamu merah, apa tadi kau menangis?" Tanya Ji Ho seonsaengnim, aku menggelengkan kepala "Hampir menangis, aku tak jadi menangis karena permainan piano anda" Dia tersenyum lebar menunjukkan deretan gigi kecilnya "Apa yang anda lakukan disini?" , "Aku di undang makan malam dengan imo~" , "Maksud anda umma-ku?" Dia mengangguk pelan "Sepertinya kau tak mengenalku lagi" Senyuman itu hilang dari sang pemilik bibir, aku sungguh tak mengerti dengan apa yang di katakannya. 

~ TO BE CONTINUE ~
 
DI TUNGGUU LAGI CHAPTER SELANJUTNYA YA??? :D 
 
[WARNING! DO NOT COPY THIS FF WITHOUT CREDIT!!] 

Selasa, 29 Januari 2013

[Chapter 1 / Shin Ji Ho] A Little Night Music of Mozart

Title : A Little Night Music of Mozart
Character : Shin Ji Ho pianist, Park Ji Ra [OC], Seo Joo-hyun from SNSD and Luna from F(x)
Chapter : 1
Author : Baby Krisses ^_~
Language : Indonesia and English [MIXED]
Genre : Romantic (?) i guess -_-
Rating : 17 or older

Shin Ji Ho

Author balik dengan FF baru~~ xD hehe! Setelah nonton Starking episode 299 author jadi fall in love dengan skill-nya Ji Ho oppa *-*)/ #PLAAAKK! *ditepak Kris* -_-" Author labil banget! Ga bisa liat namja imut langsung jatuh hati (?) . Ya Allah~~ Ji Ho oppa~~ kamu kok imut banget sih?? Pinter main piano pula TToTT . Sebenarnya, author niat mau bikin one shoot FF. Tapi kayanya terlalu panjang, mungkin sampe 2 atau 3 chapter aja ^^ Happy reading yeorobun~!!
 
= = = = = = = = = =
 
__Park Ji Ra POV__

Pagi ini cuaca sangat bersahabat, tidak terlalu panas. Sinar matahari menyinari kota seoul, memberikan sedikit kehangatan. Aku sudah siap untuk pergi kuliah, ku sumbat telinga ku dengan headset dan memutar Mozart Symphony untuk pagi ini. Aku berlari turun ke lantai bawah menuju dapur, umma dan appa sudah sarapan duluan. Mereka tengah menikmati teh, aku langsung meminum susu yang sudah di sediakan umma dan menyambar sandwich yang tersisa di atas piring "Good morning mom~ dad~ I'm go to college! I LOVE Y'ALL" Aku mencium pipi kedua orang tuaku "Yah! Ji Ra-ah!! Makan dulu baru pergi kuliah!" Aku tak mendengar dengan jelas apa yang umma katakan, karena telingaku sudah tersumbat dengan headset. Aku berlari keluar sambil mengunyah sandwich. Aku pergi ke kampus menggunakan bus.

Sesampai di kampus...
Aku berjalan menelusuri koridor kampus, tanpak semua orang berbondong-bondong ke ruang teater. Aku tak tahu ada apa, tapi... Aku juga ikut penasaran dan mengikuti mereka ke ruang teater. Aku melihat Seohyun sunbaenim tengah bermain piano dengan seorang laki-laki berwajah baby-face. Mereka tanpak cocok bersama... Nahh! Aku tak tertarik dengan permainan piano mereka. Aku menerobos kerumunan manusia untuk keluar dari ruang teater. Biar kuceritakan sedikit tentang Seohyun sunbaenim, dia mahasiswi kampus seoul art semester 6. Jelas saja aku memanggilnya sunbaenim, aku saja baru semester 2 dan juga dia lebih tua dariku. Dia mahasiswi berbakat dalam segala bidang seni, semua perempuan iri padanya, karena dia juga cantik dan imut. 

Aku? Aku tidak ada apa-apa-nya di bandingkan Seohyun sunbaenim, bakatku hanya menyanyi dan melukis. Tapi, aku ingin sekali bisa main piano. "Yah! Ji Ra-ah!!!" Pekik Luna tepat di sebelah telingaku. "Mwo mwo mwo? Waeyo waeyo??" Aku menarik headset yang menutupi lubang telingaku "Aish! Kau ini kebiasaan sekali!" Luna meraih satu headset dan mendengarkan lagu yang sedang di putar iPod-ku "Mozart?" Aku mengangguk sambil menyeringai lebar, Luna menatapku aneh "Sejak kapan?" Luna duduk di atas rumput hijau di taman kampus, aku pun ikut duduk disebelahnya.

"Kemarin. Hehe! Entahlah, tiba-tiba saja aku suka dengan music Mozart. Ngomong-ngomong... Ada apa sih di ruang teater tadi? Kenapa ramai sekali?" , "Ah! Itu... Universitas kita mengambil satu dosen muda dibidang music, namanya Shin Ji Ho. Umurnya 25 tahun" Jelas Luna "Wow!" Kagumku. "Yah! Aku ada kelas music sekarang! Kenapa kau mengajakku mengobrol?! Aish..." Aku beranjak dan berlari meninggalkan Luna. Luna tertawa mengejek. 

Aku kembali menyumbat telingaku dengan headset dan memasuki kelas music, aku duduk paling atas. Karena tempat duduk sudah penuh semua. Aku terlambat 5 menit, perkuliahan baru saja dimulai. Aku melihat dosen, eh! Bukan kah dia namja yang berada di ruang teater tadi? Dia dosen muda itu? Dia Shin Ji Ho? Dia sedang menjelaskan tentang not balok, not angka, piano chords. Astaga! Aku paling benci membaca not! Aku tak bisa >_<" . Sedari tadi aku hanya memerhatikannya dengan wajah pabo. Aku juga menyatat ke dalam binder, tapi... Aku tak yakin bisa mengerti dengan apa yg kutulis. "Aku akan memainkan sedikit part dari music terkenal" Ji Ho seonsaengnim duduk di depan piano YAMAHA berwarna hitam mengkilat yang tersedia.

Jarinya dengan gemulai menekan tuts piano dengan palan tapi penuh dengan pasion. Aku terperangah dan kagum dengan skill piano-nya yang WOW! Dia bermain piano dengan mata terpejam, tubuhnya tak bisa diam, ekspresinya seperti hendak memasukkan music itu kedalam dirinya sendiri. Alunan suara piano yang diciptakannya mengahanyutkan mahasiswa dalam keheningan, tak ada seorangpun yang berkata-kata. W-wait! Sepertinya aku tahu music ini! Aku baru saja mendengarkannya!! Iya, aku mendengarkan. Aku mengeluarkan iPod-ku dan mencari music itu, BINGO!!! "Baiklah, apa kalian tahu music siapa tadi?" , "Aku tahu!" Aku langsung mengacungkan tangan tinggi-tinggi seperti anak TK yang sedang di absen -_-" . Aku refleks, semua orang menatapku. 

"Ye, nona siapa namamu?" DEG! Aigooo~ Aku mendadak gugup karena semua orang melihatku, terlebih Ji Ho-ssi sangat keren (?) . Ah! Apa-apaan aku ini?! "Nona yang di atas, kau mendengarkanku?" Kata Ji Ho seonsaengnim membuyarkan lamunanku. "Ah... Ye, naneun Park Ji Ra imnida. Yang anda mainkan tadi Piano Sonata No. 11 A major dari Wolfgang Amadeus Mozart bukan?" Semua mahasiswa mengangakan mulut mereka lebar-lebar, apa tidak? Park Ji Ra yang selalu diam (dikelas saja) dan tuli (karena keseringan menyumbat telinga dengan headset) akhirnya bersuara untuk pertama kalinya. "Tepat sekali! Kelas ini berhasil menjawab dengan tepat. Gamshamnida Ji Ra-ssi~~" Ji Ho seonsaengnim melempar senyum manis padaku "Y-ye..." Aku menundukkan kepala tanda sopan santun dan hormat. 

- - - - - - - - - -

Great! Gara-gara aku menjawab pertanyaan Ji Ho seonsaengnim, anak-anak sekelasku mengejekku dan memberiku julukan 'The Mozart Ji Ra' apa-apaan itu?! Aish! Menyebalkan! Aku ke aula teater untuk latihan vocal, sebenarnya latihan vocal akan dimulai 30 menit lagi. Aku datang lebih awal, bahkan terlalu cepat. Aku derdiri di atas panggung teater dan menyapu pandangan ke seluruh seat kosong berwarna merah hati berjejer dengan rapi. Aku menghirup nafas dalam-dalam sebelum mengeluarkan suara.

It still feels like our first night together
Feels like the first kiss and
It’s gettin’ better baby
No one can better this
I’m still hold on and you’re still the one
The first time our eyes met it’s the same feelin’ I get
Only feels much stronger and I wanna love ya longer
You still turn the fire on

Aku memilih menyanyikan lagu Please forgive me dari Bryan Adams. Aku mengeluarkan suara terbaikku untuk menyanyikan lagu ini. Part selanjutnya aku harus menaikkan dua oktaf suaraku.
So...
Aku berhenti bernyanyi, seseorang bermain piano dengan lagu yang ku nyanyikan sekarang. Tepat di part yang akan ku nyanyikan, aku menoleh dan terdiam. Aku menemukan sosok Ji Ho seonsaengnim yang bermain piano. Dia menggelengkan kepalanya ke kanan, memberikan isyarat untuk menyuruhku tetap bernyanyi.
So If you’re feelin’ lonely.. don’t
You’re the only one I’d ever want
I only wanna make it good
So if I love ya a little more than I should
Aku bernyanyi diiringi permaina piano Ji Ho seonsaengim, lagu ini lebih hidup karena permainan pianonya. Aku sangat menikmati melody tang tercipta antara suara ku dan suara piano, membuat aku bersemangat menyanyikan lagu ini dengan baik.
Please forgive me I know not what I do
Please forgive me I can’t stop lovin’ you
Don’t deny me
This pain I’m going through
Please forgive me
If I need ya like I do
Please believe me
Every word I say is true
Please forgive me I can’t stop loving you...
Aku langsung membungkuk-bungkukkan badan pada Ji Ho seonsaengnim. "Suaramu bagus, Ji Ra-ssi~" , "Ah... haha! Gamshamnida~ Tapi, suaraku masih lemah. Jadi tidak terlalu bagus" Aku merendah sambil mengusap tengkukku. Kami akhirnya berbincang santai sampai waktu latihan olah vocal tiba.
"Aku permisi dulu~ Kau berlatih yang giat, JiJi-ah" Ji Ho seonsaengnim menepuk pucuk kepalaku dan pergi meninggalkan aula teater. Aku hanya mematung di tempat sambil memegang kepalaku. Bari saja dia memegang kepalaku?? >///< Tadi dia panggil aku JiJi? O.o . "DUAAAR!!!" Luna mengagetkan ku "Ash! Yah! Kau ini!" Aku mengelus dadaku, Luna tertawa geli melihat ekspresi ku yang masam "Kau kena therapy electric shock dengan dosen baru itu ya?" , "Hehe..." Aku hanya cengengesan. Tak lama kami memulai latihan olah vocal.
- - - - - - - - - - 
"JiJi??" Aku terus berguling-guling di atas tempat tidur, aku terus memikirkan itu. Sepertinya panggilan itu tak asing, setelah Ji Ho seonsaengnim memanggilku dengan pangillan itu pun terdengar tak asing bagiku. Ah! Sudahlah... Aku cape. Aku menyetel Piano sonata untuk pengantar tidur.

* * *

"Aku suka music mozart~ JiJi suka? Kalau kau suka Oppa akan memaikan music mozart untukmu" Seorang anak laki-laki berumur 11 tahun memainkan salah satu music mozart. 

Mataku terbuka dengan cepat tanpa harus menyesuaikan keadaan kamar yang sudah terang menderang karena sinar matahari. Aku bangun dan duduk, apa tadi aku bermimpi? Mimpi yang aneh... 

~ TO BE CONTINUE ~

Hehe xD di tunggu aja ya chapter selanjutnya ^^v . Author yakin, FF yang ini pasti sepi banget yang baca -_-" Mungkin pada ga kenal Ji Ho... Ntar author share beberapa video Shin Ji Ho, MUST SEE!!! (bagi yang suka dengerin instrumen piano). Annyeong~ 

[WARNING! DO NOT COPY THIS FF WITHOUT CREDIT!!]

Senin, 28 Januari 2013

[Chapter 3 / Kris Wu] Yo, Wu Fan! Tell your MAMA i will propose you!

Tiltle : Ayo, Wu Fan! Tell your MAMA i will propose you!
Character : Kris Wu from EXO-M, Michelle Moon [OC], Chen Yue Chinese Ullzang, and another support cast.
Chapter : 3
Author : Baby Krisses :D
Language : Indonesia
Genre : romance and lil bit comedy (?)
Rating : 17 or older ^^

Kris Wu

Tumben? Tak seperti biasanya... Kenapa dia? Aku menghampiri Min yang tengah ngobrol dengan yang lain. "Min-ssi~ apa kau tahu kemana Michelle?" , "Aku tak tahu dia kemana, tadi dia pergi begitu saja tanpa bilang mau kemana. Sepertinya ada yang dipikirkannya" , "Ahh! Thank you~~" Aku melangkah pergi dari tempat Min berdiri. Apa lagi yang akan dilakukan anak itu?? 'Michie, kau dimana?' 


= = = = = = = = = =

Aku menelponnya, tapi tak dijawab. Okay, she start to make me worry! Aku pulang ke apartement untuk menge-check-nya, tapi... Aku tak mendapatkannya di apartement. "Arrgh! Where are you?!" Aku terus menelponnya dan mengirimnya pesan. 

__Kris Wu POV end__

__Michelle Moon POV__

Okay, aku akan ikut datang ke acara makan malam itu tanpa sepengetahuan Kris. Kalau aku mengatakan rencana ini pada Kris, aku yakin Kris tak akan mengizinkanku. I have to change! Merubah penampilanku untuk semalam saja... Aku harus bisa menyamai Yue, walaupun aku tak mungkin bisa -_-" No torn jeans, no shirt, no snakers! Welcome to cute errr... Dress ~_~" . I'm going to mall, to buy some girls thing.

Tiba-tiba handphoneku berdering, aku melihat nama Kris muncul dilayar handphone-ku. Aku memasukkan handphone ke dalam kocek jacketku, aku berusaha mengabaikannya. Aku tak mau rencanaku berantakkan.

Setelah beberapa jam ku habiskan demi mencari gaun dan lainnya "Done~~" Seruku, aku melirik jam tangan sudah jam 7 malam. Aku harus cepat pulang sebelum Kris makin mengkhawatirkanku. 

Sesampai di apartement...
ku masuk diam-diam, keadaan sepi. Sepertinya Kris sedang keluar. Aku masuk kedlam kamar dan memasukkan barang-barang yang baru kubeli dalan lemari. Aku langsung mengganti bajuku dengan baju biasa, aku akan memasak untuk Kris "Dari mana kau?" Suara Kris membuatku kaget, aku langsung meng-cover tubuhku yang hanya memakai 2 pieces "Kau ini tidak sopan! Aku sedang ganti baju! Get out!" Aku melempar bantal ke arahnya, Kris mundur dari ambang pintu dan menjauh. Aku langsung memakai baju dan keluar dari kamar.

"Sit down, i want to talk with you" Mimik mukannya sangat serius, membuat aku gentar. Aku duduk di sofa trpat disebelahnya "Kemana kau tadi? Kenapa telepon dariku tak di angkat? SMS juga tidak dibalas! Kau mau buat aku mati karena mengkhawatirkanmu? Umma dan appa menitipkan anaknya padaku. Aku bisa mati dibunuh appa mu jika kau kenapa-kenapa! Apa sulitnya mengabari keberadaanmu?" Kris mengomeliku panjang lebar, aku hanya menundukkan wajah tanpa mengangkat bicara.

"Mianhae~~ Aku hanya jalan-jalan tadi, aku tak bisa konsentrasi dengan perkuliahan" , "Kau memikirkan masalah itu? Jangan kau pikirkan masalah ku dan umma~ Aku bisa mengatasinya sendiri" Kris menebak isi kepalaku, kami berdiam diri selama 1menit. Aku memutuskan untuk angkat biacara duluan "Kau lapar?" Aku menyenggol lengan Kris, Kris menatap wajahku degan alis sebelah terangkat "Kau mencoba untuk mengalihkan pembicaraan? Kau pikir aku sudah tidak marah padamu? Mulai sekarang kau tak boleh kemana-mana tanpa sepengetahuanku dn aku harus mengantarmu kemana saja" Kris melipat lengannya didepan dadanya.

"Menyebalkan!" Aku beranjak dari sofa "Kau mau kemana? Don't dare to move. Sit back! Or..." Aku memotongnya "Or you grounded. Geez! You so lame, Kris~~" Aku melangkahi kakinya yang berselonjor menghalangi jalanku. GREEEPP!!! Kris menarik lenganku dan menghempasku di sofa "Yah!" Pekikku, Kris memaku kedua pergelangan tanganku dengan tangannya. Tubuh jangkungnya menimpaku, wajahnya hanya berjarak sesenti. Aku bisa melihat mata sayu-nya yang tajam dengan dekat. "Dasar pembangkang" Cibirnya "Itu karena kau memperlakukanku seperti anak kecil!" , "Aish! Teruslah melawan atau ku tambah hukumanmu" , "Yah! Apa hak mu menghukumku??!" , "Kau lupa, kau itu tanggung jawabku. Orang tua mu yang memintaku untuk menjagamu, jadi kau harus nurut padaku!" 

"Bagaimana bisa orang tuaku meminta tolong untuk menjaga anaknya pada namja plinplan dan pernah membuat putri mereka nangis dan sakit hati?!" Kris menghembus nafas panjang, wajahnya yang serius itu pudar dengan sendirinya. Kris melepas pergelangan tanganku dan memelukku "Jangan ungkit masalah itu~~" Lirihnya, Kris menyembunyikan wajahnya di bantal sofa tepat disamping wajahku. Aku sengaja menyinggung masalah itu, karena itu lah titik lemah Kris. "Aku tak bisa bernafas, kau berat tau!" Aku mendorong tubuhnya yang menimpaku, sedikitpun dia tak bergerak. "Kau ini selalu saja menghancurkan moment seperti ini!" Runtuk Kris kesal.

Aku terkekeh kecil, "Aku mau bikin Tacos! Aku lapar... Apa kau tidak lapar?" Kris mengangkat wajahnya dan menghadap kesamping untuk menatapku "Make 3 tacos! I'm starving..." , "3? Dasar monster! Now, get out of me" Senyumnya kembali merekah "Michie's sexy monster~~" Kris menyeringai pervet lalu mengigit leherku "Ash! Paboya! Appo!!" Aku mengetuk kepalanya, Kris bangkit dan membantuku bangun "I've mark you... You officialy Kris's property~~" Aku berkaca dan melihat bekas gigitannya dileherku "Property? You thing i'm stuff??!" Kris tertawa puas setelah melihat wajah ku yang bertekuk kesal.

- - - - - - - - -

Hari ini hari sabtu...
Sekarang sudah menunjukkan pukul 06.00PM. Kris sedang bersiap-siap di kamarnya "Kris, can i come in?" Aku meminta izin sambil mengetuk pintu kamarnya "Just come in" Pekik Kris dri dalam kamar, aku masuk ke dalam kamarnya dan melihat Kris tengah sibuk merapikan rambutnya. Aku meraih tuxedo hitam pudarnya yang tergeletak di atas kasur, aku membelakangi Kris dan membukakan tuxedo. Aku memakaikan tuxedo-nya ke tubuh jangkung Kris, ku balikkan tubuhnya menghadapku. 

Aku memakaikan dasi hitam di kerah kemeja abu-abunya, Kris hanya menatap wajahku tak bergeming. Aku terus sibuk memasangkan dasinya. Selesai itu, aku merapikan kerah kemeja, dasi dan tuxedonya. Aku menaikkan lengan tuxedonya hingga atas sikunya, menampakkan kulit tangannya yang putih melepak itu. Aku melihat jam berwarna emas di atas meja riasnya, aku memakaikan jam ke tangan kurusnya. 

Lengkap sudah penampilan Kris, dia tampak sangat tampan. Dengan tuxedo hitam pudar dan kemeja abu-abu membungkus tubuh jangkungnya, tak lupa dasi hitam mengikat kerah kemejanya membuat karismanya makin terpancar. Dia terlihat rapi sekaligus modis dengan lengan tuxedo di naikkan hingga siku, warna emas jam tanganya membawa kesan mewah dan elegan. Rambut blonde-nya jatuh dan sedikit berantakan, he perfect guy in the world. Walaupun aku setiap hari melihat Kris, tetap saja au terpesona dengan penampilannya yang sekarang.

Aku menyungging senyum lembut, tapi Kris tak membalas senyumku. Wajahnya mengeras dan terlihat tegang, aku tahu dia tak mau pergi ke acara makan malam itu. Apa boleh buat, dia tak bisa menolak. Aku tak bisa mengatakan sesuatu untuknya, i have no idea. Aku menarik tangannya sampai pintu apartement dan memberikan kunci mobilnya "Pergilah~" Kris masih tak bergeming "I love you~" Akhirnya dia berbicara, Kris mengecup keningku sebelum pergi. Mataku tak luput dari punggungnya yang semakin lama semakin menjauh dan akhirnya menghilang dari pendanganku.

"I'll be there~" Gumamku sendiri. Aku masuk kedalam kamar dan mulai membongkar barang-barang yang kubeli dari mall semalam. 


Jujur saja, aku bingung dengan semua benda-benda ini! Harus aku apakan dulu (?) . Aku memilih untuk memakai gaun pink itu dulu "Ah! Jinjja... Too tight! I can't breath well... And why this fuvcking dress exposing my chest! FUU--" -_-" . Aku tak berenti mengutuk semua barang-barang itu. Aku memulai untuk memakai make-up. Astaga! Kenapa pakai eyeliner susah sekali?! Belum lagi eyeshadow, lipstick. "Terkutuk lah orang yang membuat benda-benda ini!" Umpatku. Aku mencepol rambutku hingga menampakkan leher jenjangku yang sering tertutup rambut. Aku memakai kalung, anting, cincin dan gelang dengan warna senada dengan gaunku. Ku semprot secukupnya parfume ke bagian tubuhku, aku memilih wangi strowberry. Step terakhir, aku memakai highells dan menyambar tas tenteng. 

Aku mengeluarkan handphone dan mengirim pesan untuk Kris.

To : Krispy
| Makan malam dimana? |

Aku melangkah keluar dari apartement menuju lobi. "Good evening Miss~~" Sapa seorang receptionist. Aku membalasnya dengan senyum ramah "Could you call a taxi for me" , "Sure~" Receptionist itu langsung meminta pelayan lain untuk mengantarku ke depan tempat take-drop. Tak lama handphone-ku bergetar, pasti pesan dari Kris. Aku langsung membukanya.

From : Krispy 
| Kami makan malam di xxx restorant, why? |

Aku langsung masuk ke dalam taxi tang sudah di sediakan pelayan apartement, "xxx restorant" Supir taxi itu langsung melaju pergi dari apartement.

__Michelle Moon POV end__

__Kris Wu POV__

Aku pergi menjemput Yue, dia sudah menungguku di lobi. Dia melihat mobilku datang lalu dia berlari kecil menuju mobilku dan masuk "Hi~ You look handsome" , "Thanks" Jawabku singkat. Aku langsung mengendarai ferrari sport-ku ke restorant xxx. 

Sesampai di restorant...
Aku keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Yue. Yah, karena ada orang tuanya disini dan aku tak mau umma mengomeliku lagi. Aku terpaksa bertingkah baik padanya (?). "Thank you~~" , "Your welcome~" Yue meraih lenganku dan menggendengnya erat, ahh! Aku ingin sekali melepaskan lenganku dari dekapannya. Tampak umma dan sepasang suami istri tengah duduk dan berbincang-bincang, aku yakin pasti itu orang tua Yue. Kami menghampiri mereka "Oww! Here they're... Mr. Chen and Mrs. Chen~ This is my son Kris Wu" Umma memperkenalkan aku pada orang tua Yue, aku hanya mengulas senyum palsu dan membungkuk tanda hormat. 

Baru saja aku duduk, handphone-ku sudah berbunyi. Aku menyambar handphone dalam kantung tuxedo, satu pesan masuk dari Michelle.

From : Michie 
| Makan malam dimana? |

Jariku dengan cepat menekan layar handphone dan membalas pesan Michelle.

To : Michie
| Kami makan malam di resotran xxx, why? |

Aku kembali memasukkan handphone-ku dalam kantung tuxedo dan berpura-pura tertarik dengan pembicaraan yang sangat membosankan antara umma dan orang tua Yue. Pelayan datang dan menuang wine ke dalam gelas kami, aku meneguk wine pelan "Jadi Kris, apa kesan mu saat melihat Yue?" Pertanyaan itu ditujukan padaku, ibu Yue tersenyum sambil menunggu jawabanku "Ah... Just wow. Ahahaha" Aku menjawab dengan sedikit canggung. Mereka semua tertawa jaim mendengar jawabanku. 'Wow' bukan berarti pernyataan suka atau mengaggumi Yue. Kata 'wow' bersifat luas artinya, 'wow' yang baru saja ku lontarkan itu lebih mengarah yang ke negatif xD Yes baby~ I'm a bad boy! 

Aku mulai bosan dengan pembicaraan mereka, Yue meraih tanganku dan menggenggamnya. Aku menatapnya dengan muka biasa saja, dia tersenyum melihatku. Pelayan datang membawakan beberapa beaf steak dan menghidangkannya di depan atas meja. "Ayo kita makan dulu~~" Umma mempersilahkan. Kami makan bersama, aku makan tanpa berbicara sedikitpun. Aku focus dengan steak yang sedang ku lahap, yah... Aku ini monster eater. Dlam hitungan menit saja steak itu sudah habis kulahap. Aku menyesap wine dalam gelas sambil melihat sekeliling. "Ehmmp!" Aku tersedak dan menaruh gelasku di atas meja, ku lap bibirku dengan serbet "Kau kenapa Kris?" Tanya Yue. Aku tak menggubrisnya, mataku tertuju pada perempuan itu... 'HOLLY COW! Why she's here??' Batinku.

__Kris Wu POV end__

~ TO BE CONTINUE ~ 

MWAHAHAHAHAHAHAHAHA xD akhirnya Author bisa posting lebih cepet ^^ di tunggu aja chapter 4 nya ya? :D sengaja bikin penasaran .__. #plaaakk! 

[WARNING! DO NOT COPY THIS FF WITHOUT CREDIT!!]

Minggu, 27 Januari 2013

[Chapter 2 / Kris Wu] Yo, Wu Fan! Tell your MAMA i will propose you!

Tiltle : Ayo, Wu Fan! Tell your MAMA i will propose you!
Character : Kris Wu from EXO-M, Michelle Moon [OC], Chen Yue Chinese Ullzang, and another support cast.
Chapter :  2
Author : Baby Krisses :D
Language : Indonesia
Genre : romance and lil bit comedy (?)
Rating : 17 or older ^^

Kris Wu



Aku kesal mendengarkan alasan itu dari Kris, tapi... Itu lah adanya. Aku bisa apa? "Okay okay... Then, Tell your MAMA i will propose you!" Aku keluar dari mobil dan pulang dengan menggunakan taxi.

 = = = = = = = = = =

"Min~~ I need your advice" Aku meletakkan kepalaku di atas tumpukan buku "Tumben kau meminta saranku, kenapa? Kau stress? Apa kau melakukan hal 'itu' dengan Kris? You pregnant?" Aku hanya menaikkan tangan kananku dan menunjukkan jari tengah di depan muka Min -_-" . Seenaknya saja dia berkata seperti itu! "Kekeke! Okay okay, tell me what's your problem" Min menepis tanganku "Kau tahu perempuan yang bersama Kris kemarin?" Min mengangguk "Dia calon tunangan Kris! HUAAAAHH!" Aku frustasi hingga menangis olok-olok (?) seperti anak kecil "Mwoya?! Ah jinjja?" , "Ne!!" , "Bagaimana bisa?" Tanya Min penasaran "Long story~~ Just gimme advice! What should i do??" 

"Kris harus bilang ke umma-nya, bahwa dia sudah punya kau" Saran Min "Arrggh! Aku sudah bilang ke Kris, tapi... Umma-nya sedang sakit, dia takut membuat keadaan umma-nya drop" Aku menjedutkan keningku ke buku berapa kali "Tak ada cara lain, kau yang harus bilang sendiri ke umma-nya" Aku duduk tegak dan memandang Min seperti Are-you-kidding-me?!. "I'm serious" Jawab Min singkat "Shit!" Aku menggaruk kepalaku seperti monyet (?). Aku benar-benar frustasi! 

- - - - - - - - -

"Kris sayang~~ Kenapa susah sekali menjadi pacarmu?! -- Kenapa banyak sekali cobaan yang menguji hubungan kita??" Aku berbicara sendiri di depan kaca seperti orang gila "Itulah resiko berpacaran dengan namja ganteng. Kau harus tabah~~" Kris datang tiba-tiba mengagetkanku "Kau ini buat aku kaget saja!" Aku memukul lengannya, Kris menghadapkanku ke kaca, memeluk pinggangku dan meletakkan dagunya di atas pundakku "Maafkan aku~ Selama ini aku belum bisa membahagiakanmu, aku hanya membuatmu sedih dan kesal" , "Ini bukan sepenuhnya salahmu~ Berhenti untuk minta maaf, okay?" Kris mengangguk.

Kris membenamkan wajahnya di antara leher dan pundakku, hidung mancungnya menyentuh kulit leherku dan menghirupnya kuat "Ashh! Stop it!" Aku bergidik geli, tak lama bel berbunyi "Open the door now!" Aku melepaskan tangan Kris yang melingkar dipinggangku dan mendorongnya. Dia berlari keluar dan masuk lagi "Aku lupa sesuatu!" , "Apa?" Kris peck my lips then go out to open the door, look! How sweet this guy :'D 

__Michelle POV end__

__Kris Wu POV__

"Coming~~" Aku berteriak dan berlari menuju pintu, sedari tadi bell tak berhenti berbunyi. Mengganggu saja! Selalu saja ada yang mengganggu saat kami berdua! Ku intip dari balik kaca, aku perhatikan baik-baik. "Fuck!" Aku mengutuk dan langsung berlari ke kamar Michelle "Michie, You stay! Don't go out and don't make a noise! Got it??" Aku menguncinya dari luar "Kris! What a hell are you doing? Let me out!" Michelle menggedor-gedor pintu kamar dari dalam "Sshhh! Be quiet... Mom and Yue is here!" Michelle langsung diam, aku bergegas membukakan pintu.

"Why you took so long?" Umma menyemprotku sebelum aku mengangkat bicara, Yue mengekori umma seperti anak ayam. Umma duduk di ruang tengah bersama Yue "I want to talk with you, Kris" Aku ikut duduk di sofa "What's that?" , "Apa yang kau lakukan pada Yue?" Tanya umma, aku yakin pasti Yue menceritakan kejadian kemarin pada umma. "I didn't nothing... Well, being famous is pretty hard mom. I had tons of fangirls~~ So, that's make me being player" Aku menegaskan akhir kata, aku sengaja untuk membuat Yue kesal. Aku melirik wajahnya yang menatapku kesal, seulas senyum evil terukir dibibirku. 

"Apa-apaan kau ini! Mulai sekarang, berhenti berhubungan dengan wanita-wanita itu!" Bentak umma "Okay okay~~ I'll try" Jawabku santai, Yue masih menatapku tak berkedip "Waeyo? Problem?" Tanyaku ketus "Kris!" Umma memperingatiku, aku tak menanggapinya dan berjalan ke dapur "Umma sempat bepikir, lebih baik Yue tinggal disini bersamamu" BYUUUURR!!! (?) Aku menyemprot susu yang kuminum keluar dari mulut "No she can't!" Cegahku "Kenapa? Bukankah apartement ini punya dua kamar?" , "Iya, tapi... Tapi... Kamar itu sudah ada yang menempati" , "Siapa? Perempuan??" Desak umma "Ani ani! Laki-laki" Dustaku. 

Yue sibuk mengamati setiap sudut ruang apartement-ku "Yah! Apa ini???" Yue meraih hotpants Michelle. 'DAMN IT!!!' Umpatku dalam hati. Aku langsung menyambar hotpants Michelle dari tangan Yue dan mencampaknya ke dalam guci besar "Siapa punya itu??" Tanya umma penuh rasa curiga "Ahh... Ermm... Ini punya..." , "Kau membawa wanita ke apartement???" Yue menuduhku "Kalau iya kenapa?" Aku menjawabnya lantang. PLAAAKK!!! Umma mendaratkan tapak tangannya di pipiku "Aku membesarkanmu untuk menjadi pria terhormat, Wu Yi Fan" Aku hanya menatap umma dengan muka datar. "Yue akan pindah disini setelah makan malam dengan keluarga Yue!" Umma menarik Yue keluar dari apartement-ku.

Aku menutup pintu dan membukakan pintu kamar Michelle, dia sudah berdiri tegak di balik pintu. Aku masih tak mengeluarkan ekspresi diwajahku, Michelle mendekat dan menempakkan kedua tangannya dirahangku. Tangan halusnya mengelus lembut pipiku, aku meraih tubuh kecilnya dan memeluknya erat. 

__Kris Wu POV end__

__Michelle Moon POV__

Aku mendengar semua percakapan antara umma Kris dan Kris. Apa yang harus kulakukan? Nahh! Apa yang harus kami lakukan? Besok hari sabtu, tepatnya hari dimana keluarga Kris dan Yue akan bertemu. Apa aku harus keluar dari apartement-nya? "No no no!" Aku menggeleng-gelengkan kepalaku "Yah!" Min mengagetkanku "W-wae?" Aku tersontak kaget "Kau ini dari tadi sibuk dengan dubiamu sendiri! Makan pun tidak, kau hanya menggauli makananmu saja" Aku menatap makananku yang sudah acak-acakan. "M-mianhae~ Aku permisi" Aku pergi dari kantin tanpa memakan makananku, Min dan yang lain hanya menatapku heran. 

Kepalaku terus memikirkan hal itu, seperti memaksaku untuk menemukan jalan keluar. Tiba-tiba kata-kata ynag pernah keluar dari mulutku berputar dalam kepalaku 'Wu Fan! Tell your MAMA i will propose you!' "AHA!!!" Aku meninju telapak tanganku sendiri. "Nahh! Ridicilous!" Aku tak menyetujui ide gila itu, aku seperti ngomong dengan diri sendiri. Sampai-sampai orang lain memandangku aneh. Like i care~ I don't give you a fvck -_-" . Aku mengeluarkan handphone dan mengirim pesan untuk Kris.

To : Krispy 
| Babe~ i'm back home early okay? Don't waitin for me and i'm okay~~ |

Demi Kris aku akan melakukan apa pun, termasuk ide gila ini.

__Michelle Moon POV end__

__Kris Wu POV__

Aku melihat Min dan teman-teman Michelle keluar dari kantin, mana Michelle? Tiba-tiba handphoneku bergetar. Stu pesan masuk dari Michelle, aku membukanya.

From : Michie
| Babe~ i'm back home early okay? Don't waitin for me and i'm okay~~ |

Tumben? Tak seperti biasanya... Kenapa dia? Aku menghampiri Min yang tengah ngobrol dengan yang lain. "Min-ssi~ apa kau tahu kemana Michelle?" , "Aku tak tahu dia kemana, tadi dia pergi begitu saja tanpa bilang mau kemana. Sepertinya ada yang dipikirkannya" , "Ahh! Thank you~~" Aku melangkah pergi dari tempat Min berdiri. Apa lagi yang akan dilakukan anak itu?? 'Michie, kau dimana?' 

~ TO BE CONTINUE ~

Hehe xD sorry lama update -_-v Author sibuk liburan sama Kris (?) xD #PLOOOK! Btw, singkat banget ya chapter 2 nya .__. Maaf lagi~!! >< Author usahain chapter 3 panjaaaaaaaaaaaaaaang banget dah (?) Biar readers semua seneng ^^' Di tunggu aja ya? 

[WARNING! DO NOT COPY THIS FF WITHOUT CREDIT!!]

Selasa, 22 Januari 2013

[Chapter 1 / Kris Wu] Yo, Wu Fan! Tell your MAMA i will propose you!

Tiltle : Ayo, Wu Fan! Tell your MAMA i will propose you!
Character : Kris Wu from EXO-M, Michelle Moon [OC], Chen Yue Chinese Ullzang, and another support cast.
Chapter :  1
Author : Baby Krisses :D
Language : Indonesia
Genre : romance and lil bit comedy (?)
Rating : 17 or older ^^


Kris Wu


FF ini sambungan dari FF "Love The Way You Lie" ^^ nothing much i could say, just thank's for read my FF and so... Yeah! Follow my blog~ Happy reading, yeorobun~~!!! (_ _) ^^

__Michelle Moon POV__

"Okay... Yeah... Hmm" Kris berbicara dengan handphone-nya (?). Aku hanya memerhatikan mimik mukanya yang selalu serius itu, kemudian dia menghela nafas berat. Aku yakin ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman "Apa itu dari Yue?" Aku tetap berjalan sambil menjilati es krim chocolate yang baru saja dibeli. Kris mengangguk malas "Boleh aku bertemu dengannya?" Kris berhenti dan melototiku "What?" Aku menangkap ekspresi mukanya yang mulai tegang. Kris tak menjawab, hanya memberi tatapan NO-you-can't -_-" . "Cepat atau lambat juga aku akan bertemu dengannya" Aku berjalan duluan meninggalkan Kris "Aku tahu! Tapi, tidak sekarang" Aku duduk di bench taman dan berpura-pura tak mendengarnya.

Kris berceloteh panjang lebar, dia mulai menceramahiku. Aku tetap tak memperdulikannya "Miss Moon, are you listen to me?" Aku menghadapnya dan menyodok es krim ke mulutnya "Aku dengar! Bilang saja kalau kau takut, kau belum pernah bilang ke umma mu bahwa kau punya pacar. Dasar pengecut!" Kris menjilat bibirnya sendiri yang terkena es krim "Jangan panggil aku pengecut" , "Jadi apa? Kita tak punya waktu banyak, 4 hari lagi acara makan malam keluarga mu dan Yue" , "Okay, i'll talk to her soon" , "A-S-A-P, Wu Fan! A-S-A-P!!" Aku menegaskannya. 


__Michelle Moon POV end__


__Kris Wu POV__


"Mom, is not fair! Why you dicide without asking to me first? It's about my life, my future" Aku merasa frustasi "I won't ask you cuz i know you will deny it"  , "Geez!" Aku memejamkan mata dan memegang kepalaku. Sebenarnya apa yang Yue lakukan pada umma? "Mom, listen. Actually... I..." Aku berhenti berbicara saat umma tengah sibuk minum obat-obatnya. Aku tak mungkin mengatakannya sekarang, aku takut membuat umma kaget dan drop. "Yes Kris? What you wanna say?" , "Nahh, forget it. I got a go, see ya~" Aku mengecup pipinya lalu pergi dari apartement-nya. 

Tak lama handphone-ku bergetar, aku melihat nama Yue muncul di layar handphone. Yue? Sejak kapan aku mengganti kontak namanya? Aku langsung mengangkatnya "Ssup?" Tanpa basa-basi aku bertanya langsung "Jemput aku ya? Sekarang! See you later babe~" Aku langsung mematikan sambungan telepon dari Yue dan menelpon Michelle. Aku berjalan menuju ground floor tempat ku memarkirkan mobil "Yo! Yo! Waddup Krispy?" Michelle mengangkat telepon dariku "You change her contact name in my phone?" , "Yup! Why?" , "Errkk! I don't like it!" , "Stop being childish dude, grow up! Is not good calling bitch to beautiful girl. Kekeke" , "Don't lecture me! Pfft, whatever... Well, i gonna take her. Bye Michie~" , "Herrm, i'm jealous! Okay, bye Krispy~"

__Kris Wu POV end__

__Michelle POV__

"Arrggh! Yue! Mati kau!!" Aku memukul-mukul batal dengan geram, karena dia Kris jadi jarang menghabiskan waktu denganku. "Sial!" Aku menghempas tubuhku di atas kasur, aku berpikir sesuatu. Tick tick tock tick tock... "Aha! I have good idea" Aku langsung mengirim pesan for my beloved girls includ Min. 

| Girls, I need your help~!! Come to my apartement, right now okay :* | 
>>> Sending...

"Mwahahahahahahaha!" Aku tertawa penuh kemenangan. Aku langsung bersiap-siap dan mengenakan ini 



"Kenapa kau memanggil kami?" Min mewakili yang lain "Begini..." Aku menceritakan sedikit tentang Yue dan aku hanya bilang Yue perempuan gila yang terobsesi dengan Kris. Aku tak membicarakan lebih dalam tentang masalah ini. "So, i want you guys make her pissed off. Hehe" , "Just pissed off? If i be you, i will broke her neck!" Kata Min. "Geez! Chill Min~~ This the plan..." Aku mengatakan ideku pada yang mereka tanpak antusias dan betul-betul serius akan menjalankan rencana gila ini. 

Aku menelpon Kris, tak lama dia mengangkatnya "Krispy baby~~ Where are you?" Susah payah aku mengeluarkan sexy manner-ku "Huh?" Dengar kari suaranya, Kris sepertinya bingung dengan tingkahku. Aku ingin sekali tertawa, tapi Min dan yang lain melototiku memberi aba-aba Sexier.Sexier!!! "Nghhh~ Just answer me~!!" Aku sengaja mendesah s-l-u-t karena itu permintaan mereka -_-" "Are you alright? I'm at mall as usual, yeah... You know" , "I will be fine if you in my bed tonight~~ Oww! I got it, see ya later smexy! Muuaaahh~" Aku mematikan handphone-ku tanpa menunggu Kris menjawab. "Geeez! I'm offcial slut girl right now! KYAAAAAHH!"  Pekikku, Min dan yang lain tertawa terbahak-bahak. "Come on girls! Let's go to the mall ;) "

__Michelle Moon POV end__

__Kris Wu POV__

Aku sedang berjalan-jalan dengan Yue, tangannya tak pernah lepas menggandeng lenganku. Itu membuatku risih! Tiba-tiba handphone-ku berbunyi, Michelle menelponku. Aku langsung mengangkatnya di depan Yue. "Krispy baby~~ Where are you?" Suara Michelle terdengar beda. Terdengar s.e.x.y o__o? "Huh?" Jawabku "Nghhh~ Just answer me~!!" DEG DEG! Suara desahannya membuat jantungku hampir copot, aku menelan ludah. Aku laki-laki normal, tentu saja itu membuat aku ... Ah! Lupakan! Ini tak seperti biasanya, ada apa dengan Michelle? Yue memerhatikan wajahku, dia tanpak curiga. "Are you alright? I'm at mall as usual, yeah... You know" Aku mencoba untuk santai, Michelle betul-betul membuatku gila! 

"I will be fine if you in my bed tonight~~ Oww! I got it, see ya later smexy! Muuaaahh~" Pikiran kotor mulai merembet keseluruh bagian otakku. Lagi-lagi aku menelan ludah, Michelle sudah mematikan sambungan teleponnya. "Kau kenapa?" Yue mengagetkanku "Ah! I'm okay" , "Siapa tadi?" , "My friend" Jawabku singkat. 

__Kris Wu POV end__

__Michelle Moon POV__

Kami semua sampai di Mall, "Okay guys... We have to disperse! Go find Kris, if you get him. Call me" , "Got it!!" Pekik mereka serentak. Jumlah kami hanya 5 orang, yaitu aku, Min, Cameryn, Natacha dan Chante. "Min, You.me.go.together" Perintahku sambil menarik tangannya "Yes, ma'am!" Min menepuk bokongku "Yah! Nappeun!" Pekiku. Kami berpencar masuk kedalam mall.

Kami berputar-putar untuk menemukan Kris, selang 10 menit kemudian handphone-ku berbunyi. Natacha menelponku "He's here! At boutique xxx" , "W-wait! We will be there in minutes" , "Okay" Aku memberi tahu yang lain agar bertemu di dekat tempat Kris dan Yue berada. Kami langsung ketempat Natacha. 

"Where is he?" Natacha menunjuk ke arah salah satu butik. "He's there" , "Cameryn and Chante. I want you guys talk to him, pretend to be Kris's fans. Nahh! Crazy fangirl. Make her pissed off okay?" , "Ay ay ay boss!" Mereka langsung pergi ke butik itu. "Let's get closer! I want to watch it! Mwahahaha! It's gonna be fun" Aku beringsut mendekat ke butik dengan hati-hati, Min dan Natacha mengekoriku. 

"OMG!!! Kris! Kris Wu!" Cameryn dan Chante beracting sangat bagus, mereka menarik Kris yang sedang di gandeng seorang perempuan. That's Yue! I admit, she more prettier than last years. "Gosh! We're your bigest fans!!!" Cameryn dan Chante meloncat girang, Kris tanpak bingung dan hanya tersenyum konyol dan Yue... Dia mulai kesal xD "Kekeke~" Aku terkekeh bersama Min dan Natacha. Cameryn dan Chante sibuk berceloteh panjang lebar dengan Kris tanpa memperdulikan Yue. Tak lama Cameryn dan Chante memeluk Kris erat-erat. Well, i kinda hate it! But that's okay -_-' "Excuse me, guys me and my boyfriend need space to enjoying hangout around without you two bothering us" Yue menarik Kris. Aku sedikit panas dengan kata-katanya barusan.

"BOYFRIEND?" Tegasku di setiap huruf. Min menepuk punggugku pelan "Sabar" Kami lanjut memerhatkan mereka. "Excuse you, you're the one of million girl who admit as Kris's girlfriend. And we don't believe it :P You need a spece? Go to mars then xD ahahahaha!" Cameryn menyemprot Yue. Aku tertawa kecil melihat aksi Cameryn. "She is awesome!" I prised Cameryn. "Oww! And introduce please~ I am Chante, Kris's girlfriend~~" Chante menambahkan bumbu xD Kris hanya tersenyum geli. 

"Natacha~ You're next! Pretend to be Kris's girlfriend, i mean like the real one. BUT! Don't dare to kiss him ==" " , "Ahahahaha! I got it~~" Natacha tertawa renyah begitu juga Min. Yue menarik Kris keluar dari butik "Now! Go go go!" Aku mendorong keluar Natacha dari tempat ngumpet kami (?). Cameryn dan Chante kembali dan ikut ngumpet (?). Yue tanpak kesal, aku suka wajah kesal itu! Seperti mempunyai kesenangan tersendiri (?). 

"Kris? Kris is that you?" Natacha mendekati Kris dan Yue "Who is she?" Yue bertanya pada Kris, Kris hanya diam dengan muka blank. "OMG! Honey, i missed you so much!" Natacha memeluk Kris "Oww! She is your little sister right? You just tell me yesterday" Natacha masih memeluk Kris mesra dan melihat Yue yang ternganga lebar "Okay... I need to go now. Don't forget come to my apartement tonight ;) I love you~ " Natacha pergi begitu saja tanpa jawaban dari Kris. Natacha kembali ketempat persembunyian kami dan mulai tertawa seperti orang gila. "What the hell is this? Aish!" Yue menatap murka ke arah Kris, sedangkan Kris hanya membalas dengan cold-bitch-face andalanya. 

"Min, your turn! Buy a starbucks coffe. Cold one!" Perintahku "Untuk apa?" , "Pour it to her lovely dress" Aku tersenyum evil x-) . "Kau jahat! Ahahaha" , "I know right ;P " Min keluar membeli Coffe dan berjalan ke arah Kris dan Yue yang sedang berjalan lambat. And suddenly, "Ah! I'm so sorry~ I'm sorry~" Yue kaget karena dress-nya tersiram Coffe. "Do you have eyes?! You have to pay it! It's expensive you know! You couldn't buy it!" Aku yakin Min sudah naik darah -_- "I had and i said sorry. You think i can pay for your fucking cheap dress? Take this!" Min merogoh dompetnya lalu mencampak beberapa dollar ke muka Yue. Min pergi setelah itu "Wow! That's rude" Aku mengomentari aksi Min. 

"Arrgghh!" Yue menggeram kesal, she was pissed off! Then, our mission is complete! xD Yue pergi ke toilet bersama Kris. "Sial! Sombong sekali perempuan itu! Bitch!!" Min mengumpat "Calm down min~~" Aku menenangkan Min. "I will make it double" Aku berjalan menuju toilet di ikuti dengan yang lain. Aku melihat Kris tengah menunggu Yue "Guys, you all need to hide" Mereka melaksanakan perintahku. Aku berjalan menghampiri Kris.

"Hi smexy~~" Aku menyapa Kris, Kris kaget bukan kepalang "What the hell are you doing in here??" Kris menarikku menjauh dari toilet. "Shopping~~" Aku sengaja membelakangi dari arah toilet "Kau tahu aku sedang bersama Yue, lalu kenapa kau harus kesini?" Aku melorotkan kaca mataku (?) sampai di ujung hidung dan menatap Kris Like-i-care. Aku mengalungkan lenganku di tengkuknya "Kau kenapa?" Tanya Kris heran. Aku hanya menggeleng sambil tersenyum ala s-l-u-t ==" "Kris, ppoppo~~" Pintaku dengan manja "Michelle, no" , "Come on~!!" Aku mengeluarkan puppy eyes yang di ajarkan Husky (?) padaku. Aku memiringkan topiku dan menjijit untuk menyetarakan tinggi badan Kris, walaupun aku tak akan pernah bisa menyetarakannya. 

Kris mendekap pinggangku dan mencium bibirku, aku mengulur waktu dengan terus mencium Kris. Aku menunggu si princess itu keluar dari toilet dan melihat ini! "Tell me if the princess get out from toilet" Ucapku di sela ciuman "Mhm~~" Kris mendehem untuk meng-iya-kan. "She just get out from toilet" Kata Kris dan menyudahi aksi kami "Don't look at her! Look at me!" Aku memegang wajah Kris agar tidak melihatnya. "Let's go~" Aku menarik Kris mejauh. I give you a shit and  fuck it, Yue! 

__Michelle POV end__

__Chen Yue POV__

Aku rasa ini bukan hariku! Sial! Dari dua perempuan gila mengaku fans-nya Kris, perempuan yang tiba-tiba datang bermesra-mesraan dengan Kris dan memanggilku adiknya Kris, lalu dress ku terkena coffe. Aku sibuk membersihkan dress-ku "Apa lagi nanti??!" Ucapku kesal dan keluar dari toilet. Aku menangkap pemandangan yang menyakitkan mataku. Kris sedang berciuman dengan seorang perempuan! Panas mejalar keseluruh wajahku. Kris memang mencoba untuk membuatku marah atau apa?! Mereka sudah selesai lalu pergi. Kris meninggalkanku??! "Shit!!!" Umpatku. 

__Chen Yue POV end__

__Michelle Moon POV__

DUUUG! Suara pintu mobil tertutup. Aku sibuk bertelpon-ria (?) dengan teman-teman "Guys~ Thank you so much~~ Don't worry, i'll treat y'all later. Okay, see ya! Muaahh muaaahh!!" Aku sibuk berbicara dengan teman-temanku lewat telepon, Kris hanya memerhatikanku. "Wait the sec! You do this?" Kris menatapku curiga "Yeap!" , "You sucha naughty brat!" , "You prise me? Well, thank you~ Just go drive! Leave her in here!" , "No... Ini hanya akan memperburuk keadaan, Michelle" , "Kau terlalu takut untuk mengambil resiko, Kris" , "You just don't understand, umma sedang sakit. Aku tak mau membuat sakitnya makin parah" 

Aku kesal mendengarkan alasan itu dari Kris, tapi... Itu lah adanya. Aku bisa apa? "Okay okay... Then, Tell your MAMA i will propose you!" Aku keluar dari mobil dan pulang dengan menggunakan taxi.

~ TO BE CONTINUE ~

Wkwkw! Aneh ya FF nya? -_-" Masa cewek lamar cowok? Just wait for next chapter ^^ 

[WARNING! DO NOT COPY THIS FF WITHOUT CREDIT!!]

Jumat, 18 Januari 2013

[One Shoot / Kris Wu] You tie my heart before you go

Title : You tie my heart before you go
Character : Kris Wu from EXO-M, Ryu Hwa Young, and other support cast.
Author : Baby Krisses
Genre : sad romance
Languange : Indonesia
rating : 15 or older

Kris Wu

Ini FF bakal jadi FF ga jelas, abal-abal! Author galooo (?) Ini FF curahan hari sang Author yang cetar membahana~~ (?) -___-" 

LANJUUUT!!!

__Ryu Hwa Young POV__

Aku melamun sendirian di dalam kelas, rintikan air hujan turun memnasahi bumi yang sedang kupijak. Aku hanya menatap tiap bulir air yang menempel di kaca jendela. Sejuknya udara saat hujan membuat kulitku terasa dingin. Pikiranku mulai melayang dan memutar kembali masa-masa indah yang pernah terjadi padaku dan Kris oppa.

--- FLASH BACK ---

BRUAAAKK!!! "Aigooo! Appo~" Aku mengelus bokongku yang mendarat bebas di lantai "Gwaenchanayo?" Seorang siswa berambut pirang, berparas seperti tokoh manga, berbadan tinggi membantuku berdiri. Aku diam tak menjawab, hanya memandangnya takjub 'OMO! Asdfghjkl!!! Neommu handsome!!' Batinku. "A-ah! A-ku tidak apa-apa! Hehe" Aku langsung pergi tanpa melihatnya lagi "Yah! Hwa young-ssi!" Aku kaget plus girang, karena dia mengetahui namaku! xD "Bukumu ketinggalan" Dia menyodor buku ku yang terjatuh tadi. Pantasan dia tahu namaku, di buku ada nama ku yang tertera jelas kok! "Kris Wu imnida~" Dia memperkenalkan dirinya padaku "Ryu Hwa Young imnida~~ ^^ " , "Kau kelas berapa? Aku kelas 1" , "Berarti aku sunbae-mu, aku kelas 3"

* * *

"Kekeke! Aku tak menyangka kau ini lucu sekali Yu-Yu~~" Kris oppa tertawa sambil melihat hasil selca kami berdua "Oppa, namaku Hwa young! Bukan Yu-Yu" , "Aniya~ Itu panggilan dari ku... Yu-Yu ^^ Lucu bukan?" , "Ne~ :D " , "Aku tak akan bosan pergi jalan-jalan denganmu Yu-Yu~" , "Wae?" , "Kau lucu! Ahahaha" , "Untuk kesekian kalinya kau bilang aku lucu... Aku merasa tersanjung dan terima kasih" Aku bergaya layaknya ratu. Kris tak berkomentar, hanya tertawa terbahak-bahak "Jangan tertawa!" Aku memukul lengannya "Kenapa?" , "Aku tak suka melihat tawamu -_-" Jelek!" , "Yah!" Kris mengepit kepalaku dibawah ketiaknya dan mejitak pelan kepalaku. "Ampun!"

* * *

"Chagy~~" Kris oppa mengangetkan ku, CHAGY? Apa tidak salah? "Oppa, kau panggil aku apa tadi?" , "Chagy... Ada yang salah dengan panggilan itu?" Aku menggeleng "Aniya~ Biasanya panggilan itu untuk sepasang kekasih -_- " , "Kau salah artikan Yu-Yu, panggilan itu bisa untuk semua orang yang kita sayang" , "Maksudmu...?" , "Ne~ Aku menyayangimu Yu-Yu ^^ " Kris memelukku dengan erat. Aku tak tahu apa artinya ini, senang dan sedih bercampur menjadi satu. Dia mungkin saja menganggapku sebagai adik, tidak lebih. "Aku juga menyayangimu, oppa~" Balasku. Yang ku katakan itu jujur apa adanya, itu lah perasaanku padamu oppa. Aku harap kau mengerti.

* * *

Hari perpisahan semakin dekat, dan akhir-akhir ini aku jarang melihat Kris oppa. Dan dia pun jarang menghubungiku. 

Hari perpisahan...
"Yu-Yu~ Aku ingin bicara denganmu" Kris menarikku ke taman "Ada apa oppa?" , "Mungkin aku akan jarang bertemu denganmu, karena aku akan kuliah di Canada" Ucapannya barusan membuat hatiku sakit "Aku ingin mengikatmu sebelum aku pergi" Aku menyernyit kan dahi "Aku tak mengerti" Kris tiba-tiba mencium bibirku singkat "Please, be mine?" Aku menatap kedua manik matanya, aku tak bisa berkata tidak padanya. Aku mengangguk "Ne oppa ^^ " Kris memelukku erat. 

--- FLASH BACK OFF ---

"Kau diaman oppa?" Aku bertanya sendiri, sudah 6 bulan kau tak menghubungiku. Kau pernah berjanji akan terus menghubungiku, kau akan ke korea sesekali. Kau bohong! Aku tahu aku telah mengambil resiko untuk berhubungan jarak jauh denganmu, aku tahu aku akan tersakiti karena ini. Tapi... Apa kau tak merasakan hal yang sama denganku? Jika kau tahu ini akan menyakiti aku, kau, kita berdua. Kenapa kau mengikatku sebelum kau pergi? Oppa, tolonglah~ Jangan siksa aku seperti ini. Hubungi aku, walaupun untuk terakhir kalinya. Mungkin kau akan menyudahi hubungan kita. Aku tak keberatan... Sungguh.

Aku tak butuh janjimu oppa~ Seandainya kau tak pernah mengucapkan janji mu. Aku tak akan sakit karenanya. Ribuan tetes air mata keluar dari pelupuk mataku, mengikuti alun rintikan hujan yang turun.

Aku rindu wajahmu, senyummu, tawamu, suaramu dan pelukanmu. 

Kris WU~ ppaleun boggwi~~ 

~ THE END ~
TT____TT Udah author bilang! Ni FF kaga jelas! This FF mention to one of thousand gorjess Kris Wu RP ^^ I hope you doing good at there~~ I love you my lovely husband :')