Senin, 19 November 2012

[Fan Fiction / part 6] I Wish, I were a Boy!

Title : I Wish, I Were a Boy!
Character : Michelle Moon [OC], Mason Moon, Kris Wu from EXO-MPark Chanyeol from EXO-K, Rainie yang , Lay from EXO-K, Chen yue from Ulzzang Mandarin, Luhan from EXO-M and Tao from EXO-M.
Part : 6
Pairing : Michelle x Kris
Language : Indonesia, English [MIXED]
Author : Baby Krisses \(^-^)/
Fandom : EXOTIC
Genre : romance, bla bla bla [?] =__="
Rating : for all creature who want to read this FF [?] -_-

Lay 

Di gedung GYM...
"Guys, minggu depan kita sudah liburan musim dingin. Siapa yang akan pulang?" Kris bertanya pada kami semua. "Aku... Aku... Aku..." sebagian besar anak-anak basket mengacung tangan mereka kecuali aku. Kris perlahan melirikku, aku hanya melihatnya balik. "Setiap hari jumat kita tetap latihan digedung ini" , "Hah? Apaaa?" Semua anak protes atas perintah Kris "Selesai liburan musim dingin turnamen basket antar sekolah akan dimulai. Kalau kalian tidak mau latihan juga tidak apa-apa... We'll be LOSER in tournament" , "Okay okay, kami akan latihan" 

= = = = = = = = = =

Tak terasa sudah mau menjelang liburan musim dingin. Aku meraih kalender yang berdiri dimeja belajar. "2 days more" nanti aku pasti akan kesepian disini. Aku harap ada sebagian anak yang tidak pulang :( "Astaga!" aku menepuk jidad cukup keras, aku lupa menghubungi Chenyeol!!

Dengan cepat aku membuka laptop dan mengecheck e-mail. Menunggu Chanyeol online.
5menit kemdudian...
Chanyeol online, di menginvite video chat. "Yaaah! Kau ini kemana saja? Kenapa tidak online? Aku khawatir!!" Chanyeol langsung menyemburku "Ehehe, mianhae Chanyeol-ah~ aku sibuk dengan urusan sekolah. Maaf" , "Haiiish! Ne ne~ kenapa kau cemberut?" , "Aku rindu kalian semua T__T aku mau pulang~" , "Ahahahaha! Sejak kapan kau jadi cengeng, Michelle-ah?" , "Ah jinjja!" , "Michelle-ah, orang tuamu tidak pernah putus asa mencarimu. Berita tentang kau kabur dari rumah sampai ditayangkan di TV..." , "Wow! Daebaaak! I'm famous! Ehehe" , "Aku serius" Chanyeol using he's palm face. "Okay okay~ Chanyeol, 2hari lagi liburan musim dingin di Taiwan. Semua siswa diperbolehkan pulang kerumah masing-masing... Aku sedih, aku tak bisa pulang kerumah" Aku menundukkan kepala

Chanyeol menatapku melalui webcam nya, "Michelle-ah~ kau sudah memilih, kau harus kuat menghadapi resiko" , "Ehehe! Jeon gwaenchanayo!" Aku dan Chanyeol ngobrol lewat video chat selama 2jam. Setelah itu aku langsung tidur.

 - - - - - - - - - - 

Diruangan Mr. Lay...
"Mr. Lay, apakah aku bisa menetap diasrama selama liburan musim dingin?" , "Dont call me Mr, Michie~ i loved to called daddy or papa. Semua anak sekolah disini sudah kuanggap seperti anakku sendiri" Aku hanya menatap Mr. Lay dengan tatapan aneh. "Okay, kalau kau tidak mau juga..." , "No! I'll called you daddy ^^ " , "Aww! You are such a cute daughter, Michie honey~" Mr. Lay mulai mengeluarkan ekspresi anehnya sambil mencubit pipiku 'wth?' batinku. "Well, kenapa kau tidak pulang Michie?" , "Seoul terlalu jauh, aku tidak punya uang untuk pulang" Jawabku "Poor you Michie~ Tentu saja kau boleh tetap tinggal diasrama. Orang tua mu tidak membelikanmu tiket untuk pulang?" , "Aku tidak mau menyusahkan mereka ^^' " , "Kau anak yang baik" Mr. Lay menepuk pelan puncuk kepalaku.

"Mr... Eh! I mean, daddy... Apa aku bisa mendapatkan beasiswa?" , "Semua anak bisa mendapatkan beasiswa! Dengan satu syarat, Make a achievement ;) " , "Huh? Achievement? I think i dont have any skill" , "Who said?" Mr. Lay chuckles "Me" Jawabku dengan muka polos. Mr. Lay mencampak sebuah majalah kearahku, 'Majalah Chinesse national high school' aku membaca dalam hati. Aku melihat lembar demi lembar majalah itu, hampir semua isi majalah itu aku. Foto di acara school show kemarin, foto aku saat latihan basket. 90% sanjungan komentar dari para siswa "Kau punya bakat, Michie. Mereka bilang kau punya skill bermain piano dan basket. Dilapangan kau mulai terkenal dengan 'King of long shot'. Disamping itu, kau punya tampang imut! Kau bisa menjadi model. I dont care what kind achievement you make, as long your achievement make up our school's name" , "I got it, daddy!! Hehe"

Mr. Lay mudah dekat dengan anak-anak seumuranku, dia pria yang baik, aku menyukainya. Mulai sekarang aku menganggapnya sebagai ayahku.

Yah... Ini hari terakhir sekolah. Aku puaskan diriku dengan berbaur dan bermain dengan anak-anak yang lain. "Michelle, Kenapa kau disini?" Suara Rainie menhentikan aktivitasku yang sedang bermain piano "Ah... Aku hanya bermain piano" , "Boleh aku duduk?" Rainie melihat sisi kiri tempat dudukku yang masih kosong "Tentu" Dia duduk tepat disebelahku "Liburan ini kau akan pulang ke korea?" Aku hanya menggeleng sambil menekan tuts piano "Kenapa?" , "Aku tak punya uang untuk membeli tiket pesawat" jawabku tanpa menoleh kearahnya. "Ohh..." Rainie hanya diam sambil memerhatikanku bermain piano.

"Kalau kau mau, saat liburan nanti sering-seringlah bermain kerumahku ^^ " Aku membulatkan mata dan menoleh kearah Rainie "Really?" , "Yap!" , "Kau baik sekali Rainie~ Xie xie :D " Aku dan Rainie menghabiskan waktu istirahat bersama dengan bermain piano.

Waktu menunjukkan pukul 20.00PM, aku duduk sendiri di kafetaria yang dekat dengan dorm. Aku meneguk susu strowberry dan memainkan gelasku. TAP! Seseorang menepuk bahuku membuat aku terlonjak kaget "Astaga! Kris! Kau mengejutkanku!" Dia hanya terkekeh dan duduk disampingku "Kenapa kau tidak pulang?" , "Aku tidak punya uang untuk pulang ke korea" , "Thanks God" Kris menggenggam tangannya "Hah?" aku mengerutkan dahi "Aku juga tidak pulang kerumah" , "Kenapa?" , "Percuma pulang kerumah kalau hanya mendengarkan orangtuaku kelahi" , "Ahh! Maaf, aku tak bermaksud..." , "Tidak apa-apa" potong Kris "Mereka bilang kau Gay?"

Kris menatapku dengan alisnya yang naik sebelah. "Jangan bilang kau mendengar gosip murahan dari anak-anak sekolah" , "Nope, Wind just tell me" Kris tertawa garing "Funny! Tentu saja tidak! Aku 100% normal... Kau pasti sudah dengar gosip yang membuat aku dijuluki Gay disekolah ini kan?" , "Yap" , "Itu semua jebakan, sungguh... Aku tak berniat mencium siswa itu. Waktu itu seseorang mentackle kakiku hingga terjatuh meninmpa seorang siswa and yeah..." dia tanpak geli menceritakan kejadian itu. "Ahahaha! Poor you!!" Aku tertawa lepas melihat ekspresi mukanya. "Aiish!" Kris mengapit kepalaku dibawah ketiaknya dan menjitak kepalaku. "Ouch! Appo... Lepaskan aku, ketiakmu bau!" , "Enak saja! Aku baru selesai mandi!" Dia melepaskan kepalaku "Apa kau berpacaran dengan Yue hanya untuk menghilangkan gosip itu?"

Seketika pertanyaanku menghapus senyum dibibir Kris, dia mulai menhembus nafas sebelum mengangkat bicara "Ne" , "Kau kejam, Kris" , "Dia menawarkan ku jalan itu. Waktu itu aku sangat tertekan dengan semua perlakuan anak-anak sekolah padaku. Mereka selalu mencomooh aku, mengerjaiku. Yue datang menawarkan cara untuk menghapus gosip itu. Aku menerimanya. That's just a deal not a real" Aku hanya diam melihat wajah Kris yang tanpak sedih "Apa sampai sekarang mereka masih membully mu?" , "Tidak, semuanya kembali seperti semula" , "Kau musti berterima kasih banyak padanya" , "Ne~ lama kelamaan Yue benar-benar memperlakukanku seperti pacarnya. Dia mulai berani memerintahku, bahkan membentakku. She forget, this relationship is fake"

"You should to talk with her" , "Yeah, later... Ah! Kenapa aku jadi curhat!" Pekiknya diakhir kata "Thats okay dude! Dengan begitu kita bisa menjadi teman dekat bukan" aku meninju lengannya. "Yap!" Dia tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

__Michelle Moon POV end__

__Chen Yue POV__

Aku mendengar suara orang berbincang di kafetaria. Aku mengintip dibalik pintu dan mendapatkan Kris tengah ngobrol dengan Michelle. "That bicth!" umpatku dengan suara tertahan. Aku mematung ditempat dan menguping semua obrollan mereka. Jantukku berdebar sangat cepat, hatiku sakit seperti ditusuk ribuan jarum, rasa marah, cemburu, dan sedih menguasai hatiku menjalar hingga kemataku, mengeluarkan cairan bening dan hangat. Tetesan demi tetesan jatuh dari pelupuk mataku. Kris tega menceritakan hal itu kepada orang lain. Pernyataanya membuat aku sakit, dia memang tak pernah bisa mencintaiku walaupun aku berusaha sekuat apapun.

"Just watch me!" Aku pergi dari kafetaria dan masuk kedalam kamarku.
"Arrgghh!!" Aku membanting seluruh barang yang ada dimeja belajarku "Yue! Kau kenapa?" Tanya Li teman sekamarku "Sebaiknya kau diam saja!" Aku masuk ke toilet dan menguncinya. "Fuck you, Michelle! You think i'm stupid? No, bitch... I know you are not a boy! One day, i'll prove it. And make you down front of them! Just wait the time..." aku menggeram pelan sambil melihat pantulan wajahku dikaca.

__Chen Yue POV end__

__Michelle Moon POV__

Pagi-pagi aku sudah bangun, aku ingin melihat mereka yang akan pulang kerumah. Aku keluar dari kamar dan menyapu pemandangan pagi di koridor dom laki-laki dan perempuan. Suara para siswa bercampur menjadi satu menghasilkan ribut yang cukup menganggu, mereka sibuk berbincang satu sama lain, sibuk packing barang, dan sebagian lalu lalang di koridor. Aku berjalan ke lapangan dan menuju luar sekolah, banyak mobil parkir didepan sekolah, rata-rata mereka dijemput oleh orang tua. 'Lihat wajah mereka! Mereka tanpak senang' batinku. Aku iri pada mereka.

"Michelle~ Ini nomor handphoneku dan ini alamat rumahku" Tiba-tiba saja Rainie muncul dan memberikan sebuah kertas pink berisi nomor handphone dan alamat rumahnya. "Shi de! (iya) Zaijian~ (sampai jumpa)" Aku melambaikan tangan kearah Rainie yang tengah berlari kemobil. Saat aku membalikkan badan, aku melihat Yue berjalan sambil menatapku sinis. Aku hanya balas menatapnya 'What the hell with this girl?' tanyaku dalam hati. Aku membuang pandangan kearah Mr. Lay yang sibuk berbicara dengan orang tua murid. Dia tersenyum ramah, sesekali menjabat tangan dengan orang tua murid sam melabaikan tangan saat mereka pergi.

Mr. Lay berjalan menghampiriku "Kau jangan bersedih Michie~ Jika kau mau, kau boleh tinggal dirumahku" dia menepuk pelan kepalaku. "Ah... Meiyou (tidak). Aku tidak mau merepotkan daddy ^^v " Dia tersenyum lebar "Take care your self okay? If something happen, just call me. Daddy will come for you" Aku mengangguk dengan senyum mengembang dibibir. 

At room...
Okay, liburan akan membosankan jika aku berdiam diri diasrama saja. "Come on Mich! Think!" Aku mengetuk-ngetuk kepalaku dengan pena. "AHA!" Cari pekerjaan! Aku menggores pena diatas note yang masih polos. Beli pakaian hangat! aku rasa, aku hanya membawa sedikit baju hangat. Aku butuh lebih banyak baju hangat. Cukup itu saja dulu, aku langsung bersiap-siap. Tidak lupa GPS! Tidak lucu kalau aku tersesat diTaiwan =="

Aku berjalan keluar lengkap dengan pakaian hangat, karena cuacanya sedikit dingin. 


"Hey! Kau mau kemana?" Aku membalikkan badan, Kris menghampiriku "I'm looking for job"
 , "Job? Seriously? Bu xuyao gongzou, souyi wo de qizi duzi (tak perlu bekerja, jadi istri ku saja) ahahaha" Dia menutup akhir kata dengan tertawa renyah "Shenme? (apa) Be your wife? No, thanks!" Kris melotot melihatku "Wae?" , "Kau mengerti yang kukatakan?" , "Yes stupid!" Hitungan detik muka Kris merah seperti udang rebus, aku melenggang pergi meninggalkannya. Jujur! Aku sempat fly oleh kata-katanya >,< "Chamkkan! Boleh aku ikut?" Aku tercengang "Atleast, you no need to see GPS" Dia melirik GPD yang ada ditanganku "Cuz, i can be your GPS" Tambahnya dan mengedipkan mata. He made me SPEECHLESS! "Come one! Kau terlalu lama berpikir" Dia menarik tanganku. 'HWAAAAHHH!!! OMMA!!!' jeritku dalam hati. Jantungku berdetak kencang. Aku bisa merasakan tangan hangatnya menggenggam tanganku. 'READY TO MELTING! Mich, be strong please~' "Hwaiting!" Bisikku sambil mengepalkan tangan untuk menyemangatkan diri. "Hwaiting for what?" tanya Kris "Ahh... Euhh... Untuk mendapatkan pekerjaan!" jawabku dengan kelabakkan "Ne, Hwaiting!"

Setelah melewati perjalanan yang singkat kami sampai dijantung kota taipe. Disana banyak sekali toko berjejer disepanjang jalan, dari toko tradisonal sampai modern. Aku kagum oleh pemandangan yang baru saja kulihat "Hehe, tutup mulutmu" Kris menaikkan daguku hingga mulutku tertutup "Aish!" Aku menatapnya sinis dan kembali melihat-lihat pemandangan sekitar.

"Ahh! Look!" Aku berlari kecil menuju pet shop. Aku melihat anak anjing, hamster, kucing, burung dibalik kaca bening. "Kau suka mereka?" , "Nope, I love them" Tertulis di ditoko ini 'Di butuhkan karyawan/karyawati' "Aku mau bekerja disini!" Tanpa menunggu aku masuk kedalam toko, Kris hanya mengekorku. Aku berbincang dengan bibi yang memiliki toko pet shop ini dan dia menerimaku bekerja ditokonya. "Ottokachi?" Tanya Kris. "Aku diterima bekerja disini! XD Sekarang aku mau membeli pakaian hangat. GPS! Show me the way!" , "GPS active, welcome to Taipe. GPS Kris will accompany your journey. Now, keep in straight road" Dia bejalan seperti robot, aku hanya melihat tingkah anehnya dan terkekeh. Dia berjalan lebih dulu dan menghadapku "Keep in straight, i am the place you have to go and stay!" Dia merentangkan tangannya. 

Aku tersenyum malu. Well, seems he had skill in seducing. Aku berjalan kearahnya sambil merentangkan tanganku "Yeah baby~ come to me" Ucap Kris "No way!" Aku mengelak pelukannya dan tetap berjalan. "Akh! You broke my heart! How dare you~" Kris mulai bermain-main dengan acting konyolnya sepanjang jalan. Aku hanya mengabaikannya dan melihat-lihat butik baju disekitar sini. Setelah selesai mendapatkan baju hangat, kami memilih duduk di starbuck.
~ TO BE CONTINUE ~
Hahahaha! *author ngakak* author seneng nulis part 6. Soalnya banyak Kris-Michelle moment! :3 part 7 will be more more moreee great! Wat for next part okay? :D Btw, don't copying this FF without full credit ^^v


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar