Rabu, 14 November 2012

[Fan Fiction / part 5] I Wish, I were a Boy!

Title : I Wish, I Were a Boy!
Character : Michelle Moon [OC], Mason Moon, Kris Wu from EXO-MPark Chanyeol from EXO-K, Rainie yang , Lay from EXO-K, Chen yue from Ulzzang Mandarin, Luhan from EXO-M and Tao from EXO-M.
Part : 5
Pairing : Michelle x Kris
Language : Indonesia, English [MIXED]
Author : Baby Krisses \(^-^)/
Fandom : EXOTIC
Genre : romance, bla bla bla [?] =__="
Rating : for all creature who want to read this FF [?] -_-

 Chen Yue

CKRIIIIT! Aku mendengar suara pintu terbuka, bukankah sudahku kunci? Mataku masih terpejam. Aku tak hiraukan itu dan kembali terlelap. Sraaakk! Sraak! Seperti ada orang yang naik ketempat tidurku. Seketika aku merasa hangat, seperti ada yang memelukku dari belakang. Mungkin aku hanya mimpi...

= = = = = = = = = =

Matahari pagi menyusup dari sela tirai jendela dan menyorot langsung ke kelopak mataku. Ah! Rasanya aku ingin tidur lebih lama lagi. Aku membalikkan badan. Nafas hangat menyapu mukaku, sepasang tangan melingkar di pinggangku. Aku membuka mataku dengan cepat "HAAAHH!!!" Kris! Spontan kakiku menyepak tubuhnya hingga terjatuh dari tempat tidur "Arrggh! Sakit" Dia mengerang dan berusaha bangkit dari lantai. Aku langsung berdiri tegak di atas tempat tidur "Arrggh! Sakit" , "What the fuck??! Apa yang kau lakukan dikamarku?!" , "Tak bisakah kau membangunkanku baik-baik? Pinggang ku sa..." Kris tercengang seperti melihat hantu, mulutnya ternganga lebar. "K-kau perempuan???" Dia melototi tubuhku, cepat-cepat aku menutup tubuhku dengan selimut. Kebiasaan ku kalau tidur hanya mengenakan tanktop dan underwear. "DAMN! JUST GET OUT FROM MY ROOM!!!" Aku mendorongnya keluar dari kamarku. BLAAAMM! Ku banting pintu dan menguncinya. "Akh sial! Jadi semalam pintu lupa ku kunci!" 

Jadi semalaman aku tidur dengan Kris?! Satu ranjang??! "Umma~ maafkan aku!" TToTT [?] KYAAAHH! Ini kejadiaan yang sangat memalukan, mengerikan, dalam hidupku. "Apa yang dia lakukan padaku saat aku tertidur??!" Otakku mulai berpikir aneh-aneh. "ANIIII!!!" Pekik ku sambil mengacak-acak rambut seperti orang gila. "All i need just take a bath! Clean up your self, Michelle. Cuz you get touch!".

__Michelle POV end__

__Kris Wu POV__

Mataku masih terpejam tanganku meraih sesuatu. Aku tak tau ini apa, yang ku tahu benda ini halus dan hangat. Aku memeluknya karna nyaman. Aku tak pernah merasa senyaman ini... 

- - - - - - - - - - 

"HAAAHH!!!" Suara teriakan membangunkanku, sejurus... Tapak kaki menerjang tubuhku hingga terjatuh dari tempat tidur. Alhasil aku mendarat bebas dilantai, "Arrggh! Sakit" erangku sambil berusaha berdiri. "What the fuck??! Apa yang kau lakukan dikamarku?!" Itu pasti suaranya Michelle, aku tahu sekali suara khas nya. "Tak bisakah kau membangunkanku baik-baik? Pinggang ku sa..." Lidahku kelu, aku tak bisa menyelesaikan kalimat yang akan ku muntahkan. Apa aku hanya mimpi? Mataku melotot dan mengekspose setiap senti tubuh Michelle, tubuh Michelle layaknya seperti tubuh perempuan normal lainnya. 'I admire, she kinda sexy' otak kotorku baru saja bereaksi. Dia mengenakan tanktop dan underwear saja... He definitely a GIRL! "K-kau perempuan?" 

Dia tak menjawab pertanyaanku, dia sibuk menutupi tubuhnya. "DAMN! JUST GET OUT FROM MY ROOM!!!" dia memaki sambil mengusirku keluar dari kamarnya. BLAAAMM!!! Pintunya terbanting keras, aku cepat-cepat masuk kedalam kamarku. Takut ada yang melihat. 'Jadi... Semalaman aku tidur seranjang dengannya? Jadi... Yang aku peluk itu dia? Michelle Moon, dia perempuan? Yah! Dia perempuan!!' batinku. Perasaanku tak bisa terlukiskan saat ini, begitu aneh! Aku merasa begitu senang. Jantungku berdetak lebih cepat... Apa aku benar-benar menyukainya? Jika dia perempuan~ Berarti aku bukan Gay! Aku normal. Aku masih menyukai PEREMPUAN!

"Yes!! Wohooo!!! I'm not a gay!" Pekikku sambil berlari keliling kamar.

- - - - - - - - - -

Aku tak tau mengapa, hari ini aku tidak konsentrasi belajar. Michelle pindah tempat duduk, dia duduk paling depan. 'Bagaimana aku harus menyikapinya? Setelah kejadiaan itu...' dari tadi pertanyaan itu memenuhi setiap ruang diotakku "Arrggh" aku menggerem frustasi. 'Demi Tuhan! Aku tak sengaja... Sleepwalking ku kambuh lagi! Tapi dulu tidak separah ini... Sampai-sampai pindah ke kamar Michelle. Biasanya hanya pindah kelantai, sofa, atau kursi belajar' =="

x x x

"Kris~!! Kau dengar tidak?" Yue mengguncang tubuhku hingga aku tersadar dari lamunan "Eh? A-apa?" , "Kau ini kenapa sih? Aku berbicara tapi tak kau dengarkan" Seperti biasa, dia merajuk dengan mencebikkan bibirnya. "Apa yang kau pikirkan?" tanyanya dengan suara manja. "Aku memikirkan tentang Club basket" Aku berbohong. "Kau ini... Selalu saja memikirkan Club mu. Kau tak pernah memikirkan aku. Aku ini kan pacarmu" 'mulai lagi' batinku.

"Maaf~ Aku sedang banyak urusan. Aku harap kau mengerti itu" Aku mengacak pelan rambutnya dan pergi meninggalkannya. "Kris!" Yue memelukku dari belakang "Huff..." Aku membuang nafas berat. "Apa lagi?" , "Apa sulit bagimu untuk benar-benar mencintaiku?" , "Yihan (maaf)" Aku melepaskan tangannya yang mendekam tubuhku dan pergi meninggalkannya.

__Kris POV end__

__Michelle Moon POV__

Aku harus pindah tempat duduk, aku tak bisa menghadapinya. Aku langsung duduk di depan. Selama pelajaran berlangsung, otakku susah untuk fokus. Duduk didepan pun tidak membantu sama sekali, tetap saja aku tidak bisa fokus! Pasti gara-gara kejadian pagi tadi. "Shit!" Aku merasa malu, sangat malu. Aku tak tau harus bagaimana...

x x x 

Seharusnya aku sudah berada di kamar sekarang, tapi... Aku masih saja berjalan keliling tanpa tujuan. Sinar matahari sore berwarna oren menyorot redup keadaan sekolah yang sepi. Aku berjalan dengan tatapan kosong seperti zombi, aku masih saja memikirkan kejadian itu. "Kris!" mata ku spontan membulat saat mendengar nama itu masuk kedalam telinga. Aku mencari asal suara itu, dibalik sela-sela alang-alang aku melihat Kris dangan seorang perempuan ditaman. Perempuan itu memeluknya dari belakang. Aku yakin pasti dia Chen Yue, aku tak bisa mendengarkan apa yang mereka bicarakan, karna suara mereka terlalu kecil. Telingaku tak bisa mendengarkan apa yang mereka bicarakan. 'W-wait! Michelle, do you stalking? I am? Hell! Apa yang ku lakukan?!'  

Karena sibuk dengan perasaan sendiri, akhirnya mereka sudah tak lagi di taman. "Apa yang kau lakukan disana?" Aku melonjak karna kaget, ternyata pacar Kris memergokiku tengah mengendak-endap dibalik semak-semak. "A-ah! Tidak, aku tengah mencari penaku yang jatuh" 'PABOOO!!!' umpatku dalam hati. "Apa kau yakin? Sepertinya kau sudah mendapatkannya" Mataku spontan melihat tanganku yang menggenggam pena 'HUUUH??! DARN!!' Umpatku lagi dalam hati. "Oh iya! Ehehe" Aku langsung berdiri dan membersihkan seragamku yang sedikit lusuh. "Kau pasti Michelle Moon kan? Anak pindahan dari korea?" , "Iya ^^ " , "Aku Chen Yue~" Dia menyodor tangan kanannya dengan senyum hangat yang bersahabat, aku dengan ragu menjabat tangannya "Nama mu terlalu aneh untuk seorang laki-laki. Kau boleh membodohi mereka, tapi aku tidak bisa kau bodohi" JDEEERR!!! Kata-kata Yue seperti petir yang menyambar tubuhku. Dia berjalan meninggalkan ku yang mematung ditempat. She immedetialy change! From sweet n lovely being cold n sacarstic.

Sungguh, apa yang dia maksud? Apa dia tahu, aku ini perempuan??

= = = = = = = = = =

"Michelle, how do i look?" Rainie berputar-putar didepan kaca rias. "You look great, Rainie~" , "OMG! I'm so nervous! >< " , "Hey hey! Dont worry, we can make it up" Aku menyakinkannya. "Thank you Michelle~~"Rainie tersenyum lega. 

Aku mengintip keadaan luar panggung disela-sela tirai, aku mulai grogi! Aku mencoba untuk tetap calm. "Oww~ Mengejutkan sekali! Kita akan menyaksikan kolaborasi antara Michelle Moon dan ... " MC itu menggantung kata-katanya membuat para siswa bersorak. "Aku tak pernah menyangka, Michelle akan kolaborasi dengan ... Rainie Yang!!"
, "HAAAAA???" tanpaknya mereka semua kaget, ini saatnya kami keluar. "May i?" Aku menyodorkan lenganku pada Rainie, dia tersimpu malu sambil memeluk lenganku. Kami pun keluar dan menunjukkan diri didepan para penonton.


"KYAAAAAAHH!!! MICHELLE~~" Aku bisa mendengar mereka meneriakkan namaku disela teriakan heboh para siswa. Aku duduk didepan piano hitam mengkilat seperti black pearl dan Rainie berdiri ditengah panggung menghadap para siswa. Aku harap dia tidak terlalu grogi dan bisa menguasai keadaan. Jemariku mulai menekan tuts piano dengan halus, memainkan lagu Because of you.

I watched you die I heard you cry every night in your sleep
I was so young You should have known better than to lean on me
You never thought of anyone else
You just saw your pain
And now I cry in the middle of the night
For the same damn thing


Part itu membuat aku merinding, suara tenor Rainie menghipnotis para penonton dalam aula. 'Yeah! She did it' batinku. Aku bangga pada Rainie, aku bangga menjadi temannya.

x x x

"KYAAAHH!" Rainie meloncat-loncat girang. "Michelle we did it!" Dia meloncat dan memelukku dengan erat hingga aku sulit untuk bernafas "Ahahaha! Yes, you did it, Rainie" , "Apa maksudmu, i did it? It's not just me, it's us" , "Nahh..." CHUP! Rainie mencium pipi ku. "EH?!" Untuk apa ciuman tadi. "Xie xie, Michelle~" Dia langsung berlari keluar dari aula. 'Untuk apa itu?' Aku masih mematung dengan mulut menganga seperti orang bodoh.

Malam ini sebagian anak-anak sekolah berpartisipasi dalam acara show school. Aku sudah bosan menonton, aku putuskan untuk keluar dari aula. "Michelle Michelle!!!" Segerombolan siswi berbondong-bondong datang menghampiri ku "Ya?" , "Penampilanmu... DEABAAAK! Kami memoto mu tadi. Nanti foto mu akan kami publish dimading dan majalah bulanan sekolah. Boleh kami berfoto denganmu?" , "Ahahaha! Xie xie~ tentu saja..." We taking selca together. "Bye~" mereka melambaikan tangan dan pergi dengan muka riang "I love being famous boy! Hehe" Aku berbicara sendiri.

"You love it? One day, you'll hate it" Aku membalikkan badan and DAAANG! Kris!! Muka ku mulai memanas, aku kelabakan saat melihatnya berdiri tegak dihadapanku. Dia mengenakan blazer biru dongker berlengan tanggung, memakai dalaman kaos putih berkerah lebar hingga memamerkan dadanya yang putih. Aku tak sanggup untuk menatapnya karna malu akan kejadian kemarin. "We need to talk" Kris menarikku "Hey!" 

Kami sampai dikamarnya "Masuk" Perintahnya "Huh? I wont!" Dengan sedikit kasar di mendorongku masuk kedalam kamarnya. CKLEEK! Bunyi kunci didaun pintu. Dia duduk dengan elegan sofanya "Take a sit" Aku duduk mengikuti perintahnya. "Pertama, aku minta maaf atas kejadian kemarin. Itu semua tidak sengaja, aku punya kebiasaan tidur yang buruk, seperti sleepwalking. Kedua, aku ingin kau jawab jujur... Kau ini perempuan kan?" Kris mulai tidak santai dengan posisi duduknya, dia sedikit menegakkan punggungnya dan mencondong kearahku. "Yah! Paboya! Such a stupid question. Ofcourse i'm a GIRL" Aku mengetuk kepalanya "Arrggh! Appo!" Erang Kris sambil mengelus kepalanya "Kenapa kau menipu kami semua?"

"Apa maksudmu aku menipu kalian? Kalian semua pikir aku ini laki-laki kan? Tanpa bertanya dulu padaku. Langsung menganggap aku ini laki-laki. Padahal aku kan perempuan ==' " , "Kau tidak normal yah?? Kenapa kau berpenampilan seperti laki-laki? Aku sama sekali tidak mengetahui kalau kau sebenarnya perempuan" , "Ehehe... Pabo! Tentu saja aku normal. Aku suka berpenampilan Tomboy, simple dan nyaman. Disamping itu aku mengagumi kaum mu, yang terlihat bebas. Bebas melakukan hal yang disukai tanpa banyak memikir resiko, aku selalu bergaul dengan anak laki-laki sejak SD sampai sekarang" , "I got it... Tapi, kau tak akan bisa seperti ini selamanya" , "I knew, aku tahu apa yang harus ku lakukan. Thanks for caring Mr Wu. Now, i want to get out from your room, can you open the door please?" 

"A-ah, sure..." Dia membukakan pintunya, aku langsung pergi meninggalkan kamarnya. Eh!
Aku berlari kecil kembali ke tempat Kris "Kita masih punya perjanjian... Ajari aku bahasa mandarin. Masih banyak yang aku tidak mengerti" , "Ne~"jawabnya singkat.


= = = = = = = = = =

Selesai latihan basket aku langsung belajar bahasa mandarin dengan Kris di gedung GYM. "Aoman! (sombong)" Aku meledek Kris dengan bahasa mandarin, dia melihatku dengan tatapan What The Hell? "Guaiyi (aneh)" balas Kris "Gao (jangkung)" , "Airen (kerdil)" , "Xie'e (jahat)" , "Chou (jelek)" Kris menjulurkan lidahnya. I'm pouting badly, Aku sudah kehabisan ide "Wo hen ni (i hate you)" , "Hmm... Wo xiang wo xihuan ni (i think i like you)" , "Hah? Apa artinya? Aku belum pernah mendengarkan kata-kata itu sebelumnya" , "Cari sendiri" , "Beri tahu!! Ayooo Kris, beri tahu!" , "Tidak!" , "Kau janji mengajariku bahasa Mandarin! Jadi kau harus memberi tahu aku apa artinya" , "Artinya BODOH" dia pergi meninggalkanku "Bohong! Masa kata sepajang itu artinya bodoh? Kris... Kris!" Aku berlari menyusulnya. "Kerdil! Kau ini berisik sekali" , "Biarin!" xP

x x x 

"WOHOOO!!!" Semua siswa bersorak gembira setelah mendengarkan liburan musim dingin 2bulan. Mereka semua pasti akan pulang kerumah masing-masing, sedangkan aku? Aku takbisa pulang. "Huff~" ku hembus nafas panjang. 

Di gedung GYM...
"Guys, minggu depan kita sudah liburan musim dingin. Siapa yang akan pulang?" Kris bertanya pada kami semua. "Aku... Aku... Aku..." sebagian besar anak-anak basket mengacung tangan mereka kecuali aku. Kris perlahan melirikku, aku hanya melihatnya balik. "Setiap hari jumat kita tetap latihan digedung ini" , "Hah? Apaaa?" Semua anak protes atas perintah Kris "Selesai liburan musim dingin turnamen basket antar sekolah akan dimulai. Kalau kalian tidak mau latihan juga tidak apa-apa... We'll be LOSER in tournament" , "Okay okay, kami akan latihan" 

~ TO BE CONTINUE ~

Hehe :D lama yah nunggu part 5nya keluar -___-v maap yah readers... Seperti biasa author sok sibuk [?] mood naik turun mendaki gunung [?] di tunggu part 6 nya ^^ comment and follow ma blog! Xie xie~ :3 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar