Senin, 13 Mei 2013

[One Shoot FF / Kim Kibum Key] Let's change our position

Title : Let's change our position
Character : Kim Kibum aka Key from SHINee, Kim Cherriel (OC)
Chapter : One Shoot
Author : Baby Krisses
Genre : find it by ur self (?) -__-"
Rating : 17+

Kim Kibum aka Key


If we keep doing like this, let's change our position! 

= = = = = = = = = = =

__Kim Cherriel POV__
Mataku tengah menatap wajahnya yang putih mulus, berpostur manis bak perempuan. Tanpa cacat sedikit pun. Mata ini boleh mengawasinya tapi pikiranku jauh melayang melintasi alam khayalan yang tak ada habisnya, suara cemprengnya masuk ke dalam telingaku namun keluar begitu saja tanpa tersaring oleh otakku. Jelas saja! Aku tengah melamun.

Dia sibuk membersihkan luka-luka yang masih basah di lengan dan lututku "Kau ini mendengarkan aku atau tidak??!" Bentaknya sambil menekan luka dilenganku dengan kapas yang sudah basah oleh alkohol "Yakk! Appo! Aku dengar, tapi aku tak tahu apa yang kau bicarakan (?)" Aku meringis kesakitan "Cherriel-ah, STOP memanjat pohon jambu dibelakang sekolah! Lihatlah sekarang, kau jatuhkan!? Kau seorang yeoja, jagalah tubuhmu! Dimana-mana ada luka, apa kau tidak malu??" Omel Key panjang lebar sambil menempelkan beberapa plaster ke luka-luka di tangan dan lututku. 

Aku paling anti mendengar omelannya itu, karena sekali dia mengomel -- dia tak bisa berhenti. "Ne... Kau sudah selesai? Aku pulang ke kelas" Aku melongos pergi tanpa basa-basi "Yahh! Chakkaman!" Pekik Key "Apa lagi??" Gerutuku. Key mendudukkanku lagi di kasur UKS, di raihnya rambutku dan mengikatnya. Aku hanya diam dan menurut "Selesai! Coba kulihat" Dia menghadapku dan merapikan poniku "Much better~" Key tersenyum puas atas hasil kerjaanya ==' Akhirnya aku kembali ke kelas.

Key... Namja pesolek ini adalah namjachingu plus sunbae ku. Namja cantik yang tak pernah aku impikan sebelumnya (?) Aku akui Kim Kibum alias Key lebih cantik dibandingkan aku Kim Cherriel (?) Jujur, akupun tak mengerti mengapa kami bisa menjalani hubungan ini. This is love's working! Saat berbicara tentang cinta, disaat itulah kita tak bisa berfikir logika. Bagaimana bisa cinta menyatukan dua pribadi yang sangat teramat jauh berbeda? Aku yeoja careless, sembrono, selalu berpakaian lusuh terkesan seperti preman (?) Sedangkan Key namja cantik, pesolek, fashionable, teliti, rapi dan inteligen. Ahh! Bagaikan pagi dan malam saja (?) -__-"

Penampilanku boleh seperti preman, tapi karakterku seperti anak dibawah umur. Aku terlalu manja dan sedikit cengeng. Key? Ahh, dia itu tak tahu cara memanjakan seorang yeoja! Taunya hanya mengeritik, nyeletuk dan mengomel. Menyebalkan! Tapi aku selalu melihat sisi baiknya, dia bisa melakukan semua yang aku tak bisa. Begitu pula aku, aku bisa melakukan hal yang tak bisa dia lakukan. Kami saling mengisi kekosongan dan menutupi kekurangan. Tak mudah memang, terkadang kami sering bertengkar untuk hal sepele. Ada satu hal yang aku tak bisa lakukan, yaitu melakukan hal lumrah yang biasa dilakukan yeoja tulen (?). Dan dia, dia tak pernah bisa memperlakukan aku layaknya seperti yeojachingu-nya.

Apa kau punya solusi?
- - - - - - - - - -

Aku dari tadi mengaduk adonan coklat yang sedang dipanaskan "Yakk! Cherriel-ah! Kenapa sampai hitam seperti itu?? Kau tidak mengecilkan apinya ya?" Key mengetuk tanganku yang sedang asik mengaduk adonan dengan spatula "Aww! Appo!" Aku mengelus punggung tanganku. Key sibuk dengan adonan coklatnya yang mungkin sudah aku rusakan (?) "Cuma mengadon coklat saja kau tak becus, apa lagi masak. Bagaimana kalau kau nikah nanti? Ahh! Sudahlah, lebih baik kau potong keju batang itu" Aku hanya diam sambil menatapnya dengan tatapan membunuh ==' dasar cerewet! Umpatku dalam hati. Aku duduk di kursi dan menghadap keju yang teretak diatas meja makan. Kalau tau aku payah dalam hal memasak kenapa harus meminta bantuanku??? 

Aku terus mengumpat dirinya dalam hati, TUUK! TUUK! Bunyi hentakan pisau di atas papan kayu, aku terus memotong keju dengan bunyi berisik yang ditimbulkan oleh hasil kerjaku. "Aigooo!" Pekik Key lagi, aku melepas pisau di atas meja dengan spontan setelah mendengar teriakannya "Apa lagi Tuan Kim?" Aku bertanya sekaligus menantangnya "Yakk! Kau ini memang payah sekali, kenapa kejunya kau potong sembarangan seperti itu? Orang enggan memakan makanan mu kelak jika bentuknya jelek!" , "Bukan masalah tampilannya, tapi rasanya yang utama!" Sanggahku "Rasanya pun tak enak jika kau yang memasak!" Bentaknya "Kau ini menyebalkan sekali! Kau tahu aku tak bisa memasak masih saja meminta bantuanku! Kau memang hanya ingin mengomeliku saja eoh?!!" Aku melepas celemek dengan kasar dan mencampaknya ke sembarang tempat, aku meninggalkannya yang masih menatapku marah.

- - - - - - - - - - 

Aku mendrible bola basket dengan mata tetap menerawang jauh entah kemana, aku masih kesal dengan pertengkaran tadi. Bahkan manusia itu tak datang untuk membujukku atau apalah. Dia memang tak punya inisiatif dalam hal seperti ini -- Aku kesal sekali! Aku mencampak bola ke dalam ring, SRAAAKK! Bola masuk dalam ring tanpa hambatan. Dari pada aku kembali ke apartemenku dan bertengkar lagi dengannya aku memilih menghabiskan sore bermain basket sendirian.

Lampu jalanan hidup dengan otomatis ketika sang matahari terbenam membawa sinarnya hilang dipenghujung bumi. Nafasku sedikit tersengal karena olahraga yang kulakukan, mungkin sudah waktunya aku pulang. 

- - - - - - - - -

"Tadaimaaa (aku pulang #JPN)" Aku melongos masuk dengan santai, tak ada tanda kehidupan disini (?) Mungkin dia sudah pulang. Ahh! Aku mau mandi. Aku berjalan menuju kamar dan mandi. 

25 minutes later...
Selesai membersihkan diri, dengan kebiasaan buruk aku selalu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan two pieces saja. Karena aku tinggal sendirian diapartemen, aku lewat dapur... "Ehh!" Aku melangkah mundur melihat coklat-coklat tertata rapi di atas nampan, dimana Key? Kenapa dia meninggalkan masakannya begitu saja? Biasanya dia melakukan pekerjaannya dengan tuntas. Aku berjalan mendekat dan melihat setiap bentuk coklat ini, cantik... Itu yang terbesit dalam pikiranku. Dia memang benar, makanan bentuk yang cantik menarik orang supaya ingin memakannya. Aku meraih satu coklat itu dan melahapnya semua, masitaaa! Batinku. Tak bisa dipungkiri, dia memang jago dalam hal memasak.

Seseorang menutupi tubuhku dengan handuk dari belakang "Hilangkan kebiasaan burukmu itu, Cherriel-ah" Aku terlonjak kaget langsung menghadap belakang "A-ah... A-aku, ehh..." Aku menunduk malu, tangannya menyanggah daguku -- Mengangkatnya hinga pandangan kami bertemu. Jarinya menyentuh bibirku, dia menjilat jarinya yang tadinya memegang bibirku "EH! Kau memakan coklatku eoh??" Pekiknya spontan. Aku ingin sekali jatuh saat mendengar teriakannya (?) Baru saja dia membuat aku terhipnotis dengan hitungan satu detik dia bisa membuat aku kesal "Wae? Tidak boleh??" , "Tentu saja tidak boleh! Kau tidak meminta dahulu! Coklat ini kan aku punya. Kalau mau buat saja sendiri! Ohh, dari mana saja kau Nyonya Kim? Kau ini tak tahu sopan santun, pergi begitu saja. Pulangpun nyelonong!" 

Aku rasa gendang telingaku akan pecah sebentar lagi kalau mendengarkan omelan Key yang tak ada habisnya "Alasan apa lagi yang mau kau katakan? Kau tak bisa men..." Aku mendorong tubuhnya hingga punggungnya membentur dinding, aku melenyapkan suara cemprengnya dengan membungkam bibir sexy miliknya dengan milikku. Dia memejamkan matanya dengan erat, lucu sekali. Aku menarik bibirku pelan "Key~" Bisikku tepat didepan bibirnya "Apa?" Jawabnya dengan ketakutan, seperti seorang yeoja yang hendak diperkosa -_-" . "Bagaimana kalau kita tukar posisi, aku namja dan kau yeoja?" Dia melototkan matanya "Heh! Kau gila? Shirooo! Aku ini laki-laki sejati, kau pikir aku lekong (?) Sorry yah!" Aku membenah handuk ditubuhku 

"Cih! Namja seperti apa kau ini? Taunya selalu mengomel seperti ahjumma? Tak pernah bersikap romantis walaupun hanya sedikit. Bahkan menyentuhku pun jarang!" Balasku sinis, aku malas berdebat dengannya. Karena aku tahu dia akan berceloteh panjang lebar sampai dunia mau kiamat. Aku melongos masuk ke kamar "Yahh~!!" Suara Key muncul dari belakangku "Mm?" Jawabku enggan, Key membalikkan tubuhku untuk menghadapnya "Aku memang cerewet, terlalu cantik (?) untuk mu, terlalu keibuan..." Dia melangkah maju, aku pun melangkah mundur "Tapi, aku ini tetap seorang namja yang menginginkan kasih sayang dari yeoja. Tapi jangan pernah berharap aku akan menyentuh mu, karena... Jika itu terjadi. Aku pastikan kau akan menjadi seorang ibu kelak" Dia berhenti melangkah tepat saat ujung hidungnya menyentuh hidungku.

Bulu romaku meremang karena perkataannya barusan, lidahku kelu! Tenggorokanku serasa tercekat. Aku terus memandang manik matanya secara bergantian, tak terpancar sedikit keraguan disana. Baiklah, sekarang dia membuatku takut! Chu~ Key mencium bibirku. Dia melumatnya pelan dan full of passion "So, still thinking to change our position?" Bisiknya di telingaku "Aniii!!" Pekikku sambil ngacir keluar ntah kemana (?) "Yahh! Bahkan aku belum menyentuhmu!" Godanya. 

~ THE END ~

Yeyeye! Ga jelas, ga jelas -__-v sorry ya readers (_ _) author lagi labil (?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar