Sabtu, 20 April 2013

[One shoot FF / Choi Seunghyun TOP] When Bingu and Bakka meet

Title : When Bingu and Bakka meet
Character : Choi Seunghyun aka TOP, Rei Usagi (OC), Miyavi (cuma numpang lewat nama doang -_-")
Author : Baby Krisses ^-^
Genre : Romance, weirdness n silliness (?)
Rating : 17+

Choi Senghyun aka TOP

"Love in silliness"

= = = = = = = = = 
__Rei Usagi POV__

"Aku cape... Pergilah! Jangan ganggu aku. Hush hush~" Aku mengibas-ngibas lemah kedua tanganku seperti mengusur anak kucing yang kehilangan induknya (?). TOP tak juga menjauh dia tetap memainkan rambut coklat tembaga terang milikku "Andweee!" Rengekku sambil mengacak rambutku, aku berusaha fokus menyelesaikan design yang hampir selesai "Main jauh-jauh!" Aku melempar bola ke sembarang arah lalu memandang TOP dengan tatapan Kau-Pergi-Sekarang-Juga (?)  "Kau pikir aku ini kucing?" Runtuk TOP dengan suara bass-nya itu "Aku tidak berkata seperti itu Tuan Choi, kau yang bilang sendiri" Jawabku enteng.

20 menit berlalu. Tampaknya TOP sudah mulai bosan menggangu ku "Aish! Aku bosan!" Dia menggerutu kesal, kini dia ikut duduk dilantai tepat disebelahku. Aku bisa merasakan sepasang mata tajam itu tengah memerhatikanku yang sedang menyelesaikan design, sungguh! Aku paling benci diperlakukan seperti ini, aku akan kehilangan kosentrasi. Perlahan aku coba untuk mengabaikannya.

5 Menit berlalu. Sepertinya ada yang dia lakukan disana, aku yang penasaran langsung melirik kearahnya sedikit. DDANG! Oke! That's it! "EHH!!" Aku mengetuk pucuk kepalanya. Dia menunjukkan ekspresi anehnya itu "Kekeke! Wae? Wae? Wae?" Bukannya mengerang kesakitan malah menyengir kuda (?) "Bingu TOP! Kau ini kenapa??" Pekikku. Aku sedikit emosi karena kerjaanku tak selesai karena ulahnya "Yakk! Bakka! Jangan panggil aku Bingu -_-" Aku hanya bosan, ayolah temani aku bermain~~" Dia mengeluarkan aegyo-nya yang menurutku super duper aneh "Setelah itu jangan ganggu aku bekerja, arraseo?" Dia mengangguk cepat seperti anak umur 6 tahun.

TOP membimbing tanganku, kami masuk menuju kamar. Mataku sedikit iritasi dengan kamar ini, semua berdekorasi pink dan penuh mainan, aku tak bisa berbuat apa! Demi bayi besar ini, aku mengalah. Dia yang menentukan dekorasi kamar, sungguh aku tak nyaman dengan semua ini. Tapi apakan daya, aku ini hanya seorang istri -- Seorang istri harus menurut pada suaminya. Itulah yang dikatakan ibu, bakal saja itu amanah dari ibu. Kalau tidak, jangan pernah harap aku mau menuruti semua perkataan namja gila ini. Wajahnya saja yang seram, tapi kepribadiannya sangat konyol. Aku yakin perempuan lain tak akan sanggup mengahadapi namja konyol dan random ini, karena aku juga konyol (?) Kami menjadi pasangan yang KLOP!

"Biar aku saja yang menentukan main apa malam ini" Aku mendahuluinya "Ne!!" Pekik TOP dengan suara aneh (?) Aku mengambil boneka dan duduk di atas kasur "Ambil satu boneka" Perintahku. Dia mengambil satu boneka lalu duduk berhadapan denganku "Aku sedang tak ingin bermain, aku cuma ingin bernostalgila denganmu (?)" , "Yah! Yang benar nostalgia" Koreksinya "Whatever~ -__-' Bingu, lihat aku!" Aku meluruskan arah pandangnya ke wajahku "Kenapa?" Tanyanya bingung "Diam! Focus dan serius (?)" Dia mulai menatapku serius. Mimik muka yang tegang, sepasang mata yang redup dan tajam, bergantung hidung bangir plus bibir kucing miliknya. Ahh! Aku masih mimpi! Namja ini milikku "Aigooo~!! Bingu, aishiteruyo! You're mine right? (?)" Aku menangkup wajahnya dengan dua tanganku, sesekali aku mencubit pipinya.

Dia hanya melongo innocent "Kau ingat bagaimana cara kita bertemu?" Tambahku, aku melepas tanganku dari wajahnya "Aku ingat hingga ke detailnya" Aku mulai mengatur posisi, terlungkup dengan tangan menadah dagu, TOP juga ikut terlungkup disebelahku.

__Rei Usagi POV__

- FLASH BACK -

__TOP POV__

"Ahh! Aku sudah muak dengan semua ini, aku tak mau masuk militer! Eomma, kenapa kau selalu memaksaku eoh??" Aku pergi keluar, serasa ruangan didalam rumah sangat terbatas ingga aku sulit untuk mendapat oksigen. Eomma sedari tadi berteriak memanggil namaku tapi aku mengabaikannya. Entah kemana langkah kaki ini membawaku, aku hanya berjalan menyusuri pinggiran jalan kota Seoul yang disesaki banyak manusia. Mataku menangkap sebuah kertas advertising yang tertempel didinding bangunan "Jepang?" Iklan tentang travel ke jepang, aku mulai berpikir, sepertinya melarikan diri ke jepang untuk sementara bukanlah ide buruk. Aku juga bisa berbahasa Jepang, walaupun berlepotan (?).

* * *

"Eomma! Aish! Dimana bus travelnya? Apa aku ditinggal?? Ahh! Sial!" Aku tak tau jalan, uang cash pun tak punya ditambah sekarang sudah jam 10 malam. Aku duduk di tembok bangunan seperti pengemis, tak lama kemuadian "CLENG! (?)" Suara uang koin jatuh, mataku menangkap beberapa koin dijalan tepat didepanku. Seorang yeoja berambut lurus panjang sepinggang berwarna coklat tembaga terang itu baru saja mencampakkan uang koin padaku. Dia pikir aku ini pengemis! "Hey! Tunggu!" Aku memungut uang koin itu dan mengejarnya, aku mendahuluinya dan berhenti didepannya. DEG! Tiba-tiba saja hatiku jadi cenat-cenut (?) melihat wajah perempuan negeri sakura ini. 

Poni ratanya yang sejajar dengan alis dan rambutnya yang terurai membingkai indah wajahnya, kulitnya putih pucat, berwajah kecil, berhidung kecil dan mancung, bibirnya pun mungil, matanya berwarna coklat terang, pupilnya besar, she perfect like a barbie. "Kau mengahalangi jalanku" Yeoja ini berhasil membuyarkan lamunanku "Ahh! Maaf, kau yang mencampakkan koin ini?" Aku memberinya "Kau tak membutuhkannya? Sudah dikasih malah tak mau menerima" Celetuknya dan mengambil koinnya dari tanganku (?) "Kau pikir aku ini pengemis?" , "Bukankah pengemis selalu duduk dipinggir jalan" Aku rasa yeoja ini terlalu innocent -_-'

Akhirnya kami bercekcok lama hanya karena beberapa koin (?) Tapi aku menyerah saja. I think i have a crush! "Apa kau punya pacar?" Tanyaku asal (?) "Eh! Nanii? Umurku sudah 20tahun, tentu saja aku sudah punya pacar!" Dia menyerobot dan beralan meninggalkanku. Heh? Yang benar saja, umurnya baru 20tahun tapi bertingkah seperti sudah dewasa. Aku saja sudah 26tahun tidak pernah berfikir dewasa (?) "Tunggu!" Cegatku "Aku tersesat, aku warga Korea Selatan. Tolong aku" Dia akhirnya berbalik "Jadi dari tadi kau sengaja berdebat denganku hanya ingin meminta tolong?" , "Tidak! Aku memang bukan pengemis, aku hanya menjaga martabatku sebagai laki-laki tampan (?)" Ahh! Pabo... Apa yang baru saja ku katakan? "Kelakuanmu membuat aku mengurung niat ingin membantu!"

"Tunggu!" Aku menarik tangannya "Yahh! Lepaskan aku! Sekarang kau membuatku takut!" Aku jadi kalang kabut, aku tak bermaksud menakutinya. Dia berlari terbirit-birit (?) Aku langsung mengejarnya. 

Perempuan ini tak tahu lelah, sudah 10 menit berlari, namun dia tak berhenti juga. Aku sudah hampir kehilangan nafas, dia tanpak masuk dalam sebuah apartemen yang terlihat sedikit kumuh. Aku terus mengikutinya hingga sampai dia tengah membuka pintu apartemennya, aku memberanikan diri untuk menghampirinya "Yahh...!" Aku langsung membungkam mulutnya dengan tanganku "Ssstt! Jangan berteriak" Aku menariknya masuk kedalam apartemennya "Jadi kau mengikutiku?!" Aku tak menggubrisnya, mataku sedang sibuk mengamati apartemennya yang sempit, semua barang tertata rapi namun seperti gudang "Kau tinggal sendiri?" Dia mengunci pintu dan duduk lesehan didepan meja petak "Hai! Aku tinggal sendiri, orang tuaku berada di Hokaido, aku Tokyo untuk bekerja dan mengejar cita-cita. Ahh! Watashi no namae wa Rei Usagi, Panggil aku Rei ^^ "

Omooo! Lihat senyumnya! Tuhan, aku benar-benar jatuh hati pada gadis ini "A-ahh! Choi Seunghyun imnida. Panggil saja TOP :) " Kami akhirnya berbincang sambil menyesap secangkir teh hijau. Kami bercerita banyak hal, dia sangat cepat bersosialisasi dengan orang asing seperti ku. Terkadang terlalu cerewet dan sedikit silly -_-' Mungkin effect terlalu innocent (?) "Rei Usagi, aku menyukaimu. Jadilah istriku" Ucapku ngaco (?) Aku tak tahu apa yang sedang kulakukan, kata-kata itu keluar tanpa dipikirkan. Aku ingin sekali membentur kepalaku ke tembok, wajah Rei berubah -- Itu wajar, karena perkataanku barusan tak layak dikatakan "Baiklah, aku memang tak bisa menjamin apa-apa dimasa depan. Aku hanya punya koleksi pakaian dari designer terkenal, satu lemari rak CD His method dan Kanye West (?). Aku hanya seorang laki-laki yang senang bermusik" 

Rei speechless dengan kata-kataku "Choi Seunghyun-sama, aku ini orang miskin. Aku punya adik 9 orang, toh juga aku sudah punya pacar. Kau tak mungkin sanggup untuk menikahiku" , "Tidak! Aku sanggup! Besokpun aku bisa melamarmu" Aku bersikeras, memang aku keras kepala. Perempuan ini menantangku? Aku tak pernah main-main dengan perkataanku.

* * * 

"Yobseo, eomma?" Aku menelpon eomma "Yobseo, ne? Seunghyun-ah?" Jawabnya dari seberang sana "Kau kemana saja ha? Kau melarikan diri? Dasar anak keras kepala! Pulang sekarang juga!" Bentak eomma "Aku akan pulang dengan satu syarat" , "Apa itu?" , "Aku mau melamar seorang gadis jepang" , "MWOOO?! Kau ini gila!" Pekik eomma "Kalau tidak, aku tak akan mau pulang!" Ancamku, ada sedikit bersalah -__-' tapi apa boleh buat. "Baiklah! Eomma akan menyusulmu, katakan saja dimana keberadaanmu" 

* * *

"Eomma, itu dia. Yang memakai kemeja kotak-kotak merah" Aku menunjukkan jari telunjukku ke arah Rei yang tengah duduk di bangku taman "Yeppeo~" Kagum eomma. Aku tahu, aku tak akan mengecewakan eomma -- pilihanku selalu bagus. Kami menghampirinya "Maaf mengganggu, apa aku Rei Usagi?" Eomma cukup fasih dalam berbahasa jepang "Hai~ Aku Rei Usagi" Dia membungkuk 90derajat dan tersenyum hangat pada eomma sebelum melirikku. Kami bertiga duduk di bangku taman "Rei-chan, apa kau sudah punya pacar?" Tanya eomma tanpa basa basi "Aku sudah punya pacar" Eomma mendelik ke arahku "Dia sudah punya pacar! Kau ini bagaimana sih?!" , "Selama janur kuning belum melengkung (?) dia masih bisa aku dapatkan. Ayolah eomma, aku tak mau didahului dengan pacarnya (?)" 

Eomma memejam erat matanya sebentar untuk menghilang stress karena ulahku "Maksud kedatangan tante kemari untuk melamar Rei-chan, kami tak bisa memaksa. Tapi kami mengharapkan penerimaan, besok kami tunggu jawabannya ^^ " Rei hanya mengangguk pelan, terlukis jelas raut kebingungan diwajahnya. 

__TOP POV end__

- FLASH BACK OFF -

 __Rei Usagi POV__

"Yakk! Kau memang gila! Karena kau aku memutuskan Miyavi (?)" Aku memukul bahu bidangnya "Apa yang kau harapkan dari pengamen itu haa?? Jika kau menikah dengannya, kau tak akan bisa meraih cita-citamu seperti sekarang" JLEB! Kata-katanya bak belatih yang menancap di jantung "Kau jahat :'( " Celetukku lemas sambil merengut. Dia malah terkekeh senang! Dasar bingu! "Biar aku yang menyambung ceritanya!" Tukasku 

- FLASH BACK ON -

Laki-laki gila! Maksudku dengan menceritakan keadaan keluargaku untuk membuatnya mudur, tapi kenapa dia malah maju?! "Arrgghh!" Aku mengacak-acak rambutku kasar. Aku melihat sisi baiknya dia, dia gentle sekali. Aku suka~ Tunggu! Bagaimana dengan Miyavi??? >-<" Aku harus memilih!

* * *

Hari ini aku akan menjawab lamaran dari ibunya Seunghyun, tanpak dari kejauhan seorang wanita separuh baya bersama laki-laki berambut hijau mint. Itu pasti mereka, batinku. Kami duduk di tempat kemarin "Jadi apa keputusanmu, Nona Rei?" Aku menghembus nafas panjang melalui mulut "Aku... Terima" Jawabku dengan ragu, namun ini lah keputusanku "Bagus kalau begitu, selebihnya bisa kalian bicarakan berdua saja. Tante pamit pulang ke Korea ^^ " Seunghyun menhantar eommanya kebandara. Aku masih sedih, aku merasa terlalu jahat pada Miyavi. 

* * *

Aku sudah menghubungi ibu kemarin, dia merestui hubunganku. Sekarang aku berada di Seoul, TOP mencuriku -__-" Ini hari ketiga setelah aku mengenalnya. Dia bilang kami akan menikah besok, ohh Tuhan! Kenyataan apa ini? Terlalu cepat dan penuh keanehan (?). Aku hanya bisa menerima karena kau sudah menerima lamarannya, sebenarnya aku belum siap -- sangat belum siap. 

* * *

Aku menarik nafas panjang dan menghembusnya melalui mulut, terasa sesak dan berat sekali -- seperti ada sesuatu mengganjal didadaku. Aku terus memandang pantulan diriku dikaca, wedding dress berwarna hitam pekat, model kemben hingga menampaki bahu polosku, Kalung black diamond dengan mahkota dan anting-anting semua itu saru set, dibagian punggung juga terekspose terbuka hanya tali-tali yang mengikat, tepat dibagian kiri depan ada belahan hingga pahaku. Aku menoleh kebelakang, melihat betapa panjangnya gaun ini. Dasar laki-laki aneh! Fashion sense-nya terlalu berkelas hingga menjadi aneh seperti ini.  "Kau siap, Rei-chan?" Mama (Seunghyun's eomma) mengahmpiriku "Mama, apa aku terlihat buruk? :( " Tanyaku gusar "Tidak~ You look great dear ^^ Ayo" 

Mama menutup wajahku dengan selayar berwarna senada dengan wedding dress yang kukenakan. Mama menyodor bucklet bunga mawar merah dan menggandengku keluar menuju altar. Bridesmaid mengekoriku dari belakang sambil menabur bunga berwarna putih. Tampak semua tamu berdiri dengan senyum kagum, mataku tak luput memandang laki-laki gila yang kutemui  4 hari yang lalu. Dia mengenakan blazer hitam dengan hiasan besi tajam dibahunya, blazernya bilipat hingga siku, dipadu dengan kemeja merah marun motif kotak-kotak, dia mengenakan topi opsir angkatan dengan bros bunga salju ditengahnya (?). Dia ini mau nikah atau fashion show?? Runtukku dalam hati. Semua ini tak seperti yang kuharapkan OTL
 
Lihat saja dekorasi altarnya, dimana-mana pernikahan dihiasi warna terang seperti putih. Ini altarnya berwarna serba gelap 80% hitam, dan dihiasi dengan mawar merah dan ranting jalar berwarna hitam berduri -__-" Nice job TOP! 

Aku berdiri tepat didepan pendeta di sebelah kiri TOP, kami hendak mengucap janji sebagai pengesahan sebagai seuami istri. Tiba-tiba "Sore o teishi! (Hentikan)" Aku menoleh kebelakang dan melihat bibi Keiko, kenapa dia bisa sampai disini? Dia menghentikan acara pernikahan kami "Aku tidak merestuimu! Ibu mu juga berubah pikiran, dia tidak merestui hubunganmu. Sekarang ayo pulang, Rei-chan!" TOP terlihat kalut dan bingung "Shitakunai! (Tidak mau) Hentikan bibiku!" Pekikku dua orang bodyguard menghentikan langkah bibiku yang ingin mencegatku. "Choi Seunghyun, apa kau menerima Rei Usagi sebagai istrimu, dalam keadaan senang atau susah?" , "Ayo TOP, cepat katakan!" Pintaku tergesa-gesa pada TOP, beberapa detik dia terperangah "I... I do!" Jawabnya.


"Rei Usagi, apa kau..." , "I do i do!" Potongku. Aku sudah tak punya waktu, bibi orang yang keras kepala dia bisa saja lolos dan menarikku sebelum aku menyelesaikan pernikahan ini. "Baiklah, Tuan Choi Seunghyun kau boleh..." Tanpa menunggu aku membuka sendiri selayar yang menutp wajahku dan menyerang TOP. Tentu saja aku menciumnya duluan xD Aku tak tahu bagaimana ekspresi para tamu yang hadir, yang pasti mereka terperangah melihat drama yang kubuat. TOP mendekapku dan mengangkat tubuhku tanpa melepas kontak kami. 

* * *

"Maafkan aku bibi, aku mohon jangan membenci Seunghyun. Aku mohon restui kami, tolonglah bibi~ Katakan pada ibuku" , "Tidak! Sampai kapanpun aku dan ibu mu tak akan merestui pernikahanmu" Bibi bersikaras "Tolonglah bibi~ Maafkan atas perbuatanku yang lancang telah mencuri koeponakanmu dan menikahinya (?), aku yang bersalah. Restuilah kami bibi" Sekarang TOP yang ikut mengemis pada bibi "Ceraikan Rei sekarang juga" Aku tertegun atas perkataan bibi barusan, begitu juga dengan TOP "Aku meminta padamu, bibi. Tolong restui kami" TOP berlutut sambil menundudukkan badannya. Apa yang dia lakukan? Haruskah seperti itu? Aku sedih melihatnya, dia rela mengorbankan harga dirinya. Aku pun ikut berlutut disebelahnya "Tolonglah bibi~" 

"Apa yang kalian lakukan ha? Tidak! Tidak akan pernah" Pekik bibi "Kami meminta padamu bibi, restuilah kami" Ucap kami serentak. Bibi dan kami berdiam diri dalam waktu semenit "Aku tak tahu harus bagaimana lagi, kau keras kepala sekali Rei-chan" Bibi pergi meninggalkan kami "Bibi! Apa kau merestui pernikahan kami?" Pekikku "Un! (iya)" Aku bangkit dengan muka sumringah "Un?" Tanya TOP dengan muka bingung "That's mean YES!!" Pekikku "HUAAAAAHHH!!! Yeeeeyy!!" Pekik kami berdua sambil berpeluk girang. 

- FLASH BACK OFF -

"Lucu bukan?" Aku menutup cerita dengan tawa kecil, TOP tak menjawab. Aku melihat ke sisi kananku, dia tengah tertidur pulas dengan posisi terlungkup. Aku memandang setiap sudut wajahnya yang tampan itu "Terlalu berkesan, itulah yang membuat aku memilihmu. Aishiteruyo Bingu~" Aku mengecup dahinya. Aku akan melanjutkan kerjaanku yang masih belum selesai. GREEP! Tanganku tertahan "Kau mau kemana?" Suara bass itu masuk kedalam ruang dengarku "Jadi dari tadi kau pura-pura tidur ya?" , "Amirini mo wanata o aishite (I love you too)" Dia mendekapku dari belakang "Ayolah TOP, design itu harus siap besok" Elakku sambil melepas pelukannya "Lupakan sejenak tentang perkerjaan mu itu, pikirkan tentang anak. Aku rasa sudah waktunya kita punya bayi" Mataku melotot lebar, susah payah aku menelan ludah. A-apa? Anak??

"Should we do 'it' now?" Bisiknya ditelingaku, desisannya sangat mengerikan (?) Hari ini genap sebulan aku menyandang status sebagai istrinya, tapi aku tak pernah memberi haknya -__-" Aku pura-pura tak tahu. Jujur aku takut! "Tidak! Aku takuuut!!" Pekikku dan melarikan diri, BRUUUKK! Naasnya aku terjungkal saat berlari "Auuh!" Erangku kesakitan "Kau kualat dengan suamimu! Hahaha! Ini tak akan terjadi jika kau menurut. Ayo aku bantu" Dia tersenyum jahil sambil menggotongku kembali ke kamar "Tidaaak! Aku tak mau! Ini aku anggap pemerkosaan!" Aku meronta "Dasar bakka, mana ada kasus suami memperkosa istri sendiri -_-" Kami masuk dalam kamar CKLEEEKK! BLAM! (?) Pintu tertutup, habis sudah riwayatku.

~ THE END ~

Sorry kalo banyak typo dan ga jelasnya (?) xD Hope you like it my lovely readers ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar