Minggu, 01 Juli 2012

[The GazettE Fanfiction / part 5] Filth In The Beauty

title : Filth In The Beauty
character : all gazettE member , bou An Cafe, kazuki Screw , yuki sazaki [OC] 
language : Indonesia 
chapter :5
author : Baby zzang ^^v 
fandom : the GazettE
genre : sad, romance, comedy [whatever lah!] ==" 
rating : more suit +17 :D maybe [?]

Aoi The GazettE!


aku sudah yakin, discotic menjadi tempat pilihan mereka untuk bersenang-senang. kazuki hanya membiarkannya sendiri, walaupun aku turut bersenang-senang dengan yang lain. mataku tak luput dari Yuki. tak lama kemudian, kazuki membawanya ke toilet. beberapa menit aku memerhatikkan pintu toilet, tapi mereka tak kunjung keluar juga. "kalian lanjut saja, aku istirahat sebentar." aku duduk dan meneguk sedikit beer ku yang tersisa. Yuki keluar dari toilet, tanpa Kazuki?? aku langsung masuk kedalam toilet dan mendapatkan Kazuki duduk dikloset dengan kepala menunduk "hey kazuki... hey!" ku tepuk pundaknya, tubuhnya tumbang begitu saja. aku check keadaan kazuki, dia hanya pingsan. "Yuki??" automaticaly, mulutku mengeja namanya.

- - - - - - - - - -

tanpa menunggu aku keluar toilet dan menghampiri Aoi yang tengah asik minum dengan yang lain "Aoi... tolong kau lihat Kazuki di toilet. dia tumbang! sepertinya sudah terlalu banyak minum" aku berbicara sedikit berteriak karna volume music disco yang terlalu besar "Yuki kan bisa mengurusnya... dimana Yuki?" aku tak menghiraukan pertanyaan Aoi, aku langsung berlari keluar discotic. "mana dia?" bola mataku terus melirik kesegala arah untuk menemukan Yuki. disisi barat aku melihatnya, dia berjalan cepat seperti tergesa-gesa. aku berjalan mengikutinya. mau kemana dia?


__Reita POV end__

__Yuki POV__

gomen ne, gomen ne, gomen ne... maafkan aku Kazuki >< sungguh~ aku tak bermaksud begitu, disamping itu aku bukan wanita malam -_-' ahh! uang yang terkumpul hanya 165.000yen. kurang 35.000yen lagi! aku sudah tak sanggup lagi. aku HAMPIR saja melakukan pekerjaan kotor! apa aku benar-benar HARUS melakukannya? ya Tuhan, jangan kau biarkan aku benar-benar melakukannya. sepanjang perjalanan, Bar dan discotic tempat yang sangat menarik perhatianku. aku tau tempat itu sangat cepat menghasilka uang, waktu mendesakku! LAKUKAN saja!! aku masuk kedalam bar yang ramai, aku mencari mangsa. mencari laki-laki hidung belang yang mempunyai banyak uang, "ahahahahaha, ayo para gadis! aku punya banyak uang, siapa mau?" suara seorang laki-laki separuh baya, aku spontan menoleh kearahnya. tanpa ragu dan rasa malu sedikitpun aku menghampirinya "aku mau~" kubuat nada suara ku sedemikian terdengar manja dan err... "berapa yang kau mau gadis kecil?" , "semua yang kau punya pria tua" , "ahahaha... aku suka anak ini! ayo, ikut denganku" , "oke" laki-laki tua ini berjalan sambil menggandeng tanganku.

kami menuju ke... sebuah kamar? KAMAR? aku tak tau kalau bar ini ada kamarnya! Tuhan, lindungi aku dalam kuasamu~ aku berdoa dalam hati. kami sudah berada dalam kamar "hey pria tua! tunjukkan cash dulu sebelum aku bekerja." , "haha, ini cukup?" dia mencampakkan lemabaran yen yang cukup banyak kearahku, aku mengambil uang itu dan menghitungnya satu persatu "50.000yen? kau bercanda?" , "biasanya juga segitu." , "kalau aku bilang, aku masih perawan? bisa kau naikkan menjadi 200.000yen?" dia berpikir sejenak "aku tidak bohong~" ku sungging senyum nakal "baiklah" dia merogoh dompetnya dan memberikannya padaku. ku raih sebotol beer dan menuang isinya kedalam gelas, "minum dulu" ku sugguhkan pria tua itu dengan beer "sebelum memulainya, maukah kau menutup matamu? aku punya kejutan" , "hai hai... jangan buat aku kecewa gadis kecil" , " tentu saja" tanganku mengenggap kencang botol beer dan menghempasnya ketengkuk pria tua itu "arrgghh!! apa yang kau lakukan, perempuan ja*ang!?" dia merintih kesakitan sambil mengusap tengkuknya, dia masih sadar? SIAL! ku hentam lagi tengkuknya dua kali.

BRUUUKK! "finally!" ku tempelkan telingaku kedadanya "dia masih hidup, aku kira dia mati, senang berjumpa dengan anda pria tua! aku harap kita tidak akan pernah berjumpa lagi! arigato gozaimasu~" ku sambar uang-uang itu dan keluar dari kamar. total uang yang kudapat 365.000yen lebih dari cukup! aku bisa bayar uang apato. seulas senyum kembang dibibirku, aku langsung ke rumah sakit dan membayar administrasi. setelah itu aku aku ke apato.

tiba diapato...
aku melihat barang-barangku tergeletak diluar, pintu apatoku terbuka. aku berlari masuk kedalam apatoku, "ini bukan apatomu lagi" kata penagih "aku punya uangnya! aku akan bayar sekarang juga, tolonglah~ tolong jangan usir aku. aku hanya telat satu jam... tuan, aku mengharapkan kemurahan hati anda. aku anak yatim piatu, aku masih..." , "ssttt! baiklah... mana uangnya?" dengan cepat aku memberi uang sejumlah 150.000yen kepadanya. penagih itu mengambil uang dari tanganku dan menhitungnya "pas, dan aku mengharapkan kesadaranmu untuk tidak terlambat bayar uang apato bulan depan nona Yuki" , "hai! arigato gozaimasu!" aku membungkuk kearahnya, dan penagih itu berlalu meninggalkan apato bersama dua orang laki-laki bertubuh besar. "nyaris saja!" ku hembuskan nafas lega.

__Yuki POV end__

__Reita POV__

aku mengutuskan untuk mengikutinya saja.
aku lihat, dia seperti sedang dalam situasi yang tidak baik. dia terlihat gelisah, aku lihat dia masuk kedalam bar. aku mengikuti setiap langkahnya dari kejauhan, apa yang dia lakukan dibar? aku melihatnya bersama seorang pria tua pergi kesebuah kamar, aku tak menyangka dia wanita malam! aku tak berminat untuk mengikutinya lagi, sudah jelas sekarang... dia bukan perempuan baik dan Kazuki harus tau itu. aku berjalan sanatai keluar dari bar, tiba-tiba saja langkahku terhenti. Yuki baru saja melaluiku, tanpaknya dia tak menyadari aku ada disini. cepat sekali? dia berasa dalam kamar itu hitungan menit. banyak pertanyaan yang melayang di otakku. aku semakin tidak mengerti dengannya, rasa penasaranku membuatku ingin terus menyelidikinya.

few minutes n thousand yards later...
dia menuju ke sebuah rumah sakit, "rumah sakit?" alisku bertaut. aku tetap mengikutinya, dia tanpak sibuk membayar administrasi rumah sakit. siapa yang sakit? tak lama kemudian, aku dia berlari kecil keluar rumah sakit. "sekarang apa lagi?" aku sudah mulai letih, tapi rasa letih itu tak sebanding dengan rasa penasaranku. dia menaiki sebuah bus, tak mungkin aku naik satu bus yang sama dengannya. "taxi!" kutumpangi taxi yang datang menghampiri. "tolong ikuti bus itu..."

setelah beberapa menit dalam perjalanan, Yuki berhenti tepat disebuah apato yang kira-kira mempunyai 10 lantai. aku pun turut turun dari taxi, "mana dia?" padahal baru beberapa dekit aku berpaling untuk membayar taxi, dia sudah hilang! aku berlari masuk kedalam apato itu dan mencarinya. lift! lift itu tertutup. aku langsung berdiri tegak didepan lift yang sudah naik. disitu tertera sebuah nomor lantai yang dituju seseorang dalam lift, aku rasa itu Yuki. lantai 7, dia berada dilantai 7.aku menunggu lift turun, "hurry" TIIING! bunyi lift seraya pintunya terbuka, aku langsung masuk kedalam lift dan menekan tombol nomor 7.

aku sudah dilantai 7, "ini bukan apatomu lagi" aku mendengar suara seorang laki-laki, aku berjalan mendekat ke sumber suara itu. "aku punya uangnya! aku akan bayar sekarang juga, tolonglah~ tolong jangan usir aku. aku hanya telat satu jam... tuan, aku mengharapkan kemurahan hati anda. aku anak yatim piatu, aku masih..." itu suara Yuki, kuhentikan langkahku. sekitar 8 atau 9 langkah, aku melihat barang-barang berserakan didepan pintu apato yang terbuka. kemudian seorang laki-laki keluar dari pintu apato yang terbuka itu, pria mengenakan kacamata seperti pantat botol, mengenakan kemeja panjang lengkap dengan dasi kupu-kupu didampingi dua orang laki-laki bertubuh besar. oke, dia seperti NERD! tak lama, Yuki menyusul keluar dari apato. "R-Reita" suara halusnya menyebut namaku dengan sedikit gagap.

__Reita POV end__

__Yuki POV__

aku keluar dari apato dan ... sebentar! itu "R-Reita" yah! sosok laki-laki yang mengenakan noseband dengan rambut blonde nya, tak salah lagi... dia Reita! kenapa dia bisa sampai disini? dia hanya diam, berjalan mendekat dan mulai mengangkat kotak-kotak yang berisi barangku kedalam apato. "e-ehh!" alisku bertaut sambil melihatnya "apa yang kau tunggu? ayo mulai kemas barang-barangmu..." , "ehh?" aku menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal. dia membantuku mengemas apatoku sampai selesai, "haaahh! selesai juga! aku lelah sekali" aku merebahkan tubuh diatas sofa, sedangkan reita terkapar diatas lantai "Reita, domo arigato!" nafasku tersengal karna capek. "doitashimastai" , "oke, aku akan pergi membeli jus. kau pasti hauskan?" aku beranjak dari sofa "aku ikut"

setelah membeli jus, kami memilih duduk dilantai atas di apatoku.
aku meneguk jus jerukku dan memandang wajah Reita, dia balas memandangku. spontan aku membuang pandanganan kearah lain "Yuki, ada banyak sekali hal yang ingin kutanyakan padamu. can i?" , "tentu, go ahead" seraya aku mengangguk kecil "apa yang kau lakukan pada Kazuki? kenapa kau meninggalkannya dalam keadaan pingsan? maaf sebelumnya, apa kau seorang geisha?" mataku mebelalak seperti mau keluar. berarti, Reita telah mengikutiku dari tadi?! "kau mengikutiku?" , "hai, gomen ne..." aku menghirup nafas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaannya "that's okay~ well, itu cerita yang panjang Reita..." aku mulai bercerita dari awal masalah hutang, paman jatuh sakit, aku bertemu Kazuki, dan sampai sekarang. Reita mendengarkan dengan antusias, sesekali dia mengagguk dan bergumam. ini pertama kalinya aku bercerita tentang bebanku kepada orang lain. "aku bukan geisha dan aku bukan pacar Kazuki. aku hanya menipu orang demi membayar hutang..." itu kata-kata penutup dari ceritaku yang lumayan panjang. aku memandang nanar langit malam yang bergantung diatas kota tokyo. pandanganku mengabur, terasa cairan bening yang hangat jatuh dari pelupuk mataku. aku menangis! aku pasti terlihat bodoh.

"maaf telah menuduhmu sebagai geisha..." Reita menundukkan kepalanya "Yuki, aku mengerti kesulitan yang kau alami dan aku mengagumi keberanianmu dalam menipu orang! hahaha" dia memecahkan suasana yang hening dengan candaannya, aku tertawa kecil "dan kau! kau punya bakat menjadi seorang detektif, tuan Reita. ahahaha" sambungku. kami tertawa lepas, "ahh! Reita, ano... boleh aku bertanya?" dia mengangguk "waktu kau kecil, apa kau pernah menolong anak perempuan yang dikejar oleh seorang pria?" Reita menoleh kearahku dan memandangku dengan tajam "apa anak perempuan itu..." , "dia adalah aku" dengan cepat aku memotong pertanyaan Reita. "kejadian 11tahun yang lalu tidak pernah hilang dari ingatanku, setiap malam aku memimpikannya. 11tahun aku berharap akan bertemu dengan anak laki-laki yang telah membantuku, apa anak laki-laki itu kau?" aku menatap mata sipitnya "hai... anak laki-laki itu aku"

aku terlalu cengeng, air mataku terus mengalir bak air sungai. "domo arigatogozaimasu~!! domo arigato, Reita-sama" aku terus membungkuk kepadanya tanda terimakasih yang sebesar-besarnya. "kau telah banyak membantuku, bagaimana cara membalasnya..." , "sudahlah Yuki, aku membantumu dengan ikhlas" Reita mengacak rambutku, dia tersenyum lembut. aku langsung menyerbunya dengan pelukan, aku tak tau kenapa aku melakukan itu. Reita sedikit ragu ingin membalas pelukkan ku, pada akhirnya dia memelukku juga. HUAAAAAAAAAHH!!! tangisanku meledak saat dia membalas pelukkanku. "hey, jangan seperti itu." tangannya mengelus rambutku. aku merasakan kenyamanan dan ketenangan dalam pelukkannya. selama ini, inilah yang aku mau! pelukkan hangat yang bisa menenangkanku dari ketakutan dan masalah. "izinkan aku untuk tetap dalam pelukkan lebih lama..." Reita tak menggubrisku, dia tetap mendekapku dalam pelukkannya.

hembusan nafas hangatnya menyapu ujung kepalaku, detak jantungnya yang tidak beraturan terdengar jelas ditelingaku. kami tak berbicara selama beberapa menit, aku mulai terbuai... aku akui, hari ini sangat melelahkan. mataku mulai tertutup perlahan, aku tak dapat menahanya. akhirnya aku pun tertidur...

__Yuki POV end__

__Reita POV__

dia menceritakan semuanya dan sekarang sudah jelas, dia bukan geisha. aku tak bisa melihatnya menangis, aku ingin sekali menyeka air matanya tapi... aku siapanya? ehh! apa urusannya denganku? kenapa aku peduli dengannya? arrgghh... aku tak mengerti, apa yang terjadi pada diriku?!

"ahh! Reita, ano... boleh aku bertanya?" aku hanya membalas dengan anggukkan. "waktu kau kecil, apa kau pernah menolong anak perempuan yang dikejar oleh seorang pria?" aku memandang tepat dimanik matanya, kenapa dia menanyakan itu. "apa anak perempuan itu..." , "dia adalah aku" Yuki menyela saat aku berbicara "kejadian 11tahun yang lalu tidak pernah hilang dari ingatanku, setiap malam aku memimpikannya. 11tahun aku berharap akan bertemu dengan anak laki-laki yang telah membantuku, apa anak laki-laki itu kau?" dia menatap mataku dengan penuh harapan "hai... anak laki-laki itu aku"

lagi-lagi dia menangis, sungguh aku tak sanggup melihatnya. "domo arigatogozaimasu~!! domo arigato, Reita-sama" dia terus membungkuk dihadapanku "kau telah banyak membantuku, bagaimana cara membalasnya..." , "sudahlah Yuki, aku membantumu dengan ikhlas" aku menepuk pundaknya. tiba-tiba saja dia memelukku, ini pertama kalinya aku memeluk seorang perempuan. bisanya, Ruki yang suka memelukku ==" dengan sedikit canggung aku membalas pelukannya. tiba-tiba, tangisannya menjadi. aku kra aku melakukan sesuatu yang salah. "hey, jangan menangis seperti itu" ku belai rambut hitamnya yang terurai indah. "izinkan aku untuk tetap dalam pelukkan lebih lama..." suaranya terdengar parau karna kebanyakan menangis. 

aku tak menyangka perjalanan hidupnya terbilang tragis, tak seperti gadis-gadis jepang lainnya. aku tau pasti perasaannya karena nasibku tak jauh berbeda dengannya. dia bisa bertahan hidup sendiri sampai sekarang dan aku sangat mengagumminya, dia peremuan yang tangguh meskipun sedikit cengeng. "Yuki, aku capek kalo begini terus..." aku tak mendengar sahutan atau sepatah katapun darinya. "ahh! tidur??" dia sudah tertidur, ku angkat tubuh mungilnya dan kembali ke apato. 

>>> Skip >>>

aku merebahkan tubuhnya diatas kasur dan menyelimutinya "aku harap kau tidak mimpi buruk lagi, Yuki~ sayonara

__Reita POV end__

-TO BE CONTINUE- 

:D hahahaha! (?) ga nyambungkan ceritanya? -__-" Authornya amatiran sih! *toel-toel dinding* btw, ni bukan songfiction yahh... cuma judulnya aja diambil dari judul lagu GazettE. soalnya, aku ga punya ide sih #plaaakk! mending ga usah nulis! yaaahh!! buat yang baca FF aku. DOMO ARIGATOOO!!! \(^o^)/ maybe, part 6 jadi ending FF filth in the beauty :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar