Jumat, 12 Juli 2013

[Chapter 7 / SMartist FF] We're like dominoes

Title : We're like dominoes
Character : Kris Wu from EXO-M, Amber Liu from F(x), Park Chanyeol from EXO-K, Lixui Liu (OC) and other support cast
Genre : Sad Romance or else? (?)
Author : Baby Krisses atau Ny. Wu Baby Fan (udah ganti nama author -_-")
Language : Indonesia, English (MIXED)
Rating : 17 or older

Jessica Jung

 We're like dominoes, i falling to you and you falling to anyone else. So ironic! 

= = = = = = = = = =

Kami berbelanja ini itu untuk ulangtahun Amber nanti. Selesai berbelanja kami makan dan pulang. 10.30PM wow! Aku sangat kelelahan, sampai di kamar. Aku melihat Sulli sudah tewas di atas kasurnya -_- Aku tanggal uniform dari tubuhku dan langsung tepar diatas kasur. Kebiasaanku kalau sudah malas ganti baju, hanya mengenakan tanktop dan underwear saja e_o

= = = = = = = = = =

"Kalian sudah mengerti rencanaku eoh?" Kami semua mengangguk sigap, kami membahu satu sama lain, hal biasa yang dilakukan saat diskusi kecil saat bermain basket "Wolf!" Pekik Kris, kami membalas berteriak 'wolf' sampai 3 kali di tutup dengan auman layaknya serigala "AWUUU!!" Semua berpencar melakukan rencana Kris begitu juga aku "Lixui" , "Ne?" , Tanpa kau, aku tak yakin ini akan berhasil. Xie xie~" Kris tersenyum hangat, aku membalasnya dengan senyuman juga dan pergi meninggalkannya.

Rencanaku adalah memaksa Amber memakai gaun -_- Itu hal yang sangaaat susah! Kau tahu Amber tidak suka berpakaian feminim. Aku meremas bingkisan yang berisi gaun ini. Ya, aku sudah sampai di depan kamar Amber. Ku ketuk pintu kamarnya dan menunggu pintu terbuka, tak lama kemudian seseorang membuka pintu. TanksGod! Amber yang membuka pintu "Lixui-ah..." Tanpa ba-bi-bu aku langsung masuk dan menarik tangannya.

"Jiejie~ Kau sayang padaku tidak?" Sucha stupid question and I know it -_- Mimik muka Amber berubah, seakan-akan tak mengerti dengan pertanyaanku tadi "Of cours I am, waeyo?" , "If you love me. Wear this thing for me" Aku menyodor dress yang dibungkus dalam kantong butik bernama. Dia membongkar isinya dan melotot "Please~~" Sebelum dia menghujaniku dengan kata-kata terkutuk atau semacamnya, aku memotong duluan (?) -_- 

She just stare to me with palm-face "Ohh come on jiejie! It's just a dress, thing you have to do is put it to ur body. Now!" , "N to the O. NO!" Aku menghela nafas panjang "Okay okay~" Aku tak ada cara lain. Aku masuk memunggunginya, mengeluarkan obat bius, kutuang sedikit di sapu tangan "Kau jahat jiejie" Aku beracting sedang merajuk sekarang -_- "I'm sorry Lixui~ you know, i hate waering dress" Dia menepuk pundakku, aku berbalik dan menyerang hidung dengan obat bius yang kuletakkan tadi.

"HMMPH!!" Dia meronta tapi aku tak melepas tanganku dari mulutnya sampai dia benar-benar pingsan. BRUUUKK!!! Amber pingsan dan jatuh dilantai tanpa bisa ku tampung, yang benar saja! Amber lebih besar dan tentunya lebih berat dari aku -_- "Ayaa! Yihan, jiejie~" Aku mengangkat tubuhnya ke atas kasur dan mulai melecuti pakaiannya dan diganti dengan dress. 

"Jiejie, ternyata kau cukup sexy" Aku cekikkan sendiri melihat Amber sudah memakai dress. Well, I don't know how to use a make-up. Tapi akan kucoba sebisa mungkin, siapa lagi yang mau diandalkan? Anggota club basket semuanya namja. Hanya aku dan Amber seorang yeoja "Okay! Let's do it!!" Aku merogoh kantong long blazer yang cukup besar. Beberapa alat make-up dasar dan seadanya. Aku menghembus nafas berat dan mulai memoles bedak pada wajah Amber.

Memakaikan lip gloss dibibirnya, sedikit blush-on, dan ahh! Entah apa namanya ini. Yang ku tahu benda ini untuk bagian mata -_- Miris sekali mengetahui seorang Lixui, anak bungsu dari pasangan Mr. Liu dan Mrs. Lee tidak mengetahui apa-apa tentang make-up! Setelah selesai dengan wajag Amber, aku menatapnya. Menilai hasil kerjaanku pada wajahnya "Not bad, at least I'm not make you look like perv ahjumaa (?)" 

Handphoneku beerdering, ku angkat dengan cepat tanpa melihat siapa yang menelpon "Yobseo?" Ternyata Chanyeol yang menelpon "Ne, oppa. Oppa, aku butuh bantuanmu. Bantu aku membawa Amber (?)" Dia tak pernah menolak permintaanku walaupun hanya sekali, Chanyeol memang namja yang baik. Atau terlalu baik? Eumm, nan mollayo. Tak lama seseorang datang mengetuk pintu kamar. Aku yakin pasti Chanyeol.


"Untung kau datang cepat oppa. Palli! Sebelum dia bangun" Aku menarik Chanyeol masuk, dia sepertinya takut untuk masuk "Inikan kamar perempuan, aku takut" Katanya dengan polos "Yahh! Kita tak punya banyak waktu oppa. Kalau aku bisa menggotong Amber seorang diri, aku sudah melakukannya" Jelasku. Chanyeol mengangguk dan langsung menggotong Amber keluar dari kamar. Dengan hati-hati dan sembunyi-sembunyi kami menuju gym. Seperti maling saja -_- Ini karena rencana anehnya Kris. Kami merayakan ulang tahun Amber dengan anak-anak club basket saja.


Kami sampai di gym, Amber masih dalam alam bawah sadar (?) Kami mendudukkan Amber di kursi tepat di depan cake berukuran sedang dengan bentuk bola basket. Aku sibuk menutup matanya dengan syal "Sudah selesai! Ayo cepat atur posisi masing-masing" Pekik Kris, aku sibuk kesana-kemari mencari posisi seperti anak ayam kehilangan induk (?) GREEEPP! Kris menarik pergelangan tanganku dan menempatkanku disampingnya.


"Yahh! Apa yang kau lakukan dengan blazer panjang itu?! Kau tidak memakai dress yang ku belikan eoh?" Kris mendelik melihat blazer yang ku kenakan "Aish! Aku lupa!" Aku membuka blazer panjang yang sedari tadi menutupi tubuhku. Mulai dari Kris, Chanyeol dan anak-anak basket lainnya terperangah melihat aksiku tadi. "Wae??" Tanyaku. Kris menggeleng cepat dan mengetuk kepala mereka "Yakk! Apa yang kalian lihat hah? Jangan macam-macam!" Mereka langsung membenahi posisi sambil mengomel.

Aku terkekeh melihat tingkah mereka, Kris sangat lucu ^^' aku senng dengan tingkahnya yang tadi. Ya beginilah rasanya sedang jatuh cinta :3 "Amber bangun!" Pekik Chanyeol tertahan. Kami langsung diam dan bersiap menyerbu (?) "Nghh!" Amber tanpak bingung, dia mencoba untuk membuka syal yang menutupi matanya. Saat dia membukanya kami langsung bersorak dan menghamburkan kertas warna kemana-mana "Saengil chukkahamnida~ saengil chukkahamnida~ saengil chukkae uri Amber~ saengil chukkahamnida~~"

Kami menyanyikan lagu ulang tahun buat Amber dan juga sudah menghidupkan lilin yang sudah berdiri tegak ditengah cake. Dia tanpak terharu, kami datang menyerangnya dengan teddy hug dan memberi selamat. Kris memberikan sebuah kado berukuran besar buat Amber, dia memeluk Amber dan mencium pipinya. DEG! Dadaku terasa sakit seketika. Semua anak-anak bersorak girang melihat kejadian tadi, tapi hanya aku yang diam.

'Lixui-ah, calm down. It's just greeting for her birthday~' Aku mensugesti diriku sendiri. Aku sedikit minder dan memilih untuk tidak banyak ngomong. Entah mengapa mataku tak mau melihat objek lain selain Kris dan Amber, melihat setiap gerak-gerik mereka. Sesekali mereka tertawa, berbincang dan bercanda. Aku melirik jam tangan yang melingkar indah dipergelangan tanganku, sudah jam 10 malam. 

"Lixui, waeyo? Ada yang salah?" Chanyeol duduk disampingku, dia sibuk menyesap sirup yang berada dalam gelas yang dipengannya "Aniya, semuanya baik-baik saja ^^ Aku senang!" Ya, aku baru saja berbohong "Kau bohong!" Dia mencolek pinggangku dan membuat aku terlonjak karena geli "Yakk! Hajiman!" Aku menepuk lengannya dan mencebik kesal "Ahahaha! Jangan mencebik seperti itu atau aku gelitik kau sampai pingsan" Aku menjulur lidahku "Week! Coba saja kalau bisa" 

"Kau yang meminta" Chanyeol menggelitikku, dia berhasil membuatku teriak sambil tertawa (?) "Ehemm!" Amber berdehem keras membuat kami berhenti. Chanyeol mengusap tengkuknya dan aku hanya nyengir kuda. Acara ulang tahun Amber berjalan dengan lancar, kami pulang ke kamar masing-masing dan tentu saja aku dan Amber pulang bersama menuju dorm perempuan.

Kami berjalan tanpa berbicara, aku menggandeng banyak kado begitu juga Amber, sesekali aku meliriknya. Dia bahkan tak meruntuk untuk gaun yang tengah dipakainya, jangankan meruntuk menanyakan padaku saja tidak. Padahal aku yang memakaikan gaunnya. Malah sekarang dia tersenyum-senyum sendiri -_- Aneh sekali! Aku mengantar kado-kado milik Amber ke kamarnya lalu balik ke kamar.

- - - - - - - -

"Oppa, kau aneh sekali. Kenapa senyum-senyum sendiri?" Aku duduk di atas loteng sekolah tepat disamping Kris "Aniya" Jawabnya singkat tapi tak urung menutup senyum gummy nya itu "Kau tampak senang sekali" dan lagi-lagi Kris tersenyum, tiba-tiba saja merebah kepalanya dipangkuanku "Boleh aku tidur sebentar?" Tanya Kris yang sudah memejamkan matanya "Tentu" DEG DEG!!! Akkh! Jantungku. Rasanya tak karuan, saat wajah tampannya dengan tenang tertidur, angin berhembus menerpa lembut rambut coklatnya. 

Mataku tak luput dari wajahnya. Oppa, aku sangat-sangat menyukaimu! Aish! Andai saja aku punya keberanian untuk menyatakannya. Tanganku mulai gatal, rasanya ingin sekali menyentuh tiap inchi wajahnya. Perlahan ku angkat tanganku dan berhenti tepat diatas wajahnya, ku urung. Ku sentuh pelan rambut coklatnya, rambutnya terasa sangat halus dikulitku. Kuberanikan diri menyentuh dahinya dengan telunjukku.

Turun ke hidung bangir miliknya, pipi tirusnya, dagu runcingny. Ragu-ragu jariku merayap ke bibir mungilnya "OUCH!!! Appo!!" Pekikku saat Kris tiba-tiba menggigit jariku. Dia malah tertawa, aku mencebik smbil mengusap jari yang dia gigit tadi "Nappeun!" Gerutuku "Aigoo~ mianhae mianhae" Kris langsung duduk menghadapku, merebut jari yang sedangku elus. CHU~ bibirnya menyentuh jari ku. Jantungku kembali bereaksi, semburat merah dipipiku mulai terlihat kembali, mataku membulat sempurna.

"How about now?" , "Still hurt" Jawaban yang sangat konyol, padahal aku hanya ingin dia tetap melakukan itu padaku (?) hahaha! Nice try Lixui! CHU~ kali ini Kris mencium tapak tanganku dengan lembut "It getting better~" Dia tersenyum manis padaku dengan tangannya yang masih menggenggam tanganku. Entah efek apa ini, tiba-tiba saja segalanya berubah jadi slow motion dan dia terlihat sangat-sangat tampan seperti angel. Sinar matahari yang tadinya menyilaukan sekarang berubah menjadi biasan kuning yang indah, angin dengan lembut menerpa setiap inchi tubuhnya seakan takut merusak penampilanya.

I'm so dead crazy in love with you, Kris. "Excuse me" Entah setan apa yang merasuki tubuhku, aku langsung mendekap tubuh jangkungnya erat "You such a spoiled girl" Dia menepuk-nepuk pelan kepalaku. Aku hanya diam dan menikmati moment ini. Warm n comfort, that's i feel right now. I wouldn't let this hug for anyone else. I'm such a selfish, selfish cuz you Kris.

- - - - - - - - - -

"Jiejie, kenapa kita tak pulang??" Aku menekuk mukaku "Dad said, we have to learn earn own money in here. If u didn't you haven't money to eat" , "WHAAATT???" Pekikku "Yakk! Tidak perlu berteriak seperti itu" Amber mengusap telinganya "Jiejie, kau serius? Why daddy so mean? Aish! Terus kita kerja apa?" , "Dia melakukan itu agar kita mandiri, terserah yang penting halal (?)" Aku hanya komat-kamit mendengar jawaban tak senonoh dari Amber. Dia sibuk sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja. "Aku pergi dulu, kau carilah pekerjaan jangan diam di dorm saja" Amber meng-advice-ku. 

Amber pergi dan sekarang aku sendiri. Menyebalkan sekali! Aku keluar dari kamar, berjalan menyusuri koridor. Kepalaku masih mengingat saat aku memeluk Kris, aku terus berfikir. Berfikir untuk menyatakan perasaanku padanya. Iya, tidak? Iya, tidak? Iya, tidak? IYA! Aku rasa aku sudah mantap, ehh! Tapi tunggu. Apa yang akan ku berikan padanya?? Ahh nan mollayo. Kenapa tak berikan saja boneka kesayanganku ACE <3 keke.

Aku berbalik arah ke dorm yeoja "Lixui! Kau tidak pulang eoh?" Aku rasanya ingin sekali berubah menjadi liliput, berharap empu dari suara yang memanggilku tak melihat aku "Ne, aku tidak pulang" Aku berbalik badan dan menyengir kecut pada Kai (?) "Kalau begitu ayo kita jalan" Dia menarik tanganku "Ta-tapi.." Kai tak memperdulikan ku dia tetap menarikku keluar dari sekolah dan berjalan bersama.

Aku tak pernah melihat Kai severia ini saat disekolah, dia bahkan lebih aktif berbicara. Aku tak melihat usahanya untuk membuat wajah imut, itu pure. Pure expression dari wajahnya saat aku hanya bergumam menanggapi ocehannya, dia selalu mencoba skinship denganku. Aku selalu menolaknya dengan pelan, dia tahu itu. Lagi-lagi wajah kesal yang terlihat imut itu muncul dari wajahnya "Waeyo? Kau tak suka jalan-jalan denganku? Kau tak suka jika aku menyentuhmu?" Mulai lagi. Aku sangat tidak suka tingkahnya yang satu ini.

"Kai, aku... Ah! Entah harus bagaimana harus mengatakannya padamu. Kai-ah, hubungan ini terlalu dipaksakan. A-aku tak bisa" Dia menundukkan wajahnya, aku mulai merasa bersalah melihatnya sedih "Hehe, hanya aku yang terobsesi. Ironis sekali" Dia terkekeh, senyum yang dipaksa. Aku bisa lihat itu "Mianhae sudah mengganggumu" Dia hanya menatap wajahku sepintas dan berjalan memunggungiku. Aku tahu itu rasanya sakit tapi... Aku tak bisa berpura-pura lebih lama. "Mianhae" Kai bahkan tak menangis, malah aku yang menangis.

~ TO BE CONTINUE ~ 

Kekeke xD sorry lama postingnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar