Senin, 27 Mei 2013

[Chapter 4 / SMartist FF] We're like dominoes

Title : We're like dominoes
Character : Kris Wu from EXO-M, Amber Liu from F(x), Park Chanyeol from EXO-K, Lixui Liu (OC) and other support cast
Genre : Sad Romance or else? (?)
Author : Baby Krisses atau Ny. Wu Baby Fan (udah ganti nama author -_-")
Language : Indonesia, English (MIXED)
Rating : 17 or older

Kai from EXO-K


 We're like dominoes, i falling to you and you falling to anyone else. So ironic! 

= = = = = = = = = =
 
"Kris, ku titipkan Lixui padamu! Aku sudah gerah, antar dia sampai dorm!" Pekikku dan berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Kris "Yes ma'am! As your command!" Pekik Kris, aku terseyum mendengar jawaban konyolnya itu.

__Amber Liu Pov end__

= = = = = = = = = =

__Lixui Liu POV__

"Omona! Lixui~!! Kau memang daebak!" Kagum Sulli "Apanya?" Tanyaku heran dan tetap memakan sarapanku. "Aku tahu semalam kau diantar pulang dengan Kris sunbae! Bagaimana bisa? Apa yang kau lakukan eoh?" Aku tertawa bangga (?) "Talentku itu bisa cepat akrab (?) Jadi, bukan hal yang sulit untuk dekat dengannya. Terlebih Kris itu teman Amber" Jelasku panjang lebar "Aish! Aku ingin sekali menjadi kau" Decak Sulli "Kalau begitu ajari..." Suara Sulli tiba-tiba saja tenggelam, aku menoleh kesamping "EH!!" Betapa terkejutnya aku, bukan Sulli yang disampingku melainkan Kai "Kai, kau bisa mundur sedikit. Too close" Aku mendorong bahunya menjauh dariku "Ada apa antara kau dan Kris?" 

Alisku naik sebelah mendengar pertanyaan aneh dari Kai "Yahh! Pertanyaanmu aneh sekali. Memangnya kenapa?" , "Aneh? Pertanyaan ini tidak aneh, malah wajar. Kau ingat, kau yeojachinguku" BYUUURR!!! Susu coklat yang baru saja ku tegak berhasil keluar dari mulutku "Yakk! Kau mengotori..." Yeoja yang kusembur dengan susu coklat itu terdiam saat melihat Kai. Dia langsung pergi tanpa basa-basi "M-mianhae~ Jeongmal mianhamnida!" Pekikku. Aku membalikkan muka menghadap Kai, dia masih diam tak bergeming. Aku mencoba berfikir.

Ahh! Pabo Lixui! Kau ingat saat pertama kali masuk kelas? Yahh! Kau mengiyakan tawarannya (?) . Ingin sekali rasanya membentur kepalaku kedinding, sekarang baru kurasakan hasil sikapku yang selalu menganggap enteng sesuatu. Aku menegak susuku sampai habis dan berdiri "Ayo kita kekelas" Ajakku untuk mengalih perhatian Kai.

- - - - - - - - -

Ini hari sabtu, tepatnya malam minggu. Ya, aku tau ini weekend. So? Para yeoja sibuk berbincang, berdandan dan sebagainya. Aku masuk ke kemar dan  menemukan Sulli juga melakukan hal yang sama "Sulli-ah, kau mau kemana?" Sulli berhenti dari aktivitasnya "Kau tahu, Minho sunbae mengajakku makan malam ^^ " Sulli menggenggan kedua tanganku "Ah jinjja? Chukae Sulli-ah!" Aku melonjat girang dan mengayunkan tangannya, begitu juga dia "Bagaimana dengan kau? Apa Kris sunbae tidak mengajakmu jalan?" Aku menggeleng lesu "Aku rasa terlalu cepat untuk hal itu, jadi aku rasa malam ini aku dikamar saja ^^ " , "Gwaenchanayo? Sayang sekali, bukankah ini malam minggu pertamamu disini? Akan lebih seru jika kau pergi keluar, Lixui-ah"

"Ne, gwaenchana..." TOK TOK TOK!!! Kami berdua menatap pintu kamar bersamaan "Itu pasti Minho subae!" Pekik kami berbarangan, Sulli kalang kabut memakai wedges dan meraih tasnya "Sulli-ah!" Aku memanggilnya, Sulli membalikkan badan "Hwaiting!" Aku menyemangatinya. Dia tersenyum lebar dan membalas dengan mengepal tangannya teracung keatas. Sulli membuka knop pintu dan pergi. Okay, sekarang apa rencanamu Lixui? "Aish!" Aku berguling diatas kasur, mengacak rambut frustasi (?) . Daripada mati bosan di kamar (?) lebih baik aku keluar. 

Ku kenakan kemeja kesayanganku dipadu dengan torn jeans berwarna biru dongker dan sneakers hitam. Aku keluar dari dorm yeoja, "W-whatta...?" Aku melihat banyak couple bertebaran sana-sini (?) . "Awas!!" Teriak seorang namja dari sisi barat, aku tak mengindahkan peringatan orang itu dan BRUAAAKK! Tubuhku terpental dan mendarat bebas ditanah "Aww! Appo!" Aku mengerang kesakitan "Omo! M-mianhae~" Suara berat ini. Sepertinya tak asing, aku pernah mendengar suara ini. Aku buka mata dan melihat Chanyeol sunbae "Yakk! Lixui-ssi, gwaenchanayo?" Dia mencampak skateboardnya dan menarik tanganku, dengan gampangnya mendirikanku "Ani! Aigooo, badanku sakit semua!" 

"Mianhae~ Jeongmal mianhae~ Aku tidak sengaja" Chanyeol membantu aku membersihkan bajuku yang kotor. Lihat dia, mukanya kelabakkan. Lucu sekali! Aha! I've got an idea "Aku memaafkanmu oppa, dengan satu syarat" , "Pakai syarat?" Tanya polos "Tentu saja! Kau harus mengajakku jalan, tunjukkan aku tempat bagus di Korea ^^ Ottoke?" , "Dengan senang hati! :D "

* * *

Setelah puas jalan-jalan, makan, kami duduk lesehan (?) di pinggiran sungai han. Kami duduk dan berbincang ditemani segelas cappucino hangat "Dengar! Kau tahu lagu ini?" Chanyeol membeku sambil menyimak suara yang terdengar samar-samar "Ahh! Twinkle - TaeTiSeo!" Jawabku mantap "Benar!" Chanyeol berdiri didepanku. Dia menunggu reff dari lagu itu.

Sumgyeodo twinkle eojjeona
Nune hwak ttwijana
Beire ssayeo isseodo
Naneun twinkle tiga na


Chanyeol dance dengan gerakan pelan karena disini ramai orang, tapi tetap saja menarik perhatian orang. Secara dia seperti giant (?) "Apa yang kau lakukan oppa?" Aku melihat sekitar "Dance~" Jawabnya santai. Dibagian akhir reff dia mengangkat kedua tangan dan  menariknya kebawah dengan hentakan yang lembut layaknya TaeTiSeo menari. Orang-orang tertawa sambil memberi applause padanya, begitu juga aku. Dia tersenyum malu dan membungkukkan badan "Yahh! Tadi itu lucu sekali! Ahaha" Aku tertawa renyah "Hehe" Kekehnya dan kembali menyeruput cappucinonya.

"Aku suka bagian akhirnya xD " Pujiku "Seperti ini?" Chanyeol mengulangi gerakan itu "Ne! Yang itu" Aku tak bisa berhenti ketawa melihat tingkah lucu Chanyeol, dia benar-benar lucu. "Hobby ku dance, aku suka meniru semua gerakkan dance boyband atau girlband, hehe" , "Jinjja? Itu bagus, lain kali aku mau melihat kau dance oppa" Dia mengangguk dan tersenyum lebar. 

Chanyeol sibuk memerhatikan jam tangannya "Mungkin sebentar lagi" Gumamnya. Dia berdiri di depanku "Ehmm! Lixui gongju~ (putri) Perkenalkan, naneun Park Chanyeol wangja imnida (pangeran) dari kerjaan Banpo (?) Maukah kau berdansa denganku?" Chanyeol menadah tangannya dan sedikit membungkuk bersikap layaknya sang pangeran, gelagatnya sangat lucu! Membuat aku ingin tertawa "Dengan senang hati, Chanyeol wangja" Aku meraih tangannya.

"Ehh, mianhae" Chanyeol seketika menjadi gugup, mukanya memerah, dia tak berhenti tersenyum malu. Jujur saja, aku menyukai wajahnya saat gugup seperti ini. Dengan ragu tangannya meraih pinggangku, aku tahu dia grogi "Yahh! Gwaenchana" Aku meletak kedua tanganku dibahu bidangnya. Matanya membelalak melihat kedua tangan ku yang bertengger di bahunya (?) . Tawaku sukses keluar dari mulut, dia tertunduk malu. Kami bergerak seirama dengan angin yang berhembus "Lihat kesana" Chanyeol mengacung telunjuknya ke arah timur. Air terjun pelangi yang keluar dari jembatan Banpo. Aku mematung menyaksikan keindahan pemandangan ini.

"Nommu yeppeo~" Kagumku

__Lixui Liu POV end__


__Park Chanyeol POV__

Aku tak menyangka malam ini akan berjalan-jalan dengan Lixui. Seperti sebuah keberuntungan, aku baru saja memikirkannya. Aku berfikir ini akan menjadi canggung, malah kebalikannya! Dia tak sedikitpun membuat kecanggungan di antara kami, dia bersikap seperti kami sudah berteman lama. Semua yang ada didirinya adalah type idealku. Eh! Apa yang kupikirkan? Hahaha! Aku rasa aku mulai menyukai bocah sembrono ini ^^' 

Aku hanya bermaksud untuk mengajaknya berdansa seperti putri dan pangeran, tapi kenapa aku yang jadi gugup? Aish! Jantung ini tak bisa berdetak normal, pabo! Apa dia mendengar detak jantungku?? Ohh, ini waktunya. "Lihat kesana" Aku mengacung telunjuk ke arah timur tepat di jembatan Banpo. Kami berhenti berdansa karena menyaksikan keindahan air terjun pelangi yang terkenal ini. 

"Nommu yeppeo~" Kagumnya. Aku memerhatikan wajahnya yang memandang takjub air terjun, ahh! Tuhan, aku benar-benar jatuh hati pada gadis ini. Tanganku masih bertaut membeku dibalik pinggangnya, dia pun masih menyenderkan tangannya dibahuku. Jika seperti ini terus aku bisa mati (?) Jantungku mau copot! Terlebih wajah innocentnya terpampang jelas didepanku. "Gomawo~" , "N-ne?" Tanyaku tak mengerti "Oppa, gomawoyo! Aku senang sekali! You're the best brother ever!" Lixui tersenyum lebar dan meloncat memelukku. DEG! "Y-yah! Lixui-ah, apa yang kau lakukan?" Aku melepas pelukannya. "Wae? Itu caraku berterima kasih :D " 

__Park Chanyeol POV end__


__Lixui Liu POV__

Setelah melihat air terjun pelangi jembatan Banpo kami pulang ke asrama.
"Bye Lixui-ah ^^ " , "Bye-bye oppa~ ^-^ " Aku melambaikan tangan kearah Chanyeol hingga jasadnya (?) tak tanpak oleh mataku. "Lixui-ah" , "HAAAH!" Pekikku kaget "Yah! Ada apa?" Pekik Sulli tak kalah histeris "Kau membuatku kaget saja Sulli-ah" Aku masuk kedalam kamar. 

"Lixui-ah, kau jalan dengan Chanyeol sunbae?? Omo! Banyak sekali namja yang dekat denganmu. Dari Kris sunbae, Kai dan Chanyeol sunbae. Mereka semua daftar TOP male di sekolah ini" Sulli berkicau panjang lebar "Ne, hehe. Tak seperti yang kau pikirkan Sulli-ah, aku hanya berteman dengan mereka semua. Kecuali Kris, aku menyukainya! Haha"

* * *

"Semuanya! Harap diam!" Pekik seorang namja berpipi chubby dan bermata sipit. Orang bilang dia ketua osis sekolah ini, namanya Lee JinKi -- kerap disapa Onew. Hari ini aku dan Kai mewakili kelas 10 E untuk rapat antar kelas, aku duduk disebelah Kai "Annyeong~" Seseorang duduk dan menyapaku "Ahh! Oppa!!" Aku menyambut sapaan Chanyeol dengan heboh (?) saat mendapati Chanyeol sudah disampingku, dia tertawa "Kau tidak perlu histeris seperti itu" Tiba-tiba kursiku bergeser kesamping medekati Kai "Eh?" Aku menoleh kebawah dan tanpak tangan Kai tengah menarik kursiku "Waeyo?" Bisikku pada Kai. Kai tak mengubrisku, dia tetap memandang lurus kedepan.


"Ni hao, jiaomei!" Sapa seseorang yang duduk di sebrang meja, aku menoleh. Ternyata Kris "Yakk! Jiaomei?? Aniya, oppa!" Aku mencebikkan bibir "Ehmm!" Kai mendehem keras, sontak aku terdiam dan menunduk. Ada apa sih dengan Kai? Dia bertingkah aneh belakangan ini -_-" . Rapat dimulai, kami mendiskusi kan sebuah event yang di adakan sekolah. 

Aku tengah mengobrol dengan Chanyeol selesai dari rapat tadi. Untung saja Kai tak tahu (?) "Sepertinya event kali ini akan berbeda, jadi apa kau sudah..." , "Dia bersamaku" Kai memotong pembicaraan Chanyeol, seperti tahu apa yang hendak dikatakan namja bertubuh jangkung ini. Tanpa pamit Kai menarikku pergi, aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya mengisyaratkan untuk menelponnya nanti. Chanyeol terdiam melihat tingkah Kai.

Baiklah, Kai sudah kelewatan kali ini "Lepaskan!" Aku menepis tangannya yang menggenggam tanganku "Kau ini kenapa??" Kai berbalik badan dan menatapku tajam, melangkah mendekat dan semakin mendekat hingga tak menyisahkan jarak diantara kami berdua "Kau milikku dan tak ada yang boleh mendekatimu selain aku" Kata-katanya sangat tegas dan ada sedikit penekanan dikata 'milikku' dan 'tak ada' . Mataku memincing melihat kedua manik matanya "Sudahlah, aku tak mau bertengkar denganmu" Aku berjalan pergi meninggalkannya. 

__Lixui Liu POV end__


__Kai POV__

Jujur, aku risih melihat dia ngobrol dengan namja lain. Aku tak tahan, menghampiri dia yang sedang ngobrol dengan namja itu. Aku mendengar percakapan mereka, sepertinya namja ini mencoba bertanya status Lixui (?) Entahlah "Dia bersamaku" Potongku dan menarik Lixui menjauh darinya. Setelah berjalan cukup jauh dari keramaian "Lepaskan!" Lixui menepis tanganku "Kau ini kenapa??" Aku membalikkan badan menoleh kearahnya dan menatapnya intens, aku melangkah mendekatinya dan berhenti sampai mentok didepan tubuh kecil Lixui.

"Kau milikku dan tak ada yang boleh mendekatimu selain aku" Jelasku penuh penekanan di beberapa kata. Matanya membalas tatapan tajamku tanpa gentar, seketika tatapan itu luntur dengan cepat "Sudahlah, aku tak mau bertengkar denganmu" Dia pergi meninggalkanku. Entah apa yang aku rasa, yang pasti aku merasa tak nyaman dengan tatapan tadi. Seperti ada rasa penyesalan, bersalah. "Arrrggghh!" 

* * *

"Ada apa?" Tanpa harus membuka mataku, aku sudah tahu siapa yang bertanya "Pergilah" Aku tetap memejam mataku dan masih merebah tubuh diatas tempat duduk taman "Baru kali ini seorang Kai galau karena seorang yeoja!" Ledeknya, aku langsung bangun dan meninju lengan Sehun "Aku tidak galau" Aku membenarkan posisi dudukku "Eoh? Kai, ak ini sahabatmu dari umur 5 tahun! Aku tahu semua tentang kau" Celotehnya "Tsk!" Aku mendecak kesal "Ada apa dengan kau dan Lixui eoh?" , "Bagaimana caranya minta maaf ke yoeja?" Tanyaku dengan semangat.

"Kekeke! Gampang! Berikan sesuatu yang dia sukai atau berikan dia coklat, boneka, bunga. Yahh, dan semacamnya" , "Gomawo!" Aku menepuk pundaknya dan berlari menjauh. Aku berencana membelikan sesuatu untuk Lixui.

* * *

Sudah jam 6 sore, saatnya pulang ke asrama. Aku sudah membeli barang yang seperti Sehun bilang. Sesampai di asrama, mandi dan baru aku memberikan barang-barang ini untuk Lixui.

7minutes later...
Aku baru saja selesai mandi, melihat Sehun tengah asik mengobrak-abrik isi belanjaanku dan memakan beberapa bungkus coklat yang akan kuberikan pada Lixui "Yakk! Sehun! Apa yang kau lakukan?! Jangan makan coklat ituuu! Sialan kau!" Aku menyebatnya dengan handuk "Aww! Appooo! Lagi pula aku cuma makan sedikit" , "Menjauh dari barang-barangku!" , "Dasar pelit!" Cibirnya dan melongos ke kamar mandi "Hesss!!" Aku merapikan semua brang-barang itu kedalam bingkisannya dan berpakaian.

Seulas senyum miring andalanku tercetak jelas dibibir, ku sambar bungkusan yang berisi coklat dan boneka teddy berukuran sedang berwarna coklat muda. Aku berjalan menyusuri koridor dorm namja menuju dorm yeoja. Dua yeoja tengah asik berbincang "Kau tahu tidak? Malam minggu kemarin aku melihat Lixui berkencan dengan Chanyeol sunbae, mereka berdansa di pinggir sungai han. Beruntung sekali dia" DEG!! Apa yang baru saja mereka katakan? Apa benar? 

~ TO BE CONTINUE ~

Sorry banget lama postingnya >< author atit kemaren (?) kena tipes TT___TT ditunggu aja ya next chapternya ^^ 




Minggu, 19 Mei 2013

[Chapter 3 / SMartist FF] We're like dominoes

Title : We're like dominoes
Character : Kris Wu from EXO-M, Amber Liu from F(x), Park Chanyeol from EXO-K, Lixui Liu (OC) and other support cast
Genre : Sad Romance or else? (?)
Author : Baby Krisses atau Ny. Wu Baby Fan (udah ganti nama author -_-")
Language : Indonesia, English (MIXED)
Rating : 17 or older

Park Chanyeol

 We're like dominoes, i falling to you and you falling to anyone else. So ironic! 

= = = = = = = = = =

"Sialan kau!" Kutuk Kai, aku meraih tas yang tergeletak di atas lantai dan berlari keluar. Aku berjalan entah kemana, sebagian siswa yang berlalu-lalang melihatku. Tentu saja mereka heran melihat siswi dalam keadaan basah kuyup, padahal cuaca disana cerah. "Apa kau tahu dimana kelas Amber Liu?" Aku bertanya pada seorang siswi "Ne, di kelas 12 A. Yang di ujung itu kelasnya" , "Oh, gomawoyo~" Aku membungkuk lalu berlari ke kelas 12 A. Aku mengintip di balik jendela, mataku tertuju pada seorang laki-laki ganteng yang kutemui pagi tadi "Kris~" Mulutku otomatis mengeja namanya.

= = = = = = = = =

Jadi dia sekelas dengan Amber. Aish! Aku kesini untuk mencari Amber bukan untuk melihatnya >< . Mataku terus mengedar kesemua penghuni kelas 12 A untuk mencari sosok Amber. "Gotcha!" Aku melihat Amber tengah duduk dan sibuk memperhatikan seonsaengnim, tak heran dia berada di kelas A -_- Dia memang pintar. Dia duduk tak jauh dari jendela "Pssttt! Ambie~ Ambie~" Aku memanggilnya dengan suara kecil, aku takut seonsaengnim-nya melihatku. Amber menoleh ke kiri dan ke kanan, mencari sumber suara yang memanggilnya "Hey! Over here~" Bisikku lagi, akhirnya dia menoleh ke arahku. Aku hanya melambaikan tanganku, mengisyaratkan dia untuk keluar kelas. 

Amber keluar dari kelas "What... EH! What happen to you?" , "Ambie jiejie, aku di bully anak-anak yang sekelas denganku. Temani aku ganti baju~" Amber menarik tangannku, aku hanya mengikutinya "Bagaimana bisa?" , "Aku diletakkan di kelas 10 E" , "Mwooo?!" Pekiknya "I know i know, it's bad! Really bad, i don't know why i got that class. Just don't talk about that right now. I need to change my uniform first" Aku menyudahi perbincangan, karena aku tahu Amber akan menceramahiku karena aku masuk di kelas 10 E. Amber mengantarku ke kamar untuk ganti baju. 

"Kau yakin tak mau ku antar sampai kelas?" Amber menatapku khawatir "Hehe, kenapa wajahmu seerti itu jiejie? Tenang saja, aku akan baik-baik saja ^^ . Aku kan sudah besar" Aku meyakinkannya, aku berjalan pergi meninggalkan Amber yang berdiri di depan kelasnya. Aku akan buat anak-anak itu semua tunduk padaku, caranya? Kalahkan pemimpinnya :D . Aku berjalan mantap ke kelas.

"Haiii~~!!!" Pekikku sembari membuka lebar-lebar pintu kelas, siswa yang lain berhenti melakukan aktifitas mereka dan menoleh ke arahku. "Kalian memang teman-teman yang baik, mau menemaniku melihat kolam renang sekolah ini. Aku suka sekali berenang! (?)" Aku berceloteh sambil berjalan memasuki kelas. Mereka menatapku heran "Ah! Aku Lixui Liu murid pindahan dari L.A" Mereka masih diam tak merespon "Di mana Kai?" Tanyaku, semua mata tertuju pada sosok yang tengah duduk berselonjor di ujung kelas "Hai Kai! Maaf membuatmu menjadi basah..." Aku berjalan mendekatinya, dia menatapku dengan muka datar. Sungguh, aku sendiri tak tahu apa yang sedangku lakukan! This is so ridicilous.

"Sorry~ We're friend now?" Aku menyodor tangan kanan padanya, dia masih diam tak bergeming. Aku masih tersenyum lebar "Kau ini aneh" Ucapnya singkat dan ketus. Aku melepas tawa kecil "Aku tahu itu... Aneh, nakal, bodoh, pintar atau terlampau pintar. Semuanya ada di kelas ini, kelas ini tidak monoton. Mereka tak mengerti perbedaan kita, mereka hanya memandang kelas terakhir adalah kelas jelek. Itu pandangan umum. Aku bilang kelas ini kelas kontemporer, abstrak dan keren (?). Jadi, boleh aku bergabung dan menyumbang warna lain di kelas ini?" 

"Pidatomu sangat aneh dan buruk, tapi keren. Kau diterima!" Kata Kai dengan senyum bersahabat. Dia menjabat tanganku ala brandal style (?). Kalian mengerti? Mengalahkan pemimpinnya bukan berarti harus beradu otot, tapi kalahkan dia dengan menawarkan perdamaian. Jadilah singa saat kau berada di kandang singa, walaupun sebenarnya kau seekor kucing. Semua siswa terdiam sejenak dan akhirnya mereka bersorak, menyerbuku dengan menepuk bahuku. "Lixui, kau yeoja ku sekarang" Kai merangkul bahuku. "What? Excuse me?" Aku mengeluarkan ekspresi bertanya. "Duduk di tempat kalian masing-masing!" Tiba-tiba Seonsaengnim masuk dan semuanya bubar dari tempat mereka berdiri.

Kai menyeretku duduk disebelahnya "Yeoja mu?" Aku masih tak mengerti "Wae? Kau tak mau?" Pertanyaannya tanpak sedikit tak enak didengar, aku rasa dia akan melakukan hal buruk jika aku bilang 'Tidak mau' -_- "Ah, ani ani... Aku mau" Aish! Aku nampak seperti anak baru yang pengecut! Ah, sudahlah... Isn't a big deal. Aku meng-iya-kan untuk mencari aman saja. He had cold b*tch face, berambut hitam naik ke atas. Dia lumayan keren xD

- - - - - - - - - - -

KRIIIING!!! 

Bell istirahat berbunyi, aku tak pernah merasa sesenang ini selama dikelas. Kau tahu kenapa? Mereka membuat aku tertawa, mereka konyol sekali, mengerjai satu sama lain, mengumpat, sampai mengerjai seonsaengnim.  

Aku beranjak dari tempat duduk, aku sudah kelaparan. Sekalian aku mau bertemu jiejie dan ... Kris gege :D hehe. GREEP! Kai menarik tahanku "Kau mau kemana?" , "Aku mau ke kantin" Aku menarik tanganku tapi Kai malah mengeratkan genggamannya, dia berdiri dan berjalan keluar kelas dengan tangan yang masih menggandeng tanganku. Aku bisa merasakan sepasang mata siswa-siswi melihat ke arah kami, tapi ku abaikan saja. "Kita mau kemana?" , "Kau bilang mau ke kantin" Jawabnya tanpa menoleh kearahku "Tidak usah, aku mau bertemu Amber dulu" Dia menghentikan langkahnya "Amber?" Kai menatapku.

Aku mengangguk "Ne, dia kakakku" , "Kekeke! Kau bercanda?" Kai terkekeh "Aku tidak bercanda!" Runtukku kesal "Mwo? Jadi kau serius?" Aku hanya menjeling dan meniup poni "Kau tak perlu menemaniku ke kantin, Kai. Terima kasih sudah berbaik hati ^^ " Dia mengangguk dan pergi meninggalkanku "Ada-ada saja" 

~ ~ ~

Aku berjalan menyusuri koridor, hingga di ujung jalan segerombolan siswi mengelilingi lapangan basket "KYAAAHH! Kris~ Kris~~" Mendengar namanya, seperti ada sinyal kuat dan seakan-akan menarikku untuk kesana. Aku langsung berlari kecil menuju pinggir lapangan. Ternyata benar, dia sedang bermain basket. Ohh! Amber! Dia juga bermain ikut bermain basket :D Itu hal yang biasa, dia memang super tomboy! Bahkan aku lebih memerhartikan kakakku dari pada si ganteng Kris.

"Caiyooo jiejie!" Aku bersorak mensupportnya. Mataku terus memerhatikan permainan basket mereka yang hebat, lama-lama aku jadi ingin bergabung di club basket ini. Beberapa menit kemudian permainan selesai, aku langsung menghampiri Amber. "Jiejie!" , "Ohh! Lixui~~ Guys, mungkin dia bisa bergabung di club basket? Adikku juga bisa bermain basket, she playing good enough. What y'all gonna say?" Amber merangkulku. Aku tak menyangka, Amber mempromosikan aku. Padahal baru saja terlintas dalam pikiranku untuk bergabung diclub basket. "Captain?" Amber menatap Kris seperti meminta persetujuan. 

Ohh, dia kapten basket?? :O Aku pun menatapnya dengan wajah memelas "Baiklah! Kau boleh bergabung, Lixui~" Kris menyungging senyum untuk menyambutku. "Yes! Oppa, aku tak akan mengecewakanmu" Aku menyikut lengannya, dia tertawa "Aku berharap begitu, Lixui" Dia menepuk pucuk kepalaku. Heh! Dia menyetuh ku?! Iya, dia menyentuh kepalaku! >///< . 

Ini yang namanya cinta monyet (?) Aku sudah mengecam nama Kris Wu dalam otakku, aku menyukainya sejak pertama bertemu. Dia! Kris Wu, aku mau dia jadi milik ku! Hahaha :D Percaya diri sekali! Sadar diri, Lixui! Disini banyak perempuan cantik yang rela mengantri sepanjang 11km (?) demi menjadi pacarnya Kris. Aku ini apa? Hanya gadis tomboy yang mengidolakan kakaknya, seperti tak punya jati diri saja mengikuti setiap gaya kakak sendiri -_- . Ah! Kenapa aku mengumpat diri sendiri? Pikiranku kenapa jadi kacau? Arrgghh! Nan mollayo! 

"Hey!" Amber mengejutkanku, aku sontak berkedip untuk membuyarkan lamunan yang sedari tadi mempermainkan otakku "Y-ya?" , "Kau ini melamun saja. Aku bertanya, kenapa kau dekat dengan Kai?" Aku menatap Amber sambil berpikir, otakku masih lambat tanggap. "Ohh! Kai? Kenapa? Dekat? Aku kan talk-active :D Tidak sulit bagiku untuk mendapatkan teman, di genk preman sekalipun aku bisa bersosialisasi" Candaku, Amber mengendus kesal. "Kau ini..." Kris dan yang lain sudah pergi meninggalkan lapangan, seraya dengan itu siswa-siswi pun ikut meninggalkan lapangan basket.

"Jie, apa Kris sudah mempunyai pacar?" , "Belum, wae? Kau menyukainya?" Tanya Amber ditutup dengan tawa kecil dari mulutnya "Ne ne ne! Jeongmal joahae! Kekeke" Kami berdua tertawa bersama "Kalau begitu kau harus berusaha keras. Lihat sana!" Amber menatap ke arah kanan, aku menikuti arah pandangannya "Apa?" , "Mereka" Aku melihat sekumpulan siswi-siswi cantik berparas barbie, berkaki jenjang "Woow!" Kagumku "Mereka penggila Kris Wu. Yah, tak perlu ku jelaskan lebih lanjut kau juga pasti sudah mengerti" Aku menelan ludah dan mengangguk pelan. 

"Apa mereka tidak pernah melabrakmu?" Aku mengalih pandangan dari sosok-sosok cantik itu "Pernah, tapi aku cukup jantan untuk membuat mereka gentar" Amber menyibak bahunya dengan sombong. "Aish! Kau ini! Aku semakin mengidolakanmu, jiejie!" Aku berhambur memeluk Amber dengan erat "Yah yah! Banyak orang! Aku malu! Lepaskan aku" Aku langsung meleraikan lengan ku dari tubuhnya "Kekeke! Mianhae~" Aku menyengir kuda.

- - - - - - - - -

Okay! Ini hari kedua aku bersekolah di sekolah ini. Semangat! "Caiyooo!" Pekikku sambil mengepal tinju ke atas (?) "Kau kenapa, Lixui-ah?" Tanya Sulli teman sekamarku dengan muka cengo (?) "A-ah... Aniya~ Hehe. Kajja kita sarapan ^^ " Aku dan Sulli pergi ke kantin untuk sarapan. 

Aku dan Sulli mengantri demi mendapatkan sarapan, tiba-tiba "Minggir minggir minggir!" Sepasang yeoja kembar aku rasa (?) menyerobot antrian. Mereka mendorong ku, begitu juga dengan Sulli. Aku kesal, karena aku antrian kedua. Tapi mereka malah menyerobot! "Yakk! Apa kalian tak tau cara mengantri? Menunggulah dari belakang!" Protesku "Excuse me? Kau mengajariku??" Kata salah satu yeoja dengan sura cempreng. Yeoja-yeoja itu menghadapku, aku merasa siswa lain menjauhi aku dan mereka begitu juga Sulli "Kau akan menyesal sudah berkata seperti itu pada kami gadis jadi-jadian! (?)" 

Mereka berdua menolak bahuku serentak. Aku menbalas mereka hingga tubuh mereka terbentur pantri kantin "Ouch!" Erang yeoja bertubuh sexy itu "Gweanchanayo, Krystal-ah?" Tanya yeoja bersuara cempreng itu "Gweanchana onnie" , "Kau! Beraninya menyakiti adikku!" Tangannya siap menamparku dengan cepat aku menangkisnya "Itu karena kalian memulainya duluan!" Bentakku tak kalah garang "Kaiii~ Yeoja itu mendorongku hingga terjatuh!" Rengek yeoja yang bernama Krystal itu, dia mengelendot dengan Kai (?) "Dia tak akan berbuat seperti itu jika kau dan onnie mu mencari masalah duluan" Celetuk Kai dingin "Kajja, achim sigsa (sarapan)" Kai menarikku.

Aku membalas pandangan membunuh dua yeoja gila itu, aku hanya tersenyum mengejek xD "Jangan hiraukan mereka :) " Timpah Kai sambil tersenyum "Ne ^^ " Kai jauh lebih baik dari yang ku kira. Cuma penampilan saja yang tak memungkinkan (?) Aku menghabiskan waktu sarapan bersama Kai, Sulli tak berani bergabung dengan Kai. Alasannya dia takut -_-" . Bell berbunyi tanda semua siswa-siswi Seoul High School untuk masuk ke kelas mereka masing-masing "Ahh! Aku benci pelajaran matematika! Pasti membosankan menghabiskan waktu 3 jam hanya untuk matematika" Celotehku dalam hati.

"Mwoya? D-dia seorang seonsaengnim?" Aku memandang takjub makhluk tampan yang tengah duduk didepan "Ne, dia Cho Kyuhyun" Kata Kai yang sibuk dengan gadgetnya. Namja muda dan tampan ini seorang seonsaengnim? Aku rasa aku akan betah belajar matematika (?) xD 

- - - - - - - - -

Hosh! Hosh! Hosh! Nafasku tak beraturan, susah payah aku menghirup udara. "Latihan selesai!" Pekik Kris. Aku terkapar di pinggir lapangan "Payah!" Amber mencibirku "Ini baru permulaan, aku sudah lama tak bemain basket" Sanggahku membela diri "Sepertinya kau perlu latihan lebih, Lixui-ah" Aku langsung duduk mendengar saran Kris "Very well, Jika oppa yang menemani aku latihan, aku mau berlatih lebih!" Aku mengerlingkan mata "Aish jinjja! Aku malu punya dongsaeng genit seperti kau" Amber menundukkan kepala untuk mendramatisir keadaan.

"Biarkan saja~~ Aku tidak malu tuh (?)" Sahutku sambil menjulurkan lidah, Kris tertawa melihat tingkah kami berdua "Kalau begitu ayo kita latihan lagi, jiaomei Lixui" Kris menadah tangannya didepanku, aku menepisnya pelan "Mwooo?! Jiaomei??" Aku beranjak, Kris menyungging senyum gummy di susul dengan kekeh kecil. Kami berlatih lagi, mungkin sampai malam.

__Lixui Liu POV end__


__Amber Liu POV__

"Very well, Jika oppa yang menemani aku latihan, aku mau berlatih lebih!" Lixui mengerlingkan matanya pada Kris. Apa?? Anak ini benar-benar membuatku malu saja -_-" "Aish jinjja! Aku malu punya dongsaeng genit seperti kau" Ku tundukkan kepala untuk memberi efek drama berlebihan. "Biarkan saja~~ Aku tidak malu tuh (?)" Balas Lixui dan menulurkan lidahnya, tak lama Kris tertawa melihat cekcok antara kami. Aku hanya tersenyum geli melihat tingkah dongsaengku ini.  "Kalau begitu ayo kita latihan lagi, jiaomei Lixui" Kris mengajak Lixui untuk latihan lagi.

"Mwooo?! Jiaomei??" Bibir merahnya mencebik, pipinya mengembung. Ahh! Ekspresi andalan Lixui. Tak tahu mengapa, saat ini aku tak menyukai ekspresinya itu. Biasanya aku selalu gemas dengannya, kini rasa itu hilang tanpa tertinggal sedikitpun. Mataku terus memerhatikan mereka yang sedang asik berlatihan, sesekali tertawa riang bersama. Aku tidak merasakan hal yang sama dengan mereka. Aku merasa sedikit risih, tak suka. Apa ini?? Aku menggelengkan kepalaku dan menghancurkan lamunan tak berguna ini.

"Kris, ku titipkan Lixui padamu! Aku sudah gerah, antar dia sampai dorm!" Pekikku dan berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Kris "Yes ma'am! As your command!" Pekik Kris, aku terseyum mendengar jawaban konyolnya itu.

__Amber Liu Pov end__

~ TO BE CONTINUE ~

Mianhae readers, Author telat post -_-" ditunggu lagi ya chapter selanjutnya ^^ Makasih udah mau setia menunggu dan mebaca FF yang ga seberapa ini (?) xD

WARNING! DO NOT TAKE THIS FF WITHOUT FULL CR!

 

Senin, 13 Mei 2013

[One Shoot FF / Kim Kibum Key] Let's change our position

Title : Let's change our position
Character : Kim Kibum aka Key from SHINee, Kim Cherriel (OC)
Chapter : One Shoot
Author : Baby Krisses
Genre : find it by ur self (?) -__-"
Rating : 17+

Kim Kibum aka Key


If we keep doing like this, let's change our position! 

= = = = = = = = = = =

__Kim Cherriel POV__
Mataku tengah menatap wajahnya yang putih mulus, berpostur manis bak perempuan. Tanpa cacat sedikit pun. Mata ini boleh mengawasinya tapi pikiranku jauh melayang melintasi alam khayalan yang tak ada habisnya, suara cemprengnya masuk ke dalam telingaku namun keluar begitu saja tanpa tersaring oleh otakku. Jelas saja! Aku tengah melamun.

Dia sibuk membersihkan luka-luka yang masih basah di lengan dan lututku "Kau ini mendengarkan aku atau tidak??!" Bentaknya sambil menekan luka dilenganku dengan kapas yang sudah basah oleh alkohol "Yakk! Appo! Aku dengar, tapi aku tak tahu apa yang kau bicarakan (?)" Aku meringis kesakitan "Cherriel-ah, STOP memanjat pohon jambu dibelakang sekolah! Lihatlah sekarang, kau jatuhkan!? Kau seorang yeoja, jagalah tubuhmu! Dimana-mana ada luka, apa kau tidak malu??" Omel Key panjang lebar sambil menempelkan beberapa plaster ke luka-luka di tangan dan lututku. 

Aku paling anti mendengar omelannya itu, karena sekali dia mengomel -- dia tak bisa berhenti. "Ne... Kau sudah selesai? Aku pulang ke kelas" Aku melongos pergi tanpa basa-basi "Yahh! Chakkaman!" Pekik Key "Apa lagi??" Gerutuku. Key mendudukkanku lagi di kasur UKS, di raihnya rambutku dan mengikatnya. Aku hanya diam dan menurut "Selesai! Coba kulihat" Dia menghadapku dan merapikan poniku "Much better~" Key tersenyum puas atas hasil kerjaanya ==' Akhirnya aku kembali ke kelas.

Key... Namja pesolek ini adalah namjachingu plus sunbae ku. Namja cantik yang tak pernah aku impikan sebelumnya (?) Aku akui Kim Kibum alias Key lebih cantik dibandingkan aku Kim Cherriel (?) Jujur, akupun tak mengerti mengapa kami bisa menjalani hubungan ini. This is love's working! Saat berbicara tentang cinta, disaat itulah kita tak bisa berfikir logika. Bagaimana bisa cinta menyatukan dua pribadi yang sangat teramat jauh berbeda? Aku yeoja careless, sembrono, selalu berpakaian lusuh terkesan seperti preman (?) Sedangkan Key namja cantik, pesolek, fashionable, teliti, rapi dan inteligen. Ahh! Bagaikan pagi dan malam saja (?) -__-"

Penampilanku boleh seperti preman, tapi karakterku seperti anak dibawah umur. Aku terlalu manja dan sedikit cengeng. Key? Ahh, dia itu tak tahu cara memanjakan seorang yeoja! Taunya hanya mengeritik, nyeletuk dan mengomel. Menyebalkan! Tapi aku selalu melihat sisi baiknya, dia bisa melakukan semua yang aku tak bisa. Begitu pula aku, aku bisa melakukan hal yang tak bisa dia lakukan. Kami saling mengisi kekosongan dan menutupi kekurangan. Tak mudah memang, terkadang kami sering bertengkar untuk hal sepele. Ada satu hal yang aku tak bisa lakukan, yaitu melakukan hal lumrah yang biasa dilakukan yeoja tulen (?). Dan dia, dia tak pernah bisa memperlakukan aku layaknya seperti yeojachingu-nya.

Apa kau punya solusi?
- - - - - - - - - -

Aku dari tadi mengaduk adonan coklat yang sedang dipanaskan "Yakk! Cherriel-ah! Kenapa sampai hitam seperti itu?? Kau tidak mengecilkan apinya ya?" Key mengetuk tanganku yang sedang asik mengaduk adonan dengan spatula "Aww! Appo!" Aku mengelus punggung tanganku. Key sibuk dengan adonan coklatnya yang mungkin sudah aku rusakan (?) "Cuma mengadon coklat saja kau tak becus, apa lagi masak. Bagaimana kalau kau nikah nanti? Ahh! Sudahlah, lebih baik kau potong keju batang itu" Aku hanya diam sambil menatapnya dengan tatapan membunuh ==' dasar cerewet! Umpatku dalam hati. Aku duduk di kursi dan menghadap keju yang teretak diatas meja makan. Kalau tau aku payah dalam hal memasak kenapa harus meminta bantuanku??? 

Aku terus mengumpat dirinya dalam hati, TUUK! TUUK! Bunyi hentakan pisau di atas papan kayu, aku terus memotong keju dengan bunyi berisik yang ditimbulkan oleh hasil kerjaku. "Aigooo!" Pekik Key lagi, aku melepas pisau di atas meja dengan spontan setelah mendengar teriakannya "Apa lagi Tuan Kim?" Aku bertanya sekaligus menantangnya "Yakk! Kau ini memang payah sekali, kenapa kejunya kau potong sembarangan seperti itu? Orang enggan memakan makanan mu kelak jika bentuknya jelek!" , "Bukan masalah tampilannya, tapi rasanya yang utama!" Sanggahku "Rasanya pun tak enak jika kau yang memasak!" Bentaknya "Kau ini menyebalkan sekali! Kau tahu aku tak bisa memasak masih saja meminta bantuanku! Kau memang hanya ingin mengomeliku saja eoh?!!" Aku melepas celemek dengan kasar dan mencampaknya ke sembarang tempat, aku meninggalkannya yang masih menatapku marah.

- - - - - - - - - - 

Aku mendrible bola basket dengan mata tetap menerawang jauh entah kemana, aku masih kesal dengan pertengkaran tadi. Bahkan manusia itu tak datang untuk membujukku atau apalah. Dia memang tak punya inisiatif dalam hal seperti ini -- Aku kesal sekali! Aku mencampak bola ke dalam ring, SRAAAKK! Bola masuk dalam ring tanpa hambatan. Dari pada aku kembali ke apartemenku dan bertengkar lagi dengannya aku memilih menghabiskan sore bermain basket sendirian.

Lampu jalanan hidup dengan otomatis ketika sang matahari terbenam membawa sinarnya hilang dipenghujung bumi. Nafasku sedikit tersengal karena olahraga yang kulakukan, mungkin sudah waktunya aku pulang. 

- - - - - - - - -

"Tadaimaaa (aku pulang #JPN)" Aku melongos masuk dengan santai, tak ada tanda kehidupan disini (?) Mungkin dia sudah pulang. Ahh! Aku mau mandi. Aku berjalan menuju kamar dan mandi. 

25 minutes later...
Selesai membersihkan diri, dengan kebiasaan buruk aku selalu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan two pieces saja. Karena aku tinggal sendirian diapartemen, aku lewat dapur... "Ehh!" Aku melangkah mundur melihat coklat-coklat tertata rapi di atas nampan, dimana Key? Kenapa dia meninggalkan masakannya begitu saja? Biasanya dia melakukan pekerjaannya dengan tuntas. Aku berjalan mendekat dan melihat setiap bentuk coklat ini, cantik... Itu yang terbesit dalam pikiranku. Dia memang benar, makanan bentuk yang cantik menarik orang supaya ingin memakannya. Aku meraih satu coklat itu dan melahapnya semua, masitaaa! Batinku. Tak bisa dipungkiri, dia memang jago dalam hal memasak.

Seseorang menutupi tubuhku dengan handuk dari belakang "Hilangkan kebiasaan burukmu itu, Cherriel-ah" Aku terlonjak kaget langsung menghadap belakang "A-ah... A-aku, ehh..." Aku menunduk malu, tangannya menyanggah daguku -- Mengangkatnya hinga pandangan kami bertemu. Jarinya menyentuh bibirku, dia menjilat jarinya yang tadinya memegang bibirku "EH! Kau memakan coklatku eoh??" Pekiknya spontan. Aku ingin sekali jatuh saat mendengar teriakannya (?) Baru saja dia membuat aku terhipnotis dengan hitungan satu detik dia bisa membuat aku kesal "Wae? Tidak boleh??" , "Tentu saja tidak boleh! Kau tidak meminta dahulu! Coklat ini kan aku punya. Kalau mau buat saja sendiri! Ohh, dari mana saja kau Nyonya Kim? Kau ini tak tahu sopan santun, pergi begitu saja. Pulangpun nyelonong!" 

Aku rasa gendang telingaku akan pecah sebentar lagi kalau mendengarkan omelan Key yang tak ada habisnya "Alasan apa lagi yang mau kau katakan? Kau tak bisa men..." Aku mendorong tubuhnya hingga punggungnya membentur dinding, aku melenyapkan suara cemprengnya dengan membungkam bibir sexy miliknya dengan milikku. Dia memejamkan matanya dengan erat, lucu sekali. Aku menarik bibirku pelan "Key~" Bisikku tepat didepan bibirnya "Apa?" Jawabnya dengan ketakutan, seperti seorang yeoja yang hendak diperkosa -_-" . "Bagaimana kalau kita tukar posisi, aku namja dan kau yeoja?" Dia melototkan matanya "Heh! Kau gila? Shirooo! Aku ini laki-laki sejati, kau pikir aku lekong (?) Sorry yah!" Aku membenah handuk ditubuhku 

"Cih! Namja seperti apa kau ini? Taunya selalu mengomel seperti ahjumma? Tak pernah bersikap romantis walaupun hanya sedikit. Bahkan menyentuhku pun jarang!" Balasku sinis, aku malas berdebat dengannya. Karena aku tahu dia akan berceloteh panjang lebar sampai dunia mau kiamat. Aku melongos masuk ke kamar "Yahh~!!" Suara Key muncul dari belakangku "Mm?" Jawabku enggan, Key membalikkan tubuhku untuk menghadapnya "Aku memang cerewet, terlalu cantik (?) untuk mu, terlalu keibuan..." Dia melangkah maju, aku pun melangkah mundur "Tapi, aku ini tetap seorang namja yang menginginkan kasih sayang dari yeoja. Tapi jangan pernah berharap aku akan menyentuh mu, karena... Jika itu terjadi. Aku pastikan kau akan menjadi seorang ibu kelak" Dia berhenti melangkah tepat saat ujung hidungnya menyentuh hidungku.

Bulu romaku meremang karena perkataannya barusan, lidahku kelu! Tenggorokanku serasa tercekat. Aku terus memandang manik matanya secara bergantian, tak terpancar sedikit keraguan disana. Baiklah, sekarang dia membuatku takut! Chu~ Key mencium bibirku. Dia melumatnya pelan dan full of passion "So, still thinking to change our position?" Bisiknya di telingaku "Aniii!!" Pekikku sambil ngacir keluar ntah kemana (?) "Yahh! Bahkan aku belum menyentuhmu!" Godanya. 

~ THE END ~

Yeyeye! Ga jelas, ga jelas -__-v sorry ya readers (_ _) author lagi labil (?)