Senin, 02 Desember 2013

[Chapter 11 / SMartist FF] We're like dominoes

Title : We're like dominoes 
Character : Kris Wu from EXO-M, Amber Liu from F(x), Park Chanyeol from EXO-K, Lixui Liu (OC) and other support cast
Genre : Sad Romance or else? (?)
Author : Baby Krisses atau Ny. Wu Baby Fan (udah ganti nama author -_-")
Language : Indonesia, English (MIXED)
Rating : 17 or older

Amber Liu

We're like dominoes, i falling to you and you falling to anyone else. So ironic! 
 
= = = = = = = = = =

Aku kira aku sudah puas menangis, tapi buktinya air mata lolos dari pelupuk mata ku. Aku menundukkan kepala dan menangis sejadi-jadinya. Tao menarik tangannya dari wajahku. Dia pergi meningalkanku. Aku tak perdulikan itu, aku terlalu berlarut dalam kesedihan.

= = = = = = = = = =

Suara berisik mengusik pendengaranku, aku menoleh dan melihat Tao sibuk mengambil fotoku. "Yakk! Pabo! Andwae!!" Pekikku sambil menutup muka. Dia tak mengindahkan perkataanku, Tao tetap saja mengambil fotoku "Don't hide it, show your sadness" Tao menarik tanganku yang menutupi wajah, meraih daguku dan mengangkatnya. Ku gigit bibir bawahku untuk menahan tangis "Just let it out" Bisiknya. 

Aku mulai membiarkan air mataku jatuh yang diiringi isakkan. Tao terus mengambil fotoku "Curse you Hwang Zi Tao!" Aku melemparnya dengan bantal "Am I? Ohh, I am! Haha" Dia sengaja membuatku kesal agar aku terus berekspresi "AAAAAHHH!!!!" Pekikku frustasi, aku mencoba untuk mengeluarkan semua sedih dan kesalku.

"Wo zheng yao shou 'I LOVE YOU' gei ta.. (Aku ingin mengatakan 'I LOVE YOU' padanya)" Aku bergumam, sedikit kesulitan mengatur nafas karena menangis "Wo kan dao ta yu ta de nu pengyou, tamen jiewen.. (Aku melihat dia dengan pacarnya, mereka berciuman)" Aku sedikit menekan di kalimat terakhir. Sebenarnya sulit untuk mengatakan itu "Tamen jiewen... Jiewen" Lututku lemah dan akhirnya jatuh. Ku kepal tanganku diatas dada, mencoba untuk menghentikan rasa sakit yang sedari tadi menghujam dadaku.

"Wo shoushangle, jiu zai zheli (Aku merasakan sakit, disini)" Jari telunjukku menekan tepat di atas dada, dimana rasa sakit itu hidup. Sebenarnya bukan hanya itu, aku kecewa dengan keadaan. Ini terlalu pahit, kenapa yeoja itu harus Amber? Onnie ku, orang yang paling aku idolakan. Aku tak tahu harus bagaimana menyikapinya, apa aku harus membencinya karena memiliki cinta pertamaku? Aku bukan anak-anak lagi, seharusnya aku bisa bersikap dewasa. Ikhlaskan saja Kris untuk Amber. 

Terdengar bijak, dewasa dan simple. Namun susah untukku terima, sulit untuk kulakukan. Aku berdiri dan berjalan lambat menuju jendela. Mataku menerawang jauh ke pemandangan malam kota seoul yang tak pernah mati walau hujan badai menyerbu. Ratusan titik cahaya kuning menerangi Seoul, seperti bintang kecil. Mereka terlihat indah walau dalam keadaan hujan sekalipun. Setiap bulir air menempel dibalik kaca dan bergulir turun dengan pelan. Hujannya tetap sama, masih deras seperti yang tadi. 

Jari-jariku menyentuh kaca jendela, merasakan dinginnya kaca itu dengan kulitku. Ku pejamkan mata "Kris oppa, saranghaeyo~" Ku buka mataku dengan air mata yang mengalir bebas disela pipi. Aku balikkan badan, keningku menabrak dada bidang Tao yang dibalut kaos hitam "Tao..." Ku tarik-tarik ujung bajunya, dia hanya bergumam "Bent down" Pintaku.

Tao membungkuk, wajahnya tepat didepan wajahku. Ku kalungkan lenganku dilehernya "Gendong" Dia sempat terkekeh. Tao melingkarkan lengannya ditubuhku dan mengangkatnya. Ku lingkarkan kakiku dipinggangnya, ku biarkan daguku beristirahat dipundaknya "Aku lelah, boleh aku tidur?" Tao mengangguk. Kupejamkan mata dan mulai terlelap.

__Lixui Liu POV end__

__Hwang Zi Tao POV__

"Aku lelah, boleh aku tidur?" Aku hanya mengangguk. Aku mendiamkannya, membiarkan dia terlelap dengan sendirinya. 

Kris? Apa dia namja yang pernah kami temui di mall itu? Jadi dia namja yang Lixui suka? Aku akui dia lebih keren daripada aku, tapi apa dia punya koleksi Gucci sebanyak yang aku punya? Hahaha pasti tidak (?) Lixui, apa dia segitu berarti buat mu? Sebegitu berartinya dia sampai-sampai kau membiarkan dirimu hancur seperti ini? 

Lixui, apa kau pernah mencoba untuk melihatku? Perasaanku tak jauh beda dengan perasaanmu pada Kris.. Apa kau tahu itu? Setelah ini, apa kau akan membuka hatimu untuk mencintai orang lain selain dia? Biarkan aku masuk, biarkan aku menyusun kembali setiap serpihan cinta yang pecah itu. 

Lengannya mulai mengendur, kakinya terkulai dan menggantung. Dia pasti sudah tidur. Aku berjalan menuju kamar, kubaringkan tubuhnya di atas kasur. Aku berbaring disampingnya, ku miringkan badanku dan melihat setiap lekukan wajah manisnya dari samping "Goodnight princess" Ku peluk pinggangnya dan mencoba untuk tidur.

__Hwang Zi Tao POV end__

__Kris Wu POV__

Ku rebah tubuhku diatas kasur setelah membersihkan diri. Aku masih memikirkan hal tadi, aku penasaran. Apa yang maksud Lixui? Alisku bertaut, keningku berkerut karena terus berfikir keras. Sesekali aku menimang boneka yang diberikan Lixui. Ini boneka alpaca, dia lucu tapi sudah kotor. 

Aku memandang keluar jendela, hujan tak kunjung berhenti. Aku putuskan untuk tidur saja. 

- - - - - - - - -

Mataku terbuka dan langsung melirik jam dinding. Jam 7 pagi. Aku duduk dan merenung sebentar "Arrggh!" Ku acak rambutku, kenapa kejadian semalam tak hilang juga. Aku masih penasaran! Sangat penasaran! Ku ambil boneka Alpaca itu. 

Sebuah kalung melingkar di boneka ini "Ace" Terukir sebuah nama disana "Jadi nama mu Ace huh?" Aku berbicara dengan benda mati ini. Ku peluk boneka itu dan merasakan ada yang mengganjal didalamnya. Ku tekan bagian perutnya dan merasa ada sebuah benda keras didalam "Kris oppa, saranghaeyo~" Suara Lixui! Ku tekan lagi bagian perut boneka itu dan suara Lixui muncul. 

Mataku membelalak lebar. Jadi namja yang Lixui maksud adalah aku? Aku?! Seketika pikiranku jadi kacau. Aku merasa bersalah. Bagaimana bisa aku menjadi tidak begitu peka? Aku terdiam dan berfikir. 'Apa mungkin Lixui melihat aku bersama Amber semalam?' Tanpa berfikir lagi aku ganti baju dan keluar menuju kamar Lixui.

* * *

Ku ketuk pintu kamar Lixui "Lixui-ah, buka pintunya" lima detik ku tunggu tapi tak ada respon dari dalam. Ku ketuk lagi namun sedikit lebih keras dan tetap tak ada respon. Ku putar knop pintu dan pintunya terbuka. Entah mengapa, perasaan was-was mulai menyerangku saat tau pintu ini tak dikunci. Aku masuk dan tak melihat siapa pun didalam. Mungkin dia dikamar mandi, asumsiku. Aku mencoba mendekat kamar mandi dan mengetuknya. Tak ada respon, ku beranikan diri untuk membuka pintu kamar mandi, tak kutemui sosok yang kucari.

Kemana dia?? Aku mulai panik. Dengan cepat di sambar handphone dan mendial nomor Lixui "Li..." Suara operator, bukan suara Lixui. Aku mendecak dan menuju kamar Amber.

__Kris Wu POV end__

__Lixui Liu POV__

Aku bangun dan mendapatkan Tao tengah tertidur di sampingku. Tangannya melingkar ditubuhku. Aku mengangkat lengannya dari tubuhku dan menggantikannya dengan bantal. Aku beringsut menuju kamar mandi dan ganti baju. Aku berniat untuk pulang ke L.A sekarang juga. 

Ku raih koperku dan bersiap melangkah keluar "Kau tak tahu sopan santun ya?" Aku berbalik dan melihat Tao berdiri tak jauh didepanku "Aku hanya tak mau mengganggu tidurmu... Terimakasih atas semuanya ^^ I have to leave" Aku baru saja mengangkat satu langkah, Tao sudah berdiri tegak didepanku "Kau mau kemana?" Tanyanya "Aku mau pulang ke L.A" , "Wae?" Bibirnya mengerucut "Aku rindu dengan orang tuaku" Aku berjalan melalui Tao "Apa kau akan balik lagi?" Aku berhenti dan menoleh "Mungkin" 

"Biarkan aku mengantarmu" , "An..." , "Jangan menolakku!" Potong Tao. Ya, aku tak bisa menolak jika dia sudah berkeras. 

- - - - - - - - -

Aku memaksa diriku untuk senyum, Tao melambaikan tangan dengan wajah sedih "Aish! Apa sulit untuk tersenyum?" Aku berhenti dan menghentakkan kaki "Sulit!" Bibirnya mencebik "Jelek!" Pekikku, dia berlari kearahku dan memelukku dengan erat "We still friend, no matter how far we're live" Aku balas memeluknya tubuhnya "I'm just friend for u..?" Dia berbisik "Mwo?" Tao langsung melepaskan pelukannya "Aniya... Cepat check in! Have a safe flight immature model" Ejeknya. Tao mendorongku pelan dan tersenyum sambil melambai tangannya. 

__Lixui Liu POV end__

__Kris Wu POV__

Apa harus aku membicarakan masalah ini sekarang pada Amber? Tapi... Ahh! Nanti saja. Aku langsung menyambar majalah Syco dan menuju alamat kantor majalah tersebut.

* * *

"Maaf, apa Hwang Zi Tao ada ditempat?" Aku bertanya pada yeoja receptionist itu "Tuan Hwang Zi Tao sedang tidak berada ditempat, anda siapa? Boleh meninggalkan pesan?" , "Bilang padanya, Kris Wu ingin bertemu. Gomawo" Aku pergi meninggalkan kantor itu. Tak jauh meninggalkan gedung itu aku melihat Tao hendak masuk ke kantornya. Aku langsung berlari mengejarnya.

Dia sedang berbicara dengan yeoja receptionist itu "Hey!" Aku menepuk bahunya, dia berbalik badan dan menatapku datar "Wae?" , "Dimana Lixui?" , "Kita bicara diruanganku saja" Aku membuntuti Tao menuju ruangannnya. 

Kami sampai diruangannya, Tao duduk di sofa dan aku pun ikut duduk "Aku iri padamu Kris Wu. Dia sangat menyukaimu" Dia mengangkat bicara duluan sambil menatapku tajam "Tapi apa kau tahu dia begitu menyukaimu? Semalam dia ke apartemenku dengan keadaan basah kuyup, wajahnya pucat. Dia terlihat sangat kacau.. Bahkan dia tak berhenti menangis, ada beberapa kali dia menyebut namamu" Aku menundukkan wajahku, aku merasa sangat jahat. 

"Tak ada gunanya kau menyesal, dia sudah pulang ke L.A dan aku rasa dia akan kembali lagi" Tao berdiri dan menyambar map yang diletaknya tadi diatas meja. Dia mengeluarkan beberapa lembar foto dalam map itu, diperhatikannya foto itu baik-baik. Tao menaiki tangga dan menempelkan foto-foto yang ada ditangannya di dinding "Senyum yang ikhlas dan manis juga ditempa melalui duka dan rasa sakit" Kata Tao. 

Aku mendangahkan kepala dan melihat pemandangan yang menakjubkan didinding, potongan-potongan foto kecil bergabung menjadi satu potret wajah. Aku berdiri dan mengambil langkah mundur, potret wajah Lixui dengan senyum khas nya. Aku maju dan melihat lebih detail, kulihat potongan foto itu ternyata foto Lixui dengan berbagai macam gaya dan ekspresi "I like her.. really like her. But she fall to anyone else" Tao terkekeh getir "Ironic, the one she fall for has someone' already. What a cruel Mr Wu" Tao memandangku dengan senyum getirnya. 

I can't help it. I felt guilt to her. 'Lixui~ Please forgive me' Batinku.

~ THE END ~

Hahaha! Maaf the end nya ga enak pake banget -_-v Author udah ga tau lagi gimana cara the end yang enak (?) Ya, begitu lah. Sad ending TT TT biasanya juga author bikin happy ending, kali ini pengen bergalau-ria (?) . Gomawo buat semua reader yang udah bersedia membaca FF ini, author janji bakal nyelesai-in FF yang terbengkalai hehe. See you and annyeong!

2 komentar:

  1. Balasan
    1. aigooo, my dear sovia its been while (komentarnya uda 2 tahun lalu) i apreciate your comment, thank u so much! kamu juga JJANG (Y) <3

      Hapus