Senin, 21 Oktober 2013

[Chapter 9 / SMartist FF] We're like dominoes

Title : We're like dominoesCharacter : Kris Wu from EXO-M, Amber Liu from F(x), Park Chanyeol from EXO-K, Lixui Liu (OC) and other support cast
Genre : Sad Romance or else? (?)
Author : Baby Krisses atau Ny. Wu Baby Fan (udah ganti nama author -_-")
Language : Indonesia, English (MIXED)
Rating : 17 or older

Kris Wu



 We're like dominoes, i falling to you and you falling to anyone else. So ironic! 

= = = = = = = = = = 

"You are amazing! Aku tak salah memilihmu, Lixui! Jeongmal gomawoyo! Aku yakin hasilnya bagus dan boss akan tertarik" Tao nyerocos tanpa henti, aku hanya berdehem tanpa menghentikan aktifitas membersihkan wajahku. "Aku antar kau pulang ^^ " Tawarnya "Sudah semestinya Mr Hwang" Jawabku, dia terkekeh geli. Ini sudah menunjukan pukul 1 pagi, tentu saja dia harus mengantarkan aku pulang.

= = = = = = = = = =

Sudah genap seminggu aku bekerja sebagai model di perusahaan Sycho. Ya, selama itu aku sering pulang larut malam, tentu saja aku sering menghabiskan waktu bersama Tao. Hari ini hasil pemotretan ku keluar di edisi xxx majalah Sycho. 

PLAAAKK!!! Amber membanting majalah diatas meja belajarku "Explain about this?" Aku menangkap expresi tak senang dari wajah Amber. Aku meraih majalah itu dan sibuk membolak-balik setiap halamannya. Ini majalah Sycho "Ada yang salah dengan ini?" Aku bertanya balik "Tidak jika kau mengatakan hal ini lebih dulu padaku. Kris sering memergoki mu pulang larut malam akhir-akhir ini dengan seorang namja. Dan ini! Pose dan design ini tidak cocok dengan umurmu. Are you trying to selling your body??? Seriously Lixui, they makes you like a slut girl!" Amber memarahi dan mencaciku habis-habisan. 

Telingaku mendengar dengan jelas kata-kata terakhir yang keluar dari mulut Amber, sejurus rasa perih menyeruak dari dada keluar menjadi air mata "I'm WORKING like daddy and you want! I am NOT selling my body! And they are not trying to change me, grow up Amber! How could you say that to me???" Aku balas meneriakinya dan pergi meninggalkan Amber tanpa menunggu dia mengatakan sesuatu. 

- - - - - - - - 

"Shit! How could she say that to me?" Aku terus menangis tanpa henti mengutuk. Tao hanya diam, dia tak berani berkata apa-apa karena aku sudah memperingatinya agar tidak bersuara (?) Kami duduk dipinggiran singai Han. Aku dan Tao sudah mengabiskan waktu 4 jam disini, tempat kami duduk sudah berserakan oleh tissue dan beberapa bungkus coklat, minuman kaleng. Mataku terasa begitu berat, efek terlalu banyak menangis "Aku cape" , "..." Tao diam tak menjawab 

"Yakk! Buka mulutmu dan katakan sesuatu!" Bentakku "Tadi kau suruh aku diam -_- Jadi kau mau pulang?" Aku menggeleng "Aku tak mau pulang ke asrama!" Aku merebah kepalaku dipundak Tao "Tao, aku cape" Tao mendekapku, membiarkan aku bersandar didada bidangnya. Dalam hitungan menit aku terlelap.

__Lixui Liu POV end__

__Amber Liu POV__

"I'm WORKING like daddy and you want! I am NOT selling my body! And they are not trying to change me, grow up Amber! How could you say that to me???"

Kata-kata itu terus bermain di kepalaku, aku merasa bersalah telah memarahi Lixui. Aku mulai cemas, ini sudah larut malam dan Lixui belum pulang juga "Kau tak seharusnya memarahi Lixui seperti itu" Kris angkat bicara setelah sekian jam kami berdiam diri. "Aku tahu, aku hanya mengkhawatirkannya" , "Kau terlalu berlebihan, Lixui sudah besar. Aku yakin dia tahu apa yang dia lakukan" Aku hanya mengangguk. Lixui, mianhae~ ppaleun boggwi...

__Amber Liu POV end__


__Lixui Liu POV__

Dari tadi aku mendengar suara berisik mengusik tidurku. Aku membuka mataku perlahan, mataku disambut splash kamera yang menyilaukan "Aish!" Ku sipitkan mata untuk menangkap pemandangan didepanku "Goodmorning sleeping beauty" Tao tersenyum lebar, sambil menimang kamera kesayangannya. Aku melihat sekeliling, ini bukan kamarku -- tentu saja bukan kamarku, kalau ini kamarku bagaimana Tao bisa masuk? Aku melihat banyak foto yang ditempel didinding dari ukuran yang besar sampai kecil.

Aku melihat pakaianku bergantung dipengait baju belakang pintu, mataku langsung melotot dan reflek melihat tubuhku yang sudah memakai kaos oversize kerah V berwarna hitam "Yakk! Siapa yang menggantikan baju ku??? Aku dimana? Apa yang kau lakukan padaku?" Kuhujani Tao dengan banyak pertanyaan. Dia mencebik "Kau ini tidak tahu terimakasih... Sudah ku bantu malah memarahiku. Semalam kau tertidur, jadi aku bawa kau ke apartementku. Aku yang menggantikan bajumu" 

"WHAAAAATT???" Aku langsung mengintip dalam kaos yang ku kenakan "Jadi kau melihatku dengan two pieces sajaaaaa?!" Tao mengangguk dengan wajah innocent "Itu tidak masalah, aku sering melihat wanita dengan two pieces saja. Bahkan aku pernah memotret wanita telanjang" Jawab Tao enteng "APAAAAAAAAA??!" Pekikku "Aku tidak melakukan apa-apa semalam, curve tubuhmu pas-pasan.. Jadi aku tak tertarik untuk menyentuhmu" 

Tanpa ba-bi-bu aku langsung menghajarnya "SIALAN KAU!" Aku terus memukulnya, Tao bukan mengerang kesakitan saat ku pukuli -- dia malah terkekeh "Apa yang lucu?!" Aku memukul keras lengannya. Dia menggeleng "Aku rasa aku mulai menyukaimu" Jawabnya enteng lalu memelukku "Yakk! Jangan menyentuhku! Jangan berharap lebih Hwang Zi Tao, aku sudah menyukai namja lain" Ku dorong tubuh Tao. "Kau belum menjadi istrinya bukan? Aku tak perduli status yeoja yang ku sukai, mau dia sudah bersuami sekalipun. Aku akan mengejarnya" 

Dengan percaya diri Tao berbicara "Sick!" Aku memukulnya dengan bantal lalu pergi meninggalkannya. 

__Lixui Liu POV end__


__Kris Wu POV__

Aku tak tahan melihat Amber menjadi diam seperti ini, semenjak perdebatannya dengan Lixui. Ditambah Lixui tidak pulang semalam "Aku mau pergi keluar, kau mau ikut?" Tanyaku pada Amber yang tengah melamun. Dia menggeleng "Ya sudah, aku tak akan lama" Ku tepuk pelan pucuk kepalanya dan pergi meninggalkannya.

Aku berniat mencari Lixui.

__Kris Wu POV end__


__Lixui Liu POV__

"Mianhae, Lixui-ah.. Hanya itu yang aku punya" Aku melihat diriku hanya memakai kaos singlet berwarna hitam super besar hingga aku tak perlu lagi memakai celana "Ohh sebentar!" Tao langsung membongkar isi lemarinya "Pakai ini" Dia memakaikanku jacket jeans tanpa lengan "Dan ini" Dia memakaikanku sunglass. Tao mundur dan melihatku dengan wajah horror (?)

"Omonaaa!! Yeppudaaa~~ Tuhan, jadikanlah dia pendamping hidupku! Aku mohon! Aku mohon!" Dia berlutut dan memohon "Ya! Paboya!" Aku mengetuk kepalanya "You are my future wife, i know it!" , "Kau ini..." Aku baru mau menyemburnya dia malah mendudukkanku di kursi dan memakaikan sepatu boots dikakiku "Kajja! ^^ " Tao mengulurkan tangannya. Aku tak pernah melihat senyum dari seorang namja yang sangat natural seperti senyumnya barusan.

Aku meraih tangannya dan kami pergi keluar.

Kami pergi jalan-jalan ke mall. Makan dan shopping -- tentu saja bukan aku yang shopping tapi Tao. Seleranya tinggi sekali, dia pecinta Gucci -_- dia menghabiskan puluhan juta tapi hanya tiga atau empat pakaian yang didapatnya. Dia juga membeli alat-alat untuk camera, aku seperti orang bodoh mengekorinya kesana kemari. Menyebalkan! Dia sibuk mencoba cameranya, memotretku dari segala arah. Aku malu dilihat orang banyak! "Tao Hentikan,!aku malu. Mereka melihat kita" Aku meraih paksa cameranya, Tao menahan cameranya. Terjadilah ajang tarik menarik (?)

"Lixui" Spontan aku menoleh ke sumber suara itu, aku kenal pasti pemilik suara berat itu "Oppa" , "Mwo? Oppa?" Tanya Tao heran. Aku melihat Kris berdiri tak jauh dariku "Oppa!" Aku berlari ke arah Kris dan memeluknya "Kau kemana saja? Apa kau baik-baik saja? Aku dan Amber mengkhawatirkanmu" Kris memerhatikan ku dari ujung kaki sampai ujung kepala "Gwaenchanayo..." , "Ahh! Syukur lah~" Kris memelukku erat "Yakk! Jangan sentuh Lixui ku" Tao menghancurkan moment yang sangat aku idam-idam kan sejak dulu -_- 

Tao menarikku, aku bertahan memeluk tubuh jangkung Kris seperti anak kecil yang di tarik paksa dari ibunya. "Yakk! Shirooo!" Pekikku dan terus memeluk Kris "Hey, dia bilang tidak mau. Jangan memaksanya" Kata Kris sambil melindungiku.

- - - - - - - - - -

"Namja chinese itu siapa?" Tanya Kris "Dia fotografer dari perusahaan Sycho yang memotretku" Aku berhenti berjalan "Apa kita akan balik ke asrama?" Kris berbalik badan dan menghadapku "Ne" , "Shiro" Bisikku pelan "Waeyo?" , "Aku tidak mau pulang" Ku tundukan kepala. PLUUUK! Kris menepuk kepalaku pelan "Amber mengkhawatirkanmu... Aku pun juga" DEG! Jantungku serasa mau copot mendengarnya "Jinja?" Ku mengangkat wajahku dan mendangah untuk melihat wajahnya. Kris mengangguk sebagai jawaban 'iya' .

"Aku mau pulang dengan satu syarat!" Kris menatapku dengan questioning-looking "Aku mau ke Lotte World" Aku menunjukkan muka super memelas seperti gelandangan yang tidak makan 3 hari 3 malama (?) "Jangan tunjukkan wajah memelas seperti itu -_- kau terlihat lebih jelek! Ne, kita ke Lotte World" , "Ahh jinjaaa??" Kris mengangguk, aku langsung berlari agar cepat ke Lotte World. Ya, aku tak sabar ingin mengunjungi Lotte World.

"Yakk! Lixui-ah! Kau mau kemana? Jalan menuju subway disana!" Kris berteriak sambil menunjukkan telunjuknya ke arah berlawanan dengan posisiku. Rasanya malu sekali -_-" aku jalan pelan kearahnya sambil menunduk menutupi mukaku yang sudah merah padam. Aku mendengar dia terkekeh, seketika aku merasa pundakku terasa berat. Aku melihat tangan Kris bertengger dipundakku (?) Huaaaahh! Tuhan, aku mau meleleh (?) 

Beberapa menit saja kami sudah sampai di Lotte World.
"Woaaaahhh!!!" Aku takjub melihat castle Lotte World. Tanpa ba-bi-bu aku langsung masuk tanpa mengingat Kris. Tanganku tertahan, aku melihat tangan Kris menggandeng tanganku. Today will be a lovely day ever! Gumamku dalma hati. Kami pun mengunjungi setiap wahana di Lotte World.

- - - - - - - - - -

Kami keluar dari Lotte Word jam 9 malam "Ahahaha, kau ternyata penakut!" Kris terus mengejekku karena aku terus berteriak ketakutan saat memasukki the haunted house -_- "Aku tidak takut, aku hanya tak suka melihat wajah mereka yang jelek (?)" Kami berjalan kembali ke asrama.

- - - - - - - - - - 

"Oppa..." Kris berhenti berjalan dan membalikkan badannya "Ne?" Aku ingin sekali mengungkapkan perasaanku pada Kris, tapi... Aku tak punya keberanian "Ahh... Aku.." Otakku sudah menyeting kata-kata yang akan ku keluarkan namun mulut ku tak bisa bekerja dengan baik. Seperti ada sesuatu yang membuatnya tak bisa berbicara "Ck!" Aku mendecak kesal "Ada apa, Lixui-ah?" , "Hari ini aku senang ^^ xie xie" Aku mengumpat dalam hati, bodoh sekali! Kenapa aku tak mengatakannya? Aish! Dia hanya tersenyum, menepuk pucuk kepalaku sebelum pergi. 

Cuma begitu? Ahh! Apa kau dengar sesuatu yang pecah barusan? Itu suara hatiku yang pecah berkeping-keping (?) #Lebay . "Oppa, nan johahneun

~ TO BE CONTINUE ~

Ya ampun, maaf maaf~ >< Author lama banget nge post Chapter 9 dikarnakan sibuk KKN dan yahh, anak semester akhir tu sibuk dengan UP dan Skripsi -_- Readers yang setia dan cakep-cakep, makasih banget udah mau baca FF Author yang ga jelas ini TT TT *terharu* di tunggu aja Chapter selanjutnya ^^ annyeong~~

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar