Rabu, 26 Juni 2013

[Chapter 6 / SMartist FF] We're like dominoes

Title : We're like dominoes
Character : Kris Wu from EXO-M, Amber Liu from F(x), Park Chanyeol from EXO-K, Lixui Liu (OC) and other support cast
Genre : Sad Romance or else? (?)
Author : Baby Krisses atau Ny. Wu Baby Fan (udah ganti nama author -_-")
Language : Indonesia, English (MIXED)
Rating : 17 or older

Kris Wu

 We're like dominoes, i falling to you and you falling to anyone else. So ironic! 
= = = = = = = = = =
Kami berdua duduk di bench taman sekolah, Kris menceritakan semuanya padaku. Tanganku sudah mengepal kuat menahan emosi. Setelah Kris selesai menceritakan semuanya, ku hembus nafas berat dan mencoba membuang emosi yang hampir mengambil alih diriku. "Dia takut kau khawatir, that's why she not telling you about that" , "Kenapa dia mau menceritankannya padamu?" , "Karena aku orang pertama yang menemukannya dalam keadaan luka. Kenapa? Kau cemburu?" , "Aish! Kris!" Aku meninju lengannya. "Aku akan membuat perhitungan dengan mereka" 

__Amber Liu POV end__
= = = = = = = = =

__Lixui Liu POV__
Sepanjang jam sekolah aku tak tenang, apa yang akan dikatakan Kris pada Amber?? Apa Kris memberi tahu Amber? Apa yang akan Amber lakukan nanti jika dia tahu yang sebenarnya? 'Damn! God~ ottokachi??' Aku meletakkan kepalaku di atas meja. Toh juga dari tadi aku tak konsentrasi. Kai dari tadi selalu mempertanyakan tentang kedekatanku antara Kris dan Chanyeol, tapi aku hanya diam tak menjawab. Otakku sudah disesaki banyak pertanyaan yang membuatku gila. "Jadi kau benar-binar punya hubungan khusus dengan salah satu diantara mereka?" Kai kembali bertanya, ku naikkan sedikit kepalaku dan menatapnya tajam "Sekali lagi kau bertanya, aku tak mau bicara padamu lagi" (?) Kai mengulum bibirnya dan kembali focus ke pelajaran.  

__Lixui Liu POV end__

__Kris Wu POV__

"Kau mau kemana?" Amber tanpak tegesa-gesa. Firasatku dia akan melakukan sesuatu yang tak baik. Dia sibuk mengemas barang-barangnya dan tak menjawab pertanyaanku "Josephine Liu answer me" , "I gonna kick ass" , "What?? I though you would not, should you do this?" Aku berdiri menghadapnya "Kris, it's about my Lixui. That bitches touching my sister. No body can't touch her, no body!" Amber memang type yang protective dan keras kepala. Bagaimana bisa aku menahannya? Aku pernah mencobanya dulu. Alhasil dia meninju wajahku -_-" 

Dia berjalan keluar ambang pintu kelas "Amber!" Dia berhenti dan menoleh balik "I'm right behind you :) " Ku tepuk pelan pucuk kepalanya, dia hanya membalas dengan senyuman. Aku mengikutinya dari jauh, aku hanya memastikan dia akan baik-baik saja. 

__Kris Wu POV end__

__Amber Liu POV__

Lihat saja! Kalau bisa aku pecahkan kepala mereka semua (?) Aku melihat sekumpulan yeoja-yeoja bergaya khas high class sedang sibuk bercanda dan berdandan-ria. There they are, aku langsung berjalan cepat meuju mereka dan menggebrak meja dengan kasar "Yakk! Kau tidak tahu sopan santun eoh?!" Bentak Jessica tak kalah lantang dengan aksiku tadi "Sopan? Jangan meminta di hormati kalau kau tak pernah menghargai orang" Jumlah mereka hanya 5 orang saja, ada Jessica, Krystal, Sooyoung, Tiffany dan Sunny. Mereka berdiri sejajar mengahdapku "Aku akan bikin perhitungan dengan kalian, minta maaf sekarang juga pada adikku dan ganti rugi atas semua yang telah kalian lakukan padanya"

"Apa yang telah kami lakukan padanya??" Tanya Krystal "Cihh! Tak usah berpura-pura tak tahu. Kalian memang keji" , "Memang dia pantas mendapatkannya, kau sebagai kakaknya seharusnya bisa mengajari adikmu sendiri agar tak menjadi perempuan gampangan" Perkataan Sooyoung barusan membuat emosiku memuncak, PLAAAKK! Aku menampar keras pipi mulus Sooyoung hingga dia terjatuh "Jaga mulutmu! Aku tak pernah gagal mengajari adikku sendiri. Dia tak seperti itu, sekali lagi kau berkata tidak-tidak tentang adikku. Aku pastikan kau taka akan memiliki lidah lagi!"  

Mereka semua sibuk membantu Sooyoung yang terjatuh, GUBRAAAKK! Aku menedang kursi yang berada disampingku "Minta maaf sekarang atau aku buat kalian babak belur seperti Lixui?" Mereka hanya diam dan menatapku sinis, tak sepadan sekali. Biasanya juga cerewet, sekarang malah diam tak berkutik "APA YANG KALIAN TUNGGU?! JAWAB! KALAU TAK MENJAWAB TINJU INI KU DARATKAN DI WAJAH MULUS KALIAN!" Aku menunjukkan kepal tangan kananku yang siap senantiasa meninju sesuatu. "Okay okay!" Pekik Tiffany.

Mereka berjalan lambat menuju kamar Lixui denga wajah tertekuk. Heh! Segini saja? Memang dasar yeoja-yeoja banyak bual! Pengecut! Aku ingin sekali menghajar mereka semua, tapi... Itu tak akan menyelesaikan apa-apa. Sampai didepan pintu kamar Lixui, mereka hanya diam bahkan mengetuk pintu saja tidak -_- "Palli!!" Pekikku lantang, mereka langsung mengetuk pintu. Tak lama pintu terbuka "A-ahh... Ada apa?" Sulli yang membuka pintu tanpak kaget dan bingung.

"Lixui, yogiseo? (Dimana Lixui?)" Aku bertanya pada Sulli "Dia ada didalam, tunggu sebentar" Sulli masuk kedalam untuk memanggil Lixui, tak lama Lixui keluar di buntuti oleh Sulli. Kami berdiam selama beberapa detik, aku lempar death-glare ke arah mereka "Mianhae" Kata Sunny ketus dan singkat "Apa perlu aku ajarkan kalian cara meminta maaf yang benar??" Mereka langsung berebut meminta maaf pada Lixui "Mianhae Lixui-ah~~ Jeongmal mianhae~" Lixui terkekeh geli dan mengangguk riang. 

__Amber Liu POV end__

__Lixui Liu POV__

Aku tak menyangka Amber memaksa mereka untuk meminta maaf padaku. Hahaha! She is awesome! My awsome sister. Yeoja-yeoja yang mengahajarku kemarin sibuk meminta maaf padaku, aku merasa puas. Permintaan maaf itu sudah cukup. Apa mereka masih ingin mengerjaiku? Entahlah... 

- - - - - - - - - - -

Kira-kira aku sudh bersekolah di Seoul High School sekitar 6 bulan (Ceritanya author cepetin -_-) Banyak hal yang sudah ku lalui, kesulitan, kesusahan, gembira dan banyak lagi. Sekarang aku sedang mengalami masa sulit TT.TT 

Kemarin mama dan papa telepon, mereka menuntut janjiku. Aku rasa akhir-akhir ini terlalu sering bermain (?) Terus, soal Kai. Ahh! Sudah 6 bulan aku bertahan dalam hubungan ini. Dia selalu saja cemburuan, selalu merajuk tak jelas, selalu marah-marah. Yeoja-yeoja cantik itu masih saja mengusikku, dan ditambah lagi Chanyeol! Akhir-akhir ini dia selalu muncul dihadaoanku, sangat perhatian. Astaga! ><

"Lixui-ah!" Pekik Kris, dan tiba-tiba bola basket datang membentur kepalaku dengan cukup keras. HYUUUNG~!! Rasanya kepalaku melayang mengitari langit biru yang dihiasi banyak burung dan pelangi (?) Tubuhku oleng dan siap mendarat di lantai lapangan yang keras. HUP! Dengan sigap Kris menangkapku "Latihan sore ini selesai" Kris menegakkan aku ke posisi sempurna. 

"Kau kenapa??" Tanya Kris "Aniya, gweanchana~ Aku hanya lelah" Terang saja aku membohongi Kris, aku sedang enggan bercerita (?) "Oppa, aku duluan ya?" Aku beranjak, dengan cepat Kris menahan pergelangan tanganku "Aish! Percayalah... Aku tidak apa-apa oppa~" Dia berdiri menghadapku "Just don't make me worry" Di acaknya rambutku dengan lembut. Demi Tuhan, aku suka caranya membelai rambutku, aku suka saat dia perhatian padaku. Apa ini pertanda? Apa dia menyukaiku juga? I don't know... Mudah-mudahan saja iya.

Aku kembali ke kamar lalu mandi dan istirahat...
Ku rebah tubuhku di atas ranjang, ku lihat ke samping. Sulli tengah sibuk berkutat pada buku tebal "Kau sedang apa, Sulli-ah?" , "Mwo? Lixui-ah, besok ujian! Apa kau lupa?" Mataku melotot sempurna saat mendengar kata 'Ujian'. Aku langsung meloncat dari kasur dan duduk didepan meja belajar, membuka jadwal "Aish! Paboyaaa! Kenapa aku bisa sampai lupa?!" Aku mengacak rambut dengan kasar.

"Math?? Seriouslyyy??! Shiiiitt!" Aku semakin galau (?) Ujian pertama adalah ujian matematika. Aku mulai membuka buku matematika BWEEEKK!! (?) Aku pura-pura muntah "Yakk! Kau kenapa?" , "Aku muak melihat angka (?) Hehe" Aku tersenyum konyol sambil mengacung V finger "Aku kira kau sakit ==' Berhenti main-main Lixui-ah! Belajarlah!" Ekspresi Sulli sukses membuat aku tertawa. Mengerjai Sulli mempuanyai kesenangan tersendiri bagiku (?) "Okay, AZA HWAITING!!!" Aku berteriak menyemangati diri sendiri. Ku buka Handphone dan menatap wallpapernya, wajah Kris terpampang disana. He like energy for me, giving much passion to keep standing.

- - - - - - - - -

Kai sedari tadi melirik ke arahku, ku balik menatapnya "Boleh aku mencontek sedikit~" Aku menghembus nafas berat dan membiarkan dia menyontek. Ini bukan pertama kalinya, tapi sudah sekian kalinya -_- Dan hari ini sudah memasuki ujian terakhir. Aku sibuk mengerjakan ujian sampai waktu ujian berakhir. KRIIIING!!! Tanda waktu ujian sudah selesai. Aku langsung menghentak punggung kesandaran kursi, melepas segala beban ujian yang selama seminggu aku tanggung (?) Seonsaengnim mengambil lembar jawaban setiap murid dan keluar kelas.

Aku menatap langit-langit kelas dan memejamkan mata. I've do my best, I believe i'll get 1st place soon. "Gomawo~" Tanpa melihat aku sudah tahu itu suara Kai, aku hanya membalasnya dengan gumaman kecil. Dia tak bersuara lagi, aku rasa dia sudah pergi. CHU~ Benda lembut menempel dipipi kananku. Sontak aku membuka mata dan duduk dengan posisi semula, mataku membulat menangkap Kai disisi kananku "Yakk!" Pekikku sambil menjitak kepalanya.

Semburat rona merah terpancar dari pipiku, rasanya sedikit panas. Aku malu! Dia malah tersenyum melihatku "Aish!" Gerutuku kesal dan pergi meninggalkannya "Lixui-ah, wo ai ni!" Pekiknya dengan lancang, dia ini minta aku bunuh eoh?! "Michiseo!" Aku membalasnya dengan menjulurkan lidah. Kai semakin lama semakin membuatku jengkel saja! 

"Boo!" Amber mengagetkanku "Jiejie~ Bagaimana ujiannya?" Aku melingkarkan lenganku ke pinggangnya "Gampang! How about you, lil brat?" , "It's easy :P hehe" Kami bercanda dan berbincang selama perjalanan ke dorm. Kami sontak berhenti karena melihat sesuatu yang tak layak dilihat anak bawah umur (?) -_-" Amber langsung menutup tanganku "Yakk! Jiejie, it's just kissing. I was life in L.A before, i've use it. Now get your hand away from ma gorgeous eyes!" Aku menyikap tangannya yang menutupi pemandanganku.

"Siapa mereka?" Aku bertanya pada Amber "Nan mollayo..." Kami diam dan tetap menonton dua pasangan tengah bercumbu -_-' "Ermm... They seems loving each other huh?" , "Of course!" , "I wonder the beginning of that thing" Amber menarikku dan berjalan bersama "What thing? Kiss thing huh?" Aku menyeringai jahil ke arah kakakku terganteng ini (?) "Whatta fvck? Lixui!" Dia menjitak kepalaku cukup keras "Appo!" , "Nahh! Not that. Processing of love's working between girl n boy" Aku membulatkan mata melihat Amber.

Kata-katanya lucu, apa yang baru saja dia katakan? Processing of love's work?? It's ridiculous xD Tanpa menunggu aba-aba apapun aku tertawa keras "W-what so funny??" Dia bertingkah sedikit kikuk "Kau ini innocent sekali, jiejie. Listen, there's thousand love process. I need my whole life to tell you (?)" Dia melihatku dengan antusias "Tell me some then" , "Okay..." Aku mulai bercerita untuk memuaskan rasa ingin tahu kakaku ini. 

"So, if they feel something weird like heart is beating so fast, love to peek each other, caring each other, feels shy and etc. Does mean they're in love??" Tanya Amber dengan semangat seperti anak umur 5 tahun baru mengetahui sesuatu yang dia senangi. Aku mengangguk cepat "There's something happen?" Tanyaku "Nahh! Nothings~ Btw, I should back to my room. Bye~" Aku memeluknya erat sebelum melepasnya pergi "Bye jiejie~" Dia itu ada-ada saja :D

Aku baru menapakkan kaki di lantai kamar "I need you" Suara bass yang paling aku gemari yaitu suara Kris. Ku hentkan langkah dan berbalik "Waeyo oppa?" Dia tak menjawab hanya mengulur tangannya. Aku sudah tahu apa yang dia maksud, aku meraih tangannya dan berjalan sambil bergandengan tangan. Itu sudah menjadi hal yang biasa, tapi tetap saja jantungku tak bisa berdetak normal karenanya.

Kami pergi ke salah satu pusat perbelanjaan "Untuk apa kita kesini?" Aku sedikit meruntuk karena lelah, dari tadi aku belum sempat istirahat. Ini sudah menjelang malam, kami berdua masih mengenakan uniform "It's shopping center, so?" , "Shopping?" Kris mengangguk, mengiyakan pertanyaanku. Aku ini penggemarnya, aku tahu pasti segala hal tentang Kris. 6 bulan itu waktu yang cukup untuk mengenal seseorang.

He is shoppa holic! He had good sense of fashion. Aku seperti seorang anak yang mengekor ibunya yang tengah sibuk belanja -_- Umpamakan Kris adalah Ibu itu (?) Aku masukkan tanganku kedalam kocek belakang celana Kris, dia hanya diam -- dia tahu itu kebiasaanku saat mengikutinya berbelanja (?) Dia meraih tanganku yang berada dalam kantong celananya dan menarikku kehadapannya. Dia mengcover tubuhku dengan mini dress berwarna hitam "Look good~ I want you wear this" , "Excuse me? For what?" Aku menepis pelan dress itu.

"Lixui-ah, kau lupa lusa adalah ulangtahun Amber?" Aku melongo sesaat, otakku berfikir sedikit lambat "Ahh! Ne! Omo! Bagaimana bisa aku melupakannya?? >< " , "Now, go to change room" Dia mendorong pelan tubuhku ke ruang ganti. Mini dress bercorak bunga mawar, kain transparan dibagian bahu dan stengah dada, ketat dan oh Tuhan! Transparan dibagia punggung, aku tak pernah pakai dress seperti ini sebelumnya.

Setelah selesa memakai dress ini, aku keluar dari ruang ganti "Otto..." Aku tak bisa menyempurnakan kata yang hendak ku lontarkan, Kris mengenakan Tuxedo lengkap dengan dasinya. Astaga! Dia sangat kereeen. Aku merasa angin masuk kedalam mulut, itu berarti aku tengah melongo (?) "How do i look?" Tanya Kris, aku mengangkat kedua jempolku "Daebak~!!" Kris memerhatikanku dari ujung kepala hingga kaki "Miss. Liu, your figure just catch my attention. Such a gorgeous girl~ May I?" Logat englishnya yang cepat dan fasih tanpa sedikit kesalahan cocok dengan suara bass-nya. Dia berlutut dan menadah tangannya.

Aku mau pingsan saja. Kris Wu! Why you not propose me??? I want to be  your wife, isn't bad about young marriage xD lol "Am i? Ohh, thank you Mr. Wu. Your words just melt my heart. I would love to take your hand, with one condition. Do not be CHEESY!" Aku berlagak layaknya wanita sombong "Akkh! Miss. Liu, did you just reject me?" Aku tak mengangka seorang Kris suka ber-drama-ria (?) -_- "Y to the E to the S. What does? Yes babe!" Jawabku. Dia berdiri dan menangkup wajahku, dicubitnya pipiku "Kau ini menggemaskan sekali!" Katanya sambil menggeram "I know right, but let my lovely cheeks!" 

Kami berbelanja ini itu untuk ulangtahun Amber nanti. Selesai berbelanja kami makan dan pulang. 10.30PM wow! Aku sangat kelelahan, sampai di kamar. Aku melihat Sulli sudah tewas di atas kasurnya -_- Aku tanggal uniform dari tubuhku dan langsung tepar diatas kasur. Kebiasaanku kalau sudah malas ganti baju, hanya mengenakan tanktop dan underwear saja e_o


~ TO BE CONTINUE ~

Sorry sorry sorry~~ *dance sorry-sorry sama monyet* (?) Maaf telat lagi >< Author kan orang cibuk B) (?) #PLOOOKK! Okay, yeorobun~ ditunngu next chapter nya ya?? PPYONG!

Minggu, 09 Juni 2013

[Chapter 5 / SMartist FF] We're like dominoes

Title : We're like dominoes
Character : Kris Wu from EXO-M, Amber Liu from F(x), Park Chanyeol from EXO-K, Lixui Liu (OC) and other support cast
Genre : Sad Romance or else? (?)
Author : Baby Krisses atau Ny. Wu Baby Fan (udah ganti nama author -_-")
Language : Indonesia, English (MIXED)
Rating : 17 or older

 Choi Sulli from F(x)


 We're like dominoes, i falling to you and you falling to anyone else. So ironic! 

= = = = = = = = = =

Seulas senyum miring andalanku tercetak jelas dibibir, ku sambar bungkusan yang berisi coklat dan boneka teddy berukuran sedang berwarna coklat muda. Aku berjalan menyusuri koridor dorm namja menuju dorm yeoja. Dua yeoja tengah asik berbincang "Kau tahu tidak? Malam minggu kemarin aku melihat Lixui berkencan dengan Chanyeol sunbae, mereka berdansa di pinggir sungai han. Beruntung sekali dia" DEG!! Apa yang baru saja mereka katakan? Apa benar?

= = = = = = = = = = 

Sesuatu seperti menghimpit paru-paruku sehingga aku sulit sekali untuk bernafas. Hatiku kacau, perasaanku bergejolak tak menentu. Ku pandangi barang-barang yang tengah kutimang. Kai itu hanya gosip, jangan hancurkan rencana kali ini karena emosi mu yang suka membludak! Aku memejamkan mata dan mensugesti diri. Kusembus nafas panjang dan melanjut langkah yang terhenti.

Ku ketuk pintu kamar Lixui dan menunggu sang pemilik kamar membuka pintunya. Tak lama pintu terbuka, tepat sekali Lixui yang membukanya bukan Sulli. "Coffe?" Tanyaku singkat, aku terlalu bodoh! Coffe??? Arrgghh! Dia tercengang sebentar "Aku tak minum coffe, aku minum cappunico (?)" Jawabnya polos, bukan kah coffe dan cappucino satu bangsa? Keke, pabo. "Cappucino?" , "Sure, tapi... Tak apa aku mengenakan piayama?" Aku meneliti pakaiannya.

Piayama spongebob lengkap dengan sendal rumah tapi berupa boots "Gwaenchana" jawabku santai "Chakkaman!" Dia berlari kedalam dan keluar lagi dengan mengenakan jacket dan topi kupluk. Kami berjalan menuju cafe terdekat dan memesan dua cappucino hangat.

"Ini untukmu" Aku menyodorkan bingkisan dan teddy bear yang dari tadi aku pegang "Ohh! Gomawo~ Ayyaaa! Kyopta!" Dia menerimanya dan memeluk teddy bear pemberianku dengan gemas "Maaf atas sikapku tadi siang" Aku tak berani menatapnya, kubiarkan mata ini menatap kebawah.

__Kai POV end__


__Lixui Liu POV__

Ada apa malam-malam seperti ini Kai mengajakku keluar? Keluar? Bahkan dia tak mengajakku, dia hanya bilang 'Coffe?' Seriously? Namja ini butuh pengajaran lebih (?) . Kami pergi ke sebuah cafe dekat dengan asrama. Membeli dua cappucino dan duduk disalah satu meja dan kursi yang tersedia.

"Ini untukmu" Dia menyodor bingkisan dan teddy bear yang dari tadi sudahku lirik (?) haha! Ternyata untuk aku? Ya, untuk aku! "Ohh! Gomawo~ Ayyaaa! Kyopta!" Aku memeluk teddy pemberiannya dengan gemas "Maaf atas sikapku tadi siang" Dia baru saja bilang maaf? Aku saja sudah lupa dengan kejadian tadi siang, memang menyebalkan tapi untuk apa dipikirkan. Mukanya murung, Kai tetap menunduk, matanya menatap menerawang kebawah. "Gwaenchanayo~" , "Jinjja?" Jawabnya dengan pelan dan tetap tak bergerak dari posisinya. Ini kebiasaan buruknya, tak mau menatap lawan bicara! 

Ku tarik telinga kirinya agar mukanya menghadapku "Yakk! Aku disini bukan dibawah. Aku bilang tidak apa-apa, lagi pula aku sudah melupakannya" Ku tangkup wajahnya dengan kedua tanganku "Kau tak perlu murung seperti itu lagi, senyum! ^^ " Aku menarik kedua ujung bibirnya membentuk sebuah senyum "Bukan itu yang membuataku murung" , "Jadi?" Kulepas tanganku dari wajahnya "Apa malam minggu kemarin kau jalan dengan Chanyeol?" , "Kau cemburu?" Aku berbalik tanya. Eh! Kenapa aku bertanya seperti itu?? Aku mendengar nafas beratnya keluar dari mulut "Apa harus aku jelaskan lagi? Tentu saja" 

Becareful Lixui, jangan sampai kau salah bicara. Aku berfikir keras "Oww! What time is it? I guess, we have to back now" Aku menyeruput habis cappucino dan beranjak dari kursi "Lixui tunggu!" Aku berjalan cepat "Hey! Kau lupa barang-barangmu" Kai memberi teddy bear dan bingkisan. Aku memukul jidad dan mengusap mukaku "Hehe, aku lupa" Jawabku dengan cengengesan garing (?). Kami pulang tanpa berbicara satu sama lain. I feel damn AWKWARD! 

Padahal cafe ini tidak jauh dari asarama tapi kenapa terasa begitu lama?? Aish! Apa ada seseorang memperpanjang jalan ini? (?) Setelah melewati ratusan langkah kami sampai di didepan pintu kamarku "Thanks for teddy bear, choclate and cappucino" , "Cheonma, terima kasih juga sudah menjadi bagian dari hidupku" Aku tercengang "Apa yang kau bilang?" , "Ani, masuk dan tidurlah" Kai menepuk kepalaku pelan. 

Aku menonton punggungnya yang semakin lama semakin menjauh. Aku tak tahu harus bagaimana menyikapi sikap Kai yang menganggap aku sebagai pacarnya... Ahh! 

- - - - - - - - -

"Kau hanya anak baru disini, jangan mentang-mentang kau dongsaeng Amber kami jadi takut untuk mengahajarmu. Sekarang kau harus belajar agar tak menjadi besar kepala!" Sekelompok yeoja mengepungku termasuk si kembar jessica dan Krystal itu. Aku hanya diam dan menatap muka mereka satu persatu dengan wajah datar. Tiba-tiba, PLAAAKK! Sebuah tamparan mendarat dipipi kiriku "Itu untuk dikantin kemarin!" Pekik Krystal.

Beraninya dia! Emosiku mulai membludak, aku hendak menyerangnya namum mereka menahanku. "Bitch! Even my parents never slap my face! You... Fvck you!" Aku mencaci penuh emosi, PLAAAKK! Pipi kananku ditampar oleh Jessica "Jaga mulutmu!" BUUUKK! "Jangan berani mendekati Kris!" Kata perempuang yang paling tinggi diantara yang lain "Jangan dekati Chanyeol!!" PLAAAKK! Mereka mengeroyokku habis-habisan, dari menampar, menumbuk, mencakar, menjambak, rasa sakit hatiku lebih kuat ketimbang rasa sakit fisik yang kuterima.

Mereka seperti setan, secara membabi-buta mengahajarku tanpa lelah. Aku tetap bertahan "Kau pikir Kai benar-benar menyukaimu? SADAR!! Kau bukan tipenya! Dia hanya mempermainkan mu!" Krystal menempeleng kepalaku. Mereka semua mencampakku kesudut gudang dan pergi dengan tawa riang. "Terkutuklah kau dan anak cucumu wanita-wanita jalang! (?)" Aku tak mungkin menghubungi Amber. Kau tahu, dia pasti akan sibuk tak karuan melihatku seperti ini. Aku biarkan diriku terkulai lemas di lantai untuk memberi sedikit toleransi atas sakit yang baru saja kuterima (?)

Matahari sudah membawa cahayanya tenggelam di ujung bumi, aku rasa sudah saatnya aku mencoba berdiri dan pulang. Dengan susah payah aku berdiri "Ashhh!" Aku mengerang pelan, bahkan kakiku sakit sekali untuk berdiri. Dengan langkah gontai dan terseok-seok aku jalan menuju kamar, tapi... Dari tadi seperti ada yang menganjal. Kenapa sepi sekali? Tak kuhiraukan dan tetap berjalan.

TOOK TOOK TOKK! "Sulli-ah, buka pintunya" Aku menunggu jawaban dari Sulli, tapi tak ada yang menyahut. Apa dia sedang keluar? Aku merogoh kocek blazer yang ku kenakan "Aish! Paboya! Aku lupa membawa kunci!" Aku mencoba menelpon Sulli. Tak menjawab! Aish! Sekarang aku harus bagaimana? Aku ketuk satu persatu pintu kamar yang ada didorm yeoja. Hebatnya, tidak ada satupun yang keluar! Sial! Pada kemana mereka semua?? Tak ada pilihan lain, aku harus pergi ke gym disana ada kotak P3K dan yah... Aku harus membersihkan badan.


"Annyeong" Kubuka pintu gym dan tak mendapatkan seorang pun disana. Aku menuju kamar mandi, sayangnya aku tak punya loker di gym. Terlalu jauh untuk ke asrama mengambil baju dilocker, dengan terpaksa aku mencoba membuka setiap loker yang ada "Haish! Menyusahkan saja!" Runtukku kesal. Aku pergi ke kamar mandi namja. Kulihat loker tertulis nama Kris Wu "Hehe, boleh aku pinjam bajumu oppa? , Boleh! Silahkan pakai sesukamu" Aku bertanya dan men jawab sendiri -_-" michiseo!

Ku buka lokernya "Hah! Tidak dikunci! How lucky I am! (?)" Aku mengambil training dan baju kaos berwarna hitam "Kris... WOLF 88. Nice!" Aku beringsut ke kamar mandi dan membersihkan diri. Aku tak berhenti merintih saat air hangat mengenai setiap luka yang terukir di permukaan kulitku, setelah selesai ku kenakan baju dan training milik Kris "Keke! Besar sekali" Aku menertawakan diriku sendiri. Kuraih kotak P3K dan keluar dari kamar mandi menuju lapangan basket dalam gym. Aku duduk ditengah lapangan, menyisingkan lengan baju dan training untuk melihat setiap luka.


Aku paling benci betadine! Tapi apa boleh buat. Aku oles betadine disetiap luka dengan pelan "Ssshhh! Sakiiit!" Erangku hebat saat menekan kapas penuh betani ke luka koyak pada kakiku. Memang dasarnya cengeng, akhirnya air mataku meleleh karena kesakitan "Mama, ini sakit sekali!" Aku bertingkah manja seperti sedang mengadu pada eomma (?) "Kau kenapa??" Aku terlonjak kaget dan berteriak "HANTUUU!!" , "Yahh! Tenang, ini aku Kris" , "Kau mengagetkanku saja oppa, datang tiba-tiba -_-' Ohh! Ini bajumu, aku pinjam ya? ^^' hehe" 

"Kau kenapa?" Dia tak mengindahkan candaan dan pertanyaanku, mata tajamnya menatap penuh selidik "Aku.. Aku.. Tadi.. Aku.. Jatuh" Aku mengecilkan volume suara, aku tahu rencana bohong ini tak akan berhasil. Aku tak tahu harus menjelaskan bagaimana pada Kris. Aku mendengar decakkan kecil keluar dari bibir kecilnya, dia duduk bersila didepanku dan mulai membersihkan luka-lukaku. Tak terasa apapun, tak seperti tadi. Semuanya terasa biasa saja, mungkin karena efek wajahnya yang mengalihkan duniaku (?) #preeett! 

Tangannya mulai naik ke wajahku, disisihkannya poniku kesamping dan membersihkan luka di wajahku dengan pelan "Kau tak mau menceritakannya padaku?" , "Aku mau, tapi berjanjilah untuk tidak memberitahu Amber?" Aku mengacung kelingking padanya "Promise" Kris menautkan kelingkingnya "Mereka, sekumpulan yeoja-yeoja cantik. Aku tak tahu siapa mereka, yang pasti aku hanya tahu 2 orang dari mereka" , "Nugu?" , "Jessica dan Krystal" Wajah Kris seketika menegang, aku jadi takut "Oppa, kenapa wajahmu seperti itu? Aku takut .__. " 

"Gwaenchana~ ^^ " Kris mengacak rambutku pelan dan menyungging senyum gummy miliknya "Oppa, kenapa sepi sekali? Kemana mereka?" , "Jessica dan kawan-kawannya mentraktir semua siswa" KRIUUUKK!! Perutku berbunyi. Aish! Bikin malu saja -_- "Aku lapar" , "Ayo kita pergi makan" Kris berjongkok memunggungiku "Kajja!" Aku naik ke punggungnya, hehe.. Asik~~ (?) #plookk! Ganjen bener dah si Lixui (?).

Kami makan di sebuah restoran jepang yang sederhana. Perutku sudah berhenti demo, itu tandanya aku kenyang (?) Hahaha! OOORRGGH! Sendawa besar lolos begitu saja dari mulutku. Kris terhenyak dan menatapku tak percaya, aku pun diam menatapnya "Ahahahahaha!" Tawanya meledak seketika, aku turut tertawa "Yahh! Kau sama saja dengan Amber" , "Tentu saja sama, aku kan dongsaengnya! Kekeke" Kris tak seburuk tampangnya (?) Dia memang terlihat dingin dan acuh, tapi kenyataannya tidak. Buktinya dia bisa joking around denganku.

"Selca! Aku mau post sesuatu di Instagramku" Kris mengeluarkan IPhone miliknya "Cheese!" Omo! Omo! This is people called SKINSHIP! KYAAAAHH!! Kulit pipinya yang halus menyentuh kulit pipiku. Tentu saja tak ada jarak diantara kami. Oh Tuhan! Kuatkan aku, jangan biarkan aku pingsan (?) . Aku memaksa senyum walaupun sedikit canggung. "Nice" Gumamnya dan sibuk mengutak-atik smartphonenya itu. 

Setelah itu Kris mengantar aku pulang sampai ke depan pintu kamar. Dia menurunkanku dengan hati-hati "Aku pastikan tak akan ada yang berani berbuat jahat padamu lagi" , "Gomawoyo oppa ^^ " Dia mengangguk "Jangan lupa bersihkan lagi lukamu dan minumlah obat" , "Arrata~ Oppa, can i hug you?" Dia diam, aku yakin dia tak mengerti dan bingung "Itu caraku untuk berterima kasih :3 " Aku mengeluarkan puppy-eyes andalan "Ofcours" Aku langsung berhambur mendekap tubuhnya, dia membalas pelukkanku dan menepuk pelan pucuk kepalaku "Masuk dan tidurlah ^^ " Aku mengangguk dan melaksanakan perintahnya.

"Ahh!! Lixui! Kau kenapaaa??" Coba tebak siapa yang berteriak histeris malam-malam begini -_- Yah, siapa lagi kalau bukan Sulli. Room-mate sekaligus sahabatku.

- - - - - - - - 

"Morning Brat... Y-yahh! Kau kenapa?" Pagi yang naas (?) Amber memergokiku dengan wajah masih babak belur "Aku.. Aku.." Belum sempat aku menjawab tiba-tiba "Lixui-ah, gweanchanayo?" , "Lixui, kenapa wajahmu? Siapa yang berani mengerjaimu hah??" Chanyeol dan Kai muncul entah dari mana sudah menhujaniku pertanyaan yang tak ingin kudengar, membuat aku pusing saja "Kalian membuat dia bingung!" Kris muncul dari belakangku dan merangkul bahuku "Jaga tanganmu" Kai menepis tangan Kris "Kai!" Aku membentaknya "Kemarin aku lupa menelponmu, eh! Jelas saja aku tak menelponmu. Aku tak tahu nomor teleponmu" (?) Chanyeol dengan polosnya membicarakan masalah itu -__-"

Kai membelalak melihatku "Kau dekat dengan dia dan dia??" Kai menunjuk muka Chanyeol dan Kris "Aku menunggu jawabanmu, Lixui" Amber menimpal pertanyaan Kai yang tak tahu harus ku jawab "Amber-ah, jangan menekannya seperti itu. Kita bicarakan nanti saja, kau dan aku" Kris mengambil alih, aku hanya diam. Kris yang melindungiku, hah! Aku makin jatuh hati padanya (?) "Chanyeol-ah, kau temani Lixui sarapan" Perintah Kris "Dan kau harus makan yang banyak Lixui-ah ^^ " Kris mencubit hidungku pelan "Yakk! Sudah ku bilang jangan menyentuh Lixui dan kau, Chanyeol! Tidak perlu menemaninya" , "Waeee?" Kris maju selangkah ke arah Kai "Dia yeojachinguku!" Suara Kai cukup kuat membuat semua siswa terdiam.

Tak kalah kagetnya dengan Amber, Kris dan Chanyeol. Mommy, aku ingin pulang ke LA saja TT.TT (?) Kris, Chanyeol dan Amber menatapku dengan tatapan he-is-right? "God! Grow up, Kai!" Aku jalan cepat meninggalkan mereka semua yang masih diam. 

__Lixui Liu POV end__


__Amber Liu POV__

Siapa yang tidak kalap melihat adiknya sendiri dalam keadaan babak belur seperti itu?? Kris malah melindunginya. Sebenarnya ada apa? Kris bertingkah seperti dia tahu segalanya. Ditambah lagi Chanyeol dan Kai si preman sekolah. Kenapa seheboh ini? Chanyeol memang pabo -_- Sempat-sempatnya membahas tentang telepon saat seperti ini. Kai sangat tempramen, iritasi melihat Lixui disentuh oleh Kris. Apa-apaan ini? Kai dan Kris sedikit bercekcok.

"Dia yeojachinguku!" Kata Kai dengan suara lantang. Ige mwoya?! Apa aku tak salah dengar? Aku langsung melempar tatapan selidik ke arah Lixui "God! Grow up Kai!" Lixui meninggalkan kami begitu saja. Tak lama disusul Kai, Chanyeol pergi dengan muka bingung "You should explain about this, Yifan" , "Okay"

Kami berdua duduk di bench taman sekolah, Kris menceritakan semuanya padaku. Tanganku sudah mengepal kuat menahan emosi. Setelah Kris selesai menceritakan semuanya, ku hembus nafas berat dan mencoba membuang emosi yang hampir mengambil alih diriku. "Dia takut kau khawatir, that's why she not telling you about that" , "Kenapa dia mau menceritankannya padamu?" , "Karena aku orang pertama yang menemukannya dalam keadaan luka. Kenapa? Kau cemburu?" , "Aish! Kris!" Aku meninju lengannya. "Aku akan membuat perhitungan dengan mereka" 

__Amber Liu POV end__

~ TO BE CONTINUE ~ 

Lagi-lagi Author lama ngepost ^^' maaf ya? xD ditunggu lagi (?) next chapternya :D

WARNING! DO NOT COPYING THIS FF WITHOUT FULL CREDIT!