title : Monster
character : Lee Seungri/VI, Choi Seunghyun/TOP, Kwon Ji Yong/GD, Dong Youngbae/SOL, Kang Daesung/D-LITE, Han Ji Ra [OC]
pairing : Seungri x Ji Ra
language : Indonesia
chapter : part 2
author : Baby zzang ( ^-^)/
fandom : VIP
genre : romance, fantasy
rating : under age, 18+, 30+ [?] all humanbeing are allowed to read this FF (.__. ) :Dgenre : romance, fantasy
Choi Seunghyun / TOP
Kedua
mataku terbuka secara spontan dan memandang liar ke sudut atas lorong.
Sebuah kamera bergantung diatas situ. "aku tau kalian sedang melihatku
sekarang? Jangan sampai kalian tertangkap olehku, karna aku tak akan
membiarkan kalian hidup!" aku berlari cepat kearah kamera dan melonjat
tinggi untuk menggapainya. CRAAAAKK!! Kamera itu hancur dengan satu
tinjuan saja.
Aku berjalan keluar dari lorong panjang itu lagi, "kali ini, akan ku pastikan kalian semua MATI!"
Aku berjalan keluar dari lorong panjang itu lagi, "kali ini, akan ku pastikan kalian semua MATI!"
= = = = = = = = = =
Serangan bom dan tebakan tertuju padaku, aku terus mencoba mengelak. Dari sudut-sudut tembok besar ini ada sebuah pos, dari sana tembakan berasal. Tanpa menunggu aku langusng menghampiri tempat itu. Serangan yang merek lakukan tak ada habisnya, akhirnya aku sampai dipos itu. DUAAAAKK!! Kaki ku menendang pintu pos. JLEEEB! Sebuah pedang panjang menembus perutku. Salah satu prajurit menikamku, dia tertawa lepas setelah menikamku. Perutku bersipah darah. Anehnya, aku tak merasakan sakit. aku menarik pedang itu perlahan dari perutku. Mereka tertegun dan membulatkan mata, seakan-akan tak percaya dengan apa yang sedang mereka lihat.
ZRAAAAKK!!! Aku menebas habis leher prajurit yang telah menikamku.
>>> skip >>> #part pembantaian di percepat.
Mereka semua tergeletak tak bernyawa, darah menjadi warna cat dinding pos, darah mereka mengotori tangan, wajah dan pakaianku. Aku merasa puas. Entahlah, ada rasa kepuasan tersendiri setelah melakukan itu semua. "apakah ini bubuk mesiu?" aku melihat bubuk hitam dalam kotak kayu, tangan jahilku menyenggol kotak kayu itu. Bubuk itu tertumpah, berceceran dilantai. Tanganku menyambar satu granat.
Sebuah jenedela besar di sisi barat pos, aku menyembulkan kepala dan melihat kebawah betapa tingginya dinding itu. Diluar sana? yah... Aku akan keluar dan menemui Ji Ra. Dengan nekat aku meloncat dari jendela pos, HUUP! Aku mendarat ditanah dengan sempurna "Fantastic!!" seruku. Tak sedikit pun kaki ku merasa kesakitan, aku mulai menyukai diri ku yang sekarang.
Tangan kiri ku menarik strike granat dan mencampaknya masuk kedalam pos, "bye bye" DUAAAAAARR!!! Ledakan super dahsyat tercipta dan mengahancurkan sebagian tembok besar itu. Bibirku menyeringai puas. Aku langsung berlari mejauh menuju daerah luar sana. "Ji Ra, tunggu aku~"
__Lee Seungri POV end__
__Dong Youngbae POV__
"Youngbae-ssi, apa yang akan kita lakukan?" tanya panglima perang Kang Daesung. "biarkan saja dia, aku telah menyusun rencana penyerangan untuk Korea Selatan" , "apa itu?" , "Dia korban kecelakaan, aku sengaja mengambilnya... Karna tau, dia tak akan bertahan hidup jika tidak dioperasi sebagai mutan. Dia orang korea selatan, bukankah ini menyenangkan menjadikan orang merka sebagai monster untuk menghancurkan negara mereka sendiri?" , "ke ke ke... Kau licik sekali!" , "i'm so mean and i know it"
__Dong Youngbae POV end__
__Han Ji Ra POV__
Pagi ini sangat dingin, aku sudah siap untuk liputan langsung. "Kau sudah siap?" Ji Yong menghampiriku "sudah, ayo kita mulai meliput~"
Aku mulai meliput tentang perang antara korea selatan dan korea utara. Peliputan berlangsung lancar. Tak ada hambatan sama sekali, bahkan latihan perang untuk para prajurit juga berlangsung tanpa ada tanda-tanda penyerangan dari korea utara. waktu begitu cepat berlalu, tak terasa hari sudah mulai gelap. Aku dan Ji Yong kembali kerumah.
"hey, boleh aku duduk?" Ji Yong menyapaku "hey... tentu saja~" aku menepuk tempat kosong disisi kanan tempat aku duduk "kau tidak mengantuk?" tanya Ji Young "ani..." , "apa kau sedang memikirkan sesuatu?" , "ne~ aku memikirkan..." aku menahan lidah ini untuk mengatakan namanya. Ji Yong tampak menungguku untuk menyelesaikan kata-kata yang belum kuselesaikan. "ahh! lupakan saja" elakku. "hmm, aku tak memaksa mu untuk menceritakkannya... Tapi, jika kau membutuhkan teman untuk berbagi. Aku siap!" , ne! gomawoyo Ji Yong-ah~" ^^ kami terdiam untuk beberapa menit, menikmati pemandangan indah desa dimalam hari. "apa kau mempunyai pacar?" pertanyaan Ji Yong begitu menusuk, sampai-sampai aku tak tahu harus menjawab apa.
Seungri... Seungri! Nama itu mulai memenuhi otakku. "Ji Ra-ah..." Ji Yong melambaikan tanganya di depan mukaku. "e-eh... ne? ah... a-aku permisi ke kamar mandi sebentar" aku langsung beranjak dan pergi meninggalkan Ji Yong tanpa menjawab pertanyaannya.
__Han Ji Ra POV end__
__Lee Seungri POV__
Aku bisa merasakan sesuatu memanggilku, aku tak tahu siapa. Aku hanya mengikutinya, kaki ku melangkah bebas kemana dia hendak berjalan. Sudah sekian jam aku berlari, namun rasa letih tak kunjung mengusai diriku.
Aku sampai disebuah desa kecil...
Aku berjalan dengan langkah hati-hati. Disinilah tujuan kakiku melangkah. "YAH! Siapa kau?" seorang 'PRAJURIT' memergoki aku. Sponta kau langsung membekam dan mematahkan lehernya. Suara retakan tulang leher terdengar memilukan, aku membaringkan mayat prajurit itu ketanah dengan hati-hati.
"hey, boleh aku duduk?" Ji Yong menyapaku "hey... tentu saja~" aku menepuk tempat kosong disisi kanan tempat aku duduk "kau tidak mengantuk?" tanya Ji Young "ani..." , "apa kau sedang memikirkan sesuatu?" , "ne~ aku memikirkan..." aku menahan lidah ini untuk mengatakan namanya. Ji Yong tampak menungguku untuk menyelesaikan kata-kata yang belum kuselesaikan. "ahh! lupakan saja" elakku. "hmm, aku tak memaksa mu untuk menceritakkannya... Tapi, jika kau membutuhkan teman untuk berbagi. Aku siap!" , ne! gomawoyo Ji Yong-ah~" ^^ kami terdiam untuk beberapa menit, menikmati pemandangan indah desa dimalam hari. "apa kau mempunyai pacar?" pertanyaan Ji Yong begitu menusuk, sampai-sampai aku tak tahu harus menjawab apa.
Seungri... Seungri! Nama itu mulai memenuhi otakku. "Ji Ra-ah..." Ji Yong melambaikan tanganya di depan mukaku. "e-eh... ne? ah... a-aku permisi ke kamar mandi sebentar" aku langsung beranjak dan pergi meninggalkan Ji Yong tanpa menjawab pertanyaannya.
__Han Ji Ra POV end__
__Lee Seungri POV__
Aku bisa merasakan sesuatu memanggilku, aku tak tahu siapa. Aku hanya mengikutinya, kaki ku melangkah bebas kemana dia hendak berjalan. Sudah sekian jam aku berlari, namun rasa letih tak kunjung mengusai diriku.
Aku sampai disebuah desa kecil...
Aku berjalan dengan langkah hati-hati. Disinilah tujuan kakiku melangkah. "YAH! Siapa kau?" seorang 'PRAJURIT' memergoki aku. Sponta kau langsung membekam dan mematahkan lehernya. Suara retakan tulang leher terdengar memilukan, aku membaringkan mayat prajurit itu ketanah dengan hati-hati.
It’s been a while since we’ve met
Your face looks good
You got prettier, you were always beautiful in my eyes
"S-seungri" suara lembut itu, suara yang selama ini aku rindukan. Aku menoleh kebelakang dan mendapati Ji Ra tengah berdiri kaku. Sekian lama tak bertemu, dia masih tetap terlihat cantik. Dia selalu terlihat cantik dimataku.Your face looks good
You got prettier, you were always beautiful in my eyes
But today you look a bit different
You look especially a bit cold
Aku berjalan mendekatinya, Ji Ra melangkah mundur. Seperti ada yang salah denganku? "wae?" , "jangan dekati aku!" kata-kata itu membuat hatiku sakit.You look especially a bit cold
I tried to be fine, trying to change the subject
Though I had so much I wanted to ask you
Ku hirup nafas dalam-dalam, aku maklumi tingkah Ji Ra. Aku tahu aku salah, menghilang begitu saja. Dan aku sendiri pun tak tau secara pasti tentang diriku yang menghilang dari kehidupan. "Aku sangat merindukanmu... Aku minta maaf, karna menghilang begitu saja~ bagaimana..."
You cut me off right away
Your long hair flowing
Your long hair flowing
As it hit my cheek and passed away
You turn away and left right away
You turn away and left right away
"Kau MONSTER!" Ji Ra memotong pembicaraanku, rambut panjangnya tergurai indah memukul lembut pipi ku dan dia pun berlari meninggalkanku. Aku hanya bisa mematung dan melihatnya berlari menjauh. Dia berhenti lalu melihat kebelakang kearahku.
If I try to catch you here, would that be too ridiculous?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar