Minggu, 23 September 2012

[BIGBANG Song Fiction / part 2] Monster

title : Monster
character : Lee Seungri/VI, Choi Seunghyun/TOP, Kwon Ji Yong/GD, Dong Youngbae/SOL, Kang Daesung/D-LITE, Han Ji Ra [OC]
pairing : Seungri x Ji Ra
language : Indonesia 
chapter : part 2
author : Baby zzang ( ^-^)/
fandom : VIP
genre : romance, fantasy
rating : under age, 18+, 30+ [?] all humanbeing are allowed to read this FF (.__. ) :D

Choi Seunghyun / TOP 

Kedua mataku terbuka secara spontan dan memandang liar ke sudut atas lorong. Sebuah kamera bergantung diatas situ. "aku tau kalian sedang melihatku sekarang? Jangan sampai kalian tertangkap olehku, karna aku tak akan membiarkan kalian hidup!" aku berlari cepat kearah kamera dan melonjat tinggi untuk menggapainya. CRAAAAKK!! Kamera itu hancur dengan satu tinjuan saja.

Aku berjalan keluar dari lorong panjang itu lagi, "kali ini, akan ku pastikan kalian semua MATI!"

= = = = = = = = = =

Serangan bom dan tebakan tertuju padaku, aku terus mencoba mengelak. Dari sudut-sudut tembok besar ini ada sebuah pos, dari sana tembakan berasal. Tanpa menunggu aku langusng menghampiri tempat itu. Serangan yang merek lakukan tak ada habisnya, akhirnya aku sampai  dipos itu. DUAAAAKK!! Kaki ku menendang pintu pos. JLEEEB! Sebuah pedang panjang menembus perutku. Salah satu prajurit menikamku, dia tertawa lepas setelah menikamku. Perutku bersipah darah. Anehnya, aku tak merasakan sakit. aku menarik pedang itu perlahan dari perutku. Mereka tertegun dan membulatkan mata, seakan-akan tak percaya dengan apa yang sedang mereka lihat.


ZRAAAAKK!!! Aku menebas habis leher prajurit yang telah menikamku. 

>>> skip >>> #part pembantaian di percepat.

Mereka semua tergeletak tak bernyawa, darah menjadi warna cat dinding pos, darah mereka mengotori tangan, wajah dan pakaianku. Aku merasa puas. Entahlah, ada rasa kepuasan tersendiri setelah melakukan itu semua. "apakah ini bubuk mesiu?" aku  melihat bubuk hitam dalam kotak kayu, tangan jahilku menyenggol kotak kayu itu. Bubuk itu tertumpah, berceceran dilantai. Tanganku menyambar satu granat. 

Sebuah jenedela besar di sisi barat pos, aku menyembulkan kepala dan melihat kebawah betapa tingginya dinding itu. Diluar sana? yah... Aku akan keluar dan menemui Ji Ra. Dengan nekat aku meloncat dari jendela pos, HUUP! Aku mendarat ditanah dengan sempurna "Fantastic!!" seruku. Tak sedikit pun kaki ku merasa kesakitan, aku mulai menyukai diri ku yang sekarang.

Tangan kiri ku menarik strike granat dan mencampaknya masuk kedalam pos, "bye bye" DUAAAAAARR!!! Ledakan super dahsyat tercipta dan mengahancurkan sebagian tembok besar itu. Bibirku menyeringai puas. Aku langsung berlari mejauh menuju daerah luar sana. "Ji Ra, tunggu aku~" 

__Lee Seungri POV end__

__Dong Youngbae POV__

"Youngbae-ssi, apa yang akan kita lakukan?" tanya panglima perang Kang Daesung. "biarkan saja dia, aku telah menyusun rencana penyerangan untuk Korea Selatan" , "apa itu?" , "Dia korban kecelakaan, aku sengaja mengambilnya... Karna tau, dia tak akan bertahan hidup jika tidak dioperasi sebagai mutan. Dia orang korea selatan, bukankah ini menyenangkan menjadikan orang merka sebagai monster untuk menghancurkan negara mereka sendiri?" , "ke ke ke... Kau licik sekali!" , "i'm so mean and i know it

__Dong Youngbae POV end__

__Han Ji Ra POV__

Pagi ini sangat dingin, aku sudah siap untuk liputan langsung. "Kau sudah siap?" Ji Yong menghampiriku "sudah, ayo kita mulai meliput~" 

Aku mulai meliput tentang perang antara korea selatan dan korea utara. Peliputan berlangsung lancar. Tak ada hambatan sama sekali, bahkan latihan perang untuk para prajurit juga berlangsung tanpa ada tanda-tanda penyerangan dari korea utara. waktu begitu cepat berlalu, tak terasa hari sudah mulai gelap. Aku dan Ji Yong kembali kerumah. 

"hey, boleh aku duduk?" Ji Yong menyapaku "hey... tentu saja~" aku menepuk tempat kosong disisi kanan tempat aku duduk "kau tidak mengantuk?" tanya Ji Young "ani..." , "apa kau sedang memikirkan sesuatu?" , "ne~ aku memikirkan..." aku menahan lidah ini untuk mengatakan namanya. Ji Yong tampak menungguku untuk menyelesaikan kata-kata yang belum kuselesaikan. "ahh! lupakan saja" elakku. "hmm, aku tak memaksa mu untuk menceritakkannya... Tapi, jika kau membutuhkan teman untuk berbagi. Aku siap!" , ne! gomawoyo Ji Yong-ah~" ^^ kami terdiam untuk beberapa menit, menikmati pemandangan indah desa dimalam hari. "apa kau mempunyai pacar?" pertanyaan Ji Yong begitu menusuk, sampai-sampai aku tak tahu harus menjawab apa. 

Seungri... Seungri! Nama itu mulai memenuhi otakku. "Ji Ra-ah..." Ji Yong melambaikan tanganya di depan mukaku. "e-eh... ne? ah... a-aku permisi ke kamar mandi sebentar" aku langsung beranjak dan pergi meninggalkan Ji Yong tanpa menjawab pertanyaannya. 

__Han Ji Ra POV end__

__Lee Seungri POV__

Aku bisa merasakan sesuatu memanggilku, aku tak tahu siapa. Aku hanya mengikutinya, kaki ku melangkah bebas kemana dia hendak berjalan. Sudah sekian jam aku berlari, namun rasa letih tak kunjung mengusai diriku. 

Aku sampai disebuah desa kecil...
Aku berjalan dengan langkah hati-hati. Disinilah tujuan kakiku melangkah. "YAH! Siapa kau?" seorang 'PRAJURIT' memergoki aku. Sponta kau langsung membekam dan mematahkan lehernya. Suara retakan tulang leher terdengar memilukan, aku membaringkan mayat prajurit itu ketanah dengan hati-hati.


It’s been a while since we’ve met
Your face looks good
You got prettier, you were always beautiful in my eyes
"S-seungri" suara lembut itu, suara yang selama ini aku rindukan. Aku menoleh kebelakang dan mendapati Ji Ra tengah berdiri kaku. Sekian lama tak bertemu, dia masih tetap terlihat cantik. Dia selalu terlihat cantik dimataku.

But today you look a bit different
You look especially a bit cold
Aku berjalan mendekatinya, Ji Ra melangkah mundur. Seperti ada yang salah denganku? "wae?" , "jangan dekati aku!" kata-kata itu membuat hatiku sakit.

I tried to be fine, trying to change the subject
Though I had so much I wanted to ask you
Ku hirup nafas dalam-dalam, aku maklumi tingkah Ji Ra. Aku tahu aku salah, menghilang begitu saja. Dan aku sendiri pun tak tau secara pasti tentang diriku yang menghilang dari kehidupan. "Aku sangat merindukanmu... Aku minta maaf, karna menghilang begitu saja~ bagaimana..." 


You cut me off right away
Your long hair flowing
As it hit my cheek and passed away
You turn away and left right away
"Kau MONSTER!" Ji Ra memotong pembicaraanku, rambut panjangnya tergurai indah memukul lembut pipi ku dan dia pun berlari meninggalkanku. Aku hanya bisa mematung dan melihatnya berlari menjauh. Dia berhenti lalu melihat kebelakang kearahku. 

If I try to catch you here, would that be too ridiculous?
jika aku mencoba untuk menahanmu, apakah itu terlalu konyol?

Nothing comes to my mind
As you tremble, you take a step, two steps back
You say that I scare you now
You’re like a moon that makes me go crazy

Tak ada yang terlintas dalam pikiranku, aku berjalan mendekatinya. Aku hanya ingin menahannya pergi. Ji Ra tampak gemetaran dan mengambil selangkah, dua langkah mundur "sudah kubilang jangan dekati aku! Kau membuatku takut! Kau MONSTER!" suaranya pun terdengar gemetaran, sititik demi setitik matanya mulai mengeluarkan cairan bening. "A-aku bisa jelaskan..." kakiku mengambil selangkah mendekat Ji Ra dengan perlahan "JANGAN!!!" dia mulai berteriak histeris dan itu membuatku frustasi dan gila! Apa yang salah dengan ku?!
Dia berlari masuk kedalam hutan dengan cepat, dia terlihat ketakutan. Aku mengejarnya "Ji Ra-ah!" aku meneriakkan namanya. Dia tetap berlari. Puluhan meter Ji Ra berlari, aku masih tetap mengejarnya. BRUUUK! "arrgghh!" Dia terjatuh. Aku perlahan mendekatinya, dia sangat keras kepala. Masih saja mencoba untuk menjauh dariku walaupun harus merangkak. 
I love you baby I’m not a monster
You know how I was in the past
Ku raih pundaknya "Ji Ra-ah~ ini aku Seungri. Aku sangat mencintaimu, aku tak akan pernah menyakitimu. Aku bukan monster. Aku yakin kau tahu seperti apa diriku yang dulu." matanya yang berkaca-kaca menatap lekat wajahku. "Aku sangat sangat merindukanmu, aku datang untuk mencarimu~" , "Seungri..." tangan halusnya menyentuh pipiku. "ne, chagiya~" Dia menghambur masuk kedalam pelukkanku, tangisannya pecah teredam oleh badanku. 

"maafkan aku... Aku meninggalkan mu begitu saja, aku pun tak tahu apa yang terjadi dengan diriku" tiba-tiba Ji Ra melepaskan pelukan dan mulai menjauh. "Aku melihatnya, kau membunuh prajurit itu!" , "percayalah padaku Ji Ra, itu bukan seperti yang kau kira. Aku tak akan menyakiti mu" aku mengulur tanganku kearahnya. Tangannya dengan ragu meraih tanganku, aku menggenggam tangannya. 

No matter what happens, let’s be forever
When we’re sad, when we’re happy, let’s go till the end
You don’t say that tomorrow
Let’s love like today is the last

"lihat aku, Ji Ra~" aku memegang dagunya dan menaikkan wajahnya hingga terlihat jelas wajahnya. "aku tak perduli apa yang terjadi sekarang, aku hanya ingin tetap bersamamu selamanya. Kita pernah berjanji akan melalui masa sedih, senang bersama. Saling mencintai seperti hari ini adalah hari terakhir. Karna kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi besok... Ayo kita pulang dan menjalani kehidupan seperti yang dulu lagi~" 

"JI RA-AH!!!" suara teriakan seorang namja dari kejauhan. Aku melihat sekerumunan orang berbondong-bondong datang kearah kami berdiri. "Ayo Ji Ra! Ikutlah denganku..." aku menarik tangannya, tapi... Dia hanya diam dan mematung ditempat. "WAE??" aku mengguncang tubuhnya, dia hanya menatapku dengan tatapan kosong. "lepaskan Ji Ra!" , "dia yang membunuh prajurit itu! Aku melihatnya!!"

The people of the world have turned their backs against me
The corners of their eyes are all twisted up
The greatest pain to me,
Is the fact that you became the same as them

prajurit-prajurit itu mengelilingiku dan menodong senapan kearahku. Seorang prajurit menyepak kakiku hingga aku terjatuh dalam posisi berlutut. Mereka berjalan memunggungiku, rasa sakit yang kudapatkan saat melihat Ji Ra juga meninggalkanku. Mataku memanas hingga mengeluarkan air mata. 

Don’t go, don’t go, don’t go, don’t leave me
Don’t do it, don’t do it, don’t do it, it’s not like you
Getting farther away, love is breaking apart

"jangan pergi~ jebal~!" parau suaraku melantun kata-kata itu dengan sedih. Ji Ra melihat kebelakang, menatapku sekejap dan melanjutkan langkahnya. Semakin jauh dia melangkah, hatiku semakin hancur - Hingga berkeping-keping.
__Lee Seungri POV end__
__Han Ji Ra POV__
aku tetap melangkah meninggalkannya. Aku kecewa, kenapa dia harus membunuh orang? Dia sudah berubah menjadi monster. Tapi, jauh dalam lubuk hatiku aku tak ingin meninggalkannya. "jangan pergi~ jebal~!" suaranya terdengar sendu, hati ku sakit mendengarkannya. Aku hanya melihat kebelakang dan menatapnya sebentar dan melanjutkan langkahku. Air mata meluapkan rasa sakit yang kurasakan.
>>> skip >>>
"Ji Ra-ah~ kau tidak apa-apa?" Ji Yong tampak mengkhawatirkan aku "gwaenchana~ aku butuh istirahat" , "ahh ne... istirahatlah. Aku akan mejagamu dari luar" , "gomawo~" aku masuk kedalam kamar.

tak lama kemudian aku mendengar suara ribut, suara teriakan, senapan dan bom bercampur menjadi satu nada. Spontan aku berlari keluar kamar, "andwe! Ji Ra-ah, kau harus tetap didalam kamar. Biar aku saja yang check keadaan diluar" cegah Jiyong sambil menghantar aku kembali kedalam kamar. "tsk!" aku hanya bisa mengendus kesal. 

KRIIIIIT! Suara lengkingan pintu terbuka dengan perlahan. Aku hanya diam mengamati apa yang dibalik pintu itu, seseorang masuk kedalam kamarku! Orang itu Seungri, dia masuk dengan mengendap-endap. Tanpa berkata apa-apa aku berlari kearahnya dan memeluknya dengan erat "Mianhae~ mianhae~ aku tak bermaksud seperti itu... a-aku" , "sstt! Sudah lah, aku mengerti perasaanmu. Mungkin ini saatnya aku harus melepaskanmu~" aku mendangak untuk menatap wajahnya "A-apa maksudmu?" , "Semuanya telah berbeda, aku sudah berubah. Bukan Seungri yang dulu, mungkin kau benar - aku ini Monster. Aku takut keberadaanku hanya membahayakanmu, Ji Ra~ kau pantas hidup bahagia tanpa aku" 

__Han Ji Ra POV end__

__Lee Seungri POV__

Matanya mentap ku dengan linangan air mata, setelah aku mengatakan itu. Ji Ra meremas kerah baju ku dengan kasar "Jangan katakan itu!! Lebih baik aku terancam mati bersamamu dari pada hidup tanpamu! Seungri, tolong~ jangan tinggalkan aku lagi" dari nada suaranya yang tinggi berpadu isak tangis terdengar sangat pilu.

Aku hanya menatap nanar wajahnya. Ku raih wajahnya dan mencium bibirnya yang tipis. Rasa ini mendamparkanku kemasa lalu, saat bahagia bersamanya. Rasanya berat dan tak ingin melepaskan ciuman ini. Tapi aku harus! Mungkin ini untuk yang terkhir. Aku melepaskan ciuman dengan perlahan...

"don’t find me, don’t look for me
The last, last image of me in front of you, 
Remember that, Don’t forget me" aku hampir tak sanggup untuk menyelesaikan kata-kata itu. Sedikit kasar aku meleraikan cengkraman tangannya dari kerah bajuku dengan kasar dan berlari keluar. 

__Lee Seungri POV end__

__Han Ji Ra POV__ 

Dia pergi? Dia pergi?? Dia pergi meninggalkanku!!! Isak tangisku menjadi, air mataku mengalir tanpa henti. Rasa sakit menghujam jantungku dan melumpuhkan seluruh persendian tulangku hingga aku tak sanggup untuk berdiri. BRUUUK! Lututku mendarat dilantai. Aku berlutut sambil memeluk diriku sendiri, menjaganya agar tak hancur "AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHH!!!!!!!!!" pekikku.

# 2 years later #

"Chagiya~ lihat sini!" Aku menoleh kearah Jiyong. Sejurus cahaya splash kamera menyambar "gorgeous!" serunya "kau ini! Kalau mau foto kenapa tidak bilang dulu? Supaya aku bisa ngatur pose seperti ini~" aku melakukan aegyo di depannya. "ahahaha! Kau ini lucu sekali" Jiyong mengacak rambutku. "Ayo kita selca bareng" jiyong mendekatkan wajahnya ke sisi kanan wajahku "Ji Ra-ah~" panggilnya, respon aku mmenoleh kearahnya. Bibirku dan bibirnya bertemu, mataku membulat karna kaget. Sedangkan dia tampak menikmatinya, CKRIIIIT! Moment itu tertangkap oleh kameranya.

Sekarang aku membuka hatiku untuk jiyong, walaupun untuk pertama kalinya sangat susah. Jujur saja, hingga saat ini masih ada ruang yang tersisa hanya untuk Seungri. Aku masih bertanya-tanya "dimana dia?" Aku tetap mencintainya, walaupun aku telah bersama Jiyong...

~ THE END ~

Gamshamnida~ gamshamnida~ *bow* makasih uda baca FF saya yang ga seberapa dan da gelas ini -_-v author berharap readers terhibur dengan FF ini :D ntar author mau bikin FF baru, ditunggu aja yah? ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar