Senin, 22 November 2010

" Dont leave me alone "



title : dont leave me alone
genre : romance
author : Baby Adhelia ^^
character : choi seung hyun / T.O.P big bang
                    cho arha (me n u t reader)


umma telah lama tiada semenjak umurku 7 tahun, tak lama kematian umma. appa mendapat pengganti baru umma, dengan mudahnya appa mengganti posisi umma. sampai kapan pun umma tak pernah tergantikan di hati ku. aku benci umma baru ku, dia ular berkepala 2. di depan appa dia pura-pura baik pada ku, dibelakang appa dia menyiksa ku. sudah 10 tahun aku bertahan hidup seperti ini, tersiksa. tapi, aku tak pernah menyesalinya. karena aku punya orang yang ku sangat sayangi yaitu appa dan choi seung hyun oppa. seung hyun oppa sering ku pangggil T.O.P oppa, dia kakak tiri ku tapi dia sangat baik pda ku. berbeda dengan ummanya yang sangat jahat kpda ku.


“ umma... apa kabar? lihat... aku membawakan umma bunga lily, umma suka?? “ kata ku sambil mengelush pelan foto almarhum umma, tak terasa air mata mengalir begitu saja. “ appa menitip kan salamnya untuk umma, appa selalu rindu pada umma. umma tenang saja aku disini bersama T.O.P oppa, dia selalu menjaga ku. “ ku pandang wajah tampan didepan ku. dia tersenyum seperti malaikat, bagi ku T.O.P adalah malaikat penolong yang dikirimkan tuhan untuk ku. “ arha... yuk kita pulang? “ ajaknya sambil menarik tangan ku “ ne oppa “ aku berlalu meninggalkan kuburan umma, tapi mata ku tak lepas pandang oleh kuburan umma.


tak sadar sudah sampai di mobil. “ arha... r u alright? “ tanya oppa sambil menghapus air mata ku. “ gwencana oppa... “ , “ dont cry again, do u remember ur promise? “ kata oppa mengingatkan ku. “ ne... ne oppa... dont cry arha b’coz iam cho arha, hwaiting!!! “ kata ku semangat. “ bagus... begitu la adik ku “ dalam perjalanan. “ oppa... kita mau kemana? “ tanya ku. “ ikut saja arha.. kau pasti suka. “ kata oppa yakin dan melontarkan senyumnya pada ku.
langit semakin gelap pertanda malam menggantikan sore.


ku lihat kami sepertinya telah sampai di tempat tujuan. aku tak tau di mana ini, yang jelas tak ada orang satu pun dan tempat ini indah. “ yaps... kita sampai, ayo keluar? “ ajak oppa. aku keluar dari mobil memandang takjub keindahan tempat ini. “ oppa di mana ini? indah sekali seperti surga. “ kata ku. “ entah la... aku baru menemui bukit padang rumput ini semalam, aku persembahkan heaven land ini untuk mu arha? “ kata oppa sambil merentangkan tangannya. “ sungguh? “ tanya ku senang. “ ne... “ sambil merebah diri di rumput yang hijau. “ kemari la arha... berbaring di sebelah ku, kau akan melihat betapa indahnya tempat ini? “ aku merebah diri tepat di sebelahnya dan melihat banyak bintang yang berkelap-kelip di atas, seakan-akan aku bisa mengambilnya. sungguh indah.


ku acungkan tangan ku seperti hendak memetik bintang itu. tanagn oppa seperti meraih bintang dan menggenggamnya dalam satu kepalnya. dia menyamping menghadapku “ arha? “ panggilnya. aku menyamping hingga kami berhadapan “ ne oppa “ , “ ku berikan bintang ini agar selalu menerangi hidup mu, dia akan selalu ada di hati mu. “ kata oppa sembari meletak kan tangan yang tergenggam tadi di dada ku dan kembali terlentak menikmati pemandangan indah langit malam. ku rebah kepala ku di dada oppa yang bidang, ku peluk badannya seakaan tak mau kehilangannya.


setiap kali seperti ini jantungku berdetak 2x lebih cepat, aku merasa nyaman, perasaan ku mengatakan aku ingin seperti ini selamanya. “ oppa... saranghae? “ ucap ku tanpa sadar. uups... aku duduk dengan spontan setelah mengucapkan kata itu, oppa pun duduk “ aku juga mencintai mu “ kata oppa tanpa heran dia menarikku dalam pelukannya. aku yakin dia hanya menganggap ku sebagai adiknya.


keesokan harinya...
seperti biasanya aku bangun pagi-pagi menyiapkan sarapan untuk appa, umma tiri ku, dan oppa. sebelum itu aku sudah siap dengan seragam sekolah ku, agar aku tak repot-repot harus ganti baju lagi. ku siap kan bahan-bahan dan membuatnya menjadi makanan yang enak. masakan sudah selesai, ku hidangakan di meja makan dengan rapi lengkap peralatan makan yang ku sediakan. tiba-tiba seseorang mengaketkan ku dari belakang “ HAYOO... “ , aku tersentak kaget ku lihat ternyata T.O.P oppa “ aiiish... oppa kau membuatku kaget!!! “ kataku sembari memegang dada ku.


“ ahahaha.... mianhae? “ , “ ne... gwencana... “ tangan usil oppa mencuil sedikit lauk yang ku masak. ku pukul pelan tangannya “ geulo jima, cuci tangan mu dulu oppa baru kau boleh makan “ , “ auuu... ne...... “ jawabnya sambil mencebikkan bibirnya. akhirnya appa dan umma tiri ku turun. ku bukakan kursi untuk appa dan umma tiri ku. kami makan bersama-sama. tak lama “ uhuuk uhuuuk... “ batuk appa. dengan cepat ku beri appa air putih, ku lihat muka appa seperti kurang sehat. aku jadi khawatir. “ appa baik-baik saja? “ , “ ne arha... gwencana... “ ucap appa parau. semua selasai sarapan, waktunya melakukan aktivitas masing-masing.


appa jelas kerja mengurus perusahaannya, aku sekolah, oppa kuliah. ku lihat sekolah ku banyak yang membawa bingkisan berwarna pink. ya ampun, hari ini tanggal 14 februari “ Valentine “ . babonya aku melupakan hari ini, tapi... apa gunanya juga untukku? aku tak mempunyai pacar. tiba-tiba saja otak ku melayangkan wajah T.O.P oppa. sesuatu mendorong hati ku untuk menyatakan cinta ku pada T.O.P oppa. akh... itu ide yang konyol.


tak terasa waktunya pulang sekolah. ku tunggu oppa menjemput ku, tak lama mobil hitamnya berhenti tepat didepan ku. “ mianhae membuat mu menunggu arha...? “ , “ gwecana oppa “ jawab ku. ku masuk dan duduk di depan. “ kita ke heaven land ya? “ kata oppa dengan mengembangkan senyumnya. “ ne... “ tambahku.


kami sampai di heaven land, suasananya sangat sepi dan indah. “ aku mengajak mu kesini untuk menghabiskan choklat arha, aku tak sanggup menghabiskan banyak choklat sendirian? “ kata oppa sambil membuka bagasinya. “ OMO!!! banyak sekali kau gila oppa, mana mungkin aku dan kau menghabiskan semua. “ seru ku sambil melihat ttumpukan bingkisan choklat dalam bagasi mobil. oppa menurunkan sebagian choklat itu ke rerumputan dan duduk menghadap tumpukan choklat. “ ayo arha... duduklah, kita habiskan bersama? “ pintanya “ aiiiish... oppa! “ keluh ku dan duduk dekatnya.


tengah menikmati indah malam sambil memakan choklat. “ oppa... kau hebat sekali? “ , “ wae? “ , “ lihat saja... kau mendapatkan banyak choklat dari para yeoja. dan seharusnya kau mengencani salah satu dari mereka oppa! tapi, kau malah mamilih menghabiskan choklat ini bersma ku. “ tukas ku panjang lebar. “ ahahahahahaa....... aku tak tertarik pada yeoja-yeoja itu. mereka biasa saja di mata ku. “ kata oppa santai. “ MWO?? kau gila oppa!? yeoja-yeoja kuliahan itu cantik-cantik. jadi siapa yeoja yang bisa menarik perhatian mu oppa? “ tanya ku penasaran.


oppa hanya diam tak menjawab. hmm... kubiarkan saja, mungkin dia tak mau menceritakan tentang yeojanya pada ku. aku kembali memakan choklat ku. oppa duduk didekat ku, tapi kedekatan ini tak seperti biasanya. bahkan terlalu dekat, aku bisa merasakan hangat nafasnya yang menyapu rambut dan muka ku. tangannya yang besar dan hangat meraih pinggang ku, “ wae..... “ aku tak dapat menyambung kata-kata ku, ku rasakan bibir lembut oppa melumatkan bibirku. cengkraman tangan oppa dipinggang ku rasa semakin erat membuat ku susah bernafas. beribu pertanyaan melayang di kepala ku ada apa dengan oppa? kenapa dia mencium ku?.


oppa melepas ciumannya “ hanya kau yeoja yang dapat menarik perhatian ku arha “ katanya sambil menggenggam tangan ku dan meletakkan didadanya “ hanya kau yang bisa membuat jantung ini berdetak tak menentu arha... saranghae ? “ sekarang aku benar-benar bingung. “ nado saranghae oppa “ jawab ku. senyumnya merekah “ kamshamnida “ jawab oppa girang dan memeluk ku erat. aku berharap aku bisa merasakan ini selamanya.


hari-hari ku lewati sangat menyenangkan, karena oppa disampingku. pada suatu hari, aku berbaring di tempat tidur. tak tau harus berbuat apa, rasanya bosan sekali. oppa pergi ada urusan, appa selalu sibuk kabarnya lagi di luar negeri. perlahan mata ku mulai berat, ku tutup mata ini perlahan. terasa sesuatu menindih ku tapi ku mengabaikannya karena terlalu berat untuk membuka mata. “ wake up sleeping beauty? “ suara yang tak asing lagi bagi ku, perlahan ku buka mata ini. “ akh... oppa kau masuk tanpa permisi? “ , “ baiklah... aku akan keluar “ katanya sambil mengerucutkan bibirnya. “ ani.... “ spontan ku menahannya.


kupaksa kan duduk “ aku bosan, aku kangen pada mu oppa “ kata ku manja. “ OMO!!! “ serunya berpura-pura pingsan. “ baiklah... akan ku beri kau setengah dari kehidupan ku oppa “ jawabku dan mencium bibirnya. tiba-tiba telepon kamar ku berdering, cepat-cepat ku angkat “ yobseo... ne... “ setelah menjawab telepon itu, ku biarkan ganggang tlp itu jatuh kelantai, tangan ku kaku, air mata ku mengalir deras. oppa mengguncang tubuh ku “ kenapa arha?? “ tanyanya. “ appa masuk rumah sakit “ jawab ku singkat.


langsung ku obrak abrik laci lemari ku, akhirnya dapat paspor ku. ku masuk kan baju dalam koper. tanpa memperdulikan oppa aku beranjak dari kamar, “ kau lupa arha, aku anak tiri appa? “ sambil menahan lengan ku. “ ne oppa, mianhae... “ kata ku parau tak sanggup menahan tangis. oppa menarik ku dalam peluknya, tangis ku semakin pecah.


kami langsung terbang ke amerika, karena appa di rawat di sana. dalam perjalanan aku gelisah sangat gelisah, oppa selalu menenangkan ku. akhirnya smpai juga di rumah sakit, aku berlari menuju ruang rawat appa. kebetulan dokter baru saja keluar dari ruangan, “ dokter, apakah appa baik-baik saja? “ tanya ku khawatir, “ saudara seung hyun mari ikut saya, ini mengenai ayah anda “ , “ baiklah “ kata dokter sambil berlalu meninggal kan ku.


aku intip ruang rawat appa, ku lihat appa terbaring lemah, impus bergantung di sampingnya, alat pernafasan menutupi hidung dan mulutnya. air mata ku tak terbendung, tumpah dengan deras. ku raih tangan appa dengan hati-hati “ appa... bangun? appa jangan tinggalin arha sendiri? “ aku terus mengamati wajah appa.


5 menit setelah itu...
oppa masuk ke ruang rawat appa, wajahnya tanpa ekspresi dan hanya diam saja. aku tak mengerti ada apa dengan oppa, tapi ku hiraukan saja aku kembali menatap appa. perlahan appa membuka matanya, dan melihat ke arah ku. sepertinya appa ingin berkata sesuatu, ku buka alat pernafasan appa “ oppa... appa bangun “ seru ku tersenyum. oppa langsung beranjak dari duduknya dan berdiri mendekat. “ arha... “ kata appa “ ne “ jawabku singkat. “ maafkan appa, appa tidak pernah memerhatikan mu lagi semenjak umma meninggal? “ , “ gwencana appa... gwencana... “ ucap ku sambil mengelap air mata. “ lihat... kau cantik seperti ibu mu... “ appa memeggang pipi ku. “ seung hyun... jaga adik mu baik-baik, walaupun dia adik tiri mu? ku berikan tanggung jawab ku yang besar kepada mu? “ kata appa “ ne appa “ jawab oppa singkat “ ani... aniyo... appa pasti sembuh... “ aku tak dapat melanjutkan kata-kata ku. tangan appa terkulai lemas, appa menutup matanya. “ APPA... APPA!!!!!!!!!! “ pekik ku memeluk appa. oppa hanya berusaha menenangkan ku.


appa telah meninggal kan ku. hujan mengiringi ku keliang lahar sebelah kuburan umma, aku tak sanggup menahan tangis ku saat melihat 2 kuburan orang tua ku. semua orang telah meninggalkan pemakaman, hanya aku dan oppa. ku duduk ditengah kuburan umma dan appa. “ AAAA................ knpa umma dan appa meninggal kan arha?! “ pekik ku beriring tangis. hujan semakin lebat ku biarkan hujan menghentam dan membasahi ku. “ arha sayang umma, arha sayang appa... arha mau ikut umma appa? “ , “ AAAAAAAA!!!!!!!!!!!! “ pekik ku menuang pedih tak terbendung. oppa memelukku, dia berusaha membawa ku pulang aku memberontak. tak lama kepala ku pusing, lama kelamaan mata ku gelap.


ku buka mata, kulihat oppa tertidur di sofa kamar ku. aku sudah di kamar. pikiran ku kacau, mata ku bengkak, ku rasa air mata ku sudah kering. aku berjalan lemas ke kamar mandi, ku nyalakan shower ntah apa yang ada di pikiran ku. aku berdiri di bawah rintikan air yang keluar dari shower, ku tatap diri ku dalam kaca. ku dekati kaca itu, ku pukul kaca itu dengan kepal ku “ pyaaaaar........ “ bunyi kaca pecah memekikkan telinga ku, alhasil tangan ku berimpah darah. air mata ku mengalir, ku ambil sebilah potong kaca yang tajam.


tes... tes... tes...
darah mengalir deras dari nadi ku. tiba-tiba saja oppa masuk “ ARHA!!! “ pekiknya sambil menggotongku. “ jangan selamatkan aku oppa, aku ingin pergi menemui umma dan appa “ kata ku. oppa sibuk membalut luka ku. “ belum waktunya arha... jangan berpikir kau sendirian disini? masih ada aku... “ katanya sambil memelukku. mata ku gelap lagi, aku rasa aku pingsan.


ku buka mata ini, ku lihat aku berada di rumah sakit. “ anyeong... arha? “ kata oppa. aku hanya diam, “ jangan membuat ku khawatir arha? jangan pernah coba untuk bunuh diri lagi? ingat aku disini untuk mu... “ kata oppa sembari memelukku. “ ne “ jawab ku singkat. stelah itu ku coba unuk hidup normal kembali, oppa selalu membantuku dia menyemangatiku. kali ini, aku tak tau kalu hidup tanpa dia. dia lah orang yang paling ku sayang di dunia ini.


hari, bulan, tahun ku lewati. akhirnya aku menyelesaikan sekolah ku, sekarang oppa menjadi direktur utama perusahhan appa. aku berencana untuk kuliah, tapi... aku belum tau mau melanjutkannya kemana. hari ini malam minggu, tepat pada pesta perpisahan sekolah ku. ku telepon oppa tuuut tuuut “ yobseo... “ jawab oppa “ oppa apa kau sibuk? “ tanya ku “ mm... ada apa arha? “ jawabnya “ aku ada pesta malam ini, aku belum membeli baju, oppa mau kan menemani ku? “ tanya ku manja. “ ne... tentu saja, sebentar lagi aku pulang “ katnya “ okey “ jawab ku dan mematikan tlp.


oppa datang, aku berlari ke tempatnya “ ayuk oppa... “ kata ku langsung masuk kemobil. kami ke mall dan aku membelikan perlengkapan untuk kepesta, selesai itu kami langsung pulang. “ oppa... apa kau mau menemani ku ke pesta? “ tanya ku penuh hati-hati. oppa membulatkan matanya. “ MWO??? “ katanya tak percaya. “ “ kenapa? kau pasti tak mau kan? “ tuduh ku dan mengembungkan pipi. oppa tersenyum “ ku lakukan semua untuk mu arha... “ , “ gomawo oppa... “ jawab ku riang.


sesampai dirumah aku langsung berlari kekamar. ku poles diri ku secantik mungkin, dan mengenakan gaun yang ku beli bersama oppa. aku berkaca memutar balik badan ku “ omo... thats me?? “ seru ku sendiri tak percaya. to tok tok.... “ arha, kau sudah siap? “ , “ ne oppa... “ ku pakai higheel ku sambar tas tangan ku, ku buka pintu kamar ku. “ yuk kita berangkat? “ seru ku. oppa hanya diam dan melihat ku dari atas ke bawah, “ mwo oppa? jelek ya? “ tanya ku kecewa. “ aniyo.... areumdawoyo... “ , “ kamshamnida “ ucap ku, ku rasakan spertinya pipi ku memerah.


kami pergi ke pesta perpisahan ku. sesampainya disana, semua mata tertuju pada kami. waaaah.... ini pasti karena oppa. dia selalu membuat yeoja-yeoja kagum akan ketampanannya, aku senang oppa mau menjadi pasangan ku ke pesta perpisahan ini. pesta berakhir, kami pulang. “ oppa... sudah lama sekali kita tak ke heaven land. kau tak keberatan jika kita kesana oppa? “ tanya ku. “ tentu saja arha, aku juga ingin ke sana. “ jawabnya dengan senyum.


sesampainya di haevan land...
tempat ini tak berkurang keindahannya sedikit pun, ku rebahkan tubuhku ke rerumputan. ku pandangi langit hitam berhias bintang-bintang yang berkilau, “ tempat ini tak berubah oppa... “ , “ ne... “ jawab oppa berbaring disamping ku. “ arha? “ oppa memanggil ku. “ ne “ jawab ku. “ semua yang ku lakukan untuk kebaikan mu arha... jangan pernah berpikir aku jahat padamu. “ celoteh oppa. aku menatapnya heran, kata-kata oppa sama sekali tak masuk dalam otak ku. ku bangkit dan duduk “ apa maksud mu oppa? aku tak mengerti? “ tanya ku heran. oppa pun duduk dan mengelus pipi ku dengan pelan “ pokoknya ingat kata-kata ku tadi arha, i love u, always... “ , “ ne “ jawab ku dan memeluknya.


keesokan harinya...
pagi-pagi ku bangun dan melihat barang-barangku sudah tersusun rapi, disusun seperti mau berangkat, pakaian-pakaian bersih dalam koper. tiba-tiba umma tiri ku masuk tanpa ketuk dan membuat ku kaget “ hari ini juga kau berangkat ke Amerika... “ kata umma ketus. “ apa aku berbuat salah umma? kenapa aku harus ke Amerika? “ tanya ku heran. “ kau tidak ada berbuat salah, kau akan kuliah disana. “ jelas umma singkat. “ ani umma... aku tak mau kuliah di Amerika. “ bantah ku. “ MWO? kau membantah ha?!! mau tidak mau kau harus kuliah di Amerika!!! “ bentak umma sambil membanting pintu dan meninggalkan ku.

aku hanya bisa menangis. segera ku turun dari kamar ku, ku cari oppa. tapi.. oppa tak ada, ku sambar kunci mobil dan pergi. akhirnya aku sampai di kantor appa, “ anyeonghaseyo... ada yang bisa saya bantu nona arha? “ , “ ne, apa seung hyun ada di tempat? “ tanya ku pada pegawai itu. “ ne... beliau di ruangannya “ , “ kamshamnida “ kata ku singkat dan pergi menuju ruangan oppa. ku buka pintu bekas ruangan appa yang sekarang menjadi ruangan oppa “ arha... “ kata oppa terperangah. “ kenapa kau tak bilang kalau aku harus kuliah di Amerika oppa? “ tanya ku sambil menangis. “ mianhae arha... aku tak dapat mencegah umma. “ , “ aku tak mau kuliah di Amerika, aku tak mau jauh dari mu oppa! “ , “ aku tau arha “ kata oppa. dia memelukku “ mungkin umma mau yang terbaik untuk mu, aku pun tak mau jauh dari mu arha... aku berjanji akan selalu menelpon mu dan main ke Amerika sesekali “


aku coba untuk tenang “ kau janji oppa, never leave me alone? “ tanya ku sambl mengacung jari kelingking ku. “ ne “ oppa menautkan kelingkingnya ke kelingking ku. setelah itu oppa mengantar ku ke bandara. jadwal penerbangan ku sekarang, aku benci untuk mengucapkan selamat tinggal!!! “ promise oppa? “ tanya ku, air mata ku keluar meskipun sudah ku tahan. “ iam promise “ jawabnya sembari menghapus air mata ku. oppa mencium ku, mungkin ini ciuman terakhir untuk 4 tahun kedepan. kukalungkan kedua tangan ku di lehernya, kubalas ciumannya. tak lama aku dan oppa melepas ciuman. “ saranghae... “ kata oppa lirih “ nado saranghae oppa “ aku berlalu meninggalkannya. kulihat wajah tampannya sedih.


penerbangan dari seoul ke amerika memakan waktu beberapa jam. dan akhirnya sampai juga, aku langsung mengunjungi aprtemen yang sudah disewakan umma untuk ku. sesampai di sana, kulihat apertemen ku, waaah.... sangat berkelas. ku kemas pakaian ku, selesai mengemas-ngemas, ku merebahkan tubuh di kasur. ku sambar hp ku dengan cepat ku pencet nomor oppa. “ yobseo... “ jawabnya “ oppa... aku sudah sampai …......................................” dan bla bla bla. bobonya aku, seperti orang lama tak teleponan. aku bertekad untuk belajar baik-baik, agar aku cepat sarjana dan pulang ke seoul.


4 years later...
ne, sekarang aku sudah sarjana. aku akan pulang, ku kemas pakaian ku dan langsung menuju bandara. aku sengaja tak memberi tau tentang kepulangan ku pad oppa mau pun umma, ini kejutan. senyum ku kembang di bibir tipis ini, penerbangan serasa sangat sebentar bagi ku. tanpa basa basi ku stop taxi dan menunjukan alamat rumah ku. beberapa menit kemudiam aku sampai di rumah, aku masuk “ anyeong...? “ anehnya tak ada yang menjawab. “ ku kunjungi ruang kerja oppa “ oppa “ ternyata tak ada oppa. ku lihat seorang pembantu sedang bersih-bersih “ pada kemana semuanya? “ tanya ku. “ semuanya pergi ke acara resepsi pernikahan.... “


tanpa pikir panjang aku langsung pergi ke acara tsb. sesampai di acara pernikahan itu, aku berlari dan membuka pintu. rupanya acara tengah di mulai, pengantin sedang menukar cincin. sebentar, ku perhatikan baik-baik wajah pengantin laki-laki itu, aku berjalan mendekat. langkah ku terhenti, air mata ku mengalir, dada ku sesak melihat ini. pengantin laki-laki itu oppa. “ arha... “ kata oppa tak percaya. aku berlari keluar, oppa mengerjar ku. semua orang dalam resepsi pernikahan itu tampak bingung. aku terus berlari dengan deraian air mata “ ARHA!!! “ pekik oppa. aku menoleh kearahnya “ ANI!!! AWAS.... “ pekiknya berlari ke arah ku. ku lihat mobil sedan hitam melaju kerah ku. BRAAAAAK..........


sedan itu menambrak ku dengan laju, aku terpental dan mendarat ke aspal bagai telur yang jatuh hancur pecah berkecai.

~ T.O.P pov ~
aku berlari air mata ku jatuh dan melihat arha terbaring di aspal bersimpah darah. “ arha... arha... hey!!! lihat aku... “ kata ku sembari memeluk dan memukul pipinya pelan. “ oppa... “ , “ yah ini aku... “ ucap ku beriring tangis “ aku pulang, aku datang untuk mu... “ ucap arha. dia meletakkan tangannya di dada ku “ ini oppa bintang mu ku kembalikan, dia akan selalu menerangi hidup mu... aku tak membutuhkannya lagi. saranghae oppa... “ ucap arha memegang pipi ku dengan tanagnnya yang penuh darah “ nado saranghae... “ kata ku terputus. tangan arha tak lagi memegang pipi ku, tubuhnya terkulai lemas dan kaku, dia meninggal dengan air matanya. “ ANIII!!!!! ARHA!!!!! “ pekik ku memecahkan tangis. “ why u leave me??? “ ucap ku memeluk arha yang tak bernyawa.
~ T.O.P pov end ~


mata ku gelap hingga tak bisa melihat apa pun, tapi... perlahan secercah cahaya kecil lama kelamaan menjadi terang menderang. ku lihat sekitar, aku mengenal tempat ini, ini heaven land. tapi dalam keadaan pagi, kulihat appa dan umma bergandengan tangan dan menadah tangan mereka ke arah ku. ku gapai tangan umma dan appa, kami berjalan menuju cahaya yang terang itu.





~ END ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar