Senin, 21 November 2016

[Fanfiction / Part 3] Kang Juyeon's Diary

Title : Kang Juyeon's Diary
Genre : romance, a lil comedy maybe. you'll find it by yourself!
Character : Kang Juyeon (OC), Kris Wu, and many many more (you can find it by yourself)
Language : Indonesia, a little bit english 
Rating :15 +

the place i rather be

aku tahu kalian tersiksa dengan rasa penasaran hahaha !!! Mianhamnida yeorobun~ aku akan mengobati rasa penasaran kalian sekarang juga. cececekikidododooott!!

DDONG!!! ya Tuhan, apa aku dilahirkan untuk menjalani cobaan yang sangat menguras ketabahan? aku melongo melihat laki-laki kemarin yang membuang lotre ku, mana mungkin aku bisa melupakannya. ya dia memang tampan ? . otakku bekerja 100 kali lebih cepat! menyambar bak bensin yang dijilat api ? "imo! jangan bilang dia yang mau menyewa rumah ini?" imo mengangguk dan itu hal yang tidak aku harapkan.

"Ahjumma, dia ini pemilik rumah yang dulu?" namja itu bertanya pada imo "ahh ne, dia tidak bisa membayar sewa bulanan" imo berbisik-bisik dengan lantang ? "YAH! AKU DENGAR YANG KALIAN BICARAKAN!" aku mendatangi mereka dan menarik namja itu keluar rumah. "YAHH! who's your name?" , "Kris Wu" , "Kris Wu, aku tak tahu takdir apa yang dibuat oleh Tuhan untuk ku tapi aku tak senang melihat kau muncul dihadapanku terlebih karena kau, aku harus keluar dari rumah ini"

"siapa namamu, aggassi?" , "K a n g J u y e o n" aku mengeja dengan jelas "very well, Kang Juyeon-ssi. You been kicked out from the house is not my fault, definitely not my fault. Dan aku juga tidak senang melihatmu, LAGI" balasnya dengan sedikit lantang di akhir kalimat. Okay, TBC (Tak Bisa Cakap) syndrome mode on -_- 

aku merenung cukup lama, cukup lama membuat Kris dan imo khawatir "Kris, ini terdengar gila tapi hanya kau yang bisa membantuku" , "eohh?" aku menarik Kris jauh dari imo "imo, kau kularang untuk mendekat" sebelum aku memeberi peringatan dia sudah mengendap-endap mendekat "dasar kepo ? Kris, aku.. hmm, boleh tidak aku jadi room-mate mu? aku janji akan membayar sewa setelah aku dapat pekerjaan. Aku mohon .." , "Heol! Mwoya??" dia tampak terkejut.

"ya ya, aku tahu ini gila. tapi hanya kau yang bisa membantuku saat ini" , "ya! aku.." , "kris-ah, aku ini anak perantauan yang jauh dari orangtua. aku ini tulang punggung orangtua ku" aku menunjukkan muka memelas seperti orang tak makan seminggu ? . dia mengerang frustasi menarikku lebih jauh dari jangkauan imo. dia berfikir sejenak dan menghela nafas "baiklah.."

"imo, aku dan Juyeon akan tinggal bersama.. ahh tidak itu terlalu canggung, aku belum siap untuk hidup bersama (nikah). maksudku, room-mate" Kris menggaruk kepalanya yang mungkin banyak kutu ? "bukankah itu beda tipis?" aku menyanggahnya "ssshhh! kau diam saja!" dia menutup mulut ku dan mendorongku sampai terjungkal dan nyunsep kedalam rumah ?

Aku hanya mengintip Kris dan imo berbincang dari jauh, imo meninggalkan Kris dengan senyum genit ala tante-tante girang. Ya tentu saja karna Kris memberinya cash. Kris menggeret koper nya masuk kedalam rumah "gomawoyo~" Kris tak menggubris dia sibuk melihat-lihat isi rumah. dia membuka kamarku "aku mau kamar ini" katanya sambil melenggang masuk ke kamarku.

"Y-YAH!" aku mengekorinya "ini kamarku" , "Juyeon-ah, kau bisa tidur dijembatan Banpo" aku tercengang, apa barusan dia mengusirku "YAH!! kau memang menyelamatkan hidup ku saat ini tapi kau tidak bisa semena-mena seperti ini.." BRUUUKK! Kris mencampak barang-barangku keluar kamar.

hmm, apa yang bisa ku perbuat. aku mengalah dan tidur dikamar satu lagi -_- anak itu sifatnya berbeda jauh dengan wajahnya, hah aku rasa banyak yeoja-yeoja yang tertipu.  

~ to be continue ~ 

CUT! yeorobun, sampai sekian dulu. lately i have like tons of thing i should do, aku butuh dukungan kalian my dear silent readers hahaha haha ha.. see ya on next part!