Kamis, 04 Februari 2016

[Fanfiction / Part 1] Kang Juyeon's Diary

Title : Kang Juyeon's Diary
Genre : romance, a lil comedy maybe. you'll find it by yourself!
Character : Kang Juyeon (OC), Kris Wu, and many many more (you can find it by yourself)
Language : Indonesia, a little bit english 
Rating :15 +


Kris Wu 

Note to all my dear reader : Annyeong~ sebelumnya maafkan saya selaku author dan pemegang tunggal blog yang sudah usang ini sangat suka tidak meneruskan cerita yang sebelum-sebelumnya dan saya harap anda semua sudah lupa dengan fanfiction yang sudah-sudah *minta dihajar*. Saya sempat berfikir untuk menutup blog, tapi sayang rasanya. Karena saya tau suatu saat entah kapan saya masih mau menulis cerita. Semua hal ada pasang surutnya, bukan begitu? Walaupun kebanyakan dari kalian silent-reader itu bukan hal yang besar untuk dipermasalahkan lagi, terimakasih sudah mau membaca fiction yang tidak seberapa ini. Gomawoyooo~~ *bow*

= = = = = = = = = =

 "Ini hanya kisah klasik sehari-hari seorang gadis penghayal!"

Hari ke hari yang aku jalani ini seperti episode bersambung dalam sebuah drama, itu menurutku saja. entahlah, tidak terlalu drama tapi terlalu banyak berekspektasi dan sedikit idiot. ahh bukan! terlalu idiot. haha aku tak perlu memperkenalkan diri pada kalian semua, karena pada umumnya aku sangat mudah di ingat.

*Yakinlah aku tidak bermaksud menyombongkan diri kekeke 

Hari ini tentang "LOTRE!" Kau tahu rasanya memenangkan lotre dengan hadiah yang menggiurkan? errr! HEAVEEEN! check this out (???) 

"maaf pak mengganggu perjalanan anda, kami lagi shooting tolong tunggu sebentar ya" , "tapi aku sedang buru-buru" ahjussi ini menyerobot, aku menahannya "tolonglah aku ahjussi, aku bisa dimarahi kalau kau menyerobot masuk" dia tak perduli tetap menyerobot masuk dan mengacaukan shooting "yah! Juyoen-ah! Pabo! ahh jinjja!" sutradara memaki ku dan menghela nafas frustasi.

Ahh, aku tak tau datang dari mana orang-orang ini tiba-tiba saja mereka begitu rame dan berlalu lalang melewati area shootin "YAH! KALIAN SEMUA BUNUH SAJA AKU! BUNUH AKUUU!" aku berlari kesana kemari menghampiri pejalan kaki yang merusak sesi shooting, mengguncang tubuh mereka seperti orang gila, berguling-guling diaspal sambil menangis seperti anak-anak. 

"Juyeon, kau dipecat!" itu kata-kata yang sudah kuprediksi setelah melakukan hal konyol tadi "dan ini uang hasil kerja mu hari ini" sutradara menyodorkan beberapa lembar won, bukan nilai yang tinggi sebanding dengan kerjaku yang tak beres. 

aku berjalan melewati gangnam street, riuh suara lautan manusia berpadu dengan suara kendaraan dan banyak lagi. aku melihat sebuah toko tua menjual choklat, well.. coklat bisa membantu menghusir mood jelek. aku menhampiri toko itu dan membeli satu coklat batangan berukuran cukup besar dan membayarnya. 

aku mengoyak bungkus dan mengigit coklat itu, seperti ada yang aneh.. rasanya seperti mengunyah keras. aku teliti coklat itu ternyata ada kertas plastik terbenam dalam coklat, aku memakan coklat itu sampai habis demni mendapatkan kertas plastik itu (rakus bangeeett) "mwo?! 5.000 won! ahh jinjja??" apa benar coklat ini memberikan hadiah uang tunai, aku tak pernah melihat iklan nya. aku berlari kembali ke toko itu. 

ku lihat toko tadi sepertinya hendak tutup "chamkan!" aku mendengar seseorang namja meneriaki kata yang sama denganku, dia tepat beberapa langkah didepanku "ahjumma, lihat ini. aku dapat kupon berhadiah. apa ini bisa ditukar?" kata namja tadi "ahh, ahjumma.. aku juga mendapatkan kupon berhadiah" aku menyodorkan kuponku dan berdiri sejejer disamping namja itu.

ahjumma itu melihat kami berdua secara bergantian dan mengambil kedua kupon itu dan melihatnya dengan seksama "aneh, kupon kalian memiliki seri yang sama. satu kupon ini seharusnya tidak bisa digantikan" , "KUPONKU SAJA!!!" ucap kami serentak, aku mendelik kearah namja itu dan begitu juga dia "AKU!" serentak kami "YAH!" untuk kesekian kalinya kami mengucapkan kata yang sama pada waktu yang sama juga. 

dia mengambil kuponku dan mencampaknya jauh-jauh "YAH! kuponkuuuu" aku mengejar kuponku tapi naas kupon itu tertiup angin dan masuk ke lubang selokan "ANDWE!" 5.000 Won ku hilang begitu saja (nangis bombai) bayangkan dengan uang segitu bisa mneyambung hidupku dan membantu orangtuaku diBusan, dasar namja kurang ajar! umpatku dalam hati. aku kembali ketoko itu. SRAAAKK! ya, aku mengoyak kupon milik namja itu "YAH!" pekiknya. "kita IMPAS!" 

oke, cut! begitulah ceritanya. menang lotre itu rasanya seperti terbang ke angkasa dengan kuda poni berwarna pink dikelilingi bintang terbuat dari coklat dan permen yang bisa kau makan (?) tapi sayang sekali waktu itu bukan rezeki ku (hembus nafas panjaaang). but, Tuhan itu adil. rezeki bukan hanya materi (kedip-kedip mata) hahahaaa